Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Achmad Fajar Reski
"Penelitian ini membahas bentuk perlindungan dan upaya hukum yang dapat ditempuh oleh pemegang Hak Pakai atas tanah Negara yang dirugikan akibat perbuatan melawan hukum .Penelitian dilakukan dengan metode yuridis normatif secara deskriptif analisis melalui bahan-bahan kepustakaan dan analisa terhadap putusan pengadilan. Hasil penelitian diperoleh : 1) upaya hukum dengan mengajukan gugatan ke pengadilan umum/perdata sebagaimana Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dan mengenai sah tidaknya Surat Keputusan Tata Usaha Negara dengan mengajukan gugatan ke pengadilan Tata Usaha Negara 2) Bentuk perlindungan hukum yaitu adanya putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Hasil penelitian menyarankan agar setiap subjek hukum wajib menaati perundang-undangan yang berlaku secara benar, khususnya pemerintah.

This thesis analyze the form of legal protection and legal action available to protect the holder of Hak Pakai of State Owned Land whom injured by the loss of law abiding acts . The author uses the method of juridical normative research through analytical descriptive by literature and analysist from court decision material. Based on this research, the author concludes that 1) The legal action available is to file a law suit to the court based on Article 1365 Civil Code, and about the validity from the decision of stated administration letter by putting a motion of charge to Administration Court 2) The legal protection form is the available is a court?s decision which has been declared as permanent law. The results suggest every law-subject must obey the available law/ordinance well, especially government."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T30109
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
"ABSTRAK
Walaupun sejak lama diketahui bahwa diwilayah DKI Jakarta banyak ditemukan Beliung Persegi, namun penelitian yang mendalam mengenai benda ini masih amat terbatas, dan terkesan hanya bersifat pengumpulan artefak belaka. Analisis terhadap artefak ini hanya dilakukan sepintas. Para peneliti terdahulu antara lain Hoop (1941) Geldern (1945) Heekeren (1972) dan Pramono (1985) baru mengulasnya secara tipologis.
Berdasarkan kenyataan itu, penelitian ini berupaya mengkaji aspek fungsi beliung persegi dari jejak pakainya. Dari analisis jejak pakai diketahui bahwa beliung persegi dari beberapa situs di Jakarta digunakan sebagai alat untuk aktivitas nembelah (cleaving), mengampak (adzing), serta aktivitas mengerat /mengatam (whittling).
"
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Telly Purnamasari Agus
"Penyakit cacing merupakan salah satu penyakit negleczed diseases yang berdampak cukup luas pada masyarakat terutama pada anak-anak, seperti malnutrisi, anemia,penurunan daya tahan tubuh, perkembangan fisik dan mental terhambat serta kemunduran intelektual. RISKESDAS (2008) menyebutkan Tanah Bumbu merupakan salah satu Kabupaten di Kalimantan Selatan dengan perilaku buruk dalam hal cuci tangan. Hasil survei cacingan di Tanah Bumbu (2008) menunjukkan prevalensi tertinggi disebabkan oleh infeksi Ascaris Iumbricoides dan Trichuris trichiura baik di daerah perkotaan, rawa maupun hutan. Oleh sebab itu dilakukan penelitian untuk mengukur risiko dan faktor lain yang mempengaruhi infeksi Ascaris iumbricoides dan/atau Tlichuris lrichiura pada anak yang cuci tangan pakai sabun sebelum makan dibandingkan dengan tanpa sabun. Penelitian ini menggunakan disain Analitik cross sec1ional. Sebanyak 218 tinja murid SD kelas 3-5 diperiksa menggunakan metode Kato-katz, Data faktor risiko dikumpulkan dengan wawancara dan observasi menggunakan kuesioner untuk murid dan wali murid, dan dianalisis dengan uji Cox Proportional Hazard Regression. Hasil analisis menunjukkan risiko infeksi Ascaris lumbricoides dan/atau Trichuris irichiura pada anak yang cuci tangan tidak pakai sabun sebelum makan adalah 1,58 kali lebih besar dari risiko cuci tangan pakai sabun setelah dikontrol oleh cuci tangan setclahbuang air besar (BAB) [PR = 1,58 (Cl 95% = 1,08 - 2,3l)]. Kebiasaan cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan setelah BAB dapat mengurangi riSikO cacingan.

Helminthiasis is one of neglected diseases which resulted a big impact in public health especially in the children i.e. malnutrition, anemia, lack immunity, physic and mental retardation. Base-line Health Survey (RISKESDAS) 2008 reported Tanah Bumbu as one of the district in South Kalimantan with poor habit in hand washing. Survey of helminthiasis in that district showed tl1e highest prevalence of helminths were Ascaris lumbricoides and Trichuris trichiura either in urban, swamp or forest areas. Therefore, we conducted a study to determine the risk and other factor that influence Ascaris Iumbricoides and/or Ttichurzle trichiura infections in children did hand washing with soap before meal compare to without soap. This was an analytic cross~sectional study. There were 218 stool from primary school children (grade 3-5) examined by Kato-katz method. Data of risk factors were collected by interviewed and observation using questionnaires for students and parents, and analyzed by Cox Proportional Hazard Regression test. This study showed the risk of Ascaris lumbricaides and/or Trichurxls trichinra infections in children did hand washing without soap was 1.58 times significant higher than the risk of children did hand washing with soap after adjusted with hand washing aher defecation [PR = l,58 (Cl 95%, = 1,08 - 2,3 l)]. Hand washing with soap before meal and alter defecation may reduce the risk of helminthiasis."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T32356
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsanul Fikri
"Penelitian ini membahas mengenai penyertaan modal negara khususnya yang berbentuk barang milik negara kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan mengenai peralihan kekayaan badan usaha dari Djawatan Kereta Api sampai PT KAI. Dalam penyelenggaraan kegiatan perkeretaapian selama ini masih terdapat beberapa barang milik negara berbentuk tanah atau bangunan yang belum disertakan melalui Peraturan Pemerintah. Selain itu perubahan bentuk dari Perusahaan Jawatan (Perjan) ke Perusahaan Umum (Perum) tidak otomatis mengalihkan kekayaan PT KAI karena Perjan merupakan badan hukum publik sedangkan Perum merupakan badan hukum privat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis-normatif dengan mengaitkan Peraturan Pemerintah tentang perubahan bentuk Perusahaan Kereta Api dan Penyertaan Modal Negara pada PT Kereta Api dengan teori keuangan negara dan pemisahan kekayaan negara. Penyertaan modal negara kepada Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk
barang milik negara wajib melalui mekanisme Pemindahtanganan barang milik negara dan wajib dimuat di dalam Peraturan Pemerintah agar penyertaan modal negara sah secara hukum. Langkah yang harus dilakukan adalah Kementerian Perhubungan harus melakukan penertiban barang milik negara terhadap aset yang belum beralih ke PT KAI, sedangkan bagi PT KAI harus meminta dilakukannya penyertaan modal negara terhadap aset yang belum jelas statusnya melalui Peraturan Pemerintah.
This study discusses the participation of state capital, especially in the form of state-owned goods to PT Kereta Api Indonesia (KAI) and regarding the transfer of assets of business entities from Djawatan Kereta Api to PT KAI. In the implementation of railway activities so far there are still some state property in the form of land or buildings that have not been included through Government Regulations. In addition, the change of form from a Service Company (Perjan) to a Public Company (Perum) does not automatically transfer the wealth of PT KAI because Perjan is a public legal entity while Perum is a private legal entity. The method used in this research is juridical-normative by linking Government Regulations regarding changes in the form of Railway Companies and State Equity Participation in PT Kereta Api with the theory of state finance and separation of state assets. State equity participation in State-Owned Enterprises in the form of State property must go through the mechanism for the Transfer of State property and must be included in a Government Regulation so that state capital participation is legally valid. The step that must be taken is that the Ministry of Transportation must control state-owned assets for assets that have not been transferred to PT KAI, while PT KAI must request state capital participation for assets whose status is not yet clear through a Government Regulation."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadzillah Sariyadi
"Suatu perjanjian pinjam pakai tidak diperlukan suatu peralihan hak karena pemilik mutlak dari objek yang diperjanjian adalah pemberi pinjaman. Kemudian sebagaimana perjanjian pada umumnya, perjanjian pinjam pakai haruslah memenuhi syarat sah suatu perjanjian sebagaimana dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Suatu perjanjian yang dibuat dihadapan Notaris dimaksudkan untuk kepentingan pembuktian di Pengadilan dan untuk meminimalisir sengketa dikemudian hari. Namun, Notaris dalam membuat suatu akta sering kali terdapat klausula yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan sehingga berakibat akta tersebut batal demi hukum. Permasalahan dalam tesis ini adalah akibat hukum dan tanggung jawab Notaris dengan adanya akta perjanjian kerjasama yang memuat klausula pinjam pakai sertifikat untuk dijaminkan dan peralihan hak atas objek tersebut. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dilakukan penelitian hukum dengan pendekatan yuridis normatif dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka, sifat penelitian ini penelitian deskriptif yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat suatu individu. Hasil analisa adalah akibat dari suatu akta kerjasama yang mengandung klausula yang bertentangan dengan undang-undang adalah batal demi hukum dan tanggung jawab Notaris terhadap akta tersebut yaitu Notaris dapat dikenakan sanksi berupa sanksi administrasi, sanksi perdata maupun dapan dikenakan sanksi pidana. Seharusnya Notaris sebagai orang kepercayaan masyarakat menjaga kepentingan dengan segala kewajiban serta dapat menentukan konstruksi hukum yang tepat dalam pembuatan akta.

A loan for use does not require a land right transitional because the absolute owner of the object in agreement is the lender. Then as a general agreement, A loan for use must be qualifying with the legal conditions of agreement as referred in Article 1320 The Book of Civil Code. An agreement considered made in front of Notary, intended for the importance of evidence in court or to minimize disputes at a later time. However, Notary in making authentic deed often have clauses that are not accordance with the laws and regulations and that the deed is null and void. Issues in this thesis are the legal consequences and responsibility of notary with the existence of a cooperatioan deed containing a loan for using certificates for gurantee and right transfer to the object. To answer these problems, legal research is carried out with a normative juridical approach by examining mere literature or secondary data, the nature of this research is descriptive research aimed at describing the exact nature of an individual. The results of the analysis are the legal consequences from a deed containing a clause that is against the law is null and void and the responsibility of notary with A loan for use deed that is notary may be subject to sanctions can be administrative sanctions, civil sanctions, and criminal sanctions. Notary as a peson public trust must safeguard the interests with all obligations and be able to determine the appropriate legal construction in making the deed."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Warini
"Gua Pawon merupakan salah satu situs prasejarah di Jawa Barat penghasil alat tulang. Jejak pakai yang berbeda dapat memberikan informasi penggunaan yang berbeda pula. Oleh sebab itu, penelitian ini mempertanyakan ragam bentuk dan penggunaan alat tulang di Gua Pawon. Tujuan penelitian ini untuk menunjukkan secara detail bentuk alat tulang dan ciri bekas penggunaannya yang dapat menunjukkan fungsinya yang beragam berdasarkan jejak pakainya dan diharapkan dapat memperkaya khazanah pengetahuan tentang alat tulang di Indonesia, khususnya Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan bagian tajaman alat tulang dengan alat bantu berupa mikroskop dengan pembesaran yang berbeda guna menunjukkan detail bentuk dari jejak pakai. Bentuk jejak pakai yang tampak dibandingkan dengan penelitian para ahli mengenai penggunaan alat tulang dan etnografi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebuah alat tulang tidak hanya dapat digunakan untuk satu aktivitas, tetapi dapat juga digunakan untuk beberapa aktivitas dan beragam material.

Pawon Cave is one of the prehistoric sites in West Java producing bone tools in the late Pleistocene-early Holocene. Different use traces can provide information on different uses. Therefore, this study questions the various forms and uses of bone tools at Pawon Cave. The purpose of this study is to show in detail the shape of bone tools and the characteristics of their use that can show their diverse functions based on use traces and are expected to enrich the treasury of knowledge about bone tools in Indonesia, especially West Java. This study was conducted by observing the sharp part of the bone tool with a microscope with different magnifications to show the detailed shape of the use trace. The shape of the visible use trace was compared with expert research on the use of bone tools and ethnography. The results of the study show that a bone tool in Pawon Cave is not only used for one activity, but can also be used for several activities and various materials. These activities are cutting, carving, hole punching, drilling, scraping, and rubbing. While the materials are plants, bark, animal skin, and soil."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Razan Fadhlilah
"Penelitian ini adalah penelitian yang mencoba mengkaji hubungan antara relief alat musik berdawai pada masa Jawa Kuno (VIII-XV Masehi) dengan sikap dan cara pakai yang diambil dari kitab Natyasastra dan Berbagai buku Ikonografi sebagai sumber tertulis mengenai seni pertunjukan melalui pendekatan Behavioral Archaeology. Dalam penelitian ini, digunakan metode Arkeologi untuk memahami sikap dan cara pakai alat musik berdawai serta implikasinya terhadap praktik sosial dan nilai-nilai masyarakat pada masa itu. Pendekatan Behavioral Archaeology digunakan sebagai kerangka teoretis untuk memahami bagaimana hubungan alat musik berdawai dengan cara pakai menjadi bagian integral dari aktivitas manusia pada masa Jawa Kuno. Teori ini memungkinkan kita untuk melihat alat musik berdawai sebagai cerminan perilaku atau cara pakai masyarakat pada zaman itu. Penelitian ini akan melibatkan analisis relief-relief candi yang menggambarkan penggunaan alat musik berdawai pada masa Jawa Kuno. Data akan dikumpulkan melalui perekaman verbal dan piktorial, dan analisis kontekstual untuk memahami bagaimana alat musik berdawai digunakan dalam berbagai posisi seperti duduk, berdiri, maupun penggambaran terbang yang terdapat pada relief.

This research is an attempt to study the relationship between the relief of stringed musical instruments in ancient Java (VIII-XV AD) with attitudes and uses taken from the books of Natyasastra and various books of Iconography as written sources on the art of performance through the approach of Behavioral Archaeology. In this study, archaeological methods were used to understand the attitudes and ways of using musical instruments as well as their implications for social practices and values of society at the time. Behavioral Archaeology is used as a theoretical framework to understand how the relationship between musical instruments and their use became an integral part of human activity in ancient Java. This theory allows us to see the musical instrument as a reflection of the behavior or the way society used it at that time. This research will involve a relief-relief analysis of the temple that describes the use of musical instruments in ancient Java. The data will be collected through verbal and pictorial recordings, and contextual analysis to understand how the instrument is used in various positions such as sitting, standing, and flying depictions on the relief."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nikolas Dalle Bimo Natawiria
"Leang Burung 2 di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan sudah beberapa dekade menjadi salah satu situs yang penting dalam memahami kehidupan prasejarah manusia di Indonesia. Leang Burung 2 pertama kali diekskavasi oleh Ian Glover pada tahun 1975 dan Adam Brumm di tahun 2007 dan 2011-2013. Pada situs ini ditemukan banyak artefak batu, namun sejauh ini belum ada penelitian mendalam mengenai jejak pakai yang dapat menunjukkan fungsi alatalat tersebut. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui jejak pakai pada artefak batu agar dapat mengetahui fungsinya. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari dua lapisan tanah dan spit yang berbeda pada penggalian tahun 2011. Penelitian ini menggunakan analisis mikroskopis pembesaran rendah dan hasilnya dibandingkan dengan penelitian eksperimen etnografi yang dilakukan oleh L. Keeley dan J. Kamminga. Hasil analisis menunjukkan hanya ada lima artefak batu yang memiliki jejak pakai yang jelas. Jejak pakai tersebut memperlihatkan kegiatan pengolahan kayu antara 25.000-45.000 tahun yang lalu.

Leang Burung 2 in Maros, South Sulawesi, for decades, has been a pivotal site for understanding prehistoric human life in Indonesia. Leang Burung 2 was first excavated by Ian Glover in 1975 and Adam Brumm in 2007 and 2011-2013. Many stone artifacts have been found at this site, but so far there has been no in-depth research on use-wear that can show the function of these artifacts. Therefore, the purpose of this research is to find out the use-wear on stone artifacts in order to know their function. The data used in this study came from two different layers of soil and spit from the 2011 excavation. This study used low magnification microscopic analysis and the results were compared with an ethnographic experimental study conducted by L. Keeley and J. Kamminga. The results of the analysis show that there are only five stone artifacts that have clear traces of use. The traces of use show wood processing activities between 25,000-45,000 years ago."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sarkoro Boedi Santoso
"Beliung Persegi merupakan salah satu alat batu dari tradisi Neolitik atau masa bercocok tanam yang banyak di-temukan tersebar di kepulauan Indonesia, terutama di Indonesia bagian barat. Sebagai suatu peralatan batu yang dipakai untuk bekerja, beliung persegi tampak memperlihatkan keanekaragaman dalam hal bentuk, ukuran, bahan dan kekerasannya, besarnya sudut tajaman, jenis kerusakan, dan letak keru sakan. Adanya keanekaragaman itu merupakan masalah utama yang akan dibahas dalam penelitian ini. Masalah lain yang menjadi perhatian adalah mengenai fungsi beliung dilihat atas dasar bentuk jejak pakai yang ditinggalkan, sehingga akan jelas bagaimana hubungan antara jejak pakai pada be_liung dengan teknik (cara) pemakaiannya.
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah beliung persegi koleksi Museum Nasional Jakarta dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yang kesemuanya merupakan temuan lepas (bukan basil ekskavasi) berasal dari daerah Bogor, dengan jumlah temuan sebanyak 225 buah yang dapat diidentifikasikan.
Analisis dilakukan dengan memperhatikan ciri-ciri bentuk, ukuran, bahan dan kekerasan, besarnya sudut tajaman, jenis kerusakan dan keletakannya pada mata tajaman. Untuk dapat menganalisis fungsi beliung, harus diketahui terlebih dahulu beberapa macam fungsi alat batu dengan masing-masing ciri-ciri kerusakannya yang digunakan oleh beberapa suku bangsa, di samping itu juga dari beberapa percobaan yang telah dilakukan oleh beberapa ahli, melalui kajian kepustakaan yang digunakan sebagai data banding. Setelah terkumpulnya data banding tahap selanjutnya adalah. milakukan analogi etnografi berdasarkan kajian kepusta_kaan, sehingga dapat diambil suatu kesimpulan tentang berbagai macam fungsi beliung.
Hasil analisis tentang fungsi beliung persegi, menunjukkan bahwa beliung persegi digunakan sebagai alat untuk mengerat/meraut (whittling), penarah/pengetam/penyerut (planning), menggergaji (sawing), memotong/mengiris (cutting/slicing), membelah (chopping), mengampak (axing), mengikis/mengerik (scraping), baji (wedging)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>