Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Mardian
"Korve adalah sistem yang sering digunakan dilingkungan militer yang mengandung arti kerja bakti bersama untuk membersihkan lingkungan sekitar. Bagi anggota militer korve merupakan kegiatan yang biasa dan rutin dilakukan."
Yogyakarta: Akademi Angkatan Udara, 2021
050 JDST 10:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Generalized Assignment Problem (GAP) merupakan suatu bentuk
masalah penugasan dari sehimpunan berhingga tugas ke sejumlah
berhingga agen. Setiap agen dapat mengerjakan lebih dari satu tugas,
namun suatu tugas hanya dapat dikerjakan oleh satu agen. Setiap tugas
memiliki beban pengerjaan, sedangkan setiap agen memiliki keterbatasan
kapasitas untuk mengerjakan tugas-tugas yang ada. Pada skripsi ini akan
dilihat kinerja tabu search untuk menyelesaikan GAP, yang diukur
berdasarkan kedekatan solusi yang didapat dengan Best Known Solution
(BKS). Tabu search adalah suatu metode pencarian heuristik yang
merupakan pengembangan dari metode pencarian local search. Untuk
pengujian, digunakan beberapa data permasalahan yang diperoleh dari ORLibrary.
Berdasarkan simulasi disimpulkan bahwa kinerja metode tabu
search cukup baik dalam menyelesaikan GAP, yaitu dengan kesalahan relatif
tidak lebih dari 0,0018 untuk GAP dengan tujuan memaksimumkan."
Universitas Indonesia, 2006
S27626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margareta Fanny
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25515
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Yulianto
"Hubungan bisnis antara induk dan anak perusahaan sudah sering terjadi, salah satunya dibidang ketenagakerjaan yaitu dengan melakukan pemindahan pekerja antar induk dan anak perusahaan. Salah satu upaya pemindahan pekerja antar perusahaan adalah dengan cara penugasan pekerja, yaitu dengan cara menugaskan pekerja dari perusahaan asal untuk bekerja pada perusahaan penerima tanpa mengakhiri perjanjian kerja dari pekerja yang ditugaskan dengan perusahaan asal. Dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia belum ada ketentuan yang mengatur bagaimana pelaksanaan pemindahan pekerja antar perusahaan, sehingga dalam tulisan ini terdapat tiga rumusan masalah yaitu bagaimana ketentuan mengenai penugasan pekerja antar induk perusahaan dan anak perusahaan, bagaimana perlindungan hukum terhadap pekerja yang ditugaskan selama penugasan antar induk perusahaan dan anak perusahaan, serta bagaimana ketentuan yang ideal mengenai pemindahan pekerja antar induk perusahaan dan anak perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian doktrinal yang memberi penjelasan secara sistematis mengenai penugasan pekerja antar perusahaan dengan cara menganilisis hubungan antar peraturan yang relevan dan memprediksi perkembangannya. Dalam penugasan pekerja antar induk perusahaan dan anak perusahaan melibatkan tiga subyek hukum yaitu perusahaan asal, perusahaan penerima, serta pekerja yang ditugaskan. Hubungan kerja serta hak dan kewajiban antara subyek hukum dalam penugasan harus dipastikan dalam perjanjian penugasan. Karena penugasan antar perusahaan tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia, untuk memberikan perlindungan hukum kepada pekerja yang ditugaskan, maka ketentuan mengenai penugasan pekerja antar induk perusahaan dan anak perusahaan harus diatur dalam kaidah otonom yang melibatkan pekerja dalam pembentukannya yaitu Perjanjian Kerja Bersama (PKB), agar terwujud hubungan industrial yang harmonis.

Business relationships between parent and subsidiary companies often occurred, including in the field of employment, especially transferring workers between parent and subsidiary companies. One way to transfer workers between companies is by assigning employees from the original company to work at the host company without terminating the work agreement between workers and the original company. It's called employee secondment. There are no provisions governing how to carry out employee secondment between companies in Indonesian regulations, so in this paper there are three problem formulations, first of all, what are the provisions regarding employee secondment between parent companies and subsidiaries? Secondly, what is the legal protection for employee secondment during intercompany secondment? And the third, what are the ideal provisions regarding the employee secondment? The research method used in this research is doctrinal research, which provides a systematic explanation of employee second-met between companies by analyzing the relationship between relevant regulations and predicting their development. The second employee meeting between parent companies and subsidiaries involves three legal subjects, namely the originating company, the receiving company, and the assigned workers. The employment relationship as well as the rights and obligations between legal subjects in the secondment must be confirmed in the secondment agreement. Intercompany secondment is not regulated by Indonesian laws and regulations, so to provide legal protection for the secondee, provisions regarding employee secondment must be regulated by autonomous rules that involve employees in its formation. The Collective Labor Agreement is the best autonomous rule in order to realize harmonious industrial relations."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimatul Nurhikmah
"Pelayanan yang berkualitas bagi pasien berkaitan dengan metode pemberian asuhan yang diberikan oleh perawat. Metode penugasan keperawatan primer dianggap sebagai metode penugasan yang efektif berkaitan dengan otonomi dan tanggung jawab perawat serta dampak positif bagi pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman perawat dalam pelaksanaan metode penugasan keperawatan primer. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Wawancara mendalam semi terstruktur dilakukan kepada 12 partisipan yang merupakan perawat primer di Rumah Sakit. Proses wawancara dilakukan satu kali untuk setiap partisipan dengan durasi 50-90 menit. Selama proses wawancara dilakukan perekaman audio dengan alat voice recorder. Hasil rekaman audio dibuat transkrip verbatim untuk dilakukan analisis tematik. Analisis tematik menghasilkan delapan tema, yaitu:  1) Paham bahwa semua perawat adalah perawat primer; 2) Membuat merasa lebih bertanggung jawab; 3) Komunikasi menjadi isu penting; 4) Memerlukan dukungan teman sejawat dan atasan; 5) Mendukung pelaksanaan kolaborasi interprofesional; 6) Pasien memberikan respon positif; 7) Menyebabkan perasaan “campur-campur” (senang, kesal, capek); 8) Berharap pelaksanaan metode Keperawatan Primer lebih baik lagi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perawat primer mengalami pengalaman dan perasaan positif dan negatif dalam pelaksanaan metode penugasan keperawatan primer. Namun secara keseluruhan, metode penugasan ini dipandang sebagai hal yang positif karena dampaknya bagi perawat dan pasien. Rekomendasi dari penelitian ini adalah Rumah sakit perlu menyiapkan perawat untuk menghadapi masa transisi perubahan metode keperawatan dan mensosialisasikan kebijakan metode penugasan keperawatan kepada profesional pemberi asuhan lainnya, serta terus melakukan evaluasi kepuasan pasien dan kepuasan internal  sebagai dasar PDSA untuk peningkatan mutu.

Quality service for patients is related to the method of providing care provided by nurses. The primary nursing assignment method is considered an effective assignment method related to the autonomy and responsibility of nurses as well as the positive impact on patients. The aim of this study was to explore nurses' experiences in implementing the primary nursing assignment method. This research uses a qualitative design with a phenomenological approach. Semi-structured in-depth interviews were conducted with 12 participants who were primary nurses at the hospital. The interview process was carried out once for each participant with a duration of 50-90 minutes. During the interview process, audio recording was carried out using a voice recorder. The results of the audio recordings were made into verbatim transcripts for thematic analysis.  Thematic analysis produced eight themes, namely: 1) Understand that all nurses are primary nurses; 2) Makes you feel more responsible; 3) Communication is an important issue; 4) Requires support from colleagues and superiors; 5) Support the implementation of interprofessional collaboration; 6) The patient gives a positive response; 7) Causes "mixed" feelings (happy, annoyed, tired); 8) Hope that the implementation of Primary Nursing methods will be better. The conclusion of this research is that primary nurses experience positive and negative experiences and feelings in implementing the primary nursing assignment method. However, overall, this assignment method is seen as a positive thing because of its impact on nurses and patients. The recommendation from this research is that hospitals need to prepare nurses to face the transition period of changes in nursing methods and socialize nursing assignment method policies to other care professionals, as well as continue to evaluate patient satisfaction and internal satisfaction as a basis for PDSA for quality improvement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Gemina Rahmadhiani
"Tulisan ini menganalisis bagaimana transaksi pemanfaatan Barang Milik Negara dilaksanakan melalui fasilitas (project development facility) yang dilaksanakan oleh badan usaha milik negara melalui penugasan khusus dapat diimplementasikan secara efektif. Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode penelitian doktrinal. Mekanisme pemanfaatan Barang Milik Negara melalui Project Development Facility yang dilaksanakan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) yang mendapatkan penugasan khusus bertujuan untuk mendukung optimalisasi aset negara guna meningkatkan penerimaan negara dan penyediaan infrastruktur publik. Sinergi antara PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) sebagai pelaksana project development facility dan pemerintah sebagai pemberi penugasan mencerminkan tata kelola yang baik, transparansi, dan akuntabilitas, sehingga memastikan pemanfaatan Barang Milik Negara berjalan optimal sesuai regulasi dan memberikan manfaat maksimal bagi negara. Tulisan ini juga menganalisis Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18 Tahun 2024 tentang Tata Cara Pemberian Fasilitas Penyiapan dan Pelaksanaan Transaksi Pemanfaatan Barang Milik Negarasebagai regulasi yang mengatur mengenai project development facility. Dengan menggunakan Pedoman 6 Dimensi, evaluasi ini menilai kesesuaian regulasi berdasarkan prinsip Pancasila, ketepatan jenis peraturan, harmonisasi aturan, kejelasan rumusan, asas bidang hukum, dan efektivitas pelaksanaan.

This paper analyzes how state property utilization transactions implemented through facilities (project development facilities) carried out by state-owned enterprises through special assignments can be implemented effectively. This paper is prepared using doctrinal research methods. The mechanism of utilization of State Property through the Project Development Facility implemented by PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) which received a special assignment aims to support the optimization of state assets in order to increase state revenue and the provision of public infrastructure. The synergy between PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) as the implementer of the project development facility and the government as the assignor reflects good governance, transparency, and accountability, thus ensuring that the utilization of state property asset runs optimally according to regulations and provides maximum benefits to the state. This paper also analyzes the Minister of Finance Regulation Number 18 of 2024 concerning Procedures for Providing Facilities for the Preparation and Implementation of State Property Utilization Transactions as regulations governing project development facilities. Using the 6-Dimensional Guideline, this evaluation assesses the suitability of regulations based on the principles of Pancasila, the accuracy of the type of regulation, the harmonization of rules, the clarity of formulation, the principles of the legal field, and the effectiveness of implementation."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wida Kuswida Bhakti
"Keterampilan perawat dalam menjalin hubungan terapeutik perawat klien merupakan kompetensi perawat profesional. Fenomena yang ada di RSU Samsudin, SH Sukabumi berdasarkan hasil pengkajian Kornite Keperawatan terhadap kepuasan kiien didapatkan bahwa 75% klien (n-IOO) menyatakan perawat hanya datang jika dipanggil atau memberikan tindakan. Rumusan masalah penelitiannya adalah belum diketahuinya hubungan karakteristik perawat dan metoda penugasan asuhan keperawatan dengan pelaksanaan fase-fase hubungan terapeutik perawat klien. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan fcarakteristik perawat dan metoda penugasan asuhan keperawatan dengan pelaksanaan fase-fase hubungan terapeutik perawat klien di RSU Samsudin, SH Sukabumi.
Responden penelitian ini adalah 78 perawat pelaksana dari 10 ruang perawatan penyakit dalam dan bedah serta ruang perawatan anak. Metoda yang digunakan dalam penelitian adalah Cross Sectional. Instrumen penelitian berbentuk fcuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti yang mengacu pada pedoman pelaksanaan hubungan terapeutik perawat klien yang disusun oleh Bagian Keperawatan Jiwa FIKUI. Hasil uji coba instrumen didapatkan nilai reliabilitas pada aipha=0?9738 dan validitas r >0,364.
Hasil analisis univariat didapatkan tingkat pendidikan responden 52,6% lulusan SPK/SPR, selebihnya lulusan Dill Keperawatan. Jenis Kelamin responden yang terbanyak adalah perempuan (80,8%). Responden yang pernah mengikuti pelatihan hubungan terapeutik perawat klien sebesar 14,1%. Pemahaman perawat tentang nilai-nilai yang berhubungan dengan pelaksanaan fase-fase hubungan terapeutik perawat klien rata-rata baik (mean=3,8). Perawat yang bertugas di ruang perawatan yang menggunakan metoda penugasan asuhan keperawatan fungsional sebesar 51,3% dan selebihnya bertugas di ruangan dengan metoda penugasan tim primer, Perawat yang telah melaksanakan fase-fase hubungan terapeutik perawat klien dengan baik sebanyak 19,2%.
Hasil anafisis didapatkan ada perbedaan skor rata-rata pelaksanaan fase-fase hubungan terapeutik perawat klien yang signifikan pada variabel tingkat pendidikan, jenis kelamin dan pelatihan. Skor rata-rata perawat lulusan Dili lebih tinggi dari lulusan SPK. Untuk jenis kefamin, skor rata-rata perawat perempuan lebih tinggi dari perawat laki-laki. Adapun berdasarkan pelatihan, perawat yang pernah mengikuti pelatihan skor rata-ratanya lebih tinggi dari yang belum mengikuti pelatihan. Hasil analisis multivariat regresi linier ganda didapatkan pefatihan dan jenis kelamin berhubungan secara signifikan dengan pelaksanaan fase-fase hubungan terapeutik perawat klien. Kesimpulan variabel pelatihan mempunyai hubungan yang paling kuat dengan pelaksanaan fase-fase hubungan terapeutik perawat klien.
Disarankan bag! manajer dalam pelayanan keperawatan untuk mengintensifkan pelatihan bagi seluruh perawat dan peningkatan pendidikan bagi perawat lulusan SPK/SPR. Untuk perawat laki-laki pefatihan ditindaklanjuti dengan bimbingan dan pengarahan yang optimal."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T1076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yatar, Mariana
"Nursing Care Document is an indicator to prove that the Nurses are doing good nursing care to clients in internal room.
Purpose of the research is to get a clear description on nursing care document and its related factors in internal room.
Research methodology is qualitative method through in depth interview and observation to 8 informan which charge with the nursing care document and its related Factors.

Abstract
Formulir asuhan keperawatan yang sesuai slandar belum lengkap, serta sosialisasi dari SOP belum menyeluruh.
Saran yang diberikan agar pihak rumah sakit mengeluarkan kebijakan keharusan membuat dokumen asuhan keperawatan untuk setiap pasien yang dirawat, meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga perawat pelaksana, mengurangi tugas rangkat dan sederhana kalau perlu dalam bentuk check list serta sosialisasi SOP secara menyeluruh "
Universitas Indonesia, 2001
T10336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Wibowo
"Tesis ini menguji pengaruh masa penugasan audit terhadap kualitas audit dengan menggunakan earnings surprise benchmark sebagai proksi dari kualitas audit dengan proposisi yaitu terjadi hubungan positif antara masa penugasan audit dengan kualitas audit sebelum titik waktu optimal tercapai dan hubungan negatif setelah titik waktu optimal tersebut tercapai serta efektivitas regulasi rotasi audit di Indonesia. Hasil penelitian membuktikan bahwa regulasi rotasi audit mempunyai dampak positif terhadap kualitas audit, namun tidak dapat membuktikan proposisi tentang hubungan antara masa penugasan audit terhadap kualitas audit secara signifikan (hanya arah koefisien yang konsisten dengan proposisi). Penelitian juga membuktikan bahwa KAP membutuhkan waktu untuk familiaritas klien pada tahun pertama masa penugasan audit yang akan menurunkan kualitas audit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syuhada Marwan
"

Penugasan pegawai diluar organisasi sektor publik, pada umumnya memberikan kesulitan dalam menilai kinerja pegawai bagi individu yang ditugaskan, dimana institusi asal dan institusi pengguna pegawai menerapkan penilaian kinerja masing-masing. Penelitian ini bertujuan memberikan pertimbangan penilaian kinerja terhadap pegawai yang ditugaskan diluar struktur organisasi khususnya penugasan penyidik Polri dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi didalam prakteknya dalam upaya mendapatkan pengukuran capaian kinerja yang efektif yang dapat digunakan oleh kedua institusi baik asal maupun pengguna. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode studi kasus pada salahsatu lembaga negara yaitu KPK dan BNN. Hasil penelitian memaparkan rumusan penilaian kinerja efektif bagi penyidik dengan menggunakan dimensi-dimensi alternatif yang mempengaruhi capaian kinerja. Kesimpulan penelitian adalah penerapan penilaian kinerja bagi pegawai yang ditugaskan diluar organisasi idealnya menggunakan model sistem pengukuran kinerja terpadu. Model penilaian dengan pendekatan pemangku kepentingan dari hasil penelitian memberikan perspektif yang lebih komprehensif sehingga mampu memberikan keseragaman dan sejalan kebutuhan antara institusi asal dan pengguna


Outgoing assignment within public sector organization, broadly has differencies practical on individual performance appraisal, wherein applying performance appraisal each institution (origin and user). The purpose of this research is give in reconsidering performance appraisal especially for assiggned Indonesia National Police (Polri) investigator outgoing organizational structure with examine note influencing factors in order to meet effectiveness measurement of performance appraisal that could be used on both organization. This thesis using case study- qualitative approach, on KPK dan BNN. Result exhibit Investigators performance appraisal formula which use alternative dimensions that give impact performance achievement. Conclusion, ideally appraisal with stakeholders approach model when applied on outgoing assignment that could provide equal measuring on both origin organization although user organization.

"
2019
T51810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>