Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silalahi, Roger Paulus
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S6244
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Priyatna
"Implementasi kebijakan tertib memberi meminta sumbangan di Kota Depok menarik untuk dilihat pelaksanaannya karena kebijakan ini mengatur bagaimana menertibkan kebiasaan masyarakat yang masih memberi kepada pengemis dan pengamen Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui langkah langkah apa saja yang digunakan Pemerintah Kota Depok untuk menjalankan kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Daerah ini agar kebijakan tersebut dapat mencapai tujuan yang telah dietapkan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi wawancara mendalam dan menggunakan dokumen sekunder Penelitian ini menunjukan langkah langkah nyata yang digunakan implementator untuk mencapai tujuan kebijakan yaitu penjabaran peraturan daerah pengorganisasian pelaksana peraturan daerah penerapan peraturan daerah dan pengawasan pelaksanaan peraturan daerah Kendala dalam melakukan kebijakan ini adalah komunikasi yang kurang baik antara pelaksana dengan masyarakat kurangnya sumber daya manusia dan peralatan rendahnya kemauan implementator struktur birokrasi yang masih bersifat struktural rendahnya kesadaran masyarakat dan karakteristik mental yang masih rendah Kata Kunci Implementasi Kebijakan Kebijakan Tertib Memberi Meminta Sumbangan Mengemis dan Mengamen di Kota Depok Langkah Langkah yang Digunakan dalam Menjalankan Kebijakan

Orderly implementation of policies giving asking for donations in Depok interesting to look at the implementation because this policy governs how disciplined habits of people are still giving to beggars and buskers The aim of this study wanted to know what steps are used Depok City Government to implement policies contained in the Local Regulation in order to achieve the policy objectives is specified This study used a qualitative approach to data collection techniques namely observation in depth interviews and using secondary documents This study shows that tangible measures used implementer to achieve policy objectives namely the translation of local regulations local regulations implementing organization implementation and supervision of the implementation of regional regulations regulatory regions Difficulties in implementing this policy is poor communication between implementers with the community lack of human resources and equipment lack of willingness implementer bureaucratic structures that still are structural lack of public awareness and mental characteristics are still low Keywords Implementation of Policies Policy Rules of Giving Asking Donations Begging and busking in Depok Measures Used in Running Policies"
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S57154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Desy Aldewistya
"Penelitian ini mengeksplor motivasi, konsep diri dan pengalaman indrawi pengamen dalam praktik bermusiknya. Saya menggunakan pendekatan fenomenologi, karena pendekatan itu mampu menggambarkan pengalaman pengamen terkait penampilan musiknya, sebagaimana yang mereka hayati. Secara khusus, saya menggunakan kerangka pemikiran fenomenologi persepsi Merleau-Ponty yang mengetengahkan interaksi subjek-tubuh dan dunianya. Oleh karena itu, motivasi, konsep diri dan pengalaman indrawi yang dimaksud dalam kajian ini berdasar pada pengalaman khas masing-masing pengamen atau penampil musik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi dan konsep diri pengamen sangat beragam dan dinamis. Melalui penelitian ini saya juga menemukan bahwa indrawi pengamen memiliki peran yang besar dalam penampian-penampilan musik mereka.

This research explores the motivation, self-concept, and sensory experience of buskers in their musical practice. I use a phenomenological approach because that approach can describe the experience of buskers related to their musical performances, as they live. Specifically, I use the Merleau-Ponty's phenomenological framework of perception which explores the subject-body and its world interactions. Therefore, motivation, self-concept, and sensory experience referred to in this study are based on the unique experience of each musician or music performer. The results of this study indicate that the motivation and self-concept of buskers are very diverse and dynamic. Through this research, I also found that sensory musicians have a big role in their musical performances."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Larasati
"ABSTRAK
Pengamen jalanan lekat dengan pandangan negatif dari warga sekitar dan aturan hukum yang membatasi praktik mengamen mereka. Dalam kasus Indonesia, di Depok, Jawa Barat, sebuah kelompok pengamen jalanan bernama Institut Musik Jalanan IMJ menemukan jalan keluar dengan membuat album musik sendiri. Penelitian ini berfokus pada bagaimana pengamen jalanan IMJ berupaya menegaskan identitas dengan menunjukkan kemampuan dan kompetensi mereka bermain musik di jalur komersial. Menerapkan logika struktur dan agensi Margaret Archer 1996 mdash;siklus morfogenesis mdash;penelitian ini menemukan bahwa identitas personal dan kelompok pengamen jalanan IMJ tidak terbentuk dalam satu waktu. Lebih mendalam lagi, pengamen jalanan IMJ melawan kondisi struktur dengan membentuk struktur baru dan senantiasa bertindak refleksif. Proses tersebut menunjukkan bahwa pembentukan identitas pengamen jalanan IMJ terjadi melalui pengulangan struktur dan agensi.

ABSTRAK
Street buskers are attached with negative views from people around and laws that limit their busking practice. In Indonesia case, located in Depok, West Java, a street buskers group named Institut Musik Jalanan IMJ finds a way out by making their own music album. This research focuses on how IMJ street buskers define identity by showing their capability and competency of playing music in commercial way. Using Margaret Archer rsquo s logic of structure and agency 1996 mdash the morphogenetic cycle mdash this research finds that IMJ street buskers rsquo personal and group identity are not formed in one time. Furthermore, IMJ street buskers resist the structural condition with elaborate a new one and always act reflexively. The process shows their identity is formed through the recursiveness of structure and agency."
2017
S68046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Ardiansyah Ramadhan
"Globalisasi telah memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan makna dan fungsi dari Ondel-ondel. Hal ini semakin ditunjukkan dengan maraknya praktik mengamen dan mengemis menggunakan Ondel-ondel di tengah-tengah masyarakat. Praktik pengamen dan mengemis menggunakan Ondel-ondel kemudian memunculkan berbagai kontroversi di tengah masyarakat, khususnya masyarakat Betawi, yang dianggap menyinggung nilai-nilai budaya dan identitas Betawi. Penelitian dilakukan menggunakan metode etnografi, dengan proses observasi lapangan, pengumpulan data sekunder, dan wawancara mendalam kepada sembilan informan yang terdiri dari tiga pengamen/pengemis Ondel-ondel, empat pengrajin/sanggar Betawi, dan Tokoh Betawi yang berlokasi di DKI Jakarta dan Kota Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keberagaman latar belakang dan pengalaman pada penggiat budaya Ondel-ondel seperti perbedaan keturunan, pendidikan, lingkungan, yang selanjutnya mempengaruhi pilihan praktik yang mereka lakukan dan hayati. Perbedaan pengalaman, dan penghayatan tersebut berdampak terhadap pilihan praktik-praktik yang dilakukan, seperti pertunjukkan Ondel-ondel di acara-acara resmi, membuat dan menjual Ondel-ondel, mengamen, dan mengemis menggunakan Ondel-ondel. Penggiat budaya Ondel-ondel dapat mengidentifikasi dan memahami praktik-praktik yang mereka lakukan sebagai upaya untuk melestarikan budaya, atau hanya sebatas memenuhi kebutuhan ekonomi. Melalui penelitian ini juga dapat diketahui bahwa lanskap masyarakat pada saat ini semakin kosmopolitan, yang juga turut mempengaruhi keberagaman praktik-praktik dalam budaya Ondel-ondel.

Globalization has had a significant impact on the development of the meaning and function of Ondel-ondel. These are shown by the widespread practice of busking and begging using Ondel-ondel in the community. The practiced of busking and begging using Ondel-ondel then led to various controversies in the community, especially the Betawi community, which were considered to offend Betawi cultural values and identity. This research used ethnographic methods, with a field observation process, secondary data collection, and in-depth interviews with nine informants consisting of three Ondel- ondel buskers/beggars, four Betawi artist/sanggar, and Betawi figures located in DKI Jakarta and Bekasi City. The results show that there are various backgrounds and experiences of Ondel-ondel cultural activists such as differences in heredity, education, and environment, which further influences the choice of practice they do and live. Differences in experience and appreciation have an effect on the choice of practiced that are carried out, such as Ondel-ondel performances at official events, making and selling Ondel-ondel, busking, and begging using Ondel-ondel. Ondel-ondel cultural activists can identify and understand the practices they carry out as an effort to preserve culture or only to meet economic needs. Through this research, also be known that the current landscape of society is increasingly cosmopolitan, which also influences the diversity of practices in Ondel-ondel culture."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leli Rahmawati
"Dalam tulisan ini saya tertarik untuk membahas mengenai kehidupan pengamen ondel-ondel jalanan sebagai kaum marginal yang beradaptasi dan bertahan hidup di perkotaan dengan memanfaatkan kesenian ondel-ondel Betawi untuk mengamen. Penelitian dilaksanakan di wilayah Pasar Gaplok, Kramat Pulo, Jalan Kembang Pacar, Kelurahan Kramat, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, yang biasa disebut dengan kampung ondel-ondel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi partisipan. Fokus perhatian dalam skripsi ini untuk mengetahui bagaimana proses degradasi budaya kesenian ondel-ondel Betawi dari bentuk tradisi yang sakral menjadi pertunjukan ondel-ondel jalanan yang dikomersialisasikan, saya kemudian mencari tahu alasan para pengamen jalanan menggunakan kesenian ondel-ondel sebagai sarana untuk mengamen dan bertahan hidup di kota Jakarta. Hasil Penelitian menunjukkan minimnya lapangan pekerjaan, pemahaman yang rendah terhadap kebudayaan, keterbatasan pengetahuan dan kemampuan membuat para pengamen memanfaatkan kesenian ondel-ondel Betawi untuk mengamen secara terus-menerus. Hal ini merupakan sebuah pilihan yang ditempuh pengamen ondel-ondel jalanan agar tetap dapat melangsungkan kehidupan mereka yang terkepung dalam kemiskinan

In this thesis, I am interested in discussing the life of street ondel-ondel buskers as marginal people who adapt and survive in urban areas by utilizing Betawi ondel-ondel art for busking. The study was conducted in the Gaplok Market area, Kramat Pulo, Jalan Kembang Pacar, Kramat Village, Senen District, Central Jakarta, commonly referred to as ondel-ondel village. The method used in this study is a qualitative research method with in-depth interviews and participant observation. The focus of attention in this thesis is to find out how is the process of degradation of Betawi ondel-ondel art culture from the form of sacred traditions to commercialized street ondel-ondel performance, then I search for out the reasons for street buskers in using ondel-ondel art as a means of busking and survival in the city of Jakarta. The results shows that lack of jobs, a low understanding of culture, limited knowledge and the ability have made buskers use Betawi ondel-ondel art for busking on an ongoing basis. This way of life has been chosen by the street buskers to make them continue on living their lives trapped in poverty."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library