Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Untuk mengantisipasi perkembangan kebutuhan transportasi, diperlukan perencanaan transportasi yang matang unutk kebuthhan transportasi penumpang dan barang pada masa sekarang dan masa akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bangkitan pergerakan berbasis rumah tangga di kawasan perkotaan Trenggalek, seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya bangkitan pergerakan, dan mendapatkan model bangkitan pergerakannya."
Malang: Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, 2003
624 JT
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Septiani
"Literasi gizi merupakan kapasitas individu untuk mendapatkan, memproses, dan memahami informasi dasar mengenai gizi yang dapat dimanfaatkan untuk menentukan keputusan terkait gizi dan kesehatan yang sesuai. Penelitian ini akan mengukur perbedaan proporsi tingkat literasi gizi remaja berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan orang tua, dan tingkat penghasilan keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional potong lintang. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri X di Kabupaten Sumba Barat Daya. Pengukuran literasi gizi remaja dengan menggunakan angket yang terdiri atas tiga domain literasi gizi fungsional, interaktif, dan kritikal. Penelitian ini dilakukan pada 228 responden. Variabel yang memiliki perbedaan proporsi yang signifikan dengan tingkat literasi gizi remaja fungsional adalah tingkat pendidikan ayah p-value = 0,001 dan tingkat pendidikan ibu p-value = 0,000, serta tingkat literasi gizi kritikal aksi dengan tingkat pendidikan ibu p-value = 0,026.

Nutrition literacy is individual rsquo s capacity to obtain, process, and understand basic nutrition information needed to make appropriate nutrition and health desicions. This study examine the proportion difference of adolescents nutrition literacy based on sex, parents education level, and household income. This quantitative study was undertaken with cross sectional design. This study is located at X JHS at Sumba Barat Daya. Adolescent rsquo s nutrition literacy assessment by using self administered questionnaire which divided into three domain nutrition literacy functional, interactive, and critical. This study was conducted to 228 respondents. The significant difference propotion with functional nutrition literacy are fathers education level p value 0,001 and mothers education level p value 0,000, and also ctitical nutrition literacy action based on mother rsquo s education level p value 0,026."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harris Soetanto
"Kasus tuberkulosis dan kematian akibat infeksinya merupakan salah satu masalah utama di Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan mengenai tuberkulosis dengan faktor sosio ekonomi Desain penelitian adalah cross sectional dengan menggunakan kuesioner Sampel penelitian sebesar 2419 ibu yang dipilih secara acak menggunakan sistem polygonal random sampling dari 11 kelurahan terpadat di Jakarta Timur Data yang dikumpulkan diuji dengan chi square untuk menemukan nilai p rasio prevalens dan interval kepercayaan Hasil penelitian menunjukkan hanya 335 responden 14 yang menjawab seluruh pertanyaan dengan benar dan berhubungan dengan status kerja penghasilan keluarga pendidikan terakhir dan sumber informasi Pengetahuan mengenai tuberkulosis yang tinggi berhubungan dengan status ibu yang tidak bekerja p 0 004 RP 0 894 IK95 0 83 0 97 penghasilan keluarga yang tinggi p 0 001 RP 1 33 IK95 1 12 1 15 pendidikan terakhir yang tinggi p 0 001 RP 1 41 IK95 1 31 1 51 dan mendapatkan informasi p 0 001 RP 0 082 IK95 0 037 0 178 Pengetahuan yang benar mengenai tuberkulosis masih terbilang rendah pada ibu di Jakarta Timur Sumber informasi seperti televisi memiliki peran besar dalam meningkatkan pengetahuan mengenai tuberkulosis pada ibu yang berada di Jakarta Timur Disimpulkan kalau pengetahuan mengenai tuberkulosis berhubungan dengan faktor faktor sosioekonomik ibu dan dapat ditingkatkan dengan sumber informasi yang tepat.

Tuberculosis cases and deaths caused by its infection is major problem in Indonesia This study was done to describe the association between socio economic factors and tuberculosis rsquo knowledge The design of this study was cross sectional survey Research subjects were 2419 housewives from 11 most populated districts within East Jakarta selected at random by using polygonal random sampling Collected data would be tested with Chi square test to find significance risk prevalence and confidence interval Result showed that 335 respondents 14 answered correct all question regarding etiology curability transmission and length of treatment Chi square test showed that tuberculosis rsquo knowledge was significantly associated with level of formal education employment status monthly income level and information source Better knowledge of tuberculosis was significantly related with unemployment p 0 004 PR 0 894 CI95 0 83 0 97 high level of monthly income p 0 001 PR 1 33 CI95 1 12 1 15 high level of formal education p 0 001 PR 1 41 CI95 1 31 1 51 and receiving information about TB p 0 001 PR 0 082 CI95 0 037 0 178 Overall level of tuberculosis knowledge without misconception on housewives within East Jakarta is low Based on the result level of tuberculosis knowledge related to socioeconomic status and can be improved by effective source of information
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lalisang, Arnetta Naomi Louise
"Kelompok umur yang rentan terhadap kekurangan gizi adalah kelompok bayi dan balita. Karena status gizi yang baik sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan saat bayi dan balita, maka sangat penting untuk mengetahui status gizi dimulai sejak bayi. Status gizi menunjukkan seberapa besar kebutuhan fisiologis individu tersebut telah terpenuhi. Status gizi dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran status gizi bayi usia 1,5-8 bulan di Jakarta Pusat dan hubungannya dengan jenis kelamin bayi, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan ibu, penghasilan ibu, usia ibu saat melahirkan, morbiditas diare dan Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA), dan pemberian Air Susu Ibu (ASI). Juga diketahuinya sebaran ibu bayi.
Penelitian menggunakan studi crosssectional dan dilakukan pada 92 responden yang memiliki bayi usia 1,5 hingga 8 bulan di Jakarta Pusat. Data didapatkan berupa status gizi bayi, jenis kelamin bayi, usia ibu saat melahirkan, tingkat pendidikan ibu, penghasilan ibu, morbiditas diare dan ISPA, dan pemberian ASI yang akan diteliti hubungannya dengan status gizi bayi yang diuji dengan uji Chi-Square (p<0,05).
Dari hasil penelitian didapatkan status gizi non-wasted sebesar 94,6%, sedang sebesar 5,4%. Persentase hasil yang didapatkan masing-masing ialah jenis kelamin bayi laki-laki 46,7%, dan perempuan 53,3%, pemberian ASI eksklusif sebesar 33,7%, ibu bekerja 18,5%, diare dan ISPA bayi dalam kurun waktu 2 minggu terakhir masing-masing 10,9% dan 70,7% tingkat pendidikan ibu rendah 33,7%, sedang 50,0%, dan tinggi 16,3%, tingkat penghasilan keluarga sedang 27,2% dan tinggi 72.8. Semua variabel tersebut tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan status gizi bayi.

Age Group that is most vulnerable to malnutrition condition is infant and chidlren under five years. A Good nutritional status is necessary for growth and development in infant and children under five years, so it is important to know the nutritional status since early childhood. Nutritional status of someone shows how big the individual physiological needs have been met. Nutritional status is influenced by various factors.
This study is intended for the purpose of knowing the nutritional status of infants aged 1.5 to 8 months in Central Jakarta and the relationship with the infant's sex, maternal last education, working mother, family income, maternal age at birth, morbidity of diarrhea and Upper Respiratory Tract infection (URTI), and breast milk.
This research is conducted using crosssectional study with 92 respondents who have a baby aged 1.5 to 8 months in Central Jakarta. Data obtained includes the nutritional status of the baby, the infant's sex, maternal?s education, working mother, maternal age at birth, maternal education level, family income, morbidity of diarrhea and Upper Respiratory Tract infection (URTI), and breast milk will be related to the nutritional status of infants tested with the Chi-Square test (p <0.05).
Results obtained from research are non-wasted nutritiona status of 94.6% and high of 5.4%. The percentage of each result accomplished by baby?s sex: boy is 46.7% and girl is 53.3%, the provision of exclusive breastfeeding is 33.7%, 18.5% from working mother, diarrhea and URTI in infants during the last two weeks respectively is 10.9% and70.7%, lower maternal education level is 33.7%, moderate 50.0%, 16.3% and higher, moderate level of family income is 27.2% and 72.8 high. All these variables have no meaningful relationship with the nutritional status of infants."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S09041fk
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library