Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Warda Alaydrus
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendiat Soedhana
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prabowo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Sihono Gabriel
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Andias Mintoharjo
"Salah satu klasifikasi Bangunan Gedung Negara berupa gedung khusus yang menjadi perhatian dalam pembangunannya saat ini yaitu Stadion. Penyelenggaraan pembangunan Stadion di Indonesia baik berupa bangunan baru ataupun renovasi beberapa diantaranya telah menggunakan kontrak terintegrasi rancang bangun karena dinilai lebih baik dari aspek biaya dan waktu. Namun dalam pelaksanaan pembanguan Stadion tersebut masih banyak dihadapkan dengan permasalahan berupa keterlambatan jadwal, variasi pekerjaan tambah kurang yang tidak sesuai dengan rencana awal, kelebihan biaya, klaim, dan hingga terjadinya sengketa diantara pengguna jasa, penyedia jasa, maupun pihak auditor. Masalah ini terjadi karena banyak risiko-risiko terkait biaya dan waktu yang tidak teridentifikasi sejak awal tahap perencanaan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan standard Work Breakdown Structure (WBS) berbasis risiko pada bangunan utama gedung Stadion dengan kontrak terintegrasi rancang bangun untuk perencanaan biaya dan waktu. Dalam pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan identifikasi risiko-risiko yang mempengaruhi perencanaan biaya dan waktu pada suatu pekerjaan konstruksi khususnya bangunan utama gedung Stadion melalui analisis arsip dari berbagai referensi, wawancara, dan validasi pakar yang digunakan untuk pengembangan WBS Stadion. Analisis risiko akan dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa standar WBS bangunan utama gedung stadion dengan kontrak terintegrasi rancang bangun terdiri atas 6 level dan memiliki 14 risiko tertinggi terhadap perencanaan biaya dan waktu. Tindakan preventif dan korektif digunakan untuk meminimalkan dampak risiko tertinggi sebagai dasar pengembangan standar WBS.

One of the classifications of state buildings which is classified as a special building and that its concern in current construction called as Stadium. Nowadays, the implementation of stadium construction in Indonesia, either its new buildings or renovations, some of stadium use an integrated design-build project delivery system because it is considered better in terms of cost and time. However,  the implementation of the Stadium project construction still faced with many problems such as schedule delays, variations of work that are not in line with the planning, cost overrun, claims, and disputes between owner, contractor, as well as the auditor. This problem occurs because there are still many risks related to cost and time that have not been identified since the planning phase. Therefore, the aim of this study is to develop a risk-based Work Breakdown Structure (WBS) standard in an integrated design and build on stadium main building for cost and time planning.  In the implementation of this research, the identification of risks that affect the planning of costs and time in a construction project, especially the stadium main building, will be identified through an archive analysis of various related references that will be used for the development of the WBS Stadium. The risk analysis will be carried out qualitatively. The results of this study indicate that the standard WBS of stadium main building with integrated design-build contract consists of 6 levels and has 14 highest risks to cost and time planning. The preventive and corrective actions are used to minimize the highest risk impact as the basis for standard WBS development.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andias Mintoharjo
"Salah satu klasifikasi Bangunan Gedung Negara berupa gedung khusus yang menjadi perhatian dalam pembangunannya saat ini yaitu Stadion. Penyelenggaraan pembangunan Stadion di Indonesia baik berupa bangunan baru ataupun renovasi beberapa diantaranya telah menggunakan kontrak terintegrasi rancang bangun karena dinilai lebih baik dari aspek biaya dan waktu. Namun dalam pelaksanaan pembanguan Stadion tersebut masih banyak dihadapkan dengan permasalahan berupa keterlambatan jadwal, variasi pekerjaan tambah kurang yang tidak sesuai dengan rencana awal, kelebihan biaya, klaim, dan hingga terjadinya sengketa diantara pengguna jasa, penyedia jasa, maupun pihak auditor. Masalah ini terjadi karena banyak risiko-risiko terkait biaya dan waktu yang tidak teridentifikasi sejak awal tahap perencanaan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan standard Work Breakdown Structure (WBS) berbasis risiko pada bangunan utama gedung Stadion dengan kontrak terintegrasi rancang bangun untuk perencanaan biaya dan waktu. Dalam pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan identifikasi risiko-risiko yang mempengaruhi perencanaan biaya dan waktu pada suatu pekerjaan konstruksi khususnya bangunan utama gedung Stadion melalui analisis arsip dari berbagai referensi, wawancara, dan validasi pakar yang digunakan untuk pengembangan WBS Stadion. Analisis risiko akan dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa standar WBS bangunan utama gedung stadion dengan kontrak terintegrasi rancang bangun terdiri atas 6 level dan memiliki 14 risiko tertinggi terhadap perencanaan biaya dan waktu. Tindakan preventif dan korektif digunakan untuk meminimalkan dampak risiko tertinggi sebagai dasar pengembangan standar WBS.

One of the classifications of state buildings which is classified as a special building and that its concern in current construction called as Stadium. Nowadays, the implementation of stadium construction in Indonesia, either its new buildings or renovations, some of stadium use an integrated design-build project delivery system because it is considered better in terms of cost and time. However, the implementation of the Stadium project construction still faced with many problems such as schedule delays, variations of work that are not in line with the planning, cost overrun, claims, and disputes between owner, contractor, as well as the auditor. This problem occurs because there are still many risks related to cost and time that have not been identified since the planning phase. Therefore, the aim of this study is to develop a risk-based Work Breakdown Structure (WBS) standard in an integrated design and build on stadium main building for cost and time planning. In the implementation of this research, the identification of risks that affect the planning of costs and time in a construction project, especially the stadium main building, will be identified through an archive analysis of various related references that will be used for the development of the WBS Stadium. The risk analysis will be carried out qualitatively. The results of this study indicate that the standard WBS of stadium main building with integrated design-build contract consists of 6 levels and has 14 highest risks to cost and time planning. The preventive and corrective actions are used to minimize the highest risk impact as the basis for standard WBS development."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novan Salim
"Praktek kontrak terintegrasi rancang bangun pada proyek stadion di Indonesia, menimbulkan banyak sengketa klaim, yang muncul karena banyaknya perbedaan pendapat pada saat fase audit setelah proyek berakhir, antara BPK dan penyedia jasa konstruksi. Berdasarkan kajian literatur dan penelitian latar belakang, ditemukan bahwa tidak adanya suatu standar perencanaan biaya dan suatu set spesifikasi yang mengikutinya, terutama pada pekerjaan mekanikal dan elektrikal karena didalamnya memuat item pekerjaan yang paling banyak dari keseluruhan proyek. Biaya proyek harus dibagi kedalam tiga kategori utama, yaitu biaya standar, biaya non-standar, dan biaya lain-lain (yang berikutnya akan disebut sebagai variabel independen), yang kemudian, akan dipecah lagi menurut lingkup pekerjaannya untuk mendapatkan persentasenya masing-masing. Hal tersebut kemudian dikembangkan lebih jauh, berdasar kepada kajian litaratur dari beberapa peraturan yang ada dan dari berbagai BoQ dan DED/RKS dari proyek terdahulu sejenis. SPSS dan metode Monte Carlo juga digunakan untuk menemukan biaya per meter persegi dan biaya per kursi. SPSS dan metode SEM juga telah dipakai untuk menguji tiap indikator dari masing – masing variabel dimana data mentahnya didapat dari kuesioner responden dan ditemukan bahwa ketiga variabel independen diatas memiliki pengaruh yang signifikan secara positif terhadap akurasi biaya. Standar yang telah dikembangkan ini, kemudian divalidasi oleh para pakar.

Design and build contract in Indonesia stadium construction projects have been arising so many dispute that occurred because there were a lot of differences during the post-project audit phase between BPK and the contractor as the construction service provider. Based on the literature review and background research conducted, it found that the non-existence of a standardized costplanning and set of specifications following it are the issues, especially on mechanical and electrical work matters since it consists of most work items of the whole project. The project cost has to be divided into three main categories that are standard cost, non-standard cost and other cost, therefore, fractionated based on its area of working to get each percentage. It developed based on literature review from several regulations existed and from various past projects’ BoQ and DED. SPSS and Monte Carlo method have been used to find its cost per meter square and cost per seat. SPSS and SEM have been used to test each variables’ indicators which raw data given by respondents’ questionnaires and it found that the three independent variables are all significantly positive toward the cost accuracy This developed set of standards has been taken into some experts to be validated."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Melly Artika
"Pada masa sekarang ini, telah banyak peningkatan pengembangan dan perencanaan dalam bidang sport torism di Indonesia. Hal tersebut kurang didukung oleh proses eksekusi rencana, terutama dalam proses aplikasi rencana konstruksi beberapa proyek besar khususnya pembangunan stadion. Stadion yang adalah klasifikasi Bangunan Gedung Negara, menjadi salah satu bangunan yang memiliki peranan paling penting sebagai penopang utama segala kegiatan dan perencanaan dalam kegiatan sports tourism di Indonesia. Namun sampai pada saat ini belum ada peraturan atau ketentuan yang diterbitkan oleh Lembaga Pemerintah manapun di Indonesia yang secara khusus memuat standar dan ketentuan – ketentuan dalam pembangunan stadion.
Bangunan Stadion merupakan bangunan khusus yang memiliki tingkat kompleksitas tertinggi karena memerlukan penyelesaian atau teknologi khusus, tingkat kerahasiaan tinggi, dapat membahayakan masyarakat disekitarnya, mempunyai risiko bahaya yang tinggi. Selain daripada itu, tingkat kompleksitas dari proses konstruksi stadion juga menuntut adanya suatu metode yang paling efisien dan efektif, terutama dalam hal perencanaan biaya, sehingga proses pencapaian project delivery bisa dilaksanakan dengan tingkat akurasi yang tinggi. Tingkat akurasi ini menjadi sangat penting, karena adanya kemungkinan akan terjadinya fenomena perbedaan biaya proyek berjalan dengan perencanaannya. Lebih jauh lagi, ada kemungkinan akan munculnya dispute sebagai dampak dari perencanaan biaya yang tidak akurat pada awal pelaksanaan proyek.
Oleh sebab itu, metode kontrak terintegrasi rancang bangun bisa menjadi salah satu pilihan terbaik, selama dapat dilaksanakan dengan mengikuti standar – standar yang telah diuji pengaruhnya terhadap tingkat akurasi perencanaan biaya. Namun karena jenis kontrak seperti ini belum terdapat dalam standar nasional yang ada, maka suatu pengembangan terhadap peraturan atau standar yang sudah ada menjadi sangat krusial, dalam rangka mendukung rencana dan pembangunan nasional khususnya dalam bidang sports tourism. Sehingga, suatu pengembangan terhadap peraturan eksisting yang isinya paling dekat untuk menjadi solusi dari permasalahan diatas, yaitu Permen No. 22 tahun 2018, perlu segera dilakukan. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dibuat suatu Standar Perencanaan Biaya baru untuk proyek stadion pada lingkup pekerjaan arsitektur, fasilitas eksterior dan misscellanuous work pada bangunan utama stadion untuk meningkatkan akurasi biaya proyek, dan untuk mengurangi risiko pembengkakan biaya yang dapat menyebabkan kerugian finansial.

At present, there has been a lot of improvement in the development and planning in the field of sport tourism in Indonesia. This is not supported by the plan execution process, especially in the application process of construction plans for several large projects, especially stadium construction. The stadium, which is classified as a State Building, is one of the buildings that has the most important role as the main support for all activities and planning in sports tourism activities in Indonesia. However, until now there have been no regulations or provisions issued by any Government Institution in Indonesia that specifically contain standards and provisions in stadium construction.
Stadium building is a special building that has the highest level of complexity because it requires a special solution or technology, has a high level of confidentiality, can endanger the surrounding community, has a high risk of danger. Apart from that, the level of complexity of the stadium construction process also demands the most efficient and effective method, especially in terms of cost planning, so that the process of achieving project delivery can be carried out with a high level of accuracy. This level of accuracy becomes very important, because there is a possibility of a phenomenon of differences in project costs running with the planning. Furthermore, there is a possibility that disputes will arise as a result of inaccurate cost planning at the beginning of project implementation.
Therefore, the design and build integrated contract method can be one of the best choices, as long as it can be implemented by following standards that have been tested for their effect on the accuracy of cost planning. However, because this type of contract is not yet contained in existing national standards, a development of existing regulations or standards is very crucial, in order to support national plans and development, especially in the field of sports tourism. Thus, a development of the existing regulations whose contents are closest to being a solution to the above problems, namely Permen No. 22 of 2018, needs to be done immediately. From the results of this study, it is hoped that a new Cost Planning Standard for stadium projects can be made in the scope of architectural work, exterior facilities and misscellanuous work on the main stadium building to increase the accuracy of project costs, and to reduce the risk of cost overruns that can cause financial losses.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resnu Adi Wicaksono
"Ada banyak bangunan yang memiliki kompleksitas lebih tinggi dari yang lain, salah satunya adalah stadion. Oleh karena itu, bangunan dengan kompleksitas yang lebih tinggi memerlukan metode kontrak yang lebih baik juga, karena metode konvensional tidak lagi efektif dan efisien untuk menjaga kecanggihan proyek. Salah satu metode tertentu yang lebih baik adalah kontrak Integrated Design and Build, yaitu kontrak dimana kontraktor bertanggung jawab penuh atas proses perencanaan hingga pelaksanaan konstruksi bangunan, sehingga jika terjadi kegagalan, kontraktorlah yang menanggung semua tanggung jawab. Mengapa kita perlu menerapkan metode ini? Hanya karena metode konvensional penuh sengketa, misalnya, anggaran Stadion Olimpiade Montreal mengalami over-budget hingga US$270 Juta karena beberapa masalah dalam proses pengembangan desain. Contoh lain proyek Asian Games XVIII 2018, biaya awal proyek Rp 7,4 Triliun, kemudian terjadi sengketa cost mismatch, biaya proyek melambung menjadi Rp 12,7 Triliun. Karena itu terjadi pada proyek stadion lain, kami bertujuan untuk mengembangkan standar perencanaan biaya untuk pekerjaan arsitektur, eksterior, dan lain-lain pada area stadion dengan kontrak terintegrasi berdasarkan Keputusan Menteri PUPR No.22 Tahun 2018 untuk meningkatkan akurasi biaya. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dibuat suatu Standar Perencanaan Biaya baru untuk proyek stadion untuk meningkatkan akurasi biaya proyek, dan untuk mengurangi risiko pembengkakan biaya yang dapat menyebabkan kerugian finansial.

There are many buildings that have higher complexity than others, one of them is stadium. Hence, buildings with higher complexity need a better contract method as well, because conventional method will no longer effective and efficient to maintain the sophistication of the project. The one better particular method is Integrated Design and Build contract, which is a contract where the contractor is fully responsible for the planning process to the implementation of building construction, so that if a failure occurs, the contractor is the one who bears all responsibilities. Why do we need to apply this method? Simply because the conventional method is full of dispute, for example, The Montreal Olympic Stadium budget was over-budget up to US$270Million due to some problems on the design development process. Other example is 2018 Asian Games XVIII project, the initial cost for the project was IDR 7.4 Trillions, then dispute on cost mismatch happened, the project cost was catapulted to IDR 12.7 Trillions. Because it happened on other stadium projects, we aim to develop the cost planning standards for architecture, exterior, and miscellaneous works on stadium area by integrated contracts based on PUPR Minesterial Decree No.22 Year 2018 to improve cost accuracy. By any means, this research expected output is making a new Cost Planning Standards for stadium project to improve the accuracy of the project cost, and to decrease the risk of cost-swelling which can cause financial loss."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risya Josephine
"Meskipun implementasi green retrofitting sudah terbukti memiliki peran penting untuk memperbaiki masalah lingkungan, keinginan dan kepercayaan masyarakat terhadap penerapan green retrofitting masih minim. Akar permasalahan terdapat pada tidak adanya standar biaya untuk pekerjaan green retrofitting. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun Pedoman Perencanaan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Green Retrofitting pada Bangunan Kantor Bertingkat Tinggi di Jakarta berdasarkan Permen PUPR No. 22 Tahun 2018 guna memudahkan pengguna untuk mengaplikasikan green retrofitting sekaligus meningkatkan akurasi biaya pada pembangunan kantor bertingkat tinggi di Jakarta. Pedoman perencanaan biaya ini juga membahas Work Breakdown Structure (WBS) Green Retrofitting, Klasifikasi Peringkat Green Retrofitting dan Komponen Biaya Pekerjaan Green Retrofitting. Pedoman perencanaan biaya ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sebuah standar yang diciptakan oleh perencana pada tahap awal proyek untuk memperkirakan keseluruhan biaya konstruksi yang selanjutnya digunakan oleh owner, konsultan, maupun kontraktor dalam pekerjaan green retrofitting untuk menghasilkan perhitungan biaya yang lebih akurat.

In spite of the well-documented effectiveness of green retrofitting in addressing environmental challenges, the widespread adoption of this approach in Jakarta remains incomplete. The primary underlying factor contributing to this issue is the absence of project cost considerations in green retrofitting initiatives. This study aims to develop Cost-Planning Guidelines for Implementing Green Retrofitting on High-Rise Office Buildings in Jakarta based on PUPR No. 22 Tahun 2018. These guidelines are of utmost importance, as they not only facilitate the advancement of green retrofitting efforts but also enhance project cost accuracy. Additionally, this study delves into various aspects including the Work Breakdown Structure (WBS), building rating systems and cost components in green retrofitting works."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>