Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Athaya Yumna Fathiyah
"Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu vector-borne diseases yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Penyakit DBD dapat dibedakan menjadi dua, yaitu DBD tanpa gejala dan dengan gejala. Salah satu strategi untuk menangani DBD adalah penemuan kasus aktif, yaitu proses identifikasi terhadap orang yang diduga menderita DBD menggunakan tes diagnostik. Setelah terkonfirmasi, penderita DBD akan diberikan perawatan. Pada skripsi ini digunakan model matematika untuk melihat bagaimana peran penemuan kasus aktif dalam pengendalian DBD. Model dibentuk menggunakan sistem persamaan diferensial biasa nonlinier berdimensi sembilan dan melibatkan dua populasi yaitu manusia dan nyamuk. Populasi manusia dibagi menjadi tujuh subpopulasi, sedangkan populasi nyamuk dibagi menjadi dua subpopulasi. Dari model, dilakukan kajian analitik yang meliputi analisis nilai bilangan reproduksi dasar , analisis keberadaan dan kestabilan titik keseimbangan bebas penyakit dan titik keseimbangan endemik. Dilakukan kajian numerik meliputi analisis sensitivitas dan elastisitas terhadap R0, analisis sensitivitas lokal sistem dinamik serta simulasi autonomous dari model. Berdasarkan kajian analitik yang dilakukan, diperoleh bahwa titik keseimbangan bebas penyakit stabil asimtotik lokal pada R0<1. Pada  R0 = 1, model dapat mengalami bifurkasi maju atau mundur. Sehingga titik endemik dapat muncul ketika  R0<1. Hasil kajian numerik yang dilakukan menunjukkan bahwa penemuan kasus aktif dapat mereduksi jumlah manusia terinfeksi dalam populasi.

Dengue is one of the vector-borne diseases caused by the dengue virus and transmitted by Aedes Aegypti and Aedes Albopictus mosquitoes. Dengue can be divided into asymptomatic and symptomatic. One strategy to control dengue is active case finding. Active case finding aims to find dengue cases that have not been detected using diagnostic tests. Once confirmed, dengue sufferers will receive treatment. This thesis uses a mathematical model to examine the role of active case finding in dengue control. The model will use a nine-dimensional nonlinear differential equation system and involves two populations, humans and mosquitoes. The human population is divided into seven subpopulations, and the mosquito population is divided into two subpopulations. From the model, an analytical study will be carried out including analysis of the basic reproduction number (R0), existence and stability of disease-free equilibrium points and endemic equilibrium points. Next, a numerical study will be conducted in this thesis including sensitivity and elasticity analysis of R0, local sensitivity analysis of the dynamic system, and autonomous simulation of the model. Analysis of the model shows that disease-free equilibrium is globally asymptotically stable when R0<1. Furthermore, when R0=1, the model can perform forward or backward bifurcation. Numerical studies show that increasing the active case finding rate will reduce the number of infected humans in the population.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gladys Nathania Banuarea
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan suatu penyakit menular yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes betina. Dalam penelitian ini, telah dikonstruksi model transmisi penyebaran penyakit DBD dengan intervensi penemuan kasus aktif dan fumigasi. Tujuan dari penulisan skripsi ini untuk meminimumkan populasi manusia yang terinfeksi penyakit DBD dengan biaya intervensi yang paling optimal. Dari model penyebaran DBD yang telah dikonstruksi, dibentuk model masalah kontrol optimal yang diselesaikan dengan Prinsip Minimum Pontryagin. Solusi masalah kontrol optimal diselesaikan secara numerik dengan forward-backward sweep method. Beberapa skenario terkait strategi kombinasi kontrol yang diberikan, dilakukan pada bab simulasi numerik. Setiap strategi dianalisis keefektivitasan biayanya untuk menemukan strategi intervensi yang paling efektif dalam mengurangi jumlah kasus manusia yang terinfeksi tetapi dengan biaya yang paling optimal. Analisis keefektivitasan yang digunakan ialah Infection Averted Ratio (IAR), Average cost-effectiveness Ratio (ACER), dan Incremental cost-effectiveness Ratio (ICER). Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa kombinasi intervensi penemuan kasus aktif bagi manusia bergejala spesifik dan tidak bergejala spesifik, serta fumigasi merupakan strategi yang paling optimal dalam mencegah terjadinya kasus baru manusia terinfeksi dengue. Selain itu, dapat disimpulkan juga bahwa intervensi fumigasi ialah intervensi dengan biaya rata-rata yang paling murah untuk mencegah satu kasus baru manusia terinfeksi.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease transmitted through the bite of female Aedes mosquitoes. In this study, a model for the transmission and spread of DHF has been constructed, incorporating interventions such as active case finding and fumigation. The goal of this thesis is to minimize the population of humans infected with DHF using the most optimal intervention cost. From the constructed DHF spread model, an optimal control problem is formulated and solved using the Pontryagin Minimum Principle. The solution to the optimal control problem is obtained numerically using the forward-backward sweep method. Various scenarios involving combined control strategies are performed in the numerical simulation chapter. Each strategy is analyzed for its cost-effectiveness to identify the most effective intervention strategy in reducing the number of human cases while maintaining optimal costs. The effectiveness analysis includes metrics such as the Infection Averted Ratio (IAR), Average Cost-Effectiveness Ratio (ACER), and Incremental Cost-Effectiveness Ratio (ICER). The results indicate that a combination of active case finding for symptomatic and asymptomatic individuals, along with fumigation, is the most optimal strategy for averting new cases of human dengue infection. Additionally, it can also be concluded that fumigation is found to be the least expensive intervention on average for averting one new case of human infection."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library