Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astrid Damayanti
"Pantai selatan Propinsi Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) merupakan salah satu dari sekian banyak wilayah pantai yang potensial sebagai tujuan wisata di Indonesia. Pantai Krakal, Pantai Drini, Pantai Parangkusumo adalah 3 (tiga) lokasi yang digunakan sebagai contoh kajian parameter fisik lahan pantai-pantai potensial di selatan Pulau jawa. metode yang digunakan adalah survei dan pengamatan langsung di lapangan. Analisis dilakukan secara statistik dan deskriptif.
Ketiga pantai tersebut memiliki genesa yang sama, yaitu merupakan pantai timbul yang terbentuk akibat proses pengangkatan dasar laut dan Drini lebih banyak dipengaruhi oleh proses marin, yaitu akibat gelombang, arus dan pasang surut. Sedangkan Pantai Parangkusumo selain dipengaruhi oleh proses marin juga dipengaruhi oleh proses aeolian."
2001
JUGE-2-Juli2001-8
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Kartini Aulia
"Dasar Pemikiran - Pantai merupakan kenampakan yang memiliki sifat dinamis karena memperlihatkan perubahan bentuk yang relatif cepat, baik itu secara meneqak maupun mendatar. Kecepatan perubahan pantai secara mendatar dinyatakan oleh perubahan bentuk garis pantai dan secara menegak oleh bentuk morfologi pantai. Segara Anakan yang terletak dibagian Selatan P. Jawa merupakan pantai yang berbentuk landai dan merupakari rataan lumpur yang luas, berbeda dengan pantai di Selatan P. Jawa lainnya yang berbentuk curam. PantEd ini dipengaruhi oleh pasang yahg kuat tetapi tidak sekuat bagian pantal lainnya, karena terlindung oleh P. Nusakambangan. Di dalam perkembangannya bentuk pantai dipengaruhi oleh sejumlah faktor lingkungan (Bird 1984) yaitu faktor alami dan -faktor manusiai (Ongkosongo, 1980).
Tujuan Penelitian ingin mengetahui bentuk pantai Segara Anakan serta untuk melihat kaitan antara -faktor lingkungan dengan perkembangan bentuk pantai Segara Anakan.
Masalah: Bagaimanakah perkembangan bentuk pantai Segara Anakan secara menegak dan mendatar ? Bagaimana kaitan antara faktor lingkungan dalam perkembangan bentuk Segara- Anakan ?
Batasan: Faktor alami meliputi faktor sedimentasi, biologi pantai berupa hutan mangrove, daerah aliran sungai , arus pasang-surut dan kiatan vulkanisme dalam bentuk letusan gunung Gal unggung. Faktor manusiawi berupĂ  penggundulan hutan di hulu Ci Tandui."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Retno Minarni
"Pantai merupakan salah satu kenampakan muka bumi yang bersifat dinarnis karena
dapat mengalami perubahan baik dalam waktu relatif cepat maupun lambat. Dinamika
perubahan garis pantai disebabkan oieh proses-proses yang berlangsung, baik yang
berasal dari daratan ataupun yang berasal dari lautan. Pantai Teluk Jakarta yang
terletak di bagian utara P. Jawa berbentuk landai dan sebagian besar wilayahnya
termasuk ke dalam wilayah DKI Jakarta. Pengaruh alarn dan pesatnya pembangunali
yang terdapat di sepanjang pantai Teluk Jakarta menyebabkan pantai mi mengalami
perubahan garis pantal.
Untuk mengetahui perubahan garis pantai Teluk Jakarta selama kurun waktu 53
tahun dilakukan perbandingan peta antara peta topografi tahun 1996 dengan peta
topografi tahun 1943, selisih perubahan garis pantai dihitung dengan menggunakan
planimeter sekala 1:50.000. Langkah selanjutnya yaitu menganalisis faktor-faktor
yang diduga mempengaruhi perubahan garis pantai dengan rnenggunakan data-data
yang diperoleh baik dari instansi terkait ataupun survei lapang. Faktor-faktor tersebut antara lain sedimentasi, arus taut, sungai dan muara sungai, mangrove, penggalian
pasir dan rekiamasi pantai.
Pada Teluk Jakarta terdapat dua jenis wilayah pantai yang mengalami perubahan
I garis pantai, yaitu wilayah pantai yang mengalami perubahan garis pantai maju (akresi)
dan perubahan garis pantai mundur (abrasi). Akresi terdapat di Pantai Kamal - Kapuk
Muara dan, Muara Jingkern - Muara Bungin dengan terbentuknya delta barn Ci
Herang (faktor alam) dan Pantai Mutiara, Pantai Pluit, Pantai Ancol (rekiamasi
pantai). Abrasi terdapat di Pantai Tanjung Pasir - Tanjung Glatik (faktor alam) dan
Pantai Kalibaru - Segara Makmur (faktor manusia).
Perubahan garis pantai karena faktor-faktor alam adalah sebagai berikut; pada -
pantai berbentuk lurus dan 'terbuka', tidak terdapat penglalang pantai, tidak terdapat
mangrove, sehingga arus lebih kuat, terdapat sedikit muara sungai, sedimen yang
diendapkan kecil, maka pantai tersebut akan mengalami abrasi seperti Pantai Tanjung
Pasir - Tanjung Glatik. Pada pantai berbentuk cekung dan 'tersembunyi', terdapat
penghalang pantai, terdapat mangrove, sehingga arus lebih lemah, terdapat banyak
muara sungai, sedimen yang diendapkan besar, maka pantai tersebut akan mengalami
akresi seperti yang terjadi pada Delta Ci Herang.
Perubahan garis pantai karena campur tangan manusia adalah rekiarnasi pantal,
yang terdapat di Pantai Mutiara, Pantai Pluit , Pantai Ancol dan penggalian pasir
pantai, yang terdapat di Pantai Kalibaru - Segara Makrnur."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, 1980
359.97 MAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harman Ajiwibowo
Bandung : ITB Press, 2011
532.5 Har m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Triatmodjo
Yogyakarta : Beta Offset, 2012
627.58 BAM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Pratono
"Sejalan dengan tujuan pembangunan nasional, diharapkan adanya peningkatan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Maka dalam hal ini akan ditingkatkan pula usaha-usaha untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat lahir dan batin, mendorong pembagian pendapatan yang makin merata dan lebih memperluas kesempatan kerja. Untuk itu perlu ada peningkatan disektor-sektor lain diluar pertanian sehingga laju penumbuhannya lebih cepat dibanding sektor pertanian itu sendiri, seperti peningkatan sektor pertambangan misalnya. Salah satu arah pembangunan pertambangan adalah untuk memperluas kesempatan kerja dan mengembangkan penyediaan bahan baku di Indonesia. Usaha untuk mengolah sebanyak-banyaknya kekayaan alam di dalam negeri merupakan kebijaksanaan yang akan terus dilanjutkan dan diperluas, karena menurut pasal 33 UUD 1945 tercantum bahwa bumi dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Pasir sebagai salah satu endapan atau kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi, juga merupakan salah satu bahan baku yang banyak dibutuhkan dalam pembangunan dewasa ini. Pesatnya pembangunan fisik di daerah Jakarta dan Tangerang yaitu dengan dibangunnya sarana dan prasarana berupa bangunan-bangunan bertingkat, tempat rekreasi, pembangunan jalan dan perumahan penduduk mengakibatkan kebutuhan akan pasir dan karang meningkat?"
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Pantai , wilayah yang terletak antara daratan dan lautan , sangat dinamis karena dipengaruhi oleh daratan dan laut. Indonesia dengan panjang garis pantai sekitar 80.570 km, memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat potensial untuk dikembangkan, dimana pada wilayah tersebut ada sekitar 60 % (140 juta penduduk) dan 80 % dari kegiatan industri ada di pesisir , karena akses transportasinya lebih mudah ke pusat perdagangan dunia...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>