Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widya Armania Putri
"ABSTRAK
Perdebatan euthanasia belakangan menjadi pembahasan yang sukar karena banyak berbenturan dengan konsep
sosial yang ada di lingkungan masyarakat saat ini. Objek dari penelitian ini adalah euthanasia pasif dengan
berlandaskan konsep kematian dimana kematian bukanlah suatu hal yang ditakutkan melainkan kematian
merupakan gambaran dari kebebasan. Penelitian ini juga membahas mengenai euthanasia pasif melalu pendekatan
filosofis etika terapan yang menjadi titik berangkat peneliti, dimana euthanasia dapat dibenarkan berdasarkan alasan
kehendak kebebasannya diri. Penelitian ini menjadi relevan karena merepresentasikan bagaimana seharusnya
manusia bertindak dan bagaimana euthanasia dapat dijustifikasi etis sebegai tindakan yang bermoral. Tujuan
penelitian ini adalah menjelaskan kebebasan diri seseorang yang sudah tidak memiliki kehendak untuk melakukan
sesuatu dalam fenomena euthanasia pasif. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dalam kasus euthanasia
pasif, keluarga memiliki kehendak atas diri seorang pasien euthanasia pasif karena memiliki beban moral atasnya.
Keputusan moral keluarga dapat memengaruhi bagaimana pasien bisa bebas dari penderitaan, sedangkan euthanasia
berhadapan dengan prinsip dasar manusia yaitu mengenai sesuatu yang dianggap benar dan bermoral. Karena
bahwasanya seorang manusia memiliki tanggung jawab moral atas segala hal yang dilakukan dan memiliki
pertimbangan etis. Maka tindakan euthanasia bisa dibenarkan berdasarkan justifikasi etis.

ABSTRACT
The debate over euthanasia has recently become a difficult discussion because there are many conflicts with the
social concepts that exist in todays society. The object of this study is passive euthanasia based on the concept of
death where death is not something to be feared but death is a picture of freedom. This study also discusses passive euthanasia through a philosophical approach to applied ethics which is the starting point of researchers, where
euthanasia can be justified based on the reasons for their own freedom. This research becomes relevant because it
represents how humans should act and how euthanasia can be justified ethically as moral action. The purpose of this
study is to explain the freedom of a person who does not have the will to do something in the phenomenon of
passive euthanasia. Based on the results of the study concluded that in the case of passive euthanasia, the family has
a will for a passive euthanasia patient because of his moral burden. Family moral decisions can influence how
patients can be free from suffering, while euthanasia is dealing with basic human principles, namely something that
is considered right and moral. Because that a human being has moral responsibility for everything that is done and
has ethical considerations. So the act of euthanasia can be justified based on ethical justification."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rosario Endah Pandan Arum
"Tokoh pendiri Logoterapi yaitu Viktor Emille Frankl (dalam Fabry, 1980) menyatakan bahwa hidup bermakna terdapat dalam kondisi apapun, termasuk dalam penderitaan. Salah satu bentuk penderitaan yang dapat menimpa seseorang khususnya seorang perempuan adalah menderita kanker payudara. Di Indonesia, kanker payudara menduduki peringkat kedua terbesar penyakit mematikan yang diderita oleh perempuan (Kompas, 6 Februari 2002). Penyakit ini dapat menimbulkan penderitaan, tetapi penderitanya masih dapat menjalani hidup bermakna bila ia berhasil menemukan dan memenuhi makna di balik penderitaannya. Hal ini mungkin dicapai karena setiap manusia memiliki kehendak untuk hidup bermakna dan menjadi bahagia hanya jika merasa telah memenuhinya (Frankl dalam Fabry, 1980).
Dalam penelitian ini, ada empat hal yang ingin diteliti, yaitu: 1) Gambaran penderitaan yang dialami oleh penderita kanker payudara; 2) Usaha yang dilakukan untuk mengatasi penderitaan tersebut; 3) Makna penderitaan yang berhasil ditemukan dan dipenuhi; 4) Perubahan hidup yang dialami penderita. Untuk menjawab empat permasalahan ini, peneliti menggunakan teori Logoterapi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena mempelajari suatu fenomena dalam situasi alamiah dan berusaha untuk menginterpretasikannya berdasarkan sudut pandang orang yang diteliti (Denzin & Lincoln, 1994). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi. Pemilihan subjek berdasarkan kriteria yang telah ditentukan yaitu perempuan berusia di atas 40 tahun, ada indikasi mengalami penderitaan karena penyakitnya, dan ada indikasi telah menemukan makna dari penderitaannya.
Hasil penelitian secara singkat menyimpulkan empat hal, yaitu: 1) Ketiga subyek mengalami penderitaan fisik dan mental; 2) Penderitaan ini berusaha diatasi dengan tiga cara, yaitu menjalani pengobatan medis, usaha yang dilakukan oleh diri sendiri, dan dengan menerima dukungan sosial; 3) Ketiga subyek berhasil menemukan makna penderitaan melalui tiga sumber makna hidup yaitu nilai penghayatan (experiential values), nilai bersikap ('attitudinal values), dan nilai kreatif (Creative values)-, 4) Ketiga subyek mengalami perubahan pada beberapa aspek kehidupan, ada perubahan positif (hubungan dengan Tuhan) dan perubahan negatif (dalam diri sendiri, hubungan dengan teman, dan pekerjaan).
Dari hasil penelitian ini, peneliti menganggap perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut tentang fenomena makna penderitaan pada penderita kanker payudara guna mendapat gambaran dan pemahaman yang lebih baik dan lebih menyeluruh."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S2803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephany Iriana
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Prasetyawati
"Tulisan ini merupakan hasil analisis terhadap cerpen “Sipleg” karya Oka Rusmini. Persoalan yang diangkat dalam cerpen tersebut sangat berkaitan dengan kehidupan perempuan yang mengalami penderitaan ketika ia tidak dapat melahirkan anak laki-laki. Sastra dan masyarakat merupakan dua hal yang penting untuk disatukan sehingga menghasilkan karya yang bermanfaat bagi pembacanya. Penulisan ini bertujuan untuk mengungkap makna yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tulisan ini adalah deskriptif-analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerpen “Sipleg” karya Oka Rusmini memberikan gambaran penderitaan perempuan. Selain itu, cerpen tersebut merefleksikan kehidupan sosial yang dialami masyarakat dalam kehidupan rumah tangga.
This paper is the result of an analysis of the short story "Sipleg" created by Oka Rusmini. The issue raised in these stories closely related to the lives of women, who suffer when she is can not give birth to boy. Literature and society are two important things to put together for produce work that is beneficial to readers. This paper aims reveal the meaning to be conveyed of writer to the reader through her work. The method used in the preparation of this paper is descriptive-analytic. The results showed that the short story "Sipleg" by Oka Rusmini illustrate the suffering of women. In addition, the short story reflecting social life experienced by the people in domestic life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kirana Chandra Mumpuni Budiana
"ABSTRAK
Topik yang diangkat dalam penelitian ini adalah makna kehilangan dalam film Zerkalo Cermin, sebuah film karya penulis naskah dan sutradara, Andrej Tarkovskij. Tulisan ini dibuat bertujuan untuk menganalisis makna kehilangan yang ditampilkan melalui tokoh Maria dan latar tempat yang terdapat film. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotik Roland Barthes. Teori ini menjadi dasar dilakukannya dua tahap pemaknaan, yaitu denotasi dan konotasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekspositori, deskriptif, dan kritik. Hasil penelitian ini yaitu kehilangan dalam film Zerkalo dimaknai sebagai suatu bentuk penderitaan yang harus dinikmati dan merupakan bentuk ekspresi ketidaksadaran dari rasa bersalah yang dirasakan tokoh Maria. Jika dikaitkan dengan teori masokisme moral Freud, tokoh Maria merupakan sosok yang masokis karena ia menikmati penderitaan akibat peristiwa kehilangan suami yang dialaminya. Kecintaan pada penderitaan tersebut didasari oleh rasa bersalah Maria yang tidak bisa mempertahankan rumah tangganya. Bentuk masokisme ini telah mengakar dalam kesusastraan Rusia. Selain itu, latar belakang penulis naskah dan sutradara, Andrej Tarkovskij, sebagai pengagum Dostoevskij juga menjadi alasan adanya unsur masokisme dalam film ini, seperti dalam karya-karya Dostoyevskij.

ABSTRACT
The topic discussed in this research is the meaning of loss in Zerkalo Mirror, a movie by screenwriter and director, Andrej Tarkovskij. This paper is intended to analyze the meaning of loss that is displayed through the character of Maria and the background of the place in the movie. The main theory used in this research is Roland Barthes semiotic theory. This theory became the basis for the implementation of two stages of meaning, namely denotation and connotation. The methods that being used in this research are expository, descriptive, and criticism. The outcome from this research is the loss in Zerkalo ndash Mirror is interpreted as a form of suffering that must be enjoyed and a form of unconsciousness of the guilt felt by the character of Maria. When it comes to Freud theory of moral masochism, the character of Maria is considered as a masochistic figure because she enjoys the suffering of the events that occur behind it. The love of suffering is based on the guilt of Maria who can not maintain her marriage. This form of masochism rooted in Russian literature. In addition, the background of scriptwriter and director, Andrej Tarkovskij, as an admirer of Dostoevskij has also been the reason for an element of masochism in the movie, as in the works of Dostoyevskij. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sadam Wildan Aliffi
"Cinta merupakan hal absurd yang dapat dialami oleh manusia. Suatu hal kompleks yang terkadang tak dapat begitu saja dijelaskan melalui kata-kata. Akan tetapi, cinta sering disederhanakan sebagai hal yang mendatangkan kebahagiaan. Hal tersebut merupakan kenyataan yang menjadi persepsi orang-orang miliki terhadap cinta. Namun, realitas dapat mengatakan yang berbeda bahwasannya cinta juga dapat berupa penderitaan yang menyebabkan kesedihan mendalam. Penderitaan tersebut menunjukkan sisi lain mengenai cinta yang selama ini jarang disadari oleh orang-orang. Meskipun begitu, terlalu prematur untuk sekadar mengatakan bahwa cinta hanya seputar kebahagiaan serta penderitaan karena cinta lebih kompleks dari hal tersebut. Dengan menggunakan metode autoetnografi, penelitian ini hendak menelaah realitas lain melalui pengalaman pribadi penulis atas pengalaman pahit cinta sebagai titik berangkat. Kemudian menelaah hal tersebut melalui pendekatan eksistensialisme Søren Kierkegaard untuk menunjukkan bahwa cinta merupakan hal absurd nan kompleks dengan segala bentuknya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa cinta merupakan pilihan eksistensial yang diambil oleh setiap individu yang ingin merasakannya.

Love is an absurd thing that can be experienced by humans. A complex thing that sometimes is not enough to be explained through words. However, love is often simplified as the thing of full happiness. That’s the notion that people have about love. However, reality can say something different, that love can also be in the form of suffering which causes deep sadness. The suffering shows the other side of love that many people rarely realize. Even so, it’s too premature to say that love is only about happiness and suffering because love is more complex than that. Through the use of the autoethnographic method, this study seeks to examine other realities through the author's personal experience of the bitter experience of love as a starting point. Then examines it through Søren Kierkegaard's existentialism approach to show that love is an absurd and complex thing with all its forms. Which concludes that love is an existential choice taken by every individual who wants to feel it."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alfonsus Marianus Kosat
"Studi filsafat atas compassion berdasarkan pemikiran Martha Nussbaum, sangat relevan dalam konteks kontemporer mengingat prevalensi dehumanisasi pada ranah interaksi sosial dan devaluasi nilai-nilai kemanusiaan di era digital. Keadaan demikian menuntut pengembangan sistem penalaran moral khas manusia bersumber dari realitas, pembelajaran dan tata kelola tindakan. Metode studi kritis dan tinjauan pustaka dengan mempertimbangkan prinsip penjelasan reduktif digunakan dalam analisis atas compassion yang mencakup penderitaan dan kerentanan. Analisis filosofis komprehensif bertumpu pada premis dasar bahwa compassion merupakan kemampuan menderita bersama liyan dengan hasrat memaknai kehidupan untuk mencapai transformasi moral. Penelitian ini menunjukkan bahwa penderitaan liyan dapat menjadi kewajiban moral karena penerapan kapabilitas kognisi, afeksi dan konasi melalui prinsip tanggung jawab, kesadaran diri dan kehadiran dalam fenomena penderitaan. Mekanisme demikian meneguhkan compassion sebagai teknologi moral transformatif yakni kerangka dan sistem penunjang pemahaman atas kehidupan sekaligus menjadi basis moral tindakan manusia. Akhirnya, penelitian ini mengembalikan compassion pada makna aslinya yaitu kemampuan menderita bersama atau hidup berdampingan dengan penderitaan, dengan kekhasan moralitas yang terbuka dan terintegrasi. Kekhasan tersebut menempatkan compassion dan penderitaan sebagai komitmen dan kebijaksanaan moral kemanusiaan.

The philosophical study of compassion, as proposed by Martha Nussbaum, is particularly pertinent in the contemporary context, given the prevalence of dehumanization in social interactions and the devaluation of human values in the digital age. In light of these circumstances, it is imperative that humans develop a humanitarian moral reasoning system that is grounded in the fundamental tenets of reality, learning, and the management of moral action. The critical study and literature review method, based on the principle of reductive explanation, is applied in the analysis of compassion, which encompasses suffering and vulnerability. The comprehensive philosophical analysis is based on the fundamental premise that compassion is the capacity to suffer together, alongside the desire to make sense of life, in order to achieve moral transformation. This research demonstrates that the suffering of others can become a moral obligation as a result of the application of cognition, affection and conation through the principles of responsibility, self-awareness and presence in the phenomenon of suffering. In this way, compassion can be seen as a transformative moral technology, providing a framework for understanding life and a basis for moral action. Ultimately, this research reestablishes compassion to its original meaning, that is, the capacity to suffer or coexist with suffering, with an open and integrated moral framework. This particularity situates compassion and suffering as the commitment and moral wisdom of humanity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fernando Adji Putro Utomo
"Rasionalisasi dan definisi terhadap makna penderitaan sebagai sesuatu yang harus dihindari telah mempengaruhi makna cinta di dalam kehidupan manusia. Cinta dan penderitaan tidak dipandang sebagai bagian dari eksistensi manusia, sebagai kehidupan itu sendiri. Skripsi ini merupakan telaah kritis terhadap makna cinta dan penderitaan di dalam eksistensi manusia. Melalui Fyodor Mikhailovich Dostoevsky, manusia dikembalikan kepada kodratnya sebagai makhluk rasional irasional dalam kehendak untuk hidup sebagai aktus primer. Cinta altruistik kemudian akan dipahami sebagai bentuk totalitas manusia terhadap kehidupan.

This study aimed to determine whet Rasionalization and definition of the mean of suffering as something to be avoided has affected the meaning of love in human life. Love and suffering are not seen as part of human existence in his life. This thesis is a critical examination of the meaning of love and suffering in human life. Through Fyodor Mikhailovich Dostoevsky , human returned on his nature as a rational irrational man in the will to live as primary actus. Then altruistic love influenced as totality form of human life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idrus Wintama
"Penelitian ini berfokus kepada pembahasan mengenai pencarian makna hidup di balik penderitaan dalam karya light novel Re: Zero Kara Hajimeru Isekai Seikatsu karangan Nagatsuki Tappei.  Analisis terhadap novel ini dilakukan dengan menggunakan pemikiran eksistensialisme Viktor Frankl. Di tengah populernya permasalahan sosial seperti fenomena N.E.E.T, diperlukan sebuah mutiara kehidupan terutama untuk para remaja terkait dengan semangat untuk mencari makna hidup. Dalam penulisan artikel tugas akhir ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu metode kajian literatur dengan menggunakan literatur kepustakaan sebagai basis dalam mengumpulkan sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis terhadap novel Re: Zero dengan menggunakan pemikiran Viktor Frankl mengantarkan pada penemuan akan sikap pantang menyerah yang ditunjukkan oleh Natsuki Subaru dalam menemukan makna di balik penderitaan dapat berlaku untuk semua kalangan. Karakter Natsuki Subaru juga dapat menjadi inspirasi khususnya bagi para remaja dalam menyikapi penderitaan hidup secara konstruktif; dengan menumbuhkan sikap optimisme dalam menghadapi berbagai rintangan yang penuh dengan penderitaan.

This research focuses on the discussion of the search for the meaning of life behind suffering in the light novel Re: Zero Kara Hajimeru Isekai Seikatsu by Nagatsuki Tappei using the thought of existentialism Viktor Frankl. In the midst of the popularity of the social problems such as the N.E.E.T., an insight is needed especially for teenagers related to the spirit to find the meaning of life. In writing this final project article, the author uses qualitative research methods namely literature review methods using literature as a basis for collecting data sources. The results showed that there is a compatibility between Natsuki Subaru's character and Viktor Frankl's thinking, and how Natsuki Subaru's persistence in finding the meaning behind suffering can be applied for all ages. Natsuki Subaru's character can also be an inspiration especially for teenagers in responding to dynamic life development. By always instilling an attitude of optimism and never giving up even though you have to face various obstacles that are very suffering."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Elizabeth
"ABSTRAK
Gerson Poyk merupakan pengarang penting yang berasal dari wilayah Indonesia bagian timur. Ia termasuk dalam jajaran sastrawan Angkatan '66. Skripsi ini meneliti karya Gerson Poyk, khususnya yang berupa cerpen, mengingat belum banyak telaah kritis dan ilmiah dilakukan terhadap karya Gerson Poyk. Penelitian ini dibatasi pada cerpen--cerpen Gerson Poyk yang terdapat dalam kumpulan cerpen Mutiara di Tengah Sawah.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap tema yang terdapat dalam cerpen-cerpen Gerson Poyk. Cerpen-cerpen Gerson Poyk dikelompokkan menurut tema sentralnya, kemudian berdasarkan pengelompokan itu cerpen-cerpen tersebut dianalisis.
Cerpen-cerpen Gerson Poyk yang dibahas dalam skripsi ini ada 14 buah. Cerpen-cerpen tersebut dapat dikelompokkan meniadi enam kelompok tema, yaitu tema pulang kampung (3 cerpen, tema kepasrahan (3 cerpen), tema kritik sosial (3 cerpen), tema penderitaan (2 cerpen), tema pengembaraan (2 cerpen), dan tema optimisme (1 cerpen).

"
1995
S11333
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>