Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Anastasya
"Musik tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan. Oleh sebab itu, muncul berbagai genre musik khas di tiap negara, seperti afrobeat dari Afrika dan keroncong dari Indonesia. Lagu yang memiliki genre keroncong umumnya mengandung pesan kebudayaan yang kuat. Uniknya terdapat lagu keroncong yang diterjemahkan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Belanda dan sebaliknya. Kedua bahasa tersebut memiliki sistem fonologis yang berbeda, sehingga berpengaruh kepada kualitas terjemahan lagu. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan memaparkan kualitas terjemahan lagu keroncong yang dianalisis menurut prinsip pentathlon Peter Low (2016). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan korpus data berupa lirik lagu “Bengawan Solo” karya Gesang Martohartono yang diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda dan lagu karya Ismail Marzuki yaitu “Als de Orchideen Bloeien” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa dalam pemenuhan prinsip pentathlon untuk mencapai hasil yang baik pada satu aspek, terdapat aspek lain yang harus dikorbankan. Aspek sense pada penerjemahan lagu “Als de Orchideen Bloeien” dikorbankan untuk mendapatkan hasil yang baik pada aspek ritme sementara penerjemahan lagu “Bengawan Solo” mengorbankan aspek ritme dan rima untuk mendapatkan hasil yang baik pada aspek sense.

Music and culture are a unity that cannot be separated. Due to this, various distinctive musical genres emerged in each country, such as afrobeat from Africa and kroncong from Indonesia. Songs with the kroncong genre usually contain a strong message and cultural reference. Uniquely, there are kroncong genre songs that are translated from Indonesian into Dutch and vice versa. These two languages have different phoneme, which affects the quality of song translation. Therefore, this study aims to analyse the quality of kroncong genre songs translation according to the pentathlon principle from Peter Low (2016). The method used in this is a qualitative research method with a corpus of data the lyrics of “Bengawan Solo” by Gesang Martohartono and “Als de Orchideen Bloeien” by Ismail Marzuki. The result of the analysis is in order to achieve a good result in one aspect, there are other aspects that must be sacrificed, such as the sense aspect that's sacrificed in the translation of the song “Als de Orchideen Bloeien” to get a good result in the rhythm and in the translation of “Bengawan Solo” which sacrifices aspects of rhythm and rhyme to get a good result on the sense aspect."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Valerie Joan
"Penelitian ini membahas penerjemahan dua buah lagu rohani Kristen berbahasa Jerman yang terdapat dalam buku lagu “Deutsche Volkslieder” ke dalam buku lagu rohani berbahasa Indonesia “Kidung Jemaat”. Kedua lagu yang menjadi korpus data penelitian memiliki tema yang sama, yaitu ungkapan rasa syukur dan penyembahan kepada Tuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pergeseran bentuk dan makna, serta makna yang hilang dalam hasil terjemahan lagu rohani Jerman ke dalam bahasa Indonesia. Hasil analisis terjemahan kedua lagu tersebut menunjukkan bahwa tujuan dari lagu tersebut dapat tetap tersampaikan, meskipun ada pergeseran makna dan bentuk yang dilakukan oleh penerjemah.

The focus of this research is the analysis of two German gospel song lyrics taken from the “Deutsche Volkslieder” songbook which are translated into Indonesian in “Kidung Jemaat”. The topic of the two songs mentioned above is the same, which is worship and expressions of gratitude towards God. The purpose of this research is to identify the shifts, notably the shifts of structure meaning that happened in the process of translation. The song lyrics will be analyzed using the theory of component of meaning by Larson, Simatupang’s theory on shifts in translation, as well as translation of poetry by Lefevere. The result of this analysis shows that the purpose of a song would still be delivered , even when there are shifts of meaning and structure occurred in one song translation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonny Martauli Yesica
"Tren mengcover lagu atau menyanyikan kembali dengan memodifikasi lagu di Youtube kian banyak dilakoni masyarakat dan tidak sedikit mencoba menerjemahkannya ke dalam bahasa lain seperti bahasa Prancis. Dari sekian banyak lagu yang dicover, peneliti menemukan 2 pengguna Youtube bernama Feliz Petra dan Aziza Rahma yang menerjemahkan lagu berbahasa Indonesia berjudul Dealova dan Ambilkan Bulan Bu ke dalam bahasa Prancis, mengcover dan membagikan lirik hasil terjemahan mereka. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui jenis pergeseran bentuk, makna dan strategi penerjemahan yang dilakukan pada lagu bertema cinta Dealova dan lagu anak Ambilkan Bulan Bu dalam versi aslinya dalam bahasa Indonesia dan versi bahasa Prancis yang dibagikan dan diunggah oleh dua orang pengguna Youtube tersebut. Korpus dikupas dengan teori strategi penerjemahan Vinay dan Dalbernet, pergeseran bentuk oleh Catford dan pergeseran makna Simatupang. Hasil penelitian mendapatkan bahwa lagu Dealova memiliki total 7 pergeseran bentuk dan 5 pergeseran makna, sementara pada lagu Ambilkan Bulan Bu memiliki 1 pergeseran bentuk dan 4 pergeseran makna. Terjemahan lagu Dealova yang penuh dengan emosi terdapat banyak perubahan semantik dengan oblique translation dan pergeseran penerjemahan option yang dilakukan oleh Youtuber penutur asli Prancis. Sementara itu, lagu anak Ambilkan Bulan Bu yang diterjemahkan oleh orang Indonesia memiliki terjemahan yang setia dengan menggunakan strategi literal translation dan berpegangan pada kesederhanaan struktur, kata dan makna. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penutur asli Prancis dengan faktor lagu bertema cinta yang sarat emosi menyebabkan terjemahan menjadi tidak setia dan sangat fleksibel, sementara penutur tidak asli dan lagu anak dengan makna sangat sederhana menghasilkan terjemahan sangat setia.

The trend of covering songs or re-singing by modifying songs on Youtube is increasingly being carried out by people and many try to translate them into other languages ​​such as French. Among these covered songs, the researcher found 2 Youtube users named Feliz and Martin Petra from Switzerland and Aziza Rahma from Indonesia who translated and covered Indonesian songs entitled Dealova and Ambilkan Bulan Bu into French and shared their translated lyrics. This study aims to determine the type of form shift, meaning shift and translation strategy carried out on love-themed song Dealova and the children's song Ambilkan Bulan Bu in the original version and the French version which were shared and uploaded by these two Youtube users. This research will be analized with the theory of Vinay and Dalbernet's translation strategy, the shift of form by Catford and the shift of meaning by Simatupang. The results showed that Dealova's song had a total of 7 shifts in form and 5 shifts in meaning, while the song Ambilkan Bulan Bu has 1 shift in form and 4 shifts in meaning. The translation of Dealova's song is full of emotions as the original one, there are many semantic changes with oblique translations and shifts in translation option made by this French native-speaking Youtuber. Meanwhile, the children's song Ambilkan Bulan Bu which is translated by an Indonesian has a faithful translation by using a literal translation strategy and adhering to the simplicity of structure, words and meaning. So it can be concluded that native French speakers with love-themed songs that are full of emotion causing the translation unfaithful and very flexible, while non-native speakers and children's songs with very simple meanings produce very loyal translations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erlangga
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh peran unsur nonbahasa dan metode serta strategi penerjemahan yang dominan digunakan pada proses penerjemahan salah satu soundtrack film Aladdin, “Speechless” (Part 1 & Part 2) ke dalam bahasa Jerman “Ich werd niemals schweigen” (Teil 1 & Teil 2) menggunakan metode deskriptif-kualitatif dan dengan metode kontrastif. Teori Åkerström (2009) dan Newmark (1988) digunakan sebagai teori pendukung dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur nonbahasa seperti rima, ritme, dan durasi lagu berperan besar untuk memengaruhi penerjemah dalam menentukan, bahkan memodifikasi kata menggunakan proses Elision dan Aphärese untuk menyesuaikan bunyi kata pada proses penerjemahan lagu, khususnya lagu yang akan dinyanyikan ulang di bahasa sasaran (BSa). Kemudian, metode komunikatif diidentifikasi sebagai metode penerjemahan pada lagu ini karena penggunaannya yang dominan. Selain itu, penggunaan parafrasa juga menjadi strategi paling dominan digunakan dalam penerjemahan ini.

This study aims to look at the influence the role of nonverbal elements and the dominant translations methods and strategies used in the process of translating one of Aladdin’s movie soundtrack, “Speechless” (Part 1 & Part 2) into German, “Ich werd niemals schweigen” (Teil 1 & Teil 2) using descriptive-qualitative and with contrastive method. This study uses the theory of Åkerström (2009) and Newmark (1988) as a supporting theory. The results show that nonverbal elements such as rhyme, rhythm, and song duration play a major role in influencing translators in determining, even modifying words using Elision and Aphärese processes to adjust the sound of words in the song translation process, especially song that will be sung again in the target language (TL). Furthermore, the communicative method is identified as a translation method of this song because of its dominant use. Moreover, paraphrasing is the most dominant strategy used in this translation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Brigita Pathresia
"Musik merupakan karya seni yang memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah sebagai sarana untuk mengekspresikan diri. Namun, banyak lagu diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa demi kepuasan dari pendengar itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prosedur dan metode apa saja yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan lagu berbahasa Inggris How Far I’ll Go ke dalam bahasa Jerman yang berjudul Ich Bin Bereit. Di dalam penelitian ini, penulis juga bertujuan untuk mengidentifikasi masalah apa saja yang dihadapi dan strategi apa saja yang digunakan oleh penerjemah saat menerjemahkan lagu. Korpus data yang digunakan untuk penelitian ini adalah lirik lagu How Far I’ll Go dan juga lirik terjemahannya ke dalam bahasa Jerman yang diperoleh secara daring melalui aplikasi layanan pemutar lagu Spotify yang dipublikasikan secara resmi oleh label Walt Disney Records. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kontrastif karena penulis membandingkan dua lirik dalam bahasa yang berbeda. Teori yang digunakan adalah teori metode penerjemahan milik Newmark (1988) untuk mengidentifikasi metode penerjemahan apa saja yang digunakan dan teori prosedur penerjemahan milik Vinay dan Darbelnet (dalam Venuti, 2000). Hasil penelitian menunjukkan adanya empat prosedur yang digunakan, yaitu transposisi, terjemahan harfiah, modulasi, dan kesepadanan. Kemudian dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga metode penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan, yaitu penerjemahan harfiah, idiomatik, dan komunikatif.

Music is a form of art that has many functions, one of the functions is as a medium to express oneself. However, many songs are translated into various languages for the satisfaction of the listeners themselves. This analysis aims to identify the procedures and methods used in translating the song How Far I’ll Go (in English) into a song with German lyrics, Ich Bin Bereit. This study also aims to identify which problems are faced and which strategies are used by the translator when translating this song. The data corpus chosen for this study are the lyrics of the songs in English and German: How Far I’ll Go and Ich Bin Bereit. The lyrics are procured through Spotify, a music streaming service application. The songs and lyrics were published officially by Walt Disney Records. This study uses Newmark’s (1988) translation methods theory to identify which translation methods are used and Vinay and Darbelnet’s theory of translation procedures (in Venuti, 2000). Results show there are four translation procedures were used: transposition, literal, modulation and equivalence. Then it can be concluded that there are three translation methods used in translation: literal, idiomatic and communicative translation. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library