Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fachry Abdul Razak Afifi
"Indonesia diberkahi dengan potensi besar sumber daya energi surya untuk pembangkit listrik tetapi, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Pemerintah Indonesia telah menaruh perhatian terhadap masalah ini dengan mempromosikan Pembakit Listrik Surya Atap (PLTS Atap) untuk rumah tangga. Namun, penting untuk memahami motivasi rumah tangga Indonesia dalam mengadopsi PLTS Atap, agar dapat meningkatkan penggunaan PLTS Atap.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan perilaku lingkungan yang terkait dengan penghematan listrik dan motif efek sebaya Peer Effect) pada keputusan rumah tangga untuk penerapan PLTS Atap. Menggunakan data primer yang dikumpulkan oleh penyedia survei online di lima kota besar di Indonesia, penelitian ini menggunakan model logit untuk mengetahui hubungan diantara variabel-variabel utama penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tangga yang menggunakan barang hemat energi, bergabung dengan komunitas lingkungan, dan memiliki rekan yang sudah memasang PLTS Atap memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk memasang PLTS Atap. Dengan demikian, pemerintah Indonesia dapat bekerja sama dengan komunitas lingkungan dan pemimpin lokal untuk mempromosikan penggunaan PLTS Atap sebagai pelopor penerapan teknologi PV.

Indonesia blesses with the massive potential of solar energy resources for electricity, yet it is not utilized maximumly. The government of Indonesia puts concern about this problem by promoting rooftop solar PV for the household. However, it is essential to understand what Indonesian household motivation in adopting technology is to promote the PV technology uptake successfully.
The purpose of this study is to explain the environmental behavior related to electricity saving and peer effect motives on household decisions for rooftop solar PV uptakes. Using primary data collected by an online survey provider in five major cities in Indonesia, this study uses the logit model to find out the association among those variables of interest.
The result shows that household using energy-efficient goods, joining an environmental community, and having a peer who already installs rooftop solar PV has a higher probability of installing rooftop solar PV. Thus, the government of Indonesia can work together with the environmental community and local leaders to promote rooftop solar PV adoption as pioneers in PV technology applications.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marganda, Naek
"Penggunaan pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS saat ini sedang berkembang pesat di dunia termasuk di Indonesia karena sifatnya yang ramah lingkungan tanpa mengeluarkan emisi gas rumah kaca. Pesatnya perkembangan teknologi elektronika daya berdampak pada meningkatnya penggunaan PLTS dan peralatan rumah tangga yang bersifat non-linear yang menggunakan teknologi inverter. Pada PLTS, inverter digunakan untuk mengubah listrik arus searah (direct current/DC) dari sinar matahari menjadi arus bolak-balik (alternating current/AC). Inverter biasanya memiliki kecepatan switching yang lebih tinggi dari 1 kHz, yang dapat menyebabkan distorsi bentuk gelombang pada keluaran daya AC, seperti harmonisa dan disturbansi pada rentang frekuensi 9-150 kHz. Distorsi ini dapat mempengaruhi kinerja peralatan itu sendiri maupun peralatan tetangga yang terhubung ke jaringan tenaga listrik yang sama. Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis pengaruh berbagai jenis beban peralatan linear dan non-linear terhadap harmonisa dan disturbansi 9-150 kHz pada PLTS Atap on-grid melalui pengukuran dengan osiloskop berbasis komputer dan Power Quality Analyzer (PQA). Melalui analisis korelasi, penelitian juga mencari tahu hubungan harmonisa dengan disturbansi 9-150 kHz yang ditimbulkan pada sistem PLTS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara PLTS dengan beban non-linear meningkatkan harmonisa tegangan dan disturbansi 9-150 kHz. Analisis korelasi menunjukkan bahwa tegangan harmonisa dan tegangan disturbansi 9-150 kHz memiliki hubungan yang sangat kuat pada saat PLTS dengan beban kapasitor dan peralatan non-linear.

The usage of Photovoltaic (PV) energy system as a solar power plant has been growing rapidly in the world, because it is clean without emitting greenhouse gasses. The rapid development of power electronics technology has an impact in the development of PV system and the usage of non-linear household appliances that use inverter technology. In PV system, an inverter is used to convert direct current (DC) power from sunlight to alternating current (AC). Inverters usually have a switching rate higher than 1 kHz, which may cause waveform distortions and disturbances in AC power output, such as harmonics (< 2 kHz) and disturbance in the frequency range 9-150 kHz. These disturbances may affect the performance of equipment, as well as neighbor equipment connected to the same network. This research is focused on analyzing the effect of various types of linear and non-linear equipment loads to the harmonics and disturbance in frequency 9-150 kHz on the Grid-connected Rooftop PV System by conducting laboratory measurement using a computer-based oscilloscope and power quality analyzer. Through correlation analysis, research also finds out the relationship between the harmonics and the disturbances in frequency 9-150 kHz generated in the Rooftop PV System. The results show that the interaction between PV system and non-linear loads increased the harmonics voltage and disturbance 9-150 kHz. Correlation analysis shows that the harmonic voltage and the diturbance 9-150 kHz have a very strong relationship when the load of PV system is capacitor and non-linear equipment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natanael Kristian
"Tren perkembangan sumber energi baru terbarukan atau EBT yang terus meningkat dan didukung serta cadangan energi fosil Indonesia yang semakin menipis membuat permintaan terhadap pembangkit listrik EBT semakin tinggi. RUPTL PLN serta regulasi PLN terbaru terus mendukung perkembangan PLTS, salah satunya adalah PLTS Atap dengan memperbolehkan ekspor hingga 65% dari nilai energi yang dihasilkan. Namun, sistem PLTS Atap yang umum dipakai yaitu grid-tie, tidak dapat digunakan saat PLN padam. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem proteksi tersebut, melihat pengaruh undervoltage dan overvoltage, variasi waktu tunda, dan meninjau apakah sistem sesuai dengan regulasi-regulasi yang ditetapkan oleh PLN. Rancang bangun sistem proteksi sendiri terdiri dari beberapa komponen utama yaitu Arduino, modul relay elektromagnetis, dan modul sensor tegangan ZMPT101B. Penelitian dilakukan dengan membangun prototipe dan menguji prototipe berdasarkan variasi-variasi pada parameter tegangan dan waktu tunda yang ditentukan. Hasil yang didapatkan menunjukkan waktu pemutusan kurang dari 0.16 detik pada V<50% serta V>120%, kurang dari 2 detik pada 50% ≤ V <88%, dan operasi kontinyu pada 88% ≤ V ≤ 110%. Dari hasil yang ditunjukkan, rancang bangun ini memiliki potensi yang besar sebagai sistem proteksi alternatif karena harganya yang sangat ekonomis dan kemampuan Arduino guna mengintegrasikan smart grid.

The latest trend development of renewable energy that keep increasing and getting more support along with Indonesia’s backup fossil energy that keep decreasing have increased the demand for renewable power plants. RUPTL PLN as well as PLN’s latest regulation keep supporting the development of solar power plant, one of which is solar home system regulation by allowing export of up to 65% from the power generated. However, the most common used solar home system which is grid-tie, is unusable when there is a blackout. Therefore, this purpose of this research is to create protection system such as that, observe the effect of undervoltage and overvoltage, variation of delay, and review if said system fulfill PLN’s regulations. The design of the protection system is composed of several major device which comprise of Arduino, electromagnet relay module, and ZMPT101B voltage sensor module. The research is conducted by building the prototype and testing said prototype with variations from voltage and delay parameter. The result shows that at V<50% as well as V>120% trip time are lower than 0.16 second, at 50% ≤ V <88% trip time are lower than second, and continuous operation at 88% ≤ V ≤ 110%. From the result showed, this design has a great potention to be an alternative protection system for solar home system for its economic price and the ability of Arduino to integrate the system into smart grid."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library