Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tsabitah Ramadhewi Buana
"E-Filing merupakan salah satu bentuk adopsi teknologi yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaporan surat pemberitahuan yang hanya akan terjadi apabila Wajib Pajak terus menggunakan e-Filing. Berdasarkan konsep relationship quality, kepuasan dan kepercayaan dapat memengaruhi keberhasilan jangka panjang layanan sehingga dapat digunakan sebagai anteseden niat penggunaan berkelanjutan. Persepsi Wajib Pajak atas e-filing terbentuk dari pengalaman menggunakan e-Filing. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan elektronik terhadap kepuasan dan kepercayaan, serta pengaruh kepuasan dan kepercayaan terhadap niat penggunaan berkelanjutan Wajib Pajak. Penelitian ini menggunakan paradigma positivisme dan metode kuantitatif. Data dalam penelitian ini didapatkan dengan penyebaran kuesioner dan mendapatkan hasil 180 responden valid. Data dianalisis menggunakan Partial Least Square Structural Equation Model. Wawancara mendalam juga dilakukan kepada perwakilan responden kuesioner dan KPP Pratama di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas layanan memiliki pengaruh terhadap kepuasan dan kepercayaan Wajib Pajak. Kepuasan akan terjadi setelah Wajib Pajak merasa bahwa kualitas yang dimiliki e-Filing hingga saat ini sudah memenuhi standar atau harapan Wajib Pajak. Kualitas layanan yang secara konsisten baik akan membuat Wajib Pajak merasa bahwa e-Filing dapat dipercaya dan dapat diandalkan dalam melakukan pelaporan SPT. Kepuasan dan kepercayaan memiliki pengaruh terhadap niat penggunaan berkelanjutan Wajib Pajak. Kepuasan yang dirasakan Wajib Pajak atas e-Filing membuat jaminan bahwa layanan e-Filing yang diterima di masa depan juga memuaskan. Kepercayaan sangat penting dalam konteks di mana Wajib Pajak mencari perilaku yang dapat diprediksi dan wajib ada dalam penyedia layanan, sehingga tingkat kepastian akan relatif tinggi pada layanan di masa depan.

E-Filing is a form of technology adoption that can increase the effectiveness and efficiency of tax return reporting which only occur if Taxpayers continue to use e-Filing. Based on the concept of relationship quality, satisfaction and trust can influence the long-term success of a service so that it can be used as an antecedent of continuance intention. Taxpayer's perception of e-filing is formed from the experience of using e-Filing. Therefore, this study aims to determine the effect of e-service quality on satisfaction and trust, as well as the effect of satisfaction and trust on taxpayers' continuance intention. This study uses a positivism paradigm and quantitative methods. The data in this study were obtained by distributing questionnaires and obtaining the results of 180 valid respondents. Data were analyzed using Partial Least Square Structural Equation Model. In-depth interviews were also conducted with representatives of the questionnaire respondents and KPP Pratama in the Special Region of Yogyakarta. The results of this study show that service quality affect the satisfaction and trust of taxpayers. Satisfaction will occur after the Taxpayer feels that the quality of e-Filing has met the standards or expectations of the Taxpayer. Consistently good service quality will make taxpayers feel that e-Filing can be trusted and can be relied upon in reporting tax return. Satisfaction and trust affect the taxpayer's continuance intention. The satisfaction felt by taxpayers on e-Filing guarantees that Taxpayer will received satisfactory service in the future. Trust is important in a context where taxpayers seek predictable and obligatory behavior in service providers, so the level of certainty will be relatively high in future services."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Ayu Paramadini
"Perkembangan e-learning meningkat setiap tahunnya. tingkat pertumbuhan rata-rata per-tahun sebesar 7,9% dengan total e-learning market 52,5 Miliyar USD di seluruh dunia. Sebagai posisi ke-8 tingkat pertumbuhan e-learning tertinggi di dunia, Indonesia memiliki total e-learning market USD 12,2 miliar dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 25% pada tahun 2017. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan e-learning yang lebih besar dan prospektif. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia berencana menetapkan e-learning secara permanen dengan mengubah pembelajaran tradisional menjadi hybrid learning termasuk pada tingkat sekolah dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang rekomendasi strategi yang mempengaruhi penggunaan berkelanjutan untuk menerapkan e-learning di tingkat sekolah dasar. Model konseptual dikembangkan berdasarkan dua teori, yaitu Expectation Confirmation Model of IS Continuance (IS-ECM) dan Information System Success Model (ISSM). Total data responden penelitian ini adalah 195 sampel yang dianalisis menggunakan metode Partial Least Square SEM (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 dari 11 hipotesis ditolak karena tidak memenuhi persyaratan yaitu H1, H4, H7, dan H10. Berdasarkan hasil ini, terdapat 10 rekomendasi strategi yang diajukan dan dinilai oleh beberapa expert. Penilaian menggunakan metode integrasi importance-performance analysis (IPA) dan Kano, dimana terdapat 4 strategi dipilih sebagai prioritas perbaikan dan 3 strategi dipilih sebagai prioritas pertahanan.

The demand for e-learning has increased every year. Its annual worldwide average growth rate is 7.9%, with a total worldwide e-learning market of USD 52.5 billion. As the 8th position of the highest growth rate e-learning worldwide, Indonesia had a total of e-learning market USD 12.2 billion with an average growth rate of 25% in 2017. Indonesia has great potential to develop a bigger and more prospective e-learning business. The Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia plans to set e-learning permanent by changing traditional learning into hybrid learning including at the elementary school level. The purpose of this paper is to design strategies recommendations for increasing continuance intention to apply e-learning at the primary school level. The conceptual model was developed based on two theories: The Expectation Confirmation Model of IS Continuance (IS-ECM) and the Information System Success Model (ISSM). It involved a total of 195 respondents and used the Partial Least Square SEM (PLS-SEM) method for data analysis. The results showed that 4 of the 11 hypotheses were rejected because they do not meet the requirements, such as H1, H4, H7, and H10. Based on these results, 10 strategic recommendations were submitted and assessed by several experts. The assessment was carried out by the integration method of importance-performance analysis (IPA) and Kano, where 4 strategies are selected as improvements strategic priorities, and 3 strategies are selected as keep up the good work strategic priorities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Ayu Paramadini
"Perkembangan e-learning meningkat setiap tahunnya. tingkat pertumbuhan rata-rata per-tahun sebesar 7,9% dengan total e-learning market 52,5 Miliyar USD di seluruh dunia. Sebagai posisi ke-8 tingkat pertumbuhan e-learning tertinggi di dunia, Indonesia memiliki total e-learning market USD 12,2 miliar dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 25% pada tahun 2017. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan e-learning yang lebih besar dan prospektif. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia berencana menetapkan e-learning secara permanen dengan mengubah pembelajaran tradisional menjadi hybrid learning termasuk pada tingkat sekolah dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang rekomendasi strategi yang mempengaruhi penggunaan berkelanjutan untuk menerapkan e-learning di tingkat sekolah dasar. Model konseptual dikembangkan berdasarkan dua teori, yaitu Expectation Confirmation Model of IS Continuance (IS-ECM) dan Information System Success Model (ISSM). Total data responden penelitian ini adalah 195 sampel yang dianalisis menggunakan metode Partial Least Square SEM (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 dari 11 hipotesis ditolak karena tidak memenuhi persyaratan yaitu H1, H4, H7, dan H10. Berdasarkan hasil ini, terdapat 10 rekomendasi strategi yang diajukan dan dinilai oleh beberapa expert. Penilaian menggunakan metode integrasi importance-performance analysis (IPA) dan Kano, dimana terdapat 4 strategi dipilih sebagai prioritas perbaikan dan 3 strategi dipilih sebagai prioritas pertahanan.

The demand for e-learning has increased every year. Its annual worldwide average growth rate is 7.9%, with a total worldwide e-learning market of USD 52.5 billion. As the 8th position of the highest growth rate e-learning worldwide, Indonesia had a total of e-learning market USD 12.2 billion with an average growth rate of 25% in 2017. Indonesia has great potential to develop a bigger and more prospective e-learning business. The Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia plans to set e-learning permanent by changing traditional learning into hybrid learning including at the elementary school level. The purpose of this paper is to design strategies recommendations for increasing continuance intention to apply e-learning at the primary school level. The conceptual model was developed based on two theories: The Expectation Confirmation Model of IS Continuance (IS-ECM) and the Information System Success Model (ISSM). It involved a total of 195 respondents and used the Partial Least Square SEM (PLS-SEM) method for data analysis. The results showed that 4 of the 11 hypotheses were rejected because they do not meet the requirements, such as H1, H4, H7, and H10. Based on these results, 10 strategic recommendations were submitted and assessed by several experts. The assessment was carried out by the integration method of importance-performance analysis (IPA) and Kano, where 4 strategies are selected as improvements strategic priorities, and 3 strategies are selected as keep up the good work strategic priorities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ajeng Wuriandita Wahyumurti Candra Kirana Dewi
"Teknologi mobile merupakan metode yang efektif bagi perusahaan travel e-Commerce dalam meningkatkan hubungan dengan pelanggannya sehingga timbul ketertarikan dan minat penggunaan. Selain itu, terdapat beberapa penelitian yang menunjukan bahwa usability memiliki hubungan yang positif terhadap minat penggunaan berkelanjutan dan loyalitas aplikasi mobile pada teknologi mobile. Maka dari itu, untuk memahami kebutuhan pengguna serta mematangkan strategi mobile, diperlukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui faktor usability mana yang mendukung munculnya intensi penggunaan dan loyalitas aplikasi mobile pada aplikasi travel e-Commerce.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan sequential mixedmethods QUAN-QUAL. Data kuantitatif dikumpulkan melalui survei daring dengan memanfaatkan instrumen Mobile Application Usability (MAU) terhadap aplikasi Traveloka. Sebelum digunakan, MAU diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menggunakan metode cross-cultural adaptation. Data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara kontekstual dengan tujuan complementary dan completeness. Hasil data kuantitatif diolah dan dianalisis menggunakan metode Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM), sedangkan hasil data kualitatif diolah dan dianalisis menggunakan metode koding kualitatif.
Berdasarkan hasil survei, variabel yang signifikan dalam memengaruhi intensi penggunaan berkelanjutan dan loyalitas aplikasi mobile pada aplikasi Traveloka adalah susunan antarmuka dan utilitas aplikasi. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara kontekstual, ditemukan faktor-faktor usability lain yang memengaruhi intensi penggunaan berkelanjutan dan loyalitas aplikasi mobile, yaitu langkah- langkah yang logis, hierarki yang logis, hierarki yang efisien, langkah-langkah yang efisien, pencarian, banyaknya pilihan preferensi, dan navigasi yang intuitif. Hasil ini sejalan dengan hasil data kuantitatif yang menunjukkan bahwa faktor yang lebih dominan tergabung dalam variabel yang signifikan. Walaupun demikian, navigasi yang intuitif merupakan satu-satunya faktor yang dominan selain dari variabel utilitas aplikasi dan struktur antarmuka sehingga bagian ini bertentangan dengan hasil data kuantitatif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perusahaan agen travel e-Commerce dalam mematangkan strategi perancangan aplikasi mobile yang efektif dari segi usability guna meningkatkan intensi penggunaan berkelanjutan dan loyalitas aplikasi mobile pada aplikasi travel e-Commerce mobile di masa yang akan datang.

Mobile technology is an effective approach for travel e-Commerce companies in enhancing relationships with their customers to drive interest and intention to use. There are plenty of research evidences to show that usability has a positive association with continued intention to use and mobile application loyalty on mobile technology. Therefore, to consider users’ needs and to overcome mobile strategies, further analysis is needed to discover which factors are important for driving intention to use and mobile application loyalty on travel e-Commerce applications.
This research was conducted using sequential mixed-methods QUAN-QUAL approach. Quantitative data was collected through an online survey using the Mobile Application Usability (MAU) towards Traveloka application. Before being utilized, the MAU was firstly translated into Indonesian using cross-cultural adaptation procedures. In the other hand, qualitative data was collected through contextual interview based on complementary and completeness objectives. The results of the quantitative data were processed and analyzed using partial least square structural equation modeling (PLS-SEM) method, while the qualitative data were processed and analyzed using qualitative coding method.
Based on the survey results, it was found that application utility and user interface structure are significantly important drivers of users’ continued intention to use and mobile application loyalty on Traveloka application. Besides, based on the results of the contextual interview, it was found that there were some other usability factors driving continued intention to use and mobile application loyalty dominantly, i.e. logical/intuitive path, logical/intuitive hierarchy, efficient hierarchy, efficient path, search, variety of preferences, as well as intuitive navigation. These results were in line with the quantitative data’s, that the dominant factors are belong to significant variables. However, intuitive navigation was the only dominant factor apart from the application utility and user interface structure variables, hence this part was contrary to the results of quantitative data. The results of this study are expected to be a reference for travel e-Commerce companies in maturing their mobile strategies effectively, especially in terms of usability, in order to engage mobile application loyalty and continued intention to use on mobile travel e-Commerce applications in the future.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library