Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ganesya Rita Putri
"ABSTRAK
Klopidogrel merupakan obat antiplatelet yang konsentrasinya sangat kecil dalam plasma. Klopidogrel merupakan obat wajib uji bioekivalensi karena merupakan critical use drug yaitu obat yang digunakan pada kondisi serius. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perhitungan kadar klopidogrel dalam plasma subjek sehat sehingga didapatkan profil farmakokinetika klopidogrel. Pada penelitian ini dilakukan analisis klopidogrel secara in vivo dalam plasma tiga subjek sehat secara kromatografi cair kinerja ultra tinggi tandem spektrometri massa KCKUT-SM/SM menggunakan metode yang telah tervalidasi. Sampel plasma diambil setelah subjek diberikan tablet klopidogrel dengan dosis 75 mg sebanyak 14 titik yaitu pada jam ke 0 predose ; 0,25; 0,5; 0,75; 1; 1,25; 1,5; 2; 3; 4; 8; 12; 18; dan 24. Validasi parsial yang dilakukan berupa akurasi dan presisi serta linearitas kurva kalibrasi. Akurasi dan presisi menghasilkan diff dan koefisien variasi KV tidak lebih dari 15 dan tidak lebih dari 20 pada konsentrasi LLOQ. Kurva kalibrasi yang linear didapat pada rentang 20 ndash; 5000 pg/mL. Metode ini telah memenuhi syarat validasi sesuai EMEA Guidelines. Profil farmakokinetika klopidogrel diperoleh berturut-turut sebagai berikut; konsentrasi maksimum Cmax = 1,146 ng/mL; waktu pada konsentrasi maksium tmax = 1 jam; waktu paruh t = 7,01 jam; AUC0-t = 7,420 ng jam/mL; dan AUC0- = 8,111 ng jam/mL.

ABSTRACT
Clopidogrel is an antiplatelet drug with a very low plasma concentration. Clopidogrel is a drug that requires bioequivalence test because it is a critical use drug that is used in serious condition. The aim of this study is to perform calculation of clopidogrel concentration in the plasma of healthy subjects to obtain a pharmacokinetics profile of clopidogrel. In this study, clopidogrel analysis was performed in vivo in plasma of three healthy subjects by ultra high performance liquid chromatography ndash tandem mass spectrometry UPLC MS MS using validated methods. Plasma samples were taken after subjects were given clopidogrel tablets with doses of 75 mg at 14 points at 0 predose 0,25 0,5 0,75 1 1,25 1,5 2 3 4 8 12 18 dan 24. Partial validation parameters were intra day accuracy and precicsion and linearity of the calibration curve. Intra day accuracy and precicsion produced diff and coefficient of variation CV not more than 15 and not more than 20 at LLOQ concentration. A linear calibration curve produced in the range of 20 ndash 5.000 pg mL. This method has been fulfilled the criteria for validation accordance to EMEA Guidelines. Pharmacokinetic profile of clopidogrel was obtained respectively as follows maxium concentration Cmax 1.146 ng mL time at maximum concentration tmax 1 hour half life t 7.01 hour AUC0 t 7.420 ng h mL dan AUC0 8.111 ng h mL."
2017
S69769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Letare Merry Chresia
"ABSTRAK
Tamoksifen merupakan obat golongan Selective Estrogen Receptor Modulator SERM yang berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif dan menghambat perkembangan dan proliferasi sel kanker payudara yang bergantung pada estrogen. Aktivitas farmakologi tamoksifen bergantung pada pembentukan metabolit yang lebih aktif secara klinis, yaitu 4-hidroksi-N-desmetiltamoksifen endoksifen , yang memiliki aktivitas anti-estrogen 100 kali lebih besar daripada tamoksifen. Pada penelitian ini, endoksifen dalam plasma diukur pada 40 pasien kanker payudara yang telah menerima terapi tamoksifen minimal 2 bulan. Sampel darah 3 mL diambil dengan rentang waktu pengambilan yang bervariasi. Endoksifen dianalisis menggunakan kromatografi cair kinerja ultra tinggi ndash; tandem spektrometer massa. Metode ini linier dengan rentang 0,625 ndash; 250 ng/mL untuk tamoksifen dan 0,125 ndash; 100 ng/mL untuk endoksifen. Hasil analisis kadar endoksifen pada kondisi kesetimbangan 40 pasien kanker payudara menunjukkan kadar tamoksifen dan endoksifen terukur berada pada rentang 42,19 ng/mL sampai dengan 249,23 ng/mL dan 1,51 ng/mL sampai dengan 26,62 ng/mL secara berurutan. Sebanyak 80 pasien memiliki konsentrasi endoksifen dalam plasma di atas ambang batas klinis 5,9 ng/mL . Konsentrasi endoksifen di atas ambang batas diharapkan memiliki kemampuan anti kanker yang tinggi.

ABSTRACT
Tamoxifen, a selective estrogen receptor modulator SERM , which competitively binds to estrogen receptors ERs . Tamoxifen inhibits estrogen dependent growth and proliferation of breast cancer cells. The pharmacological activity of tamoxifen depends on the formation of the clinically active metabolites, 4 hydroxy N desmethyltamoxifen endoxifen , which has 100 fold greater anti estrogenic activity than tamoxifen. In this research, plasma endoxifen were determined in 40 breast cancer patients received tamoxifen for at least 2 months. Blood samples 3 mL were collected at a various time point after last drug intake. Endoxifen were analyzed using Ultra High Performance Liquid Chromatography ndash Tandem Mass Spectrometry. This method was linear with the range 0,625 ndash 200 ng mL for tamoxifen and 0,125 ndash 100 ng mL for endoxifen. Result of the analysis of steady state endoxifen concentration in 40 breast cancer patients showed measured values of endoxifen were in the range of 42,19 ng mL to 249,23 ng mL and 1,52 ng mL to 26,62 ng mL respectively. About 80 of patients had plasma endoxifen concentrations above the clinical threshold 5,9 ng mL . Endoxifen concentration above the threshold is expected to have high levels for anticancer effect."
2017
S69810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspitasari Ardiningsih
"Doksorubisin adalah antibiotik golongan antrasiklin yang digunakan sebagai agen antikanker. Doksorubisin merupakan salah satu terapi antikanker lini pertama yang memiliki aktivitas klinis pada penyakit kanker payudara. Doksorubisin dimetabolisme menjadi doksorubisinol sebagai metabolit utama. Pada penggunaannya, doksorubisin memberikan beberapa efek samping akibat terbentuknya doksorubisinol. Akumulasi doksorubisinol jangka panjang dalam tubuh dapat menyebabkan kardiomiopati, atau lemah jantung, karena doksorubisinol bersifat kardiotoksik. Efek kardiotoksik ini bergantung pada jumlah doksorubisin dan doksorubisinol yang terbentuk dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis doksorubisin dan doksorubisinol yang terbentuk dalam tubuh pasien kanker payudara. Partisipan penelitian ini adalah tiga puluh pasien kanker payudara yang menggunakan doksorubisin dalam regimen terapinya. Sampel dianalisis menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi-Tandem Spektrometri Massa (KCKUT-SM/SM). Preparasi sampel plasma darah sebanyak 250 mL dilakukan menggunakan pengendapan protein dengan metanol. Fase gerak terdiri dari asam asetat 0,1% (eluen A) dan asetonitril (eluen B) dengan elusi gradien, laju alir 0,15 mL/menit. Metode ini linier pada rentang 1-1000 ng/mL untuk doksorubisin dan 0,5-500 ng/mL untuk doksorubisinol. Analisis sampel menghasilkan data berupa rentang kadar terukur untuk doksorubisin sebesar 12,54-620,01 ng/mL serta doksorubisinol sebesar 1,10-27,00 ng/mL. Dosis kumulatif pada pasien untuk doksorubisin memiliki rentang 48,76-290,34 mg/m2, sehingga dapat disimpulkan risiko pasien pada penelitian ini terkena kardiomiopati berada di bawah angka kejadian 4% menurut literatur.

Doxorubicin was an anthracycline antibiotic used for anticancer agent. This anticancer agent was one of the first line anticancer therapies which had clinical activity in breast cancer. Doxorubicin was metabolized in the body into its main metabolite, doxorubicinol. The metabolite and caused cardiomyopathy, or hearts failure, due to its cardiotoxicity. This cardiotoxicity effect depended on the amount of doxorubicin and doxorubicinol accumulated in the body. This study aimed to analysis the level of doxorubicin and doxorubicinol in the blood plasma of breast cancer patients. Participants of this study were 30 breast cancer patients who received doxorubicin in their therapy regiment. The samples were analyzed using Ultra High Performance Liquid Chromatography-Tandem Mass Spectrometry (UHPLC-MS/MS). Sample preparation of 250 mL plasma was performed by protein precipitation using methanol. The mobile phase consisted of acetate acid 0,1% (eluent A) and acetonitrile (eluent B) with gradient elution, and the flow rate of 0,15 mL/min. This method was linear in the range of 1-1000 ng/mL for doxorubicin and 0,5-500 ng/mL for. Results showed that the measured concentration values of doxorubicin and doxorubicinol ranged between 12,54-620,01 ng/mL and 1,10-27,00 ng/mL respectively. The measured cumulative doses of doxorubicin ranged between 48,76-290,34 mg/m2, thus the risk of cardiomyopathy in the surveyed patients was under 4% according to the literature."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library