Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pungkas Raharjo
"PT X merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengemasan fleksibel dirnana sistem keljanya menggunakan sistem job order (pesanan) Produk yang dihasilkan adalah produk kemasan Noodles, Jamu, Agar-agar dan lainnya. Bahan baku yang digunakan adalah bahan balcu lokal dan bahan baku impor (resin)- Bahan baku lokal terdirl dari berbagai jenis film (plastik), paper, tinta, solvent dan bahan baku lolcal kecil seperti tape, double tape, kain lap, sarung tangan dan Iain-lain.
Dalam menyusun skripsi ini penulls melakukan kegiatan pengamatan sistem suplai material dani pemasok ke gudang bahan baku. Kegiatan ini meliputi pengamatan langsnng proses penerimaan bahan di gudang bahan baku, proses pengiriman bahan dari gudang bahan baku ke lini produksi, penyimpanan bahan di glldang bahan baku, sarana dan prasarana yang `mendukLmg, proses administrasi penerimaan dan pengiriman bahan serta kegiatan di lini produksi. Masalahnya dibaiasi hmya umuk bahan baku lokal.
Proses penglriman material dilakukan dari Pemasok ke Gudang Bahan Baku PT X. Di tempat ini bahan baku tersebut diturnpuk sementara untuk pengambilan berikutnya dengan menggunakan sistem LIFO (Last in First Out) dan ke lini produksi yang membutuhkarmya. Kegatan arus material yang terjadi saat ini banyak kelemahannya seperti pemborosan dalam hal waktu kerja, banyaknya bahan yang terbuang akibat rnengalami kerusakan dalam produksi, tempat penyimpanan, biaya penyimpanan akibat barang banyak yang rusak, dan sering tezjadinya kesalahan perhitungan jumlah bahan yang ada di gudang bahan baku tersebut.
Usaha yang dilakukan untuk mengumngi kelemahan-kelemahan itu adalah membuat suatu rancangan sistem kanban pemasok dengan pendekatan just in time Rancanan ini meliputi rancangan sistem kanban dengan menggunakan kanban pemasok dan sarana-sarana yang mendukungnya seperti palet, rak penyimpanan, dan kelancaran arus infomrasi antar karyawan dan antara PT X dengan pihak pemasok dan alat transportasi yang memadai. Hasil yang diharapkan adalah menyediakan bahan pada Saat yang tepat ketika dibutuhlcan dan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan balk untuk bahan 1ol"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Mangga merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia. Jenis mangga yang paling banyak diekspor adalah gedong gincu dan arumanis. Proses distribusi merupakan tahap yang paling krusial dalam ekspor mangga karena mangga tergolong buah yang mudah rusak. Pendistribusian mangga umumnya menggunakan kemasan untuk memudahkan penyimpanan dan pengangkutan."
630 JPPP 30:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul Olmi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
TA384
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kenang Putra Risma
"PT. Aventis Pharma (Sanofi Jakarta) mempunyai prosedur penanganan produk reject yang diatur dalam prosedur tetap (PROTAP) lokal. Dalam hal pembuatan PROTAP lokal mengacu pada Standard Global Quality Document (GQD) dari Sanofi Global. Untuk menilai kesesuaian antara aktivitas aktual yang dibandingkan dengan PROTAP lokal dan Standard GQD Sanofi, maka perlu dilakukan penilaian resiko untuk mengindentifikasi resiko yang berkaitan dengan penanganan produk reject khususnya di setiap lini pengemasan baik itu kemas primer, kemas sekunder dan pengemasan ulang (re-packaging). Penilaian resiko terhadap penanganan produk reject yang dilakukan berfokus pada metodologi reintroduksi dan kualifikasi personel (reintroduction methodologies and personnel qualification). Reintroduksi adalah pengembalian produk yang sudah dikemas namun masuk sebagai produk yang ditolak (reject) dari system inspection online yang perlu dikembalikan ke jalur pengemasan (contoh : tablet hasil deblister dan penandaan batch yang tidak tercetak pada folding box). Reintroduksi harus dilakukan oleh personil yang terlatih dan terkualifikasi. Kualifikasi personel dilakukan melewati tiga tahapan penting yaitu pelatihan PROTAP, studi kasus dan roleplay.

PT. Aventis Pharma (Sanofi Jakarta) has procedures for handling rejected products which are regulated in local standing procedures (PROTAP). In terms of making local PROTAP, it refers to the Standard Global Quality Document (GQD) from Sanofi Global. To assess the suitability between actual activities compared with local PROTAP and Sanofi GQD Standards, it is necessary to carry out a risk assessment to identify risks related to handling rejected products, especially in each packaging line, whether primary packaging, secondary packaging and re-packaging. . The risk assessment for handling rejected products focuses on reintroduction methodologies and personnel qualifications. Reintroduction is the return of products that have been packaged but entered as rejected products from the online inspection system that need to be returned to the packaging line (example: deblistered tablets and batch markings that are not printed on the folding box). Reintroduction must be carried out by trained and qualified personnel. Personnel qualification is carried out through three important stages, namely PROTAP training, case studies and roleplay."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jauharul Anwar
"Tesis ini membahas praktik pengemasan media sebagai suatu bentuk dialektika terhadap arena politik Indonesia pasca-Orde Baru, khususnya arena pemilihan presiden (Pilpres) 2014. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui studi kasus Harian Kompas, tesis ini menunjukkan bahwa praktik pengemasan itu tidak dapat dilepaskan dari posisi dan peran pemilik sekaligus pendiri Harian Kompas melalui nilai dan gaya pemberitaan yang dibangunnya sebagai pedoman dalam melakukan praktik pengemasan di arena Pilpres 2014. Hal itu tidak lain untuk mempertahankan posisi dominan Harian Kompas di arena jurnalistik pasca-Orde Baru yang semakin kompetitif dan padat modal ekonomi sekaligus untuk membentuk opini publik mengenai kontestan Pilpres 2014 yang layak menjadi presiden Indonesia. Akan tetapi, kondisi demikian membuat dukungan terhadap Jokowi-JK yang dianggap sebagai figur yang humanis dan sejalan dengan nilai humanisme sebagai nilai pemberitaan Harian Kompas dilakukan secara implisit melalui strategi pengenaan simbolik yang memperkuat opini publik terhadap figur tersebut sebagai kandidat yang layak menjadi presiden dan wakil presiden.

This thesis describes the packaging practice of media as a dialectical form to the political field of post-New Order in Indonesia, particularly in the Presidential Election 2014's Field. Using the qualitative method, through a case study of Kompas Daily, this thesis show that the packaging practice of Kompas Daily cannot be separated from the position and role of both the owner and the founder through his news value and news style that he build up as a news guidance for packaging practice in Presidential Election 2014?s Field. The purpose was to maintain Kompas dominant position in the journalism industry in post-New Order era which was very competitive and capital-intensive, and also to shape public opinion about candidates of presidential election 2014 who deserves to be the next president of Indonesia. However, these conditions make support for Jokowi-JK which was regarded as a humanist figure and in line with the Kompas?s news value implicitly declared by the symbolic strategies that strengthening public opinion about these figures as appropriate president and vice president canditates.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Salaki, Donny Dicky A.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S50404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nencylia Mahmintari
"Line balancing adalah suatu metode penugasan sejumlah elemen kerja ke dalam stasiun kerja pada satu lintasan produksi sehingga tiap stasiun kerja dapat menyelesaikan tugasnya pada waktu yang sama (Prabowo, 2009). Desain line balancing yang tepat akan meminimalisir permasalahan bottleneck pada proses pengemasan. Bottleneck adalah adanya penumpukan produk pada work station tertentu sehingga dapat menghambat proses produksi (Napitulu, Sembiring & Hidayah, 2016). Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membuat desain line balancing agar mendapatkan desain yang efektif dan efisien setelah dilakukan peningkatan kecepatan mesin Meguro SP 220-HSD dengan menentukan jumlah pekerja yang dibutuhkan pada tiap elemen kerja sehingga didapatkan keseimbangan pada jalur pengemasan 3 produk Vitacimin yang dilakukan selama Praktik Kerja Profesi Apoteker periode September - November 2020 di PT Takeda Indonesia. Metode pelaksanaan dilakukan dengan observasi data, merancang desain dan mengevaluasi desain yang telah dibuat. Evaluasi desain line balancing dilakukan pada kecepatan 150, 160 dan 170 rpm dengan melihat keseimbangan lini proses pengemasan dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi line balancing. Dari hasil evaluasi pada kecepatan 150 rpm, lini pengemasan Produk Vitacimin memiliki keseimbangan sedangkan pada kecepatan 160 dan 170 rpm, desain balancing yang dibuat masih memiliki permasalahan yaitu bottleneck pada beberapa work station. Bottleneck terjadi karena kecepatan rata-rata petugas pengemas (skill matrix) belum merata dan bahan conveyor belt yang digunakan pada lini proses memiliki sifat menempel pada kemasan primer produk.

Line balancing is a method of assigning a number of work elements into a workstation on one production track so that each workstation can complete its task at the same time (Prabowo, 2009). The right line balancing design minimizes bottleneck problems in the packaging process. Bottleneck is the accumulation of products at certain work stations so as to impede the production process (Napitulu, Sembiring & Hidayah, 2016). The purpose of this writing is to create a line balancing design in order to obtain an effective and efficient design after an increase in the speed of Meguro SP 220-HSD machines by determining the number of workers needed on each element of work so that a balance is obtained on the packaging line of 3 Vitacimin products conducted during the Pharmacist Profession Working Practice period September - November 2020 at PT Takeda Indonesia. The implementation method is done by data observation, designing and evaluating the design that has been created. Evaluation of line balancing design is conducted at speeds of 150, 160 and 170 rpm by looking at the balance of the packaging process line and analyzing the factors that affect line balancing. From the evaluation results at a speed of 150 rpm, Vitacimin product packaging line has a balance while at the speed of 160 and 170 rpm, the balancing design made still has problems namely bottlenecks at some work stations. Bottleneck occurs because the average speed of the packing officer (skill matrix) has not been evenly distributed and the conveyor belt material used on the process line has the properties of sticking to the primary packaging of the product."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aliffia Rafiza
"Penelitian ini membahas mengenai proses penerapan kemas ulang informasi pada Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Republik Indonesia, dalam penelitian ini proses kemas ulang informasi ditinjau berdasarkan sembilan tahap model kemas ulang informasi yang diungkapkan oleh Satyanarayana, dalam buku “Information Products and Service”. Penelitian ini merupakan kualitatif studi kasus. Informasi didapatkan melalui observasi dan wawancara terbuka. Hasil dari penelitian ini adalah proses kemas ulang informasi pada Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan RI yang ditinjau berdasarkan model Satyanarayana sudah baik, namun terdapat beberapa temuan penerapan proses kemas ulang informasi yang belum optimal, yaitu pada tahap analisis pengguna, evaluasi dan feedback sehingga penulis menyarankan agar dibuat standar operasional prosedur yang dapat dijadikan panduan dan acuan dalam penerapan proses kemas ulang informasi.

This research discusses the process of implementing information repackaging at Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan RI. In this study, the information repackaging process is examined based on the nine stages of the information repackaging model proposed by Satyanarayana in the book "Information Products and Service". The research follows a qualitative case study approach, and information is gathered through observation and open interviews. The findings of this research indicate that the information repackaging process at Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan RI, based on Satyanarayana's model, is generally effective. However, there are some areas where the implementation of the information repackaging process is not optimal, particularly in the stages of user analysis, evaluation, and feedback. As a recommendation, the author suggests creating standard operating procedures that can serve as guidelines and references for improving the implementation of the information repackaging process."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>