Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Terheijden, C. van
Bandung: Binacipta, 1981
621.9 TER a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Terheijden, C. van
Bandung: Binacipta, 1981
621.9 TER gt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyadi
"Baja perkakas SKD 11 merupakan bzy`a perkakas yang banyak digunakan dalam industri karena memiliki si/ar kekerasan yang tinggi dan fahan aus akibat kandungan kromiun yang tinggi sekitar 11-13%. Banyak peralatan per/nesinan yang menggunakan bahan baja perkakas SKD 11 dalam dunia induslri masih impor dari luar negeri, unruk ilu dilakukan penelitian ini sehingga diharapkan dapal mengurangi kelergantungan perkalfas baja SKD I 1' dari luar negeri dan seecara ridalc langsung rnaka biaya produ/ui dapai dikurangi.
Pengoptimalan sU`a! bqia perkakas SKD 11 dapal dilakukan dengan perlakuan panas yang terdiri aras prehearing, ausrenfsasi, quenching dan lemper. Penefilian ini dilakukan unruk mengeta/mf dampak Iempel' lunggaf dan temper ganda terhadap Sifdl kekerasan baja perkakas dan srruktur mi/fro. Proses remper dilaksanakan dalam berbagai Iemperarur. Dari pengujian yang dflakukan didapafkan hasil bah wa baik temper runggal maupun lemper ganda menghasilkan srruktur marrensir temper dan karbida. Kekerasan alfan berkurang dengan meningkalnya lemperarur remper kecuali pada kondisi dimana tedadi prisriwa secondary hardening. Pada kondisi inf baja SKD Il memiliki kekerasan yang tinggi_ Secondary hardening rampal: terjadi jika baja SICD 11 diremper pada 425"C baik pada femper tunggal rnaupun lemper ganda. Temper ganda akan mengahasilkan kekerasan yang cenderung lebih rendah dibandingkan Iemper tunggal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidarrijadi Wahjono
"Operasional CNC Turning Centre pada PT. X yang bergerak dibidang manufaktur mempunyai beberapa keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki oleh mesin perkakas konvensional, yaitu :
1. Dapat diprogram
2. Ketelitian yang tinggi
3. Kompleksitas bentuk produk yang tinggi
4. Mampu ulang proses yang tinggi
Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, maka diperlukan investasi yang tinggi dalam pengadaannya sehingga jam jam operasional mesin tinggi tarifnya demikian juga dengan pembiayaan-pembiayaan lainnya.
Berdasarkan kondisi yang demikian, maka perusahaan akan mengalami kerugian jika tidak dapat mengoperasikan mesin tersebut dengan segala keunggulannya.
Untuk itu diperlukan suatu persiapan-persiapan tertentu agar manfaat mesin CNC dapat dipergunakan.
Persiapan tersebut berwujud prosedur operasional mesin CNC yang dilengkapi dengan bagan organisasi personal, lengkap dengan togas dan wewenang tiap personil yang terlibat operasional.
Prosedur tersebut disusun berdasarkan prosedur operasional CNC Turning Centre yang sekarang beroperasi di perusahaan.
Untuk menjamin konsitensi pelaksanaan yang sesuai dengan perintah kerja rnaka prosedur tersebut distandarkan dalam suatu Standard Operating Procedure (SOP).

The operational of CNC Turning Centre at PT. X established in manufacturing sector has some usefully not owned by conventional machine, such as:
1. Programmable
2. High accuracy
3. High complexity
4. Repeatability
By those usefully, so it is needed high investment in supplying it so that operational hour have high tariff, however by another costs.
Based on those conditions, so the company is being felt in loss if it is not able to operate those machines by all usefully.
Hence, it is needed a certainty preparations so that the machine's usefully of CNC can be used Those preparations appearance in CNC operational procedure machine provided with the structure of personal organization and authorized every personal jointly in the operational.
Those procedures are filled based on CNC Turning Centre operational when recently operating at company.
To protect a consistence of implementation in related with order job, so those procedures are standardized in a Standard Operating Procedure (SOP).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajagukguk, Jenni Ria
"Baja Perkakas (Tool Steel) sebelum digunakan membutuhkan perlakuan panas. Perlakuan panas yang diberikan meliputi : pemanasan awal (pre heating), pengerasan dan penemperan. Pada penelitian ini diteliti sejauh mana pengaruh perlakuan panas terhadap sifat mekanis baja perkakas H-13. Untuk maksud tersebut maka dilakukan perlakuan panas dengan variasi temperatur austenisasi yang berkisar antara 9000 C hingga 11000 C ditahan selama satu jam dan didinginkan di udara. Sedangkan proses penemperan dilakukan di antara 4500 C sampai dengan 6500 C ditahan dua jam kemudian didinginkan di udara. Proses perlakuan panas tersebut mengikuti standar yang diterapkan di pabrik untuk baja perkakas standar ALSI H-13. Setelah diberi perlakuan panas, kemudian dilakukan pengujian sifat mekanis yaitu pengujian kekerasan (Hardness test), pengujian takik (Impact test), pengujian aus (Wear test), pengamatan struktur mikro (Metallografi), permukaan patahan (Faklografi). Dari hasil penelitian di dapatkan bahwa kondisi optimal perlakuan panas adalah suhu austenisasi 10000 C dan suhu temper 5000 C. Kondisi optimal tersebut ditentukan dari sifat mekanisnya meliputi kekerasan, kekuatan impact, ketangguhan, keausan dan didukung oleh metallografi dan faklografi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyatno
"Sektor industri peralatan dan mesin-mesin saat ini sedang mengalami perkembangan yang pesat sehingga mutlak diperlukan bahan-bahan dengan, sifat mekanis yang tepat antara lain, nilai kekerasan. Kekerasan, dapat ditentukan dengan melakukan, pengujian, di laboratorium. Sebelum, dilakukan. pengujian maka mesin uji harus dikalibrasi terlebih dahulu supaya mesin uji dalam keadaan, standar sehingga dapat diperoleh hasil pengujian kekerasan dengan ketelitian yang tinggi. Hardness Block dapat digunakan sebagai kalibrasi terhadap mesin, uji kekerasan dengan cara verifikasi tak langsung. Hardness Block yang sekarang banyak digunakan di Indonesia masih diimpor dari luar negeri sehingga perlu dilakukan peaelitian pembuatan Hardness Block supaya dapat diproduksi di dalam, negeri. Baja perkakas DF-2 (EQ. AISI 01) dengan perlakuan sub-zero yang dilanjutkan dengan proses temper untuk mendapatkan, kestabilan. kekerasan dan dimensi dengan, kekerasan tententu dapat digunakan, sebagai material untuk pembuatan Hardness Block. Supaya Hardness Block yang dibuat dapat digunakan secara luas serta dalam kaitannya dengan proses pengendalian mutu material dan produk, maka harus ada akreditasi dari laboratorium kalibrasi dan laboratorium penguji yang tergabung dalam Jaringan Nasional Laboratoriam Penguji. Cara untuk mendapatkan, akreditasi tersebut adalah, dengan melakukan pengujian kekerasan dengan, metode uji profisiensi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Suryadigama
"Dalam suatu industri pembuatan komponen otomotif dijumpai bahwa salah satu komponen cetakannya, dalam hal ini, pierce punch (punch pembuat lubang ) yang terbuat dari baja perkakas pengerjaan dingin Japan lndustry sociery (JIS) SKD ll atau setara dengan American lron Steel lnstitute (AISI) D2 produksi lokal mengalami kegagalan yang lebih sering dibandingkan dengan produk impor. Pada penelitian ini dilakukan analisa terhadap perpatahan yang terjadi pada produk lokal. Metode analisa yang digunakan antara lain ; pengumpulan data awal, pemilihan sampel, pengamatan fraktograpi, dan metalograpi, pengujian kekerasan, dan kekasaran permukaan, Hasil pengamatan fraktograpi terlihat adanya inisiasi retak pada permukaan, beacmark, dan alur-alur perambatan retak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pierce punch produk Iokal telah terjadi kegagalan patah falik. Perambatan retak pada produk lokal juga dipercepat oleh retak mikro pada batas butir. Perbedaan kecepatan perambatan retak ini dikarenakan proses perlakuan panas yang kurang efektif pada produk lokal. Perbedaan ini dapat dilihat dari hasil foto struktur mikro antara produk lokal dan produk import. Rekomendasi dari penelitian ini adalah melakukan proses quench dengan sistem pendinginan udara berputar dan double temper seperti yang dikenakan pada produk impor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Kurniadi
"Tesis ini membahas suatu model fasilitas perkakas kognitif yang dapat dikembangkan dalam suatu sistem Pengajaran Berbantuan komputer. Domain yang dipilih dalam model ini yaitu Strategi Belajar sebagai salah satu bidang kajian dalam psikologi.
Secara keseluruhan, model dibagi atas beberapa modul sebagai fasilitas belajar yang diharapkan dapat mengembangkan proses berpikir kreatif dan kritis melalui eksplorasi bahan ajar dalam menentukan dan mengidentifikasi suatu strategi belajar. Cara yang ditempuh dalam menentukan suatu strategi belajar tersebut dapat dengan melakukan tanya-jawab dengan sistem melalui pencarian atribut-atribut yang dimiliki oleh suatu strategi belajar dan dapat juga dengan mengevaluasi suatu think-a-loud dan mengidentifikasi strategi belajar yang dikandungnya.
Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih mengembangkan proses berpikir kreatifkritis, sistem menyediakan fasilitas akuisisi data yang dapat digunakan oleh pemakai untuk menambahkan dan mengembangkan atribut-atribut (atau bahkan mengganti) beserta jenis strategi belajar yang lain. Melalui fasilitas akuisisi data, pemakai dapat mengisi slot form yang disediakan.
Selain itu, mekanisma eksplanasi yang dapat dimanfaatkan sepanjang pemakaian sistem diharapkan juga membantu pemakai dalam mengembangkan pemahaman akan bahan ajar tersebut.
Uji coba yang dilakukan untuk melihat akurasi dalam menentukan dan mengidentifikasi strategi belajar terutama modul evaluasi think-a-loud menunjukkan tingkat akurasi sekitar 84% dibandingkan terhadap hasil identifikasi yang dilakukan seorang pakar."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Puspita Sari
"Baja perkakas 8407 Supreme dan Dievar merupakan baja perkakas pengerjaan panas yang banyak digunakan untuk dies casting, forging, extraction dan sebagainya. Berdasarkan penggunaannya maka kedua jenis baja ini harus memiliki sifat-sifat antara lain kestabilan dimensi yang baik dan kekerasan yang tinggi pada waktu digunakan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan sifat-sifat mekanis yang optimum maka dilakukan proses perlakuan panas seperti austenisasi, pencelupan, dan temper. Pada penelitian ini akan dilakukan "Studi Pengaruh Temperatur Austenisasi dan Penggunaan Dapur Terhadap Perubahan Dimensi, Kekerasan, dan Struktur MiIa Baja Perkakas 8407 Supreme dan Dievar” untuk mengetahui pengaruh temperatur austenisasi dan penggunaan dapur Ierhadap perubahan dimensi dan kekerasan yang dihubungkan dengan mikrostruktur yang terbentuk. Proses austenisasi dilakukan pada temperatur 960°C, 1020 °C, dan I030°C , diikuti dengan pencelupan sesuai dengan jenis dapur yang digunakan pada saat proses austenisasi, yaitu fluidized-bed dan dapur vakum Serta proses temper pada temperatur 570°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur austenisasi alarm menyebabkan penambahan dfmensf kedua jenis baja perkakas, dimana pada baja 8407 Supreme perubahan dimensi terbesar terjadi pada temperatur austenisasi 1030"C sebesar 0,13 7 mm unruk arah panjang difluidized-beai sedangkan pada baja Dievar perubahan dimensi terbesar terjadi pada temperatur austerzisasi I030°C sebesar 0,083 mm untuk Grah tinggi di fluidized-bed Semakin tinggi temperatur austenisasi hingga temperatur optimum akan menyebabkan meningkatnya kekerasan kedua jenis baja perkakas. Kekerasan pada baja 8407 Supreme akan meningkat dengan meningkatnya temperatur austenisasi untuk kedua jenis dapur. Pada baja per-kakas 8407 Supreme kekerasan tertinggi terjadi pada temperatur austenisasi 1030°C sebesar 550 HB di fluidfzed-bed sedangkan pada baja perkakas Dievar kekerasan tertinggi terjadi pada temperatur austenisasi J020°C sebesar 457 HB di fluidized-bed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Avandi Katili
"aja perkakas XW-10 adaiah baja perkakas woe air hardening ailoyed mol sieei yang saiah sam Syamya adalah /remampukerasan yang bail: .Serta ketahanan aus yang baik pula. Baja perkakasjuga iermasuk pada icaregori Cr-Ma-V loo! sicei. Peneiiiian kaii ini dqoaicai material baja perkakas XW-10 yang dilalcukan perlakuan panas berupa perlakuan subzero. Tujuan penelitian ini adaiah untuk mendapalkan SMI! mekanis marerial hasii perialcuan subzero, yaitu sifat kekerasan, kcausan seria ketangguhan baja pcrkakas XW-I0 dan membandingkannya dengan Hal mekanis material yang fidak ciiheri perlaknan subzero agar kira mengeia/mi pengaruh perlakucm subzcro ierhaciryn SUZII mekanis bcy'a perkakas XW-10. Tahap perlakuan panas baja perkakas dimulai dari austenisasi, quench dengan ali, perlakuan subzero hanya zmiuk sampel subzero, serta temper. Pada penelitian kali ini remperamr ausrenisasi diambil sebagai variabeinya untuir mendapalkan niiai opiimum .vifar mekanis dari parlcfkuan xuhzero. Temperatur au.vreni.m.s'f yang dimnbil be:-lurui-mrul mulai dar! 930"C, 960"C dan IOU0°C. Perlakuan subzero memakai nirrogen cair sebagai media pendingin. Temper material pada 200°C. Pengujian yang dilakulran adaiah pengujian icekerasan, pengujian keausan, pengujian impair serra foto sirukfur miia-o bqia perkakas. Pada riap iahap periairuan panas bqa diambil sangoei imluk mengerahui perubahan sifbr yang terjadi. Hasii pengujian menunju/rican bahwa pada sernua remperalur austenisasi periakuan .subzero meningkatlcan kekerasan baja perkakas. Kekerasan maicsimum didapaikan oleh sampei as subzero lemperalur austenisasi 960°C sebesar 57.39 HRC. Kekerasan rneningkat aicibar iranjormasi austenit sisa menjadi mariensii seria pembenlukan karbida halus di matrilcs mariensii. Secara zimum perlaicuan subzero juga mampu meningkatkan keiahanan aus maierial dengan makin kecilnya iaju aus material. Laju aus rerkecil didapal oleh sampel subzero temper pada iemperaiur ausienisasi I 000°C sebesar 3.3 x l0`6mm3/mm. Ketahamm aus meningka! akiba! adanya pengaruran atom-atom di permukaan saar periakuan subzero_ Periaknan subzero menurunkan kemngguhan mare:-ia! _mal di :yi impak Harga impak /erendah didapat oleh samp.-21 periakuan subzero Iemper .sebcsar 0.025 J/mmz. kekerasan yang cukup tinggl menimbulkan kegetasan karena banyaknya legangan di dalam material. F010 struktnr mikro sampel hasii perlakuan subzero cenderung iebih geiap ifarcna lransforrnasi auslcnit _visa menjadi marten.s'ir_ Pada foto struklur mikro terlihat karbida halus dan merara di man-iks mariensii Iebih banya/c dibanding dengan sampel hasil quench."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41703
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>