Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarah Dwidara Eva Jelita
"ABSTRAK
Ruang panopticon merupakan sebuah ruang berisikan sekelompok manusia yang diawasi dan diisolasi dimana pengawasnya dapat melihat segala detail gerak-gerik dari sekelompok manusia tersebut. Sistem panopticon membuat objek merasa terus menerus diawasi dimana hal ini akan berlanjut menjadi proses pengkoreksian individu tersebut. Kegiatan mengawasi dan mengisolasi juga terjadi pada reality show Big Brother Indonesia dimana setiap kegiatan yang dilakukan oleh para housemates di rumah Big Brother Indonesia selalu direkam oleh banyak kamera pengawas dan juga diawasi langsung oleh tim produksi Big Brother Indonesia selama 24 jam per hari. Skripsi ini membahas bagaimana penerapan sistem panopticon di dalam rumah Big Brother dan bagaimana efek yang timbul dari penerapan ini. Untuk mengkaji hal ini, dilakukan studi kasus dan studi literatur terkait ruang panopticon dan Big Brother Indonesia, kemudian menjabarkan aspek-aspek pengawasan di dalamnya. Dalam kasus ini, didapati kesimpulan bahwa Big Brother Indonesia merupakan komoditas kapitalis dengan mengambil ide dan konsep panopticon namun tidak sungguh-sungguh merupakan praktik panopticon yang sebenarnya.

ABSTRAK
Panopticon space is a space in which a group of people are under surveillance and isolated, while the inspector could see every single detail of the group of people rsquo s movements. Panopticon system makes the objects feel constantly monitored where it will become the individual is correction process. Monitored and isolated activity are also occurred in lsquo Big Brother Indonesia rsquo reality show where every housemates activities are recorded by surveillance cameras and monitored by the production team of Big Brother Indonesia 24 hours a day. This thesis discusses about how is the application of the Panopticon system in the Big Brother house and what are the effects arising from the application. In order to study this effect, literature and case studies about the theory of panopticon were conducted from the data of Big Brother Indonesia. In conclusion, Big Brother Indonesia is a capitalist commodity using the idea and concept of 39 panopticon 39 but it is not an actual panopticon application."
2014
S69403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheyila Fabiola
"Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana salah satu konsep filsafat yaitu panopticon yang digunakan dalam novel Мы/My/Kami karya Евгений Иванович Замятин/Evgenij Ivanovič Zamjatin. Panopticon dalam novel Мы/My/Kami menjadi salah satu novel pelopor bagi lahrirnya novel-novel distopia lainnya. Aturan pemerintah yang penuh represi dan penyensoran terhadap karya sastra menjadi salah satu penyebab lahirnya novel ini. Novel ini menjelaskan bagaimana sebuah karya sastra dengan panopticon yang disisipkan, sebagai alat kritik pemerintah yang diktator secara implisit. Novel Мы/My/Kami juga banyak merefleksikan kehidupan masyarakat Rusia pada era Uni Soviet"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S70122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wattimena, Reza Alexander Antonuis, 1983-
"ABSTRAK
Tulisan ini hendak memahami hubungan antara agama dan kekuasaan. Di satu sisi, pada dirinya sendiri, agama adalah sebentuk kekuasaan yang bisa mengatur hidup banyak orang. Di sisi lain, agama kerap menjadi pembenaran bagi kekuasaan yang ada, walaupun ada unsur ketidakadilan di dalamnya. Untuk mendalami hal ini dibutuhkan pandangan yang melintasi berbagai disiplin ilmu, mulai dari filsafat, politik, budaya sampai dengan kajian agama. Tulisan ini juga dapat dilihat sebagai sebentuk kritik ideologi yang hendak melucuti isi ideologis dari agama, sehingga ia bisa kembali menjadi terang bagi hidup manusia, dan bukan sekedar alat politik, seperti yang sekarang ini terjadi di Indonesia. Tulisan ini juga berusaha memahami hubungan antara agama dan kekuasaan di Indonesia."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2019
330 ASCSM 46 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Alif Marintan
"Monumen Pers Nasional merupakan pusat dokumentasi benda pers yang memberikan layanan arsip surat kabar elektronik. Arsip surat kabar elektronik merupakan koleksi utama yang paling banyak digunakan oleh pengguna sebagai sumber rujukan yang harus mempunyai otentisitas. Adapun dalam penelitian ini membahas mengenai pemaknaan otentisitas dari sisi pegawai maupun pengguna. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan fenomenologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pegawai Monumen Pers Nasional memaknai otentisitas merupakan suatu hal yang penting. Pemaknaan otentisitas juga berkaitan dengan konsep panoptikon. Konsep panoptikon yang dilakukan sebagai upaya menjaga otentisitas arsip surat kabar elektronik yang dijadikan sumber rujukan terpercaya.  Pemaknaan otentisitas terlihat dari pada saat pengolahan dilakukan dengan pemberian skala warna dan skala meter, penimbangan koleksi, penentuan ruas-ruas metadata yang disesuaikan dengan keaslian suatu koleksi arsip surat kabar, dan juga  pemberian hak akses atau otorisasi sistem aplikasi. Implementasi dalam bentuk pemberian tandatangan digital atau watermark belum dilakukan. Pengguna arsip surat kabar elektronik memaknai otentisitas merupakan hal yang penting dan harus ada. Bentuk implementasi otentisitas yang diharapkan pengguna adalah dengan pemberian tandatangan digital atau watermark pada koleksi arsip surat kabar elektronik.

Monumen Pers Nasional is a press object documentation center that provides electronic newspaper archive services. The electronic newspaper archive is the primary collection that is most widely used by users as a source of reference that must have authenticity. This research discusses the meaning of authenticity in terms of employees and users. This research is a qualitative research using phenomenology. The result of this study indicates that Monumen Pers Nasional employees interpret authenticity as an essential thing. The meaning of authenticity is also related to the panopticon concept. The concept of the panopticon is carried out as an effort to maintain the authenticity of electronic newspaper archives, which are used as a trusted reference source. The meaning of authenticity can be seen from the time processing is carried out by providing a color scale and meter scale, weighing collections, determining metadata segments that are adjusted to the authenticity of a newspaper archive collection, and also granting access rights or authorizing the application system. Implementation in the form of providing a digital signature or watermark has not been carried out. Users of electronic newspaper archives interpret authenticity as important and must exist. The form authenticity implementation expected by users is by providing a digital signature or watermark on the electronic newspaper archive collection."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Alfajri Zulkarnaen
"ABSTRAK
Pabrik karet Gutta Percha Tjipetir ini adalah peninggalan arkeologi industry yang secara konsisten tidak berubah sejak tahun 1885, kondisi bangunan tata ruang dan alat-alat yang berada didalam pabrik tidak mengalami perubahan. Observasi arkeologi dilakukan berdasarkan tata ruang dan tata letak bangunan lalu informasi yang ada dapat digunaian untuk merekonstruksi berbagai aktifitas industri yang terjadi di pabrik karet Gutta Percha Tjipetir pada masa lalu. Penelitian ini dapat menjelaskan mengenai kelas sosial yang bisa dilihat dari bangan kerja dan tempat kerjanya.

ABSTRACT<>br>
Rubber Factory Gutta Percha Tjipetir is an industrial archaeological remain that is consistently unchanged from 1885, the buildings condition, layout and the machines remains unchanged. An archeologically observation is done according to the layout of the workspaces and buildings,and the information that has been retrieved can be used to reconstruct varieties of industrial activities occurred in Rubber Factory Gutta Percha Tjipetir in the past. This paper aims to explain social classes formed between workers based on working position and workspaces."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ide Nada Imandiharja
"Benteng Toboali merupakan sebuah benteng pertahanan yang terletak di pesisir barat Bangka Selatan di Pulau Bangka, tepatnya di Toboali. Benteng Toboali dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada abad ke-19. Penelitian ini dilakukan dengan menempatkan Benteng Toboali dalam konsep panoptikon yang dikemukakan oleh Michel Foucault (1995) selama masa pemerintahan kolonial Belanda di Toboali untuk merekonstruksi mekanisme kuasa yang ada antara pihak Belanda dengan pihak-pihak yang ada di sekitar Benteng Toboali. Penelitian ini menggunakan metode penelitian arkeologi yang dikemukakan oleh Collin Renfrew dan Paul G. Bahn (2016): formulasi, pengumpulan dan perekaman data, pemrosesan dan analisis, dan publikasi. Pengumpulan dan perekaman data dilakukan dengan metode survei di Benteng Toboali pada bulan Januari 2020. Analisis jangkauan dilakukan untuk mengidentifikasi wilayah jangkauan pengawasan, dan analisis jaringan dilakukan untuk menjelaskan relasi antara pihak Belanda dengan fitur-fitur yang ada di wilayah pengawasannya. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Benteng Toboali sebagai representasi kuasa pemerintah kolonial Belanda di Toboali difungsikan sebagai bangunan pengawasan terhadap kelompok pribumi, kelompok etnis Cina, perusahaan-perusahaan Belanda (Bankatinwinning dan Bataafsche Petroleum Maatschappij), dan kelompok lain yang masih berada dalam wilayah jangkauan Benteng Toboali melalui mekanisme panoptikon.

ABSTRACT
Toboali is a fortress located in the west coast of South Bangka in Bangka Island, precisely in Toboali. Fort Toboali was built by the Dutch colonial government in 19th century. This research was conducted by placing The Fort Toboali in the Panopticon concept by Michel Foucault (1995) during the Dutch colonial government in Toboali to reconstruct the mechanism of power that exixted between the Dutch and evertything around the Fort Toboali. The research used archaeological research method stated by Collin Renfrew and Paul G. Bahn (2016): formulation, collecting and recording evidence, processing and analysis, and publication. Collecting and recording the evidence was held by survei method in Fort Toboali on January 2020. Buffer analysis was used to identify the surveillance area, and networking analysis was used to explain the relation between the Dutch and the features on the surveillance area. The result of the research is that the Fort Toboali as a representation of the power of the Dutch colonial government in Toboali was functioned as a surveillance building to the indigenous group, Chinese ethic group, the Dutch companies (Bankatinwinng and Bataafsche Petroleum Maatschappij), and another group within the reach of Fort Toboali through the panopticon mechanism.

"
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Hardhiyanti
"ABSTRAK
Penulisan ini disusun berdasarkan analisis fenomena pelarangan beribadah di Indonesia melalui kacamata panopticon. Bertujuan memberikan pemahaman bahwa fenomena yang sering terulang ini dapat dijelaskan melalui pandangan yang berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya. Penulis dalam melakukan penelitian ini menjelaskan melalui analisis panopticon karya Michel Foucault. Selain menggunakan panopticon, penulis menggunakan teori konflik karya Dahrendorf sebagai teori dasar penunjang analisis panopticon. Penelitian ini menganalisis bagaimana panopticon melihat fenomena pelarangan beribadah di Indonesia dalam ilustrasi kasus GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia. Dengan menggunakan teknik analisis wacana kritis dalam metodologi sosial yaitu melakukan pengumpulan dokumentasi, klasifikasi isi dokumentasi dan dikaitkan dengan konteks sosial yang terkait dengan fenomena pelarangan beribadah di Indonesia. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa panopticon melihat ilustrasi kasus tersebut terdapat relasi kuasa, serta diperburuk dengan adanya kebencian hate dan konflik.

ABSTRACT
This study is compiled based on the analysis of the phenomenon of prohibition against worshiping in Indonesia through the glasses of panopticon. This study aims to provide that the phenomenon recurred frequently this can be explained through the different views from previous studies. The author in conducting this study explains through a analysis of panopticon by Michel Foucault. In addition to using panopticon, the author resort to Dahrendorf 39 s theory of conflict as a basic theory for panopticon analysis. By using critical discourse analysis techniques in social methodology that is to analyze a text to understand the social context. The author collects documentation, classification of documentation content and that associated with social context related to the phenomenon prohibition against worshiping in Indonesia. The result panopticon see the illustration of the case there are power relations, and exacerbated by the presence of hate and conflict."
2017
S67728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faiz
"ABSTRAK
Peninggalan material culture setelah masa revolusi industri dapat dikaji melalui arkeologi industri. Kajian tersebut membahas kehidupan sosial pada masa lalu lewat tinggalan bangunan industri. Salah satu tinggalan tersebut adalah pabrik. Di Indonesia, pabrik-pabrik tersebut pada umumnya merupakan tinggalan masa kolonial. Pabrik gula Ngadiredjo di Kediri menjadi objek penelitian yang akan dikaji dalam penelitian ini. Kajian ini mengkhususkan mengenai tata ruang pada pabrik yang berkaitan dengan aktivitas produksi pabrik pada masa lalu dan sistem sosial yang ada dalam lingkungan industri Pabrik Gula Ngadiredjo. Konsep tersebut dapat diketahui pada pola keletakan bangunan-bangunan dalam emplasemen pabrik.

ABSTRAK
Industrial archaeology is a study about the material culture from industrial revolution. This study discuss about social industrial life in the past through its remains, one of them is factory buildings. This paper tried to examine the industrial life in Sugar Factory Ngadiredjo in Kediri. This factory complex was choosen as a case study in this research because the factory buildings, its machinery, and other infrastructures still in good conditions and remain intacts. This study focus about the spatial layout of the factory in order to understanding the power relation concept between white people as ruler and indigenous people as worker. The power relation concept can be known through panopticon system of the emplacement of the buildings."
2017
S69380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinka Aldavia
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami mekanisme panoptik digital dalam pengawasan melalui media sosial. Industri transportasi publik mengalami berbagai dinamika dan perubahan dalam operasinya, salah satunya pada perilaku penumpang. Pengguna transportasi dapat memanfaatkan media sosial untuk mengawasi operasi moda transportasi publik, khususnya MRT Jakarta dalam penelitian ini. Hasil penelitian menemukan bahwa media sosial sebagai tempat yang ideal untuk melakukan pengawasan, di mana kekuasaan-pengetahuan beroperasi di dalamnya dan menciptakan mekanisme panoptik digital. Panoptikon digital memungkinkan pengawasan terhadap operasi MRT Jakarta berjalan secara efektif. Secara umum, penelitian ini dapat memberikan gambaran untuk memahami mekanisme panoptik yang terjadi pada konteks masyarakat digital.

ABSTRACT
This study aims to understand the work of panoptic as a surveillance mechanism in the digital space, focusing on social media. The public transportation industry has encountered various dynamics, internal and external changes of its operation, one of which is the behavior of passengers. Social media users can now utilize social media to monitor the operation of public transportation, especially the MRT Jakarta in this study. The results found that the characteristics of social media have rendered an ideal means for surveillance, where power and knowledge reside to facilitate a panoptic mechanism. It is suggested digital panopticon enables the supervision of MRT Jakarta to work effectively. This study also offers a framework to understand the work of panoptic in a digital society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalifatullah Endra Dharmalaksana
"Pengawasan telah berkembang menjadi alat utama bagi negara untuk mengontrol warganya, mencerminkan transformasi ke dalam bentuk "panoptisisme baru". Konsep "panoptisisme baru" diambil dari bentuk perkembangan dari metafora Panoptikon yang mengintegrasikan teknologi canggih pengawasan untuk memonitor dan mengontrol masyarakat, memicu transformasi menjadi negara paranoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam konsep "panoptisisme baru" yang telah berevolusi dari ruang fisik ke ruang digital dari tiga negara, yaitu Amerika Serikat, Cina, dan Indonesia. Penelitian ini menganalisis bagaimana pengalaman AS dan Cina menggunakan teknologi pengawasan canggih untuk mendukung kontrol sosial dan keamanan nasional, hingga merefleksikannya ke Indonesia. Metodologi yang digunakan mencakup studi kepustakaan dan analisis isi, dengan fokus pada dokumen resmi oleh Amnesty International pada tahun 2024 terkait pembelian beberapa lembaga pemerintah Indonesia terhadap alat pengawasan massal canggih dari berbagai negara, seperti Israel dan Jerman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari pengalaman Amerika Serikat dan Cina terhadap penggunaan program pengawasan massal panoptisisme baru, kedua negara dapat diidentifikasi sebagai negara paranoid. Selanjutnya, refleksi kedua negara ini digunakan untuk mengkaji fenomena pembelian alat pengawasan dan kebijakan terkait pengawasan di Indonesia. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa teknologi alat pengawasan dan spyware digunakan secara ekstensif untuk mengumpulkan informasi berpotensi untuk melanggar hak asasi manusia dan menjadi kejahatan negara.

Surveillance has evolved into a primary tool for states to control their citizens, reflecting a transformation into a form of "new panopticism." The concept of "new panopticism" is derived from the evolution of the Panopticon metaphor, integrating advanced surveillance technology to monitor and control society, leading to a transformation into a paranoid state. This research aims to thoroughly examine the concept of "new panopticism," which has evolved from physical to digital space in three countries: the United States, China, and Indonesia. The study analyzes how the experiences of the US and China in using advanced surveillance technology to support social control and national security can be reflected in Indonesia. The methodology includes literature review and content analysis, focusing on official documents by Amnesty International in 2024 regarding the purchase of advanced mass surveillance tools by several Indonesian government agencies from various countries, such as Israel and Germany.The findings indicate that from the experiences of the United States and China with the use of new panopticism mass surveillance programs, both countries can be identified as paranoid states. Furthermore, the reflection of these two countries is used to examine the phenomenon of surveillance tool purchases and related policies in Indonesia. The results and conclusions of this study show that surveillance technology and spyware are extensively used to collect information, potentially violating human rights and constituting state crime."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>