Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erwanda Desire Budiman
"Latar Belakang: Besarnya jumlah tenaga kerja industri pengolahan di Pulau Jawa dengan bahaya potensial yang sangat beragam telah teridentifikasi dapat meningkatkan adanya Penyakit Akibat Kerja (PAK) serta Kecelakaan Kerja (KK), sehingga diperlukan upaya preventif kesehatan kerja yang baik agar dapat mengendalikan faktor risiko yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku pekerja terhadap upaya preventif kesehatan kerja pada industri pengolahan di Pulau Jawa dan faktor-faktor yang memengaruhi.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian data sekunder dengan metode analisis data menggunakan metode campuran. Survei dilakukan pada 691 pekerja dari 64 perusahaan industri. Focus group discussions dilakukan pada 102 pekerja (manajemen puncak/ jajaran direktur, bagian K3, atau SDM)
Hasil: Subjek penelitian terdiri atas 658 responden. Setengah dari keseluruhan responden (57,3%) memiliki pengetahuan baik, sebanyak 89,4% memiliki sikap positif, dan 50,5% memiliki perilaku baik mengenai upaya preventif kesehatan kerja. Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor yang memiliki hubungan adalah jenis kelamin (aOR 1,417, IK95% 1,02-1,95), jabatan (aOR 2,015, IK95% 1,14-3,56), skala industri [(dengan pengetahuan: aOR 1,531, IK95% 1,08-2,16), (dengan sikap: p=0,004), (dengan perilaku: aOR 2,945, IK95% 2,01-4,30)], program upaya preventif di tempat kerja, dan kebijakan pemberi kerja. Data kualitatif menunjukkan bahwa industri skala  mikro dan kecil belum menerapkan upaya preventif, sedangkan industri skala menengah dan besar telah menerapkan beberapa upaya preventif.
Kesimpulan: Pekerja industri pengolahan memiliki tingkat pengetahuan yang sedang, sikap yang positif dan perilaku yang baik dalam upaya preventif kesehatan kerja. Skala industri ditemukan sebagai faktor utama yang berkontribusi.

Background: There were increasing number of occupational accident and work-related disease cases among manufacturing workers in Indonesia, especially in Java Island. Therefore, strategies to implement the occupational health prevention are necessary to reduce the number of these cases. This study aims to determine the knowledge, attitude, and practice of manufacturing industry workers in Java Island on occupational health prevention and its influencing factors.
Methods: This was a mixed method study design using secondary data and focus group discussion. Surveys were conducted among 691 workers in 64 manufacturing companies. Focus group discussions were held among 102 employers (top management, Occupational Health and Safety, or Human Resources).
Results: About 658 respondents were participated in the survey. More than half of the respondents (57.3%) had good knowledge, about 89.4% had positive attitude, and half of them (50.5%) had good practice towards the occupational health prevention strategies. Multivariate analysis showed that the associated factors were gender (aOR 1.417, 95%CI 1.02-1.95), job level (aOR 2.015, 95%CI 1.14 – 3.56), industry scale [(with knowledge: aOR 1.531, 95%CI 1.08-2.16), (with attitude: p=0.004), (with behavior: aOR 2.945, 95%CI 2.01-4.30)], workplace preventive measures programs, and employer policies. The qualitative analysis also found that small scale industries had not implemented any prevention strategies, while moderate to large scale industries had executed some strategies. 
Conclusion: Findings of this study suggested that manufacturing workers had moderate level of knowledge, good attitude, and moderate level of good practice on the prevention of occupational health. Industry scale was found to be the main contributing factor.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maghfira Nuristia
"Pengelolaan arsip suatu organisasi memerlukan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) sebagai pedoman. Pengelolaan arsip, tanpa NSPK, hanya mengandalkan praksis pengelola arsip menjadikan setiap individu atau unit pengolah melakukan pengelolaan arsip dengan mengandalkan pengetahuan dan kebiasaan dari pendahulunya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praksis pengelola arsip dari setiap unit kerja SDIA 61 berselaras dengan pengolahan pengetahuan menghasilkan konstruksi skema klasifikasi mengacu pada standar nasional dan peraturan kearsipan internasional. Metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus digunakan dalam penelitian ini untuk menggali secara mendalam data yang mendukung dan memenuhi kebutuhan tujuan penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah pengelola arsip di SDIA 61. Analisa data terhadap hasil wawancara, observasi dan analisis dokumen dilakukan dengan open coding, axial coding, dan selective coding. Hasil dari penelitian ini adalah praksis pengelolaan arsip yang terdiri dari penyimpanan, temu kembali, dan perlindungan di ruang pencipta arsip berjalan tanpa menggunakan indeks, klasifikasi, dan jadwal retensi sebagai wujud dari NSPK sehingga temu kembali dilakukan secara manual tanpa menggunakan pencatatan peminjaman dan pengembalian arsip, dan perlindungan dalam bentuk membuat cadangan arsip belum dilakukan. Solusi dari penelitian ini, pengolahan pengetahuan berinteraksi dengan praksis pengelolaan arsip menghasilkan ancangan skema klasifikasi arsip meliputi analisis bisnis menunjukkan adanya 10 fungsi, 35 kegiatan, dan 100 tindakan kerja di SDIA 61. Ancangan skema klasifikasi sebagai konstruksi dari para pengelola arsip SDIA 61 menyesuaikan dengan standar nasional.

Management of an organization's archives requires norms, standards, procedures and criteria (NSPK) as guidelines. Archive management, without NSPK, only relies on the praxis of archive processing, making each individual or processing unit carry out archive management by relying on the knowledge and habits of their predecessors. This research aims to analyze the archive processing practices of each SDIA 61 work unit in harmony with knowledge management, resulting in a classification scheme referring to national standards and international archival regulations. Qualitative methods with a case study approach were used in this research to explore in depth the data that supports and meets the needs of the research objectives. The informants in this research were archive processors at SDIA 61. Data analysis of the results of interviews, observations and document analysis was carried out using open coding, axial coding and selective coding. The result of this research is that the practice of archival management which consists of storage, retrieval and protection in the archive creation space operates without using indexes, classification and retention schedules as a form of NSPK so that retrieval is carried out manually without using records of borrowing and returning archives. and protection in the form of backing up archives has not been carried out. The solution of this research, knowledge management interacts with archive management praxis to produce an archival classification scheme plan through business analysis showing that there are 10 functions, 35 activities, and 100 work actions at SDIA 61. The classification scheme plan as a construction for SDIA 61 archive processors conforms to national standards."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library