Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Veriady
"Kegiatan penambangan timah telah memberikan konstribusi yang begitu besar dalam pengembangan perekonomian di P. Bangka. Namun pada sisi lain telah terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan pada areal lahan pasca tambang dan lingkungan sekitamya. Maraknya kegiatan Tambang Inkonvensional (TI) semakin memperparah kerusakan lingkungan yang terjadi.
PT. Timah Tbk adalah salah satu dari 2 perusahaan besar yang melakukan penambangan timah di Pulau Bangka. Sebelum tahun 1998, reklamasi lahan yang dilakukan oleh PT. Timah Tbk dapat berjalan. Namun kebijakan reklamasi tersebut dihentikan, dengan alasan akan dirambah/dibongkar TI kembali. Data PT. Timah Tbk menyebutkan sampai saat ini sekitar 5700 ha lahan pasca tambang belum direklamasi. Jumlah ini belum mempertimbangkan pencemaran yang berakibat pada lingkungan sekitar dan juga kerusakan akibat TI.
Melihat kecenderungan kerusakan lahan yang akan terus meningkat baik dari besaran maupun kualitasnya, maka penulis mencoba memberikan kontribusi solusi melalui penelitian ?Studi Pemanfaatan Lathan Pasca Tambang Timah" dengan studi kasus PT. Timah Tbk di Pulau Bangka. Penelitian ini bertujuan: a) Mendapatkan informasi aman tidaknya lahan pasca tambang timah untuk pertanian pangan dan budidaya perikanan. b) Mendapatkan gambaran mengenai persepsi dan keinginan masyarakat untuk pemanfaatan lahan pasca tambang timah.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah a) Lahan pasca tambang berupa hamparan tailing dan kolong tidak aman untuk budidaya tanaman pangan dan budidaya perikanan darat; b)Persepsi masyarakat luas mengenai pemanfaatan lahan pasca tambang timah keliru.
Metode penelitian adalah menggunakan metode ex post facto dan metode survai. Metode ex post facto dipergunakan untuk melihat dan menampilkan data penelitian relevan yang telah dilakukan sebelumnya. Analisis yang diterapkan peneliti mencakup dua pendekatan yang satu sama lain saling melengkapi untuk menangkap dan menganalisis fakta-fakta sebab-akibat penambangan timah, fakta-fakta sosial ekonomi masyarakat yang berkaitan dengan kegiatan penambangan timah, yakni pendekatan empiris obyektif dan pendekatan empiris subyektif. Dalam pendekatan empiris subyektif, data yang dikumpulkan dan dianalisis adalah data hasil konstruksi ethic peneliti (pemahaman fenomena dan fakta-fakta biofisik dan sosial-ekonomi menurut pandangan peneliti). Sementara dalam pendekatan empiris subyektif data yang dikumpulkan dan dianalisis adalah data menurut konstruksi emit yang diteliti (pemahaman fenomena dan fakta-fakta biofisik dan sosial-ekonomi menurut pandangan orang yang diteliti}.
Untuk metode survay penulis melakukan analisis kandungan toksikologi dan mineral radioaktif contoh tanah/ tailing serta analisis logam-logam berat air kolong dari lokasi penambangan pada laboratorium. Hasil analisis ini kemudian dibandingkan dengan baku mutu untuk semua aspek diatas dan mendiskusikan hasil analisis tersebut dengan para pakar.
Hasil penelitian memperlihatkan 1) Lahan pasca tambang adalah sebagai berikut: a) hasil Uji Toxicity Caracteristic Leacing Prosedure (TCLP), kadar logam berat yaitu seng (Zn) dan ternbaga (Cu) dilokasi Eks TS Openpit Pemali (Usia >40 th) dan Iogam berat sang (Zn) dilokasi lahan percobaan pada contoh melebihi baku mutu yang ditetapkan; b) Hasil uji radioaktif contoh menunjukkan adanya unsur 228Th, 228Ra, 226Ra dan 40K yang harus diwaspadai efek jangka panjangnya jika masuk rantai makanan. Meskipun demikian kandungan maupun radiasinya masih dibawah ambang yang dipersyaratkan balk oleh Bapeten maupun BATAN; c); kadar logam berat (Pb, Fe, Mn, Zn dan Cd) diatas nilai ambang batas maksimum untuk budidaya ikan. Logam berat akan terakumulasi dalam tubuh ikan dan masuk dalam tubuh manusia melalui rantai makanan; dan 2) Masyarakat mempunyal keinginan untuk memanfaatkan fahan pasca tambang menjadi lahan yang produktif seperti untuk lahan perkebunan kelapa sawit, karet dan kelapa.
Kesimpulan penelitian ini adalah;
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Lahan pasca tambang timah tidak begitu saja dimanfaatkan untuk budidaya tanaman pangan dan budidaya perikanan darat.
2. Masyarakat memiliki persepsi yang harus dikoreksi mengenai pemanfaatan lahan pasca tambang timah, karena tidak memiliki informasi yang jelas tentang dampak mengkonsumsi hasil produk pangan atau ikan dari pemanfaatan lahan pasca tambang.
Saran hasil penelitian ini adalah; 1) Sebelum dapat diperlihatkan tidak berdampak pada konsumen, untuk pemanfaatan lahan pasca tambang timah sebaiknya bukan untuk tanaman makanan. Tanaman yang disarankan adalah bemilai ekonomis seperti kayu putih, hutan akasia, karet rakyat, jarak pagar dan nilam. Untuk dapat memanfaatkan lahan pasta tambang timah memerlukan perlakuan teliti dan mempertimbangkan dampak negatif jangka panjang; dan 2) Untuk menjamin terlaksananya reklamasi pasca tambang yang berkesinambungan diperlukan komitmen semua pihak yang terkait yaitu : PT. Timah Tbk, Pemerintah Daerah, Masyarakat dan Pengusaha TL Komitmen dibangun melalui kerjasama pelaksanaan reklamasi yang melibatkan semua pihak dimaksud.

Tin mining activity has given such a large contribution in economy development in Bangka Island. In the other side, however, has been pollution and environment damage occurred in land post-mining and the vicinity. Amidst a great deal of Unconventional Mining activity progressively worsens environment destruction occurred.
PT. Timah Tbk is one of two big companies that operate tin mining. Before year of 1998, land reclamation which is carried out by PT. Timah Tbk can run well. But the reclamation policy is ceased on account of it will be further went/dismantled by Unconventional Mining over. Data of PT. Timah Tbk told us up to now there are about 5700 hectares of land after that has not been reclaimed yet. This amount is not considering pollution that resulted in environment around and also damage due to unconventional mining.
If we seen the trend of land damage that will increasingly, both of its quality and value, therefore writer tries to give a contribution in solution through research "Study n Lands Utilization Tin Post-Mining" with case study at the PT. Timah Tbk in Bangka Island. This research aiming to: a) Inspect the data on what land tin post-mining secure for agriculture lands food and fishery cultivation. b) Perceive perception and society's intention for land utilization tin post-mining.
Hypothesis that will be put in the research is a) Land post-mining is a tailing rug of insecure underneath for consumed farming agriculture land and fishery. B) Society's perception about land utilization tin post-mining are wrong.
Research method is using ex post facto method and experimental method. Ex post facto method is used to see and open out the relevant research data that has been conducted before. Analysis is applied by researcher covering two approaches complement one to another to capture and analyze facts, cause and effect relationship of tin mining, society socioeconomic facts in relating to tin mining activity, namely empirical objective approach and empirical subjective approach. In empirical objective approach, the collected and analyzed data is construction result data of researcher ethics (phenomenal comprehension and biophysical facts and socioeconomic by researcher's view). While in empirical subjective approach, the collected and analyzed data is data by emics construction examined (phenomenal comprehension and biophysics facts and socioeconomic by the examined person's view.)
While in experimental method, writer conducts analysis toxicology of uterus and radioactive definition, for example land/ tailing as well as heavy metals analysis of underneath water from quarry location to laboratories. And then these analysis results are compared with rigid quality for all aspects above and discuss analysis result mentioned to the experts.
The research result attests 1) Lands tin post-mining are a) TCLP Test, heavy metal content i.e. zinc (Zn) and copper (Cu) in Ex TS Openpit Pemali location (Age > 40 year old) and zinc heavy metal (Zn) in experiment land location in model over the stated rigid quality; b) Result of radioactive test, model shown that the presence of Th, Ra elements. Ra and K that should be wary are long term effect if entered into content of foodstuff chain. Nevertheless, both in their content and radiation are still below the threshold to be required either by Bapeten or BATAN; c); heavy metal content (Pb, Fe, Mn, Zn and Cd) above the maximum threshold value to fishery cultivation. Heavy metal will be accumulated in fish body and entered into human body through foodstuff chain; and 2) Society has intention to make use of lands after mining become productive lands such as for the land only.
This research conclusion is:
1. Land tin post-mining aren't utilized to food plant cultivation and fishery cultivation
2. Society have perception must be correction on land utilization tin post-mining, society doesn't know and don't have a clear information about the impact to consume food production crops or fish from land utilization post-mining.
Suggestion of research result is 1) Before can shown land utilization tin post-mining haven't effect for consumer, its can be carried out for agriculture plant and plantation, not for consumption. Suggested plants have economic value as acacia forest, rubber, and others. The examined treatment on land tin post-mining and consider the negative-long term effect; and 2) To guarantee the implementation of reclamation post-mining is sustainable required commitment all related parties specifically PT. Timah Tbk, Local Government, Public and Entrepreneur of Unconventional Mining. Commitment is built through cooperation of reclamation implementation involving all parties intended.
"
2007
T20783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Maraden Luster Hasiholan
"Tesis ini akan membahas tentang perlindungan hukum terhadap para pihak dalam perjanjian pemanfaatan lahan bersama area pertambangan dan perkebunan antara PT. MPP dan PT. BDA, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi normatif terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan juga dengan pendekatan studi kasus.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa perjanjian pemanfaatan lahan bersama antara PT. MPP dan PT. BDA telah memenuhi syarat-syarat sahnya suatu perjanjian yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penelitian ini ditemukan adanya beberapa kelemahan dalam perumusan perjanjian pemanfaatan lahan bersama antara PT. MPP dan PT. BDA, dimana kelemahan tersebut dapat dilihat dengan tidak diakomodirnya klausul force majure didalamnya.

This thesis will discuss on the legal protection of the parties in a land use agreement with the mining and plantation area between PT. MPP and PT. BDA, based on legislation in force. This research was conducted with the normative approach to the study of the laws and regulations in force and also with the case study approach.
From the research that has been done, the results showed that land use agreement between PT. MPP and PT. BDA has fulfilled the terms of the validity of a treaty which is determined by the legislation in force. In the present study found a number of weaknesses in the formulation of land use agreement with the PT. MPP and PT. BDA, where weaknesses can be seen by the force majeure clause omission therein.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Onasis
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang pendekatan aset komunitas terdampak bencana alam dalam pemanfaatan lahan relokasi studi kasus di Kabupaten Karo Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lahan relokasi sebagai modal lingkungan membutuhkan reorganisasi untuk meningkatkan daya lenting melalui pertanian konservasi tanah dan air. Kondisi aset komunitas dari beberapa temuan dalam penelitian ini perlu di tingkatkan kualitasnya. Faktor-faktor keberhasilan relokasi dengan pendekatan aset komunitas dapat terpenuhi seperti modal fisik, modal finansial dan modal sosial.Kata kunci:Pemanfaatan lahan, Relokasi, Aset Komunitas.

ABSTRACT
This thesis discusses asset approach natural disaster affected communities in land use relocation of a case study in Karo This study used a qualitative approach with descriptive research. The results of this study indicate that the land reallocation as environmental capital requires the reorganization to improve agricultural resilience through soil and water conservation. Community asset condition of some of the findings in this study need to be improved quality. The success factors relocation with community asset approach can be met such as physical capital, financial capital and social capital.Key Words Land Use, Relocation, Community AssetsThis thesis discusses asset approach natural disaster affected communities in land use relocation of a case study in Karo This study used a qualitative approach with descriptive research. The results of this study indicate that the land reallocation as environmental capital requires the reorganization to improve agricultural resilience through soil and water conservation. Community asset condition of some of the findings in this study need to be improved quality. The success factors relocation with community asset approach can be met such as physical capital, financial capital and social capital."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabet Maria Purastuti
"Upaya penanggulangan konflik manusia gajah sudah banyak dilakukan, tetapi konflik masih terus menerus terjadi sehingga populasi gajah menurun dan menyebabkan terjadinya kepunahan lokal. Hal ini berdampak buruk pada konservasi gajah di alam. Penyebab konflik manusia gajah adalah kerusakan lingkungan pada habitat gajah akibat tekanan penduduk. Oleh karena itu perlu adanya kajian mengenai pola pergerakan gajah dan daerah yang disukai Oleh gajah. Fokus penelitian ini adalah menganalisis pola pergerakan gajah berdaaarkan Kondisi abiotik dan biotik habitat gajah. pola pemanfaatan dan pengelolaan lahan masyarakat, dari upaya penanggulangan konflik manusia gajah yang telah dilakukan. Penelitian ini dilakukan di Sekincau, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung dimana pada bulan November 2006 ada 1 ekor Gajah Sumatra betina dewasa yang dipasang GPS Radio Telemetry Collar. Tujuan pemasangan alat ini adalah untuk "monitoring pergerakan kelompok gajah di daerah tersebut Hasil dari penelitian adalah target pergerakan gajah berada pada Wilayah di sekitar sungai dengan radius 0-500 meter ada ketersediaan pakan, kerapatan vegetasi yang tinggi untuk tempat berlindung dan ada ketersediaan mineral. Cara pengolahan dan pemanfaatan lahan masyarakat yang mengusahakan tanaman yang disukai gajah, jarak tanam yang rapat dan kebiasaan masyarakat yang menampung air hujan di kebun mempunyai daya tarik bagi pergerakan gajah. Tanaman padi menjadi favorit bagi gajah karena memiliki nutrisi dan biomassa yang tinggi sehingga menjadi faktor utama dalam pergerakan gajah. Konflik manusia gajah terjadi karena kerusakan lingkungan, tetapi upaya penanggulan masih menggunakan teknik yang bersifat symptomatic solution, seperti penggiringan dan penghalauan, sehingga konflik masih terus berlangsung."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26941
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wisang Adhitya Yogo Purnomo
"Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum merupakan DAS terbesar dan terpanjang di Jawa Barat, Luas DAS Citarum : 6.614 Km2, Panjang DAS Citarum : 269 Km (Sungai Utama). Berasal dari mata air Gunung Wayang melalui 8 Kabupaten yakni Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Sumedang, Cianjur, Purwakarta, Bogor dan Karawang sebagai muara Sungai Citarum. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum pada umumnya kurang mempertimbangkan aspek lingkungan dan daya dukungnya, sehingga semakin lama daya dukung lingkungan semakin memprihatinkan. Hal ini tentu saja dapat menimbulkan berbagai macam masalah tersendiri salah satunya dapat terjadi bencana banjir. Musibah banjir sudah rutin terjadi dan hampir tiap tahun di rasakan oleh masyarakat di daerah hulu DAS Citarum khususnya yang berada di kabupaten Bandung. Masalah pada DAS Citarum merupakan suatu masalah yang sudah berlangsung sejak tahun 1931 dan disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya. Hingga kini belum ada penanganan yang tepat dalam mengatasi bencana banjir Citarum. Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) skenario pengendalian pemanfaatan lahan, yakni skenario pertama dibuat agak ekstrem dimana akan dihutankan kembali sebagian besar wilayah DAS Citarum hulu, dan untuk skenario kedua di buat pembagian porsi tata guna lahan yang agak realistis. Efektifitas upaya pengendalian banjir didalam penelitian ini adalah melalui pengendalian pemanfaatan lahan dan normalisasi alur sungai. Hasil yang ingin dicapai adalah membuktikan bahwa dengan adanya pengendalian pemanfaatan lahan akan mempengaruhi besarnya debit limpasan akibat hujan, melalui pengaturan tata guna lahan (land use).

Watershed Citarum is the largest and longest river basin in West Java, Citarum watershed area: 6614 km2, watershed Citarum Length: 269 km (River Main). Derived from the Fountain of Mount Wayang through the District 8, Bandung, Cimahi, Sumedang, Cianjur, Purwakarta, Bogor and Karawang as Citarum River estuary. Watershed Management Citarum in general less environmental aspects into consideration and the carrying capacity, so the longer the carrying capacity of the environment has become increasingly serious. This of course can cause a variety of problems one of them is flood. Floods have occurred regularly, and almost every year in felt by people in the region upstream watershed Citarum especially those in Bandung regency. Problems in the watershed Citarum is a problem that has been going since 1931 and is caused by several factors that influence it. Until now no proper treatment in overcoming floods Citarum. In this study there are 2 (two) scenarios of community participation, which first made its rather extreme scenario where the public will reforest the entire watershed area upstream Citarum, and for the second scenario for the distribution portion of the land use rather realistic. Effectiveness of flood control efforts in this research is through control of land use and river channel normalization. Results to be achieved is to prove that with the control of land use will affect the amount of discharge runoff due to rain, through the regulation of land use."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1380
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra zarnadi
"Tesis ini bertujuan untuk mencari jawaban bagaimana Potensi Konflik
Pemanfaatan Lahan Tambang Emas Dan Galena Kawasan Gunung Bolang
Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan metode
penelitian dan pendekatan kualitatif dengan studi dokumen, observasi dan
wawancara secara mendalam yang berkaitan dengan Potensi Konflik Pemanfaatan
Lahan Tambang Emas Dan Galena Kawasan Gunung Bolang, antara tahun 2000
hingga tahun 2014, Berdasarkan temuan peneliti, faktor-faktor yang
mempengaruhi adanya konflik terjadi dikarenakan rasa tidak puas masyarakat
lokal terhadap perusahaan yang disebabkan adanya perebutan lahan dari
masyarakat, Pengerusakan Lingkungan, ganti rugi lahan yang belum tuntas,
sistem perekrutan karyawan oleh perusahaan yang dinyatakan nepotisme, serta
keberadaan PETI/Gurandil dikawasan tambang selalu memicu potensi konflik
selama tidak ada aturan-aturan yang dapat mewadahi dan mengawasi kepentingan
mereka untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Kemudian Program
community development atau CSR perusahan tambang yang tidak berjalan dengan
semestinya, sehingga menambah sikap antipati dari masyarakat terhadap
perusahaan. Sistem perundang-undangan yang tumpang tindih akan menimbulkan
masalah-masalah baru diarea kawasan pertambangan. Penelitian ini telah dapat
memetakan aktor yang berkonflik yaitu antara: (1). Masyarakat lokal versus
perusahaan pertambangan yang mendapatkan KSO dan hak KP oleh Pihak
perhutani KPH Bogor (2). Konflik antara PETI/Gurandil versus perusahaan
pertambangan. (3). konflik antara sesama PETI/Gurandil yang terjadi karena
gesekan yang diakibatkan perebutan urat emas, (4). Aparat Pemerintah Versus
Walhi dan NGO. Penyelesaian konflik yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
(1)Kegiatan mediasi dengan mediator DPRD Bogor, (2)Pembayaran ganti rugi
Lahan Masyarakat, (3)Reklamasi Lahan Tambang. Kegiatan tersebut masih
menyisakan masalah dikarenakan banyaknya masyarakat yang tidak puas dan
merasa dirugikan. Konflik yang terjadi berpotensi mengancam terhadap
Ketahanan Lingkungan dan Daerah.

This thesis aims to seek answers to how the Land Use Conflict Potential
Gold Mine And Galena Mountain Region Bolang Cigudeg District of Bogor
Regency. This research was conducted with qualitative research methods and
approaches to the study of documents, observations and interviews relating to the
Conflict Potential Gold Mine Land Use And Bolang Galena Mountain Region,
between 2000 to 2014, Based on research findings, the factors that influence the
presence of conflicts occur due to dissatisfaction with the local community against
the company due to the seizure of land from the public, Environmental
destruction, land compensation is not yet complete, the system of recruitment of
employees by companies that declared nepotism, as well as the existence of illegal
mining / mining region Gurandil always lead to a potential conflict is not there are
rules that can facilitate and oversee their interests to meet the economic needs of
their families. Then the CSR program of community development or mining
company that is not running properly, thereby increasing antipathy of the public
against the company. Statutory system that overlap will cause new problems
diarea mining region. This study has been able to map the actors in the conflict is
between: (1). Local communities versus mining companies get the KSO and the
right of KP by Perhutani KPH Bogor Party (2). Conflict between illegal mining /
Gurandil versus mining companies. (3). conflicts among PETI / Gurandil that
occur due to friction caused by the seizure of gold veins, (4). Government officials
and NGO Walhi Versus. Conflict resolution is implemented as follows: (1) The
Parliament Bogor mediation with the mediator, (2) Public Land compensation fee,
(3) Mine Land Reclamation. These activities still leaves problem because the
number of people who are not satisfied and feel aggrieved. The conflict has the
potential to threaten the Environment and Regional Resilience.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Carolina
"Banjir merupakan bencana alam yang makin marak terjadi belakangan ini dan mengakibatkan berbagai macam kerugian. Tidak hanya diakibatkan oleh fenomena alam, ternyata kini pertumbuhan dan perkembangan kota secara fisik juga memiliki keterhubungan yang sangat erat dengan proses terjadinya banjir. Bidang arsitektur dan terapannya menjadi salah satu bidang yang berperan aktif dalam proses tersebut. Ketika pertumbuhan dan perkembangan sebuah kota menjadi suatu hal yang tidak terelakan, bidang arsitektur dan terapannya harus dirancang dengan setepat mungkin, sesuai dengan karakteristik kawasan tersebut. Sehingga bidang arsitektur dan terapannya bukannya memperburuk kondisi banjir, malah dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir dampak dari banjir.

Risks of flooding harm many aspects of human life. Floods are being included as catastrophe, disaster that happens because of nature. But, nowadays, floods happened not only because natural phenomenon but also because of cities development and cities growth. Architecture and its realm became one of many fields in science which is so related with flooding process. When the development and the growth of cities occurred continuously and inevitably, architecture and its realm should be designed as good as possible by concern about city characteristics where the design will be applied. So architecture and its realm rather than make flood hazard worsen, can be used even to minimize the impact of floods.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfia Hakim Banu Mustain
"Tesis ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ketidaksesuaian pemanfaatan lahan di wilayah kerja pembangunan I (Kota Tangerang, Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang). Penelitian dilakukan terhadap tiga puluh kecamatan dengan data cross section periode 2011 dan 2015 dan diestimasi dengan model regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan perubahan jenis penggunaan lahan pertanian, industri, perumahan, perdagangan/jasa dan pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap peningkatan ketidaksesuaian pemanfaatan lahan di WKP I Provinsi Banten."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T47775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Adi Yuniarto Atmanugraha
"Emisi karbon telah menjadi isu global yang menjadi perhatian salah satunya dari segi penyediaan energi listrik. Pemanfaatan energi yang sebelumnya berasal dari bahan bakar fosil kini perlahan bergeser menjadi pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Dengan ketersediaan lahan dan potensi energi anginnya, wilayah Sulawesi Selatan memiliki potensi dalam pembangunan pembangkit listrik berbasis energi angin. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui potensi pembangunan turbin angin yang yang dikaji melalui potensi luas area dari wilayah yang dipilih, potensi pembangkitan energi berdasarkan tipe turbin, potensi pembangkitan energi berdasarkan pemanfaatan lahan, dan kelayakan secara ekonomi. Tiga jenis turbin yang digunakan dalam penelitian ini adalah turbin Eno Energy Eno-126 3.5, Enercon E-141 EP4, dan Envision EN-182-5.0. Berdasarkan penelitian ini, potensi pembangunan turbin angin yang layak secara ekonomi pada lahan seluas 2.581,28 Hektar yang berlokasi di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, adalah pembangunan turbin Envision EN-182-5.0 dengan kapasitas total 125 MW. Pembangunan tersebut mencangkup pembangunan 25 turbin angin dengan total biaya pembangunan sebesar 3,9 Triliun Rupiah. Turbin-turbin ini mampu membangkitkan energi listrik pada setahun pertama sebesar total 299,54 GWh dengan nilai Capacity Utilization Factor keseluruhan pada 27,36%. Secara keekonomian, pembangunan turbin ini memiliki nilai Levelized Cost of Electricity sebesar 1.164 IDR/kWh.

Carbon emissions have become a global issue, particularly in providing electricity. The utilization of energy, which previously based on fossil fuels, is gradually shifting towards renewable energy sources. With available land and it’s wind energy potential, the South Sulawesi region has the potential for developing wind energy-based power plants. This research aims to determine the potential for the development of wind turbines, assessed through the potency of available area on the selected region, energy generation potential based on turbine types, energy generation potential based on land utilization, and economic feasibility. Three turbine types used in this study are the Eno Energy Eno-126 3.5, Enercon E-141 EP4, and Envision EN-182-5.0 turbines. Based on this research, the economically viable potential for wind turbine development on a 2,581.28 Ha land located in Jeneponto Regency, South Sulawesi Province, is the construction of Envision EN-182-5.0 turbines with a total capacity of 125 MW. The development includes the construction of 25 wind turbines with a total construction cost of 3.9 trillion Indonesian Rupiah. These turbines can generate electrical energy for the first year totaling 299.54 GWh with an overall Capacity Utilization Factor of 27.36%. Economically, the construction of these turbines has a Levelized Cost of Electricity at 1,164 IDR/kWh."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniaji
"ABSTRAK
Kelapa sawit adalah komoditas yang saat ini berkembang paling pesat di wilayah Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Banyaknya aktivitas budidaya komoditas ini dalam skala besar yang dilakukan oleh pihak swasta telah berdampak pada perubahan tutupan lahan serta berpengaruh pada kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar perkebunan. Tujuan umum dari penelitian ini adalah menyusun rencana upaya pemanfaatan lahan pertanian yang berkelanjutan di wilayah Bangka Barat untuk masa mendatang terkait dengan dampak negatif aktivitas kelapa sawit swasta pada kondisi lingkungan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Metode penelitian secara umum menggunakan metode observasi lapangan, studi dokumen dan metode survei dengan teknik estimasi dan overlay. Penelitian menggunakan data sekunder berupa data dan peta penggunaan lahan historis selama periode 1990-2011, peta HGU sawit swasta dan peta-peta dasar RTRW. Data primer dalam penelitan didapatkan dari hasil wawancara dan digunakan untuk menggambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat sebagai dampak adanya aktivitas kelapa sawit swasta.
Hasil penelitian menunjukan bahwa konversi tutupan lahan menjadi lahan kelapa sawit swasta selama periode 1990-2011 di Kabupaten Bangka Barat dominan terjadi pada kelas perkebunan atau kebun seluas 15.492,2 ha, disusul kelas pertanian lahan kering campur semak dan kebun campur 7.978,6 ha dan kelas semak belukar seluas 6.513,4 ha. Dari sisi sosial ekonomi, aktivitas kelapa sawit swasta diketahui telah berpengaruh pada skala kepemilikan lahan oleh masyarakat, perubahan perilaku pola hidup masyarakat petani karet, dan hilangnya sistem kebun desa. Rencana pemanfaatan lahan sebagai hasil dan tujuan akhir penelitian dibuat dengan mempertimbangkan dampak aktivitas kelapa sawit swasta pada perubahan tutupan lahan serta kondisi sosial ekonomi masyarakat, di antaranya adalah melakukan aspek pertimbangan komoditas alternatif, penentuan luas dan lokasi masing-masing kombinasi dari komoditas alternatif dan mengikutsertakan beberapa nilai-nilai luhur sosial yang harus tetap terpelihara dalam aktivitas pertanian dan perkebunan di masa mendatang.

ABSTRACT
Palm oil is a commodity which currently grew with the most rapid rate at the region of West Bangka Regency, Bangka Belitung Islands Province. The many activities of cultivation of this commodity on a large scale by the private sector have an impact on land cover changes and on socio-economic conditions of communities around the plantation. The general objective of this research is to develop a plan of sustainable agricultural land use in West Bangka Regency for the foreseeable future related to the negative impact of private palm oil activities on environmental and socio-economic conditions of society.
Research methods in general using field observation method, document study and survey methods by estimation and overlay techniques. The study uses secondary data which are historical land use maps for the period 1990-2011, private oil concession maps and basic map of Spatial Planning. Primary data in the study obtained from the interviews which are used to describe the socio-economic conditions of society as a result of the presence of private oil palm activity.
The results showed that conversion of land cover into oil palm private land during 1990-2011 in the West Bangka Regency occured dominantly on plantation or garden class 15.492,2 ha, followed by dryland farming class mixed shrub and mixed plantations 7.978,6 ha and class shrub 6.513,4 ha. In terms of socio-economic, private palm oil activities is known to have an effect on the scale of land ownership by the community, changes in lifestyle behaviors on rubber farming community, and the loss of rural farm system. Land use plans as a result and ultimate goal of this research made by considering the impact of private palm oil activity on land cover change and socio-economic conditions of society, in between was doing consideration aspect of alternative commodities, determining the extent and location of each combination of alternative commodities and include several noble social values that should be maintained in agricultural and plantation activities in the future."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T39334
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library