Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Agustina Riyanti
"Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan turunan dari sistem perencanaan pembangunan nasional jangka menengah yang dikembangkan berdasarkan potensi dan keunggulan daerah. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran serta peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing melalui pembangunan pendidikan dan kesehatan merupakan isu strategis dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Utara 2016-2021. Karakteristik wilayah Sulawesi Utara yang terdiri dari beberapa pulau dengan tipologi daerah yang berbeda menyebabkan perlunya klasifikasi wilayah agar program pembangunan dapat dioptimalkan. Indikator sosial ekonomi yang dipakai untuk klasifikasi wilayah di Sulawesi Utara antara lain adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM), persentase penduduk miskin, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran terbuka (TPT). Analisis yang digunakan untuk identifikasi wilayah dalam penelitian ini adalah analisis biplot dan dilanjutkan dengan analisis diskriminan. Analisis biplot digunakan untuk memberikan gambaran keragaman peubah, kedekatan antar objek dan keterkaitan peubah dalam suatu grafik dua dimensi. Analisis diskriminan digunakan untuk mengklasifikasikan suatu observasi ke dalam kelompok yang saling bebas berdasarkan sejumlah variabel penjelas. Hasil penelitian ini menunjukan terbentuknya dua kelompok wilayah. Salah satu kelompok wilayah terdiri dari Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kota Kotamubagu,Kabupaten Minahasa, dan Kabupaten Minahasa Utara. Kelompok wilayah ini merupakan kabupaten/ kota dengan kriteria nilai IPM dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta persentase penduduk miskin rendah serta tingkat pengangguran terbuka yang tinggi"
Sragen: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan, 2018
306 SUK 2:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muizuddin Azka
"ABSTRAK
Teknologi pengenalan fitur telah berkembang seiring dengan proses
pengintegrasian CAD/CAPP/CAM. Aplikasi pendeteksian fitur secara otomatis
dengan berbasis model faset diharapkan mampu untuk membantu mempercepat
aktivitas perancangan proses manufaktur semisal seting tool yang akan digunakan
atau proses machining yang dibutuhkan pada berbagai fitur yang berbeda. Fitur
suatu part pada bidang dapat dideteksi dengan mengaplikasikan metode slicing
dan teknik pengelompokan faset triangulasi yang berdekatan. Identifikasi jenis
fitur ini dikembangkan dengan aturan berdasarkan arah vektor normal pada grup
suatu fitur tersebut. Untuk mengidentifikasi fitur pada berbagai bidang suatu part,
dengan bantuan transformasi rotasi akan merotasi part sehingga bidang vektor
normal terluar seakan berada pada posisi bidang referensi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa dengan pendekatan ini dapat mengidentifikasi fitur primitif
secara otomatis meliputi : pocket, cylindrical dan profile pada berbagai bidang
suatu part.

Abstract
Feature recognition technology has been developed along with the process of
integrating CAD/CAPP/CAM. Automatic feature detection applications based on
faceted models expected to speed up the manufacturing process design activities
such as setting tool to be used or required machining process in a variety of
different features. Features of a part in the plane can be detected by applying
method of slicing and the technique of grouping adjacent triangles. Identify type
of feature is developed by the rule based on normal vector direction of the group
a feature. In order to identify features of various planes of a part, rotation
transformation will help to rotate as if normal vector plane is on the outer part of
the reference plane. The results showed that this approach could identify the
primitive features automatically covered : pocket, cylindrical and profile in
various plane on part."
2012
T31427
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heroe Sunarko
"ABSTRAK
Dengan alasan untuk meraih dukungan dan setiap lapisan dalam masyarakat, setiap calon kepala desa membentuk pengelompokan tersendiri dengan sponsor-sponsornya Pengelompokan muncul dan menguat bersamaan dengan berlangsungnya pemilihan k£ pala desa Mereka menyatu dengan dilandasi oleh hubungan kepenltu tingan ekonomi, jabatan ataupun hubungan kerja di samping pola hubungan kekeiabatan Sementara itu tatanan masyarakat desa Sur yabahari yang terdiri dari penduduk pendatang dan setempat,ikut pula dimanfaatkan sebagai sarana dukungan bagi calon kepala desa yang maju, sehingga calon yang maju mengidentiflsir dirinya sebagai wakil dari penduduk pendatang dan setempat.
Dalam usaha memenangkan jabatan kepala desa, seorang calon akan bergantung pada dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal Faktor internal berupa dukungan dan warga desa guna memenangkan pemilihan yang dilakukan di tingkat desa Dukungan ini diperoleh dengan bantuan dan sponsor-sponsor (juru kampanye) setiap calon, yang memobilisir massa di tingkat desa Sedangkan faktor eksternal yakni peran luar desa terhadap pemilihan Kepala desa, yang berupa proses penerbitan surat keputuan pengangkatan calon kepala desa terpilih Faktor ini semakin jelas terlihab setelah adanya penundaan proses pelantikan kepala desa di Suryabahan Talur organisasi massa yang sedang berkuasa dipergunakan untuk mendesak birokrasi agar mempercepat proses tersebut.
Temuan lain yang terungkap dan kasus pemilihan kepala de sa di Suryabahan adalah melemahnya hubungan kekerabatan sebagai sarana untuk mengembangkan ataui' memperluas kemampuan seseorang terutama berkaitan dengan upaya untuk menduduki jabatan pamong desa inti Sebagai gantinya muncul hubungan kepentingan kenalan dekat yang bersifat temporal Artinya, kelanggengan hubungan itu tidak bertahan lama, sesuai dengan daya gerak yang mengungkitnya Kondioi itu tidak terlepas dan depolitisasi yang terjadi pada awal tahun 70an dan dikenakan terhadap massa di pedesaan, yang diambangkan dan kegiatan politik dan jangkauan partai politik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Suryawati
"Salah satu cara untuk mengetahui fungsi dari ekpresi gen (DNA/Protein) adalah dengan analisis kelompok (Clustering). Metode pengelompokan HOPACH mengkombinasikan agglomerative dan partisi. Partisi yang dapat digunakan antara lain PAM, SOM, dan K-Means yang termasuk dalam hard clustering. Dalam beberapa kasus karena beberapa hal pengelompokkan objek dengan hard clustering menjadi kurang tepat. Karena itu kemudian muncul teori himpunan fuzzy (kabur, tidak pasti) yang mendasari berkembangnya metode fuzzy clustering. Salah satu metode fuzzy clustering adalah metode Fuzzy c-means (FCM) yang merupakan perkembangan dari k-means.
Hasil dari penerapan algoritma partisi fuzzy c-means dalam metode pengelompokan HOPACH adalah algortima pengelompokan dengan langkah-langkah: ekstraksi ciri dengan n-mers frecuency, normalisasi, partisi dengan FCM, menentukan kelompok terbaik dengan mencari nilai MSS minimum, ordering, dan collapsing. Hal ini dilakukan berulang kali sampai kriteria berhenti terpenuhi. Penerapan algoritma ini dilakukan dengan program R. Pada penerapan algoritma partisi dalam metode HOPACH clustering, langkah normalisasi tidak perlu dilakukan, karena FCM sendiri sudah mengatasi masalah adanya outliers. Kekurangan dari penerapan ini adalah running time program yang cukup lama untuk nilai batas toleransi yang kecil.

One of the way to know the function of gene expression by clustering analysis. HOPACH clustering is combine thea agglomerative and partition method. The partition are PAM, SOM, and K-means which is part of hard clustering. In some cases because of the placement object in to a cluster with hard clustering can cause an error. So that is the reason why fuzzy set theory occurs and became the foundation of fuzzy clustering. One of the fuzzy clustering methods is Fuzzy C-means (FCM) which is developed from K-means.
The result from the implementation of FCM partitioning algorithm in HOPACH clustering method is the clustering algorithm which the steps are: characteristic extraction, normalization, partition using FCM, choosing the best cluster with the minimum MSS, ordering and collapsing. The process need done by iteration until the stopping criteria has reached. The implementation of this algorithm is use R program. In the implementation of FCM partitioning algorithm in HOPACH clustering method, normalization process can be deleted, because the FCM already sole the outliers problem. This disadvantage of this implementation is the running time program need quite along time for the small tolerance limits.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T44901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zuhelma
"learning is changing attitude. at school, students learn various kinds of subject, one of them is art. teacher often gets difficulties in teaching and learning process since not all students have their own motivation to learn art, especially, applied art. At the end of the research, the writer hopes that the learning result will improved when the students learn in group , especially, in applied art subject."
Padang Panjang: Dinas pendidikan kota Padangpanjang, 2013
370 JGR 10:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwiek Prihandini
"Salah satu jenis informasi yang perlu diketahui oleh pelaku pasar modal,
khususnya investor adalah informasi yang bersifat fundamental. Informasi ini menggambarkan keadaan suatu perusahaan dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi suaru perusahaan. Untuk mengetahui jenis informasi ini diperlukan pengetahuan tentang kemampuan manajemen perusahaan, prospek perusahaan, prospek pemasaran, perkembangan teknologi, kemampuan menghasilkan keuntungan, dan hal lain yang secara langsung maupun thiak langsung dapat mempenganihi keadaan perusahaan.
Untuk inemudahkan investor dalam memperoleh informasi tersebut maka PT
Bursa Efek Jakarta (BET) mengeluarkan Monthly Statistic. Laporan ini sarat dengan data keuangan perusahaan yang telah listed di BEJ. Dengan bantuan teknik Multivariale Data Analysis data tersebut dapat menjadi informasi yang dapat digunakan oleh investor sebelum melakukan transaksi di pasar modal.
Salah satu bentuk Multivariate Data Analysis adalah Cluster Analysis, yang
merupakan suatu cara pengelompokan untuk mengidentifikasi ciri-ciri suatu entitas yang sejenis berdasarkan karakteristik yang dimiliki.
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan empat variabel yang
mewakili karakterisitik saham yang akan dikelompokan. Variabel tersebut adalah Earning per Share (EPS), Price Book Value (PBV), Return on Equity (ROE), dan Operating Net Profit (OPM). Dipilihnya empatflnancial ratio ini karena keempat rasio tersebut memuliki koefisien korelasi yang lebih tinggi dibanding dengan financial ratio Iainnya yang terdapat pada Monthly Statistic.
Penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada satu kelompok pun yang semua
anggotanya terdiri dari saham-saham yang dikeluarkan dan perusahaan yang bergerak di bidang industri yang sama. Dengan demikian setiap kelompok beranggotakan dan saham yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan bidang usaha yang berbeda. Anggota suatu kelompok lebih didasarkan pada kedekatanjarak dan vanabel yang telah disebut di atas.
Dengan kata lain kriteria suatu kelompok sangat bergantung paI karateristik perusahaan yang menjadi anggota dalam kelompok tersebut dalam hal ini karateristik itu diwakili
oleh EPS, PBV, ROE, dan OPM
Dengan demikian dan hasil pengelompokan dapat digunakan oleh investor untuk memilih saham-saham yang mana saja yang memiliki karakteristik yang hampir sama
dan saham-saham mana saja yang niemiliki karakteristik yang berbeda. Hal ini sangat
berguna bagi investor dalarn upaya untuk melakukan diversifikasi saham yang akan
membentuk portfolionya.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Drajat Wibawa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiric factor-faktor yang mempengaruhi perilaku pengelompokan anggota POLRI dengan mengadakan penelitian lapangan untuk menemukan kebenaran obyektif dari fakta yang hendak diteliti. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Bachtiar (1988) bahwa upaya perbaikan kepolisian dapat dilakukan atas dasar pengetahuan ilmiah tentang kenyataan-kenyataan yang bersangkutan dan tidak hanya atas dasar pengalaman pribadi yang tidak selalu sesuai dengan kenyataan yang bersangkutan. Perubahan dalam dimensi kultural secara langsung berkaitan dengan program pembangunan sumber daya manusia Polri yang diarahkan pada peningkatan profesionalisme dan kemandirian Polri. Kondisi tersebut menuntut dilakukannya pengkajian, analisis dan penelitian yang lebih mendalam guna mengarahkan perubahan sesuai yang diharapkan yaitu tampilnya polisi yang professional. Dalam kaitan tersebut, maka penelitian mengenai pengelompokan dalam Polri memiliki relevansi yang cukuo kuat khususnya dalam rangka menemukan bukti empirus dan obyektif atas fakta mengenai kecenderungan pengelompokan serta konsekuensinya bagi pengembangan organisasi Polri."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M Munir Salham
"Latar Belakang Masalah
Komunikasi adalah proses di mana pesan-pesan disampaikan dari sumber kepada penerima. Dengan kata lain komunikasi adalah pemindahan ide-ide dari sumber dengan harapan akan mengubah perilaku penerima. Sedangkan saluran komunikasi adalah alat dengan mana pesan-pesan dari sumber dapat sampai kepada penerima (Rogers dan Shoemaker 1971:11). Proses komunikasi ini bila disederhanakan terdiri atas empat unsur, yaitu sumber (source), pesan (message), saluran (channel) tertentu, dan penerima (receiver). Untuk itu, seseorang dengan mudah dapat melihat bagaimana faktor-faktor komunikasi itu terlihat dalam aspek-aspek proses pengambilan keputusan yang nantinya menghasilkan perubahan perilaku. Misalnya, keputusan sepasang suami isteri untuk ikut dalam program keluarga berencana (KB) menunjukkan bahwa keputusan tersebut disebabkan adanya suatu pesan yang diberikan oleh seseorang (pemberi pesan atau sumber pesan) melalui saluran komunikasi penyuluhan kepada mereka. Penerimaan pesan itu mengakibatkan berubahnya pola tingkah laku berhubungan dengan keinginan memperoleh anak dalam jumlah yang terbatas.
Whiting (dalam Rogers 1985:8) yang membahas kaitan antara komunikasi dan perubahan mengatakan bahwa perubahan sosial mempunyai arti yang agak lebih luas, apabila dikaitkan dengan perilaku manusia. Whiting menunjukkan suatu contoh bahwa perubahan sosial bisa terjadi tanpa komunikasi, dan komunikasi bisa terjadi tanpa perubahan. Namun demikian, dikatakan bahwa komunikasi bisa dan bahkan sering benar-benar memainkan peranan kunci dalam perubahan sosial. Walaupun komunikasi itu tidak sama dengan perubahan sosial, karena itu komunikasi merupakan unsur yang penting dalam proses perubahan sosial (Rogers dan Shoemaker 1971:12). Oleh karena itu, penelitian mengenai komunikasi selayaknya ditujukan pada perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial, sedangkan proses terjadinya perubahan itu merupakan peranan komunikasi. Ini berarti komunikasi dapat mempengaruhi terjadinya perubahan.
Penelitian komunikasi sering diarahkan pada upaya-upaya untuk mengubah pengetahuan atau sikap dengan mengubah bentuk sumber, pesan, saluran atau penerima dalam proses komunikasi (Susanto 1977:2). Misalnya, agar suatu pesan yang dikomunikasikan dapat dipercaya oleh penerima, maka komunikasi persuasif lebih efektif daripada komunikasi melalui media lainnya. Namun, hal ini tergantung pada kemampuan komunikator dalam menyampaikan pesan--pesan tersebut.
Sehubungan dengan itu, setiap gagasan atau praktek baru yang akan dikomunikasikan kepada sasaran penerima pelayanan (resipien), misalnya inovasi kesehatan, memerlukan penyesuaian kondisional sosial budaya masyarakat penerima. Kalau hal seperti ini tidak mendapat perhatian oleh pemberi pelayanan (provider), jelas akan menimbulkan reaksi negatif dari penerima sesuai dengan persepsinya yang tidak menunjukkan pemahaman terhadap manfaat yang dapat diperoleh dari inovasi tersebut. Konsekuensi dari reaksi ini, bisa saja berupa penolakan atau sikap acuh tak acuh terhadap apa yang disampaikan oleh pemberi pelayanan. Sebaliknya, bila pesan dapat disesuaikan dengan persepsi resipien, maka gagasan baru itu dapat diyakini dan dirasakan manfaatnya, menyebabkan pesan tersebut dapat diterima oleh masyarakat resipien (Susanto 1977:65). Dengan demikian, kemungkinan diterima atau ditolak suatu inovasi tergantung dari keputusan yang diambil oleh individu atau kelompok berdasarkan pada terjadinya atau tidak pemahaman terhadap makna pesan. Kalau pemahaman terjadi, maka kemungkinan pesan akan dipraktekkan. Kalau tindakan praktek terjadi, maka ini menunjukkan terjadinya perubahan perilaku.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Wardiha JS
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai cara melakukan pengelompokan spare part maintenance menggunakan teknik multivariat yaitu analisa kluster yang digabungkan dengan klasifikasi fuzzy dan klasifikasi ABC. Tujuan penggunaan ketiga metode pengelompokan ini adalah untuk mendapatkan suatu sistem pengelompokan inventory yang cukup akurat, mengakomodasi lebih dari satu variabel/kriteria pengelompokan dan mudah diaplikasikan oleh profesional. Hasil pengelompokan ini akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan metode pengelolaan yang sesuai untuk spare part maintenance tersebut.

ABSTRACT
This thesis is concern about how to classifying spare part of maintenance using one of multivariate technique, cluster analysis, combined with fuzzy classification and ABC classification. The objective of using these three kind of methods is to find accurate inventory classification method which could accommodate more than one variable/criteria and easy to implemented by management professional. Result of this classification will be used to decide the best way to manage the spare part of maintenance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27651
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>