Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amelia Indah Putri
"Tesis ini membahas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris Ikatan Notaris Indonesia (INI) yang telah mengatur mengenai kewajiban, larangan, sanksi hukum dan sanksi etika terhadap Notaris. Oleh karena itu dalam melaksanakan tugas jabatannya Notaris harus mematuhi dan melaksankaan ketentuan yang sudah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris Ikatan Notaris Indonesia (INI) sebagai pedoman moral dan etika dalam berprofesi. Permasalahan dalam tesis ini adalah bagaimana pelanggaran papan nama menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris Ikatan Notaris Indonesia (INI) serta bagaimanakah peran Majelis Pengawas dan sanksi hukum dan etika yang tentunya dalam koridor-koridor hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris Ikatan Notaris Indonesia (INI). Hasil pengumpulan data diketahui bahwa peraturan mengenai papan nama masih kurang lengkap dan jelas dan peran Majelis Pengawas juga tidak terlalu baik karena hanya mengutamakan pelaporan dari pihak yang merasa dirugikan.

The focus of this study is Constitution Number 30 Year of 2004 discuss a Notary position and Notary Ethic Code Indonesia Notary Association (INA) which has regulated an obligation, restriction, law sanction and ethical sanction towards Notary. Therefore during serve their duty and position as Notary should comply and follow regulated provisions in Constitution Number 30 Year 2004 of Notary Position and Notary Ethic Code Indonesia Notary Association (INA) as a moral and ethical guidance in profession. The topic on this thesis is emphasis on whether violation of the billboard in according to Constitution Number 30 Year of 2004 of Notary Position and Notary Ethic Code Indonesia Notary Association (INA) and how is House of Control`s role and law and ethic sanction which is certainly involved in law corridor as it regulates on Constitution Number 30 Year 2004 which discuss Notary Position and Notary Ethic Code Indonesia Notary Association (INA). From data collection results had leamed that regulation of the billboard yet still less complete and unclear and House of Control role is not proper since it only prioritzing the minutes from complainant."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T37686
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Finizzka
"Tesis ini membahas tentang etika pemasangan papan nama notaris ditinjau dari kode etik Ikatan Notaris Indonesia. Permasalahan yang di bahas dalam tesis ini adalah etika pemasangan papan nama Notaris yang seharusnya dilakukan di Indonesia dan praktik pengawasan dan penindakan terhadap pemasangan papan nama Notaris yang melanggar etika. Notaris yang bekerja profesional harus mematuhi etika profesi yang dituangkan dalam Undang-undang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris. Notaris memiliki larangan yang diatur dalam Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia. Dalam tesis ini, Notaris melanggar kode etik notaris yaitu mengenai pemasangan papan nama yang tidak sesuai dengan aturan. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan tipe penelitian deskriptif analitis dan dianalisa dengan metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah beberapa Notaris yang melanggar papan nama . Papan nama yang tidak sesuai dengan aturan Kode Etik Notaris yang berhak menegakan pelanggaran kode etik adalah Dewan Kehormatan yaitu terdiri dari Dewan Kehormatan Daerah, Dewan Kehormatan Wilayah, Dewan Kehormatan Pusat. Notaris yang melanggar kode etik akan dikenakan sanksi sesuai dengan yang sudah ditentukan berdasarnya beratnya pelanggaran. Diketahui bahwa peraturan mengenai papan nama masih kurang lengkap dan jelas dan peran Dewan Kehormatan yang mengutamakan pelaporan dari pihak yang merasa dirugikan oleh itu.

This thesis mainly discuss the notary name placement on a signboard reviewed from the notary code of ethics by Ikatan Notaris Indonesia. Problem that included in this thesis is that the notary code of ethics in regards to name placement on a signboard that should ve been done in Indonesia and the practice of supervision and prosecution upon the placement of notary name placement on a signboard that violating ethics. Notary that work professionally must obey the ethics of profession that stated in the Notary Position Act and Notary Code of Ethics. Notary has a regulated prohibition stipulated in the notary code of ethics. In this thesis, notary violate the notary code of ethics namely as to name placement on a signboard that are not in accordance to the rule. This research was normative juridicial research with descriptice analytical research and this research are analyzed using qualitative method. The results of this research is a few of notary that violating the signboard. Signboard that is not in accordance with the rules of notary code of ethics are entitled to be enforced upon violating code of ethics by honorary council consisting of district honorary council, regional honorary council, central honorary council. Notary that violate the code of ethics, will be sanctioned according to what has been determined based on the severity of the violation. It is known thay rules regarding the name placement on a signboard is still incomplete and unclear and the role of honorary council that prioritize reports from the parties whove being harmed by it."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T53779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julian Riswan
"ABSTRAK
Daerah Cisarua, Bogor, merupakan wilayah yang banyak dikunjungi dan dihuni oleh orang-orang dari negara Arab. Karena banyaknya orang Arab, toko-toko di sana berusaha menyesuaikan eksistensinya dengan mengaplikasikan bahasa Arab pada papan nama tokonya. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan wacana yang informatif baik bagi orang Arab maupun masyarakat lokal. Namun, bahasa Arab yang digunakan pada beberapa papan nama toko masih kurang informatif dan memiliki kesalahan secara linguistik. Penggunaan bahasa Arab yang terdapat pada papan nama toko dianalisis dengan menggunakan teori-teori dalam bidang linguistik, yaitu morfologi, sintaksis, dan semantik. Penilaian keinformatifan papan Jenis-jenis toko yang akan dianalisis yaitu restoran, agen travel dan reservasi hotel, toko kelontong, dan salon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif serta ditulis dengan analisis deskriptif. Penelitian ini dilakukan melalui 4 tahapan yaitu identifikasi, klasifikasi, analisis, dan penarikan kesimpulan. Setelah melakukan tahapan-tahapan tersebut, penelitian ini menemukan bahwa jika dilihat dari pandangan positivisme-empiris, dapat dikatakan bahwa papan nama toko berbahasa Arab di kawasan Cisarua, Bogor, masih ada yang memiliki kesalahan secara linguistik yang mencangkup morfologi, sintaksis, dan semantik. Sementara, jika dilihat dari pandangan konstruktivisme, dapat dikatakan bahwa papan nama toko berbahasa Arab di kawasan Cisarua, Bogor, masih ada yang kurang informatif, dan bahkan menimbulkan kebingungan bagi para pembaca.

ABSTRACT
Cisarua is a region often visited and inhabited by people from Arab countries. Since there is large number of residents of Arabic descent, the stores try to adjust by displaying Arabic on the sign boards of their storefronts. This is to provide informative description for both Arabs and the local community. However, the use of Arabic on some of the sign boards still lack of informativeness and have linguistic errors. The use of Arabic language on store signboards is analysed using theories in the linguistic fields of morphology, syntax, and semantics. Assessment of the informativeness of the store sign boards is conducted using discourse analysis. The types of stores accounted in the analysis are restaurants, travel agencies and hotel reservations, grocery stores, and salons. This research uses qualitative method and written with descriptive analysis. There are four stages in doing this research, namely identification, classification, analysis, and conclusion. After performing these stages, this study found that from the positivism-empirical perspective, the Arabic texts in storefront signs in Cisarua, Bogor, contain linguistic errors in morphology, syntax, and semantics. Meanwhile, from the perspective of constructivism, it can be inferred that the Arabic store signboards in Cisarua Bogor lack informativeness and even cause confusion for the readers."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Handayani Hasan
"Fenomena penggunaan bahasa asing pada ruang publik semakin memprihatinkan. Penggunaan bahasa asing dalam penamaan toko, perumahan, dan hotel seolah-olah memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan menggunakan kosakata bahasa Indonesia. Adanya anggapan tersebut semakin membuat bahasa Indonesia semakin tersisihkan. Padahal, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Masih banyak nama toko, perumahan, dan hotel yang memiliki nilai jual yang tinggi walaupun menggunakan kosakata bahasa Indonesia. permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah kondisi penggunaan bahasa pada papan nama toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon; dan bagaimana penerapan kaidah kebahasaan pada papan nama toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon. Tujuan diadakan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat ketaatan penerapan kaidah bahasa Indonesia oleh pemilik usaha di Kota Ambon. Metode yang digunakan yaitu deskriptif analisis. Peneliti menggunakan sampel nama-nama toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon untuk dianalisis struktur frasanya. Simpulan yang diperoleh yaitu mayoritas penamaan toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon lebih memilih menggunakan kosakata bahasa asing dibandingkan kosakata bahasa Indonesia. Pola frasa yang digunakan pada penamaan toko, perumahan, dan hotel diKota Ambon yaitu M –D. Pola M –D merupakan pola frasa bahasa Inggris."
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2020
400 JIKKT 8:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Eka Yurita
"Penelitian ini membahas lanskap linguistik papan iklan dan papan nama toko tekstil di sepanjang Jalan Pasar Baru, Jakarta Pusat. Pasar Baru merupakan salah satu pasar tekstil tertua yang telah didirikan sejak tahun 1820. Sebagai pasar yang menyimpan sejarah panjang, Pasar Baru telah mengalami pergeseran budaya yang turut memengaruhi pola kebahasan pada lanskap linguistiknya, baik secara identitas maupun komersialitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teori Landry dan Bourhis (1997) dan Backhaus (2006) menjadi rujukan dan implementasi dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, fotografi, dan wawancara. Berdasarkan data yang sudah diperoleh, sebanyak 88 data ditemukan yang dibagi menjadi dua kategori, yakni Papan Nama Toko (PNT) dan Spanduk/Iklan Jasa (SIJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa papan nama toko cenderung ekabahasa Indonesia (20,93%) atau Inggris (18,60%), sedangkan spanduk iklan/jasa cenderung ekabahasa Indonesia (33,33%) dan dwibahasa Inggris-Indonesia (31,11%). Selain itu, ditemukan medan makna, fungsi informasional dan simbolik, yang berkaitan dengan latar belakang identitas dan sejarah Pasar Baru.

The study discussed the linguistic landscape of advertising signs and the textile shops signs along the New Market road, Central Jakarta. The New Market is one of the oldest textile markets established since 1820. As a market that has a long history, the New Market has contributed to a pattern of addressing the linguistic landscape, both identity and commerciality. The study uses a qualitative descriptive approach. The theory of Landry & Bourhis (1997), also Backhaus (2006) serve as references and implementation in the study. Data is gathered through observation, photography and interview techniques. According to data already obtained, 88 files have been found that are divided into two categories, specifically PNT and SIJ. The research indicates that store name boards tend to be Indonesian (20,93%) or English (18,60%), while advertisements tend to be Indonesian (33,33%) and English-Indonesian (31,11%). Additionally, semantic field, information and symbolic functions, have been found that are related to the background of the New Market identity and history."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Priliana
"Pasar Baru merupakan salah satu pasar di Batavia yang berjaya di era kolonialisme, terutama di antara akhir tahun 1800 dan awal tahun 1900. Pasar ini mampu mencerminkan perubahan sosial di Batavia, yang di mana orang-orang mulai mengadaptasikan ide modernisasi yang kental dengan kebudayaan Eropa. Banyak orang mulai meniru kehidupan orang Eropa, mulai dari mengganti pemakaian pakaian tradisional menjadi pakaian Eropa, hingga mengkonsumsi komoditas-komoditas lainnya yang kental dengan modernism. Perubahan ini dapat dipenuhi oleh Pasar Baru, sehingga Pasar Baru menjadi pasar yang terkenal akan komoditas modern. Perubahan ini tidak hanya terjadi secara sosial maupun pada perubahan komoditas, tetapi juga terjadi pada tampak fisik bangunan dari Pasar Baru. Pasar yang identik dengan etnis Tionghoa ini dipenuhi dengan ruko-ruko di sepanjang jalan Pasar Baru. Ruko yang merupakan tempat utama perdagangan tersebut secara tidak langsung mengikuti perubahan yang terjadi dan melakukan adaptasi. Secara fisik, perubahan tersebut dapat diidentifikasi melalui fasad ruko, yang merupakan ‘wajah’ dari sebuah ruko. Perubahan pada fasad ruko dapat dilihat dari perubahan gaya arsitektural ruko. Perubahan fisik lainnya juga bisa dilihat dari penggunaan papan nama. Papan nama dapat memberi nformasi tambahan terhadap identitas serta fungsi dari ruko. Dengan ini, skripsi ini bertujuan melihat perubahan fisik pada ruko di Pasar Baru, terutama pada fasad dan penggunaan papan nama, serta relasinya dengan situasi yang menyebabkan perubahan tersebut.

Pasar Baru was one of the shopping districts in Batavia that was flourishing during the era of colonialism, especially during late 1800 to early 1900. This shopping district reflected Batavia's social changes, where people began to adapt to the idea of modernism that is often associated with European culture. Many people started to mimic the European lifestyle and consume commodities that are often related to European and deemed as modern. Furthermore, Pasar Baru was able to fulfill the market’s demand, leading to Pasar Baru being known for its modern commodities. These changes did not only happen socially and affect the commodity, but it also changes the physical appearance of buildings in Pasar Baru. This shopping district is identic with Chinese descendant; thus, we can find many shophouses along the straits of Pasar Baru street. As the place of trade, shophouses indirectly went along to the changes and adapted to the situation. Physically, the changes can be identified through the façade, which is the ‘face’ of a shophouse. Changes on façade can be seen through the changes of its style. And other physical changes can be identified, through the usage of signage. Signage can give additional information on the identity and the function of a shophouse. This thesis aims to identify the physical changes of Pasar Baru shophouses through façade and signage and the relation to the situation that causes these changes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nico Dian Ferdinand
"Bahasa yang terdapat pada rambu-rambu jalanan umum, papan iklan, nama jalan, nama tempat, papan nama komersial dan rambu-rambu publik di gedung-gedung pemerintah membentuk lanskap linguistik di suatu wilayah, daerah atau perkotaan. Sebagai salah satu jenis lanskap linguistik, papan nama toko berkontribusi dalam pembentukan identitas dan konsep dari toko. Akan tetapi, penelitian lanskap linguistik terdahulu kerap berfokus kepada penggunaan multibahasa dan tidak membahas secara lebih dalam mengenai aspek multimodalitas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menjelaskan multimodalitas papan nama restoran lokal di Kyoto. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Moda verbal dianalisis menggunakan teori onomastika dan moda nonverbal dengan teori gramatika visual. Hasil penelitian menemukan beberapa pola multimodalitas yaitu (i) Moda verbal metaforis dan moda nonverbal asosiatif; (ii) Moda verbal adjektival dan moda nonverbal asosiatif; (iii) Moda verbal nomina persona dan moda nonverbal asosiatif, (iv) Moda verbal dialek dan moda nonverbal asosiatif dan (v) Moda verbal ateji dan moda nonverbal asosiatif. Selain dari itu, hasil analisis juga menemukan keterkaitan yang kuat antara makna verbal dan nonverbal berpengaruh besar terhadap keberhasilan penyampaian konsep dan pembentukan identitas dari suatu restoran.

The language found in public street signs, billboards, street names, place names, commercial signage and public signs in government buildings form the linguistic landscape of a region, area or city. As a type of linguistic landscape, shop signboard contributes to the formation of the identity and concept of the shop. However, previous linguistic landscape research often focuses on the use of multilingualism and does not go deeper into the analysis of multimodality. Therefore, this study aims to explain the multimodality found in the signboard of local restaurants in Kyoto. The research method used is descriptive analysis method with a qualitative approach. Verbal mode is analyzed using onomastics theory and non-verbal mode using visual grammatical theory. The results found several multimodality patterns, namely (i) metaphorical verbal mode and associative nonverbal mode; (ii) adjectival verbal mode and associative nonverbal mode; (iii) persona noun verbal mode and associative nonverbal mode, (iv) dialect verbal mode and associative nonverbal mode and (v) Verbal mode of ateji and associative nonverbal mode. Apart from that, the results of the analysis also found that how strong the relationship between verbal and nonverbal meanings have a great influence on the success of conveying the concept and forming the identity of a restaurant."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yudistina Eka Kumala
"Kode Etik mewajibkan Notaris untuk memasang papan nama dilingkungan kantornya dengan ukuran, bentuk, material, isi dan penulisan serta cara pemasangan tertentu. Namun pada kenyataannya masih banyak ditemui pelanggaran dalam penggunaan papan nama Notaris tersebut, seperti halnya papan nama yang ukuran dan material yang dipergunakannya berlebihan sehingga sarat akan unsur promosi, papan nama yang dibuat seperti billboard berwarna-warni dan lengkap dengan neon box, kemudian papan nama yang masih dipasang padahal Notaris yang bersangkutan telah pindah kantor, papan penunjuk jalan yang tidak sesuai ketentuan ukuran, isi dan radiusnya, bahkan ada Notaris yang tidak memasang papan nama. Urusan papan nama Notaris ini memang terkesan sepele namun bila dibiarkan berlarut-larut dapat menciptakan suasana persaingan tidak sehat antara sesama Notaris yang ujung-ujungnya dapat merugikan masyarakat/klien, sesama Notaris, dan citra baik profesi Notaris itu sendiri.
Semaraknya pelanggaran penggunaan papan nama tersebut menandakan mandulnya Kode Etik sebagai landasan dan standar perilaku Notaris dan tidak berjalannya/tidak efektifnya pengawasan dan penerapan sanksi Kode Etik terkait penggunaan papan nama. Penyebab kurang efektifnya pengawasan tersebut adalah minimnya laporan dari masyarakat ataupun sesama Notaris sebagai pihak-pihak yang berkepentingan mengenai pelanggaran terkait penggunaan papan nama Notaris yang dikarenakan sikap masa bodoh/tidak peduli dan anggapan yang menyepelekan masalah papan nama tersebut. Kemudian Dewan Kehormatan sebagai pengawas dirasa kurang memiliki wibawa karena seringkali diliputi oleh perasaan tidak enak/segan untuk mengawasi/menegur sesama rekan Notaris atau bahkan rekan Notaris yang lebih senior.
Hal lain yang menjadi penyebab ketidakefektifan pengawasan dan penerapan sanksi tersebut adalah adanya tumpang tindih (overlapping) antara kewenangan Dewan kehormatan tersebut dengan Majelis Pengawas Notaris Untuk sanksi yang dapat dijatuhkan terhadap pelanggaran Kode Etik terkait penggunaan papan nama Notaris ini sebatas sanksisanksi yang bersifat organisatoris dan tidak memberikan efek jera sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan pasal 6 Kode Etik yaitu teguran, peringatan, pemberhentian sementara (schorsing) dari keanggotaan Ikatan Notaris Indonesia, pemecatan (onzetting), dan pemecatan dengan tidak hormat dari keanggotaan Ikatan Notaris Indonesia.

The Code of Conduct requires Notary to install a signboard within his/her premises with a certain size, material, content and writing as well as its installation procedure. However, many breaches in respect of the Notary signboard are still found e.g. excessive size and material, colorful signboard which is equipped with neon box, signboard which still stand even though the notary already moved, signpost which is not in conformity with specifications in respect with size, contents and distance, in additions, some notaries not install signboard. This Notary signboard is a simple matter but it needs urgent solution to avoid unhealthy competition among notaries which may lead detrimental to client, other notaries and the Notary's good image.
Abundant breaches in respect with usage of signboard signifies the ineffectually of the Code of Conduct as standard and foundation of the Notary's attitude and non performance of supervision and implementation the Code of Conduct Sanction in respect with the signboard usage. This is resulted from minimum report from public or other notaries as parties to the breach against the Code of Conduct due to ignoring toward the signboard issues. In addition, Honoring Board could not perform maximum role as it often experienced reluctant in supervising/giving reprimand to any other notaries or even to the more senior notaries.
Besides, there is an overlapping between authorities of the Honoring Board and the Notary Supervising Council for any sanction imposed to the breach against Code of Conduct in respect with this Notary signboard which is limited only to sanctions which are organization in nature and not giving undaunted effect as it is set out in provision of article 6 of the Ethic Code that is warning, reprimand, suspension from member of the Association of Indonesian Notaries, termination (onzetting), and discharging from member of the Association of Indonesian Notaries."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T38960
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library