Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pan, Stephen
New York: Twin Circle Pub. Co., 1968
951.056 PAN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Batavia: Sinological Institute Faculty of Arts University of Indonesia , 1949
347.951 INT (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fleming, Peter
London: Jonathan Cape, 1936
915.1 FLE n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Joneka M.K. Hehuwat
"ABSTRAK
Alasan pemilihan topik ini, karena opera Peking merupakan bagian penting dalam seni tradisional negara ini. Walaupun bentuknya merupakan kejayaan masa lampau, opera Peking pada dasarnya realistis. Rewi Alley mengatakan: Siapapun yang ingin mengetahui sesuatu mengenai (sejarah dan legenda yang mengilustrasikaan tentang aturan moral dari masyarakat tradisional) Cina, harus mencoba memahami hal-hal penting di atas panggung, khususnya opera Peking.
Tujuan penulisan skripsi ini selain untuk memperkenalkaan Mei Lanfang sebagai sa1ah satu tokoh opera Cina yang ikut andil dalam perkembangan opera Peking khususnya peran wanita (Dan), juga untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai drama Cina. Karena itu sejauh mana peranan Mei Lanfang dalam pengembangan opera Peking dan perubahan-perubahan apa saja yang terjadi sejak keikutsertaannya, khususnya dalam segi pemeranan adalah masalah yang saya bahas dalam skripsi ini. Dan pembahasan saya mengenai peran wanita yang dimainkan oleh Mei Lanfang akan saya batasi mulai dari tahun 1905 saat Mei Lanfang mengadakan pementasan perdananya sampai tahun 1961 yang merupakan akhir hidupnya.
Mei Lanfang telah menetapkan prinsip baru bahwa semua pemeran Dan, harus dapat memerankan ketiga tipe peran wanita baik dalam menyanyi, berakting dan menari. Mei Lanfang jugalah yang mewarisi dan mempelajari secara sistematis tradisi yang halus dari pendahulunya, dan dalam waktu yang sama mengembangkan dan memberikan pandangan yang lebih luas kepada usaha artistik mereka. Ia adalah seorang penulis drama baik itu episode sejarah maupun kesusasteraan klasik. Penghargaan diberikan kepadanya sebagai pelopor pengembangan _sejarah drama, pada panggung klasik kontempore.
Ia mengembangkan opera Peking berdasarkan warisan tradisional yang terbaik dari masa lampau dan mengadopsikannya dalam bentuk baru. Ia menetapkan standar baru dalam kostum dan menambahkan banyak perubahan baru pada khoreografi dan akting. Mei Lanfang tidak hanya membuat rencana/memetakan perjalanan para aktor/artis peran wanita (Dan) yang ada sekarang ini, untuk menyamai peran laki (Shang), tetapi ia juga telah memperkenalkan opera Peking kepada dunia.
Bakat alam yang besar dan keterampilan seni ini didapatnya melalui 50 tahun kerja keras dan belajar. Hubungannya yang erat dengan massa dari kelas pekerja sejak RRC berdiri dan kebesaran namanya adalah penyebab di mana penonton selalu berharap dapat menyaksikan pertunjukannya dan menghormati penaampilannya. Untuk itulah Mei Lanfang selalu berusaha memberikan kepada meraka penampilannya yang terbaik.

"
1990
S12822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eza Ivan Amrullah
"Artikel ini membahas dinamika hubungan Indonesia – Korea Utara sepanjang tahun 1960 hingga tahun 1967. Hubungan bilateral tersebut secara perlahan terjalin dengan erat dan bisa dikatakan masa ini merupakan masa keemasan hubungan kedua negara. Hubungan ini terjalin sebagai kesamaan kepentingan Indonesia dengan Korea Utara yang berujung dengan kesamaan pandangan dalam kebijakan luar negerinya dan tidak menyinggung kepentingan masing-masing. Indonesia pada saat itu mencari dukungan terhadap ‘Konfrontasi’ dengan Malaysia, sedangkan Korea Utara mencari dukungan untuk menyatukan Semenanjung Korea secara penuh di bawah kepemimpinannya. Penulis ingin melengkapi penulisan hubungan kedua negara yang berfokus pada tahun 1960 hingga 1967 yang merupakan masa Demokrasi Terpimpin dan diharapkan dapat menjadi terobosan dan pondasi awal dalam menulis hubungan Indonesia – Korea Utara pada penelitian berikutnya. Dalam penelitian yang penulis temukan, dalam kasus Indonesia dan Korea Utara ditemukan bahwa hubungan kedua negara secara perlahan saling memberi dukungan dalam kebijakan luar negerinya, yang pada perjalanannya memiliki kesamaan visi sehingga sangat menarik untuk dikaji faktor pemicu hubungan bilateral kedua negara tersebut. Penelitian artikel ini menggunakan metode sejarah terbagi menjadi empat tahap, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Dalam artikel ini, sumber yang digunakan berupa arsip, surat kabar, buku, dan jurnal.

This article discusses about Indonesia-North Korea relations from 1960 to 1967. Their bilateral relation are getting closer and this period is the golden age of relations between the two countries. The two countries relation established as a common interest between Indonesia and North Korea which leads to same common view in their foreign policy and does not offend each other's interests. Indonesia at that time sought support for the 'Confrontation' with Malaysia, while North Korea sought support for a full unification within the Korean Peninsula under his leadership. I want to fulfill the article of relations between the two countries that focused on 1960 to 1967 which is the period of Guided Democracy and expected to be a breakthrough and foundation for Indonesia-North Korea relations in the next research. In this research, I found that the relationship between the two countries slowly supported each other in their foreign policy, which along the way had the same vision and fascinating to deep research the factors that triggered the bilateral relations between the two countries. This article research using the historical method is divided into four stages, namely heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. In this article, the sources used are archives, newspapers, books, and journals."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library