Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stokking, Theo
Yogyakarta: Kanisius, 1997
384.54 STO pt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Bakhtiar
Yogyakarta: Cerdas, 2006
384.54 SAI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriana Dewi
"ABSTRAK
Penelitian mengenai pola intonasi bahasa Indonesia penyiar RRI dan SK telah dilakukan sejak bulan Agustus 1995 - Mei 1996. Tujuannya ialah untuk mendeskripsikan pola intonasi berdasarkan pola kalimat bahasa Indonesia penyiar RRI dan SK secara fonetik akustik, menginventarisasi, dan mengetahui kecenderungannya. Dari kedua stasiun radio tersebut, dipilih masing-masing satu program siaran yang kurang lebih sama jenisnya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara merekam kedua program siaran tersebut pada saat diudarakan di radio. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar data yang diperoleh lebih akurat dan alami. Cara perekaman dan pengolahan data dijelaskan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola intonasi yang terdapat dalam bahasa Indonesia penyiar RRI adalah 211, 221, 222, 241, 321, 322, 431, dan 432, sedangkan pola intonasi yang terdapat dalam bahasa Indonesia penyiar SK adalah 121, 123, 124, 131, 141, 224, 231, 234, 341, 414, 431, dan 432. Bahasa Indonesia penyiar..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S10860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wirda Haryany
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana persepsi responden yang mewakili khalayak terhadap penyiar berita di televisi (newscaster) dan program berita di stasiun televisi (newscaster). Dengan menggunakan teknik Multi Dimensional Scaling akan dihasilkan peta spatial yang berisi pemetaaan persepsi responden terhadap newscaster maupun newscast. Proses penelitian mencakup dua. tahap. Tahap pertama adalah deskripsi. Tahapanselanjutnya adalah tahap eksplanatif yang berupaya. melihat ada atau tidaknya perbedaan yang sipiiikan antara responden pria dan wanita dalam hal persepsi terhadap newscaster dan newscast. Tahap deskriptif akan didahului beberapa uji statistik yang secara ketat akan menyaring indikator —indikator yang aka dipakai untuk MDS. Uji statistik itu meliputi thktor analisis yang bertujuan untu menguji apakah tiap indiaktor telah mengtunpul pada dimens yang akan diukurnya_ Faktor analisis tnembantu inereduksi sejuinlah indikator yang ternyata. mengukur variabelaya. Kemudian dilakukan pengujim reliability analysis yang herb jean untuk mengulair sejauh mana konsistensi antara jawaban responden. Pada tahapan selanjutnya akan dilakukan prosedur Multi Dimensional Scaling untuk melihat posisi newscaster dan newscaster dalam banal( audience. Pada tahap eksplanatifprosedur statistik yang dipakai adalah T — test. Image terhadap newscaster akan dibatas menjadi enain tnacam image, yaitu interpersonal attractiveness, likability, dominance, credibility/competence, penampilan fisik dan intelektualitas. Ada delapan newscaster yang akan dibandingkan. Ke delapan newscaster itu adalah Yan Partawijaya (TVRI), Shanta Curanggana (ANTEVE), Teguh Juwarno (RCTI), Tjandra. Wibowo (scerv), Jeremy Teti (SCTV), Tuti Marlina (ANTEVE), Dewi Yudhomiranti (Indosiar) dan Dentamira Kusuma (TPI). Mini output MD. S diktahui bahwa Teguh Juwarno adalah newscaster yang relatif paling tinggi nilainya untuk ke-6 tipe image tersebut. dipersepsikan responden paling tinggi daya tank interpersonalnya, relatif paling tinggi tingkat intelektualitasnya, relatif paling tinggi kredibilitas/kompetensinya„ relatif paling dominan dan relatif paling disukai. Urutan selanjutnya adalah Tjandra Wibowo, Jeremy Teti, Dewi Yudhomiranti dan Dentatnira Kusurna di urutan yang saina. Kemudia Tuts Marlina, Shanta. Curanggana dan Yan Partawijaya, Yan adalah newscaster yang nilainya tiap-tiap tipe image itu relatif paling rendah. Bisa disebutkan bahwa Yan adalah newscaster yang relatif paling tidak menarik dari segi penampilan fisik, relatif paling rendah daya tank interpersonalnya, relatif paling tidak kredibei dan relatif paling tidak dotninan dibandingkan newscaster 1 ai nnya. Image terhadap program berita dilihat dari dua tipe, yaitu kredihil.itas dan daya tank. Dilihat dari dua hal ini, maka Liputan 6 dipersepsikan sebagai program berita yang paling menarik dan juga paling kredibel dibandingkan program berita lainnya. Urutan kedua ditempati Seputar Indonesia, kemudian Pokus, CalifaWala, Lintas 5. Dua program berita yang paling rendah nilainya untuk kredibilitas dan daya tank adalah program Dunia Dalam Berita. Hasil pengujian T — test menunjukkan perbedaan yang signifikan antara persepsi responden pria dan responden wanita untuk image likability, credibility/competence, penampilan fisik dan intelektualitas. Namun ketika perbedaan itu dipetakan, tidak terbukti bahwa responden pria mempersepsikan newscaster pria lebih tinggi dibandingkan newscaster wanita ataupun sebaliknya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S4155
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Berthania Sekarini
"Seiring berkembangnya zaman, berbagai jenis media sosial juga berkembang dan interaksi parasosial terjadi semakin intens. Salah satu jenis interaksi parasosial di internet yang semakin populer sejak masa pandemi COVID-19 adalah siaran langsung atau live streaming. Pengguna internet menunjukkan minat tinggi pada media siaran langsung seperti YouTube, Twitch, dan AfreecaTV. Menurut teori Horton dan Wohl, hubungan parasosial dapat dibangun dari layanan siaran langsung dengan memberikan ilusi dari hubungan tatap muka antara penyiar gim dan penontonnya. Penelitian ini membahas cara seorang penyiar gim Korea bernama Uzuhama membangun interaksi parasosial melalui siaran langsung dengan penontonnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan transkripsi data dari empat video siaran langsung permainan gim yang diunggah ke YouTube. Hasil analisis menunjukkan  bahwa interaksi parasosial antara  Uzuhama dan penontonnya dibangun dengan cara melibatkan penonton secara emosional, menggunakan strategi inklusi, dan mendorong partisipasi penonton.

Along with modernization, various types of social media are also developing and parasocial interactions are becoming more intense. One type of parasocial interaction on the internet that has become increasingly popular since the COVID-19 pandemic is live streaming. Internet users are showing high interest in streaming platforms such as YouTube, Twitch and AfreecaTV. According to Horton and Wohl's theory, parasocial relationships can be built from live streaming services by providing the illusion of a face-to-face relationship between the game streamer and the audience. This research discusses how a Korean game streamer named Uzuhama builds parasocial interactions through live streaming with his audience. This study uses a qualitative research method by data transcription from four live game streaming video uploaded to YouTube. The results of the analysis show that the parasocial interaction between Uzuhama and his audience is built by involving the audience emotionally, using inclusion strategies, and encouraging audience participation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library