Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dani Ferdian
"Tersedianya pelayanan kesehatan primer yang berkualitas dan memadai adalah elemenpenting dalam menyukseskan program Jaminan Kesehatan Nasional untuk mewujudkankeberhasilan pembangunan nasional. Kurangnya minat dari mahasiswa kedokteran dalammemilih karier sebagai dokter yang bekerja di layanan kesehatan primer akan berdampakterhadap kesinambungan pelaksanaan sistem kesehatan nasional. Tujuan penelitian ini adalahdiperolehnya informasi mendalam tentang motivasi kesediaan Mahasiswa Program StudiProfesi Dokter PSPD Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran FK Unpad dalamberkarier di layanan kesehatan primer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatifdengan pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara mendalam dan diskusikelompok terarah. Informan adalah Mahasiswa PSPD FK Unpad periode Februari 2016-Juli 2017 yang telah melewati stase/rotasi klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat maupun IlmuKedokteran Keluarga. Untuk meningkatkan validitas data dilakukan triangulasi sumber,metode, data, dan analisis. Analisis data dilakukan menggunakan thematic analysis.
Hasilpenelitian yang didapatkan melalui 13 wawancara mendalam dan 1 diskusi kelompok terarah menunjukkan bahwa motivasi yang hanya ditemukan pada Mahasiswa PSPD FK Unpad yangtertarik dalam berkarier di layanan kesehatan primer adalah berkaitan dengan beban kerja danwaktu kerja intrinsic process motivation ; nilai orientasi sosial, tanggung jawab, dankepedulian goal internalization ; konsep diri supel internal self concept-based motivation ;dan penerimaan masyarakat external self concept-based motivation. Dari hasil ini, FK Unpad diharapkan dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa melalui kurikulum danlingkungan akademis yang mendukung tumbuhnya minat untuk berkarier di layanankesehatan primer. FK Unpad perlu memperkuat proses pendidikan yang memastikan konsepnilai dapat tumbuh dan berkembang. Proses pendidikan juga wajib memperhatikan role modelyang berinteraksi sebagai lingkungan terdekat mahasiswa selama pendidikan berlangsung. FKUnpad bersama Ikatan Alumni dan Organisasi Kemahasiswaan juga perlu menyusun programpengenalan profesi kepada mahasiswa sejak Program Studi Sarjana Kedokteran PSSK secara berkala, efektif, dan menarik.

The availability of high quality primary healthcare service is an important factor to improvethe National Health Insurance program in Indonesia. Decreasing interest of medical studentsto work in primary healthcare service would give an impact to the continuity of healthcaresystem. The aim of this study was to explore the motivation and willingness to work inprimary healthcare service among interns in Faculty of Medicine Padjadjaran University. Aqualitative approach with in depth interview and focused group discussion was used in thisstudy. The participants were interns that already finished their rotation in Public Health andFamily Medicine course during February 2016 July 2017. Data validity is examined bytriangulation of informant, method, data, and analysis. Data were analyzed by thematicanalysis. Thirteen individual in depth interview and one focused group discussion sessionswere conducted.
The results showed that participants motivation was related to workload andworking time intrinsic process motivation social orientation value, responsibility, andconcern goal internalization sociable self concept internal self concept based motivation and community acceptance external self concept based motivation. Based on these results, itis important to promote medical students motivation to work in primary healthcare servicethrough regular curriculum and academic environment. The medical faculty should promotegrowth and developmental value in learning process with good role model as the closestlearning experience for students. Together with association of alumni and studentsorganization, Faculty of Medicine Padjadjaran University also need to introduce the careeroptions early in effective ways and a regular period.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Nabillah
"Salah satu hal yang berkaitan dengan kesulitan pengambilan keputusan karier adalah keyakinan individu dalam melakukan tugas yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan karier (efikasi diri). Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara efikasi diri pengambilan keputusan karier (Career Decision-Making Self-Efficacy) dengan kesulitan pengambilan keputusan karier (Career Decision-Making Difficulties) pada siswa SMA di Jabodetabek. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Career Decision-Making Self-Efficacy Short-Form (CDMSE-SF) dan Career Decision Difficulties Questionnaire (CDDQ). Partisipan penelitian ini berjumlah 198 siswa SMA Negeri di Jabodetabek dengan proporsi 71.7% siswa perempuan, 25.8% siswa laki-laki, dan rata-rata usia 17 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara Career Decision-Making Self-Efficacy dengan Career Decision-Making Difficulties pada siswa SMA Negeri di Jabodetabek. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber literatur mengenai kesulitan pengambilan keputusan karier pada siswa SMA dan memberikan pemahaman mengenai pentingnya efikasi diri dalam proses pengambilan keputusan karier.

One of the factors related to career decision-making difficulties is an individual's belief in their ability to perform the tasks required in the career decision-making process (self-efficacy). This study aims to examine the relationship between Career Decision-Making Self-Efficacy and Career Decision-Making Difficulties among high school students in the Jabodetabek area. The measurement instruments used in this study are the Career Decision-Making Self-Efficacy Short-Form (CDMSE-SF) and the Career Decision Difficulties Questionnaire (CDDQ). The participants in this study were 198 students from public high schools in the Jabodetabek area, with a proportion of 71.7% female students, 25.8% male students, and an average age of 17 years. The results of the study showed a significant negative relationship between Career Decision-Making Self-Efficacy and Career Decision-Making Difficulties among high school students in the Jabodetabek area. This research is expected to serve as a literature source on career decision-making difficulties among high school students and provide an understanding of the importance of self-efficacy in the career decision-making process."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa Syafira Dumbi
"Melihat fenomena tantangan dalam pemilihan karier yang secara khas dihadapi oleh mahasiswa atlet, penelitian ini bertujuan untuk menguji perspektif waktu masa depan sebagai moderator dalam hubungan antara identitas atletik dengan efikasi diri dalam pengambilan keputusan karier. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa atlet dari berbagai cabang olahraga yang pernah atau sedang tergabung dalam tim khusus yaitu Tim Klub, Tim Wilayah/Kota, PPLM, Pelatda, dan Pelatnas (N=405). Pengambilan data dilakukan secara daring dengan tiga alat ukur. Identitas atletik diukur menggunakan Athletic Identity Measurement Scale (AIMS), efikasi diri dalam pengambilan keputusan karier diukur menggunakan Career Decision Making SelfEfficacy Scale Short Form (CDSE-SF), perspektif waktu masa depan value dan connectedness diukur menggunakan Future Time Perspective Scale (FTPS). Uji analisis korelasi menunjukkan bahwa identitas atletik berhubungan positif dengan efikasi diri dalam pengambilan keputusan karier, r = 0,384, p < 0,01 r² = 0,147. Hubungan tersebut secara signifikan dimoderasi oleh value (b = .024, SE = .009, 95% CI [.006, .042]) dan connectedness (b = .018, SE = .006, 95% CI [-1.013, -.559]). Dengan kata lain, hubungan antara identitas atletik dengan efikasi dalam pengambilan keputusan karier diperkuat oleh perspektif waktu masa depan dimensi value dan connectedness.

Considering the unique career selection challenges faced by student-athletes, this study aims to examine the role of future time perspective in the relationship between athletic identity and career decision self-efficacy. Participants in this study were studentathletes from various sports disciplines who have been or are currently part of special teams such as Club Teams, Regional/City Teams, PPLM, Pelatda, and Pelatnas (N=405). Data was collected online using three measurement tools. Athletic identity was measured using the Athletic Identity Measurement Scale (AIMS), career decision self-efficacy was measured using the Career Decision Making Self-Efficacy Scale Short Form (CDSE-SF), future time perspective dimensions of value and connectedness was measured using the Future Time Perspective Scale (FTPS). Correlation analysis showed that athletic identity is positively related to career decision self-efficacy, r = 0,384, p < 0,01 r² = 0,147. This relationship is significantly moderated by value (b = 0.024, SE = 0.009, 95% CI [0.006, 0.042]) and connectedness (b = 0.018, SE = 0.006, 95% CI [-1.013, -0.559]). In other words, the relationship between athletic identity and career decision self-efficacy is strengthened by future time perspective dimensions of value and connectedness."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library