Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yogi Abdi Nugroho
"Skripsi ini membahas tentang persamaan dan perbedaan bentuk mustaka yang terdapat di bangunan masjid dan bangunan keraton di Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan variasi bentuk mustaka yang kemudian dihubungkan dengan keberadaan masing-masing bangunan. Caranya adalah dengan mengelompokkan atribut bentuk mustaka yang terdiri dari struktur mustaka, bentuk umum mustaka, dan hiasan mustaka. Setelah atribut ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan penyederhanaan ragam bentuk mustaka dengan klasifikasi yang kemudian menghasilkan tipe mustaka. Pembentukan tipe mustaka yang telah dilakukan kemudian dihubungkan dengan bangunan yang menaunginya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan bentuk mustaka di masing-masing bangunan yang juga menjelaskan bahwa mustaka merupakan penanda dari sebuah bangunan Islam kuna.

The focus of this study is the similarities and differences mustaka form contained in the mosque and the keraton in Cirebon. This study aims to demonstrate the variation mustaka form which is then linked to the presence of each building. The methods of this study is to classify the attributes of shapes consisting of mustaka, among others the structure, the general shapes, and the ornament of mustaka. Once this attribute is collected, we then performed with a simplified classification of various forms mustaka which then produces a type mustaka. Formation mustaka type that has been done then connected to the building. The results of this study indicate that there are similarities and differences in the shape mustaka each building which also explains that mustaka is a marker of an ancient Islamic buildings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42084
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rulifa Syahroel
"ABSTRAK
Nama : Rulifa SyahroelProgram Studi : Program Pendidikan Dokter Spesialis-II Ilmu Kesehatan AnakJudul : Hipokalsemia sebagai Penanda Derajat Keparahan Infeksi Virus Dengue pada AnakLatar belakang. Kalsium plasma memegang peran vital pada berbagai proses fisiologis tubuh. Hipokalsemia telah didokumentasikan pada infeksi virus dengue terutama pada kasus berat. Masih sedikit data tentang kalsium ion serum pada infeksi virus dengue anak.Tujuan. Menilai kadar kalsium ion serum pada DD, DBD dan SSD serta membuktikan hipokasemia dapat menjadi penanda derajat keparahan infeksi .Metode. Studi potong lintang dilakukan di tujuh RS rujukan Provinsi DKI Jakarta, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau selama November 2017 - Februari 2018 pada anak usia 1 - 45vol , nilai hemokonsentrasi >20 dan kadar albumin

ABSTRACT
Name Rulifa Syahroel Specialty Pediatric Consultant Program majoring in Infection and Tropical Diseases Title Hypocalcemia as A Marker of Dengue Severity in Children Background. The plasma calcium plays a vital role for physiological process of body. Hypocalcemia has been documented in dengue infection and seen more frequently in severe cases. There is still lack of data about serum ionized calcium in pediatric dengue.Objective. To asses the serum ionized calcium level in DF, DHF, DSS and evaluate hypocalcemia as a marker of dengue severity.Methods. A cross sectional study was done in seven top referral hospitals in Jakarta, West Sumatera and Riau Islands Province from November 2017 Februari 2018. Children aged 1 45vol , hemoconcentration level 20 and albumin serum level "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58629
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muna Mardhiyah Amini
"Dudu dan ora merupakan penanda negasi dalam bahasa Jawa yang menempati fungsi sintaksis predikat dengan jenis kata tertentu yang mendampinginya contohnya, dudu dengan nomina dan ora dengan verba. Namun, pada data yang ditemukan terdapat dudu dan ora tidak berkedudukan sebagai bagian dari predikat mau pun menegasi predikat. Hal tersebut melatarbelakangi penelitian ini yang bertujuan untuk menjelaskan posisi penanda negasi dudu dan ora di dalam kalimat dan cakupan penanda negasi dudu dan ora. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan sebuah novel berjudul Dom Sumurup Ing Banyu oleh Suparto Brata pada tahun 2006 sebagai sumber data. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan kalimat dengan penanda negasi dudu dan ora. Data tersebut lalu dikelompokkan berdasarkan data berupa kalimat yang memiliki pola fungsi sintaksis minimal Subjek-Predikat dan data berupa wacana. Pada penelitian ini ditemukan dudu dan ora yang menempati fungsi predikat bersama dengan kata lain yang mendampinginya. Namun, yang dinegasi oleh penanda negasi bukan kata yang mendampinginya melainkan kata pada fungsi sintaksis lainnya. Selain itu, ditemukan dudu dan ora yang tidak menempati fungsi predikat dan tidak didampingi oleh jenis kata apa pun. Dengan demikian cakupan negasi dudu dan ora mampu melewati batas 1 fungsi sintaksis.

Dudu and ora are negation markers in Javanese that occupy the syntactic function of predicates with certain types of words accompanying them, for example, dudu with nouns and ora with verbs. However, in the data found, dudu and ora do not function as part of the predicate or negate the predicate. The background of this study aims to explain the position of dudu and ora negation markers in the sentence and the scope of dudu and ora negation markers. This research was conducted by using qualitative research method and using a novel entitled Dom Sumurup Ing Banyu by Suparto Brata in 2006 as data source. Data collection was done by collecting sentences with negation markers dudu and ora. The data was then categorized based on the data in the form of sentences that have a minimal syntactic function pattern of Subject-Predicate and data in the form of discourse. In this study, dudu and ora were found to occupy the predicate function along with other words that accompany them. However, what is negated by the negation marker is not the word that accompanies it but the word in other syntactic functions. In addition, dudu and ora are found that do not occupy the predicate 2 function and are not accompanied by any type of word. Thus, the scope of dudu and ora negation is able to cross the boundary of 1 syntactic function.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Indiyastini
"Paragraf hortatori dalam bahasa jawa merupakan salah satu jenis paragraf yang berisi nasihat. Paragraf ini, dalam wujudnya, merupakan sebuah struktur yang dibentuk bleh unsur-unsur yang berupa kalimat-kalimat, baik kalimat topik yang berisi gagasan pokok, maupun kalimat pengembang yang berupa kalimat penjelas dan kalimat penegas. Susunan unsur itu membentuk struktur yang bervariasi. Untuk menganalisis paragraf itu digunakan teori struktural dengan metode dan teknik menurut Sudaryanto (2004). Pada pembahasan ditemukan struktur paragraf hortatori yang terdiri atas kalimat topik- kalimat penjelas; kalimat topik- kalimat penjelas- kalimat penegasi transisi kalimat topik - kalimat penjelas; transisi-kalimat topik - kalimat penjelas - kalimat penegas; kalimat penjelas- kalimat penegas- kalimat topik. Dilihat dari satuan-satuan lingual tertentu yang mengisi kalimat-kalimatnya dapat diketahui berbagai ciri paragraf hortatori."
Yogyakarta: Balai Bahasa Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta, 2013
407 WID 41:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Wisnu Nugroho
"ABSTRAK
Berjaraknya kerja mesin politik dengan rakyat memunculkan realitas baru yaitu mesin informasi melalui berita, iklan, survei, dan konsultan politik dengan tumpuan citra dan media massa. Dalam pencitraan, empat tahap berupa representasi, manipulasi, simulasi, hingga hiperrealitas digunakan di mana penanda (signifier) menggantikan petanda (signified). Dalam kondisi kepercayaan publik tinggi, upaya pencitraan lebih mudah berterima. Namun, ketika terjadi defisit kepercayaan, citra yang dibangun justru meruntuhkan. Citra yang dibangun dan terbukti manipulatif ketika hadir makna baru (konotasi kedua) justru meruntuhkan. Penelitian dengan teori Baudrillard ini hendak membongkar pencitraan Partai Demokrat di Pemilu 2009 dan 2014. Perkembangan media baru memampukan pembongkaran ini, bahkan oleh individu.

ABSTRAK
The distance between political machine with people led to a new reality: information machine through news, advertising, surveys, and political consultant with the foundation of image and media. Representation, manipulation, simulation, until hyperreality is used to make signifier replaces signified. Under conditions of high public trust, effort of imaging can be easier. However, when there is a deficit of trust, it is undermining the image is built. The image is constructed and proved to be manipulative when present new meanings (connotations) it is undermining. With Baudrillard's theory of hyperreality, this research focus on Democrats in the 2009 elections and 2014. Development of new media enable the demolition, even by individuals."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhlan Rusdi
"Latar Belakang: Penanda prognostik dapat menunjang tata laksana stroke iskemik (SI) akut. Protein neuroglobin (Ngb), yang berperan dalam transpor oksigen intrasel neuron dan mengurangi dampak hipoksia, adalah salah satu penanda potensial memenuhi fungsi tersebut.
Metode: Studi potong lintang dilakukan pada pasien SI akut yang dirawat di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo pada Maret-April 2023. Sampel serum untuk pemeriksaan Ngb diambil pada tiga hari pasca awitan stroke, sedangkan modified Rankin scale (mRS), National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS), indeks Barthel (BI) dan Montreal Cognitive Assessment (MoCA-Ina) diperiksa pada hari ketujuh. Analisis kemaknaan dan kurva receiver operating characteristic (ROC) digunakan untuk mengetahui hubungan Ngb dengan luaran stroke iskemik akut.
Hasil: Sebanyak 42 subjek menjalani analisis. Kadar Ngb serum lebih tinggi pada kelompok dengan skor mRS 3-6 dibandingkan 0-2 (12,42 ng/mL [3,57-50,43] vs 4,79ng/mL [2,25-37,32], p=0,005), dengan skor area di bawah kurva ROC sebesar 0,75. Kadar Ngb juga lebih tinggi pada kelompok dengan NIHSS pulang lebih tinggi (p=0,03), serta BI dan MoCA-Ina yang lebih rendah (p=0,01 dan p=0,002).
Kesimpulan: Kadar Ngb serum pada SI akut yang lebih tinggi berkaitan dengan luaran fungsional jangka pendek yang lebih buruk. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan sebelum terapan klinis.

Background: Prognostic markers can optimize the management of acute ischemic stroke (AIS). The neuroglobin (Ngb), which plays a role in intraneuronal oxygen transport and reduces the effects of hypoxia, is a marker that may perform this function.
Methods: A cross-sectional study was conducted on AIS patients who were treated at RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo in March-April 2023. Serum samples for Ngb examination were taken three days after the onset of stroke, while modified Rankin scale (mRS), National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS), Barthel index (BI) and Montreal Cognitive Assessment (MoCA-Ina) were examined on the seventh day. Significance analysis and receiver operating characteristic (ROC) curve were used to determine the relationship between Ngb and AIS outcomes.
Results: A total of 42 subjects underwent analysis. Serum Ngb levels were higher in subjects with mRS score of 3-6 than 0-2 (12.42 ng/mL [3.57-50.43] vs 4.79 ng/mL [2.25-37.32], p=0.005). The area under the ROC curve score was 0.75. Ngb levels were also higher in the group with higher NIHSS at discharge (p=0.03), lower BI (p=0.01) and lower MoCA-Ina score (p=0.002).
Conclusion: Higher serum Ngb levels in AIS are associated with poorer short-term functional outcomes. Further research is needed before clinical application.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Putri Azizah
"Penelitian yang mengkaji pertanyaan kutub dalam bahasa isyarat belum dilakukan secara mendalam. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penanda nonmanual dan manual, serta pola urutan kata dalam kalimat pertanyaan kutub pada bahasa isyarat Indonesia (Bisindo) yang berpedoman pada teori Sandler dan Lillo-Martin (2006). Dalam bahasa lisan, pertanyaan kutub dikenal dengan pertanyaan ya/tidak. Data penelitian ini adalah 60 kalimat pertanyaan kutub yang dihasilkan oleh penutur jati Bisindo. Data yang telah dihasilkan melalui rekaman video kemudian ditranskripsikan secara manual dan diberikan kode cakupan penyebaran penanda nonmanual dan manualnya. Setelah itu, peneliti menganalisis cakupan penyebaran penanda nonmanual dan manual yang digunakan, serta mendeskripsikan pola urutan kata yang terbentuk dalam pertanyaan kutub berdasarkan jenis predikatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penanda nonmanual yang signifikan dalam pertanyaan kutub adalah gerakan alis dan kepala ke depan dengan cakupan penyebarannya meliputi kata, sebagian kalimat, bahkan keseluruhan kalimat; (2) bentuk penanda manual yang digunakan dalam pertanyaan kutub adalah ya/tidak, betul/salah, pernah/tidak, mau/tidak, dan belum/sudah yang muncul di akhir kalimat; dan (3) berdasarkan jenis predikat yang digunakan, pola urutan kata dalam kalimat pertanyaan kutub menghasilkan sembilan variasi, yaitu SOP, OSP, OPS, SPO, POS, SOPS, SPOS, SP, dan PS.

Research examining polar questions in sign languages ​​has not been conducted in depth. Therefore, this research aims to describe the non-manual and manual markers, as well as word order patterns in polar question sentences in Indonesian Sign Language (Bisindo) which are guided by the theory of Sandler and Lillo-Martin (2006). In spoken language, polar questions are known as yes/no questions. The data for this research are 60 polar question sentences produced by Bisindo native speakers. The data that has been generated through video recordings is then transcribed manually and coded for the scope of occurrence of non-manual and manual markers. After that, the researcher analyzed the scope of distribution of non-manual and manual markers used, and described the word order patterns formed in polar questions based on the type of predicate. The results of the research show that (1) significant non-manual markers in polar questions are forward movements of the eyebrows and head with a scope of distribution including words, parts of sentences, even the whole sentences; (2) the manual markers used in polar questions are yes/no, true/false, ever/don't never, want to/don't want, and haven't/already which appear at the end of the sentence; and (3) based on the type of predicate used, the word order pattern in the polar question sentence produces nine variations, namely as follows SOP, OSP, OPS, SPO, POS, SOPS, SPOS, SP, and PS."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lasnidar
"ABSTRAK
Ta'nis (Penanda Feminin) Dalam Predikat Bahasa Arab. (Di bawah bimbingan Dr. Thoyib Ibnuzain Main) Fakultas Sastra Universitas Indonesia. 1996. Ta'nis dalam predikat bahasa Arab, ditinjau dari wujudnya yaitu berupa verba dan bukan verba. Kelompok verba dibagi menjadi dua bagian yaitu ditinjau dari kalimat ismiyah dan kalimat fi'liyah. Kelompok bukan verba dibagi menjadi tiga bagian yaitu nomina, adjektiva dan frasa preposisonal. Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang ta'nis dalam predikat bahasa Arab dan menganalisisnya dari data korpus Al Our'an yaitu dari surat pertama sampai dengan surat kesepuluh. Beberapa tahap analisis yang dipergunakan adalah mencari ayat-ayat Al Qur'an yang terdapat ta'nis maupun yang mengan_dung ta'nis dalam predikat, dari surat pertama sampai dengan surat kesepuluh untuk dijadikan data korpus. Selanjutnya, dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu verba dan bukan verba. Kelompok verba ditinjau data, kalimat ismiyah dan kalimat fi'1iyah, sedangkan kelompok bukan verba dibagi menjadi tiga bagian yaitu nomina, adjektiva dan frasa preposisional.

"
1996
S13261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Sudaryat
"Kalimat dapat digolongkan atas beberapa jenis. Berdasarkan jumlah klausa di dalamnya, jenis kalimat dapat dibdakan atas kalimat tunggal, kalimat bersusun, kalimat majemuk, kalimat bertopang, dan kalimat campuran (Harimurti Krida_laksana 1987:2h). Pada kalimat bersusun muncul intonasi dan pronomina relatif (disingkat menjadi PRR). PRR dalam bahasa Arab mempunyai berbagai bentuk. Contoh-contoh beri_kut menunjukkan PRR bahasa Arab (disingkat menjadi PAR BA) dalam kalimat. Dalam skripsi ini pembahasan bentuk PRR BA dibatasi hanya pada bentuk PRR BA yang baku. Bentuk PRR BA dialektal seperti /dhu/ dari bahasa Tayyi' tidak dibahas. Selanjutnya dibahas pula hubungan sintaksis PRR BA dengan antesedennya, hubungan PRR BA dengan konstituen yang mengikutinnya, dan klausa relatif restriktif dalam bahasa Arab."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Gibraltar
"ABSTRAK
Secara umum, tesis ini membahas dua hal, yaitu penggalian penanda dan petanda
yang pada kedua iklan Sari Serat Alami Merek X, baik yang versi wasir dan versi
Ulfa Dwiyanti. Kemudian, menelaah interpretasi pemirsa tentang kedua iklan
tersebut. Untuk itu penelitian ini menggunakan kerangka berpikir semiotika
Roland Barthes sebagai sebuah kerangka teoretis, dipadukan dengan pemikiran
lainnya; setelah itu, pemikiran ?Discursive Symbolism akan berperan sebagai
jembatan antara tanda dan simbol, ditopang pemikiran interaksionisme simbolik.
Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif.
Ada sejumlah hasil yang dapat diambil di dalam penelitian ini. Mulai dari
terbentuknya empat macam konstruksi sosial pada Iklan Sari Serat Alami Merek
X Versi Wasir, kemudian muncul pula empat macam konstruksi sosial pada iklan
Sari Serat Alami Merek X versi Herbal. Berbagai macam konstruksi sosial
tersebut akhirnya membentuk mitos bahwa Sari Serat Alami Merek X mampu
untuk menggantikan serat alami) dalam rangka menjaga kesehatan pencernaan.
Namun, tidak seluruhnya konstruksi sosial tersebut diinterpretasikan pemirsa
secara sama, dengan yang diinterpretasikan pembuat iklan. Demikian halnya
dengan Iklan Sari Serat Alami Merek X Herbal Versi Ulfa Dwiyanti.
Implikasi dari penelitian ini ialah penelitian ini mampu menunjukkan bahwa yang
pemikiran semiotika Roland Barthes dapat diangkat pada tataran teoretis, dan
dipadukan dengan pemikiran-pemikiran lainnya tentang warna, nonverbal,
kinesika, hingga gerak kamera. Juga menggunakan teknik analisis data dan
menggabungkannya dengan kerangka pemikiran, menunjukkan bahwa semakin
kaburnya batasan antara metode penelitian dengan kerangka pemikiran.
Rekomendasi dari penelitian ini mulai dari membuat iklan yang simple namun
mengandung informasi yang utuh, sampai meletakkan peringatan pada setiap
produk suplemen makanan layaknya iklan rokok.

Abstract
In general, a thesis discusses two things, namely extracting markers and markers
are on the second ad Natural Fiber Sari Brand X, both versions of the hemorrhoids
and Ulfa Dwiyanti version. Then, examining interpretations of viewers on the ads.
Therefore this study uses semiotics of Barthes's frame of mind as a theoretical
framework, combined with other ideas, after which, thinking "Discursive
Symbolism? will act as a bridge between signs and symbols, symbolic
interactionism sustained them. This study uses the interpretive paradigm.
There are number of results that can be taken in this study. Starting from four
kinds of social constructions in Natural Fiber Sari Advertising Brand X Version
hemorrhoids, then there are also four kinds of social constructions in Natural
Fiber ads Brand X Herbal versions. A wide range of social constructions was
finally established a myth that the product is able to replace natural fibers in order
to maintain digestive health.
However, not all social constructions are interpreted same, which is interpreted by
the advertiser;
The implications of this research study is able to show that the semiotics of
Roland Barthes's ideas can be lifted on a theoretical level, and combined with
other ideas about color, nonverbal, kinesics, up to the camera motion. Also using
data analysis techniques and combine them with a framework of thought,
suggesting that the blurring of boundaries.
Recommendations from this study from making a simple ad, but contains
information that is intact, to put a warning on any dietary supplement products
like cigarette advertising."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30159
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>