Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riris Wijayati
"ABSTRAK
Nama : Riris WijayatiProgram Studi : Profesi KeperawatanJudul : Analisis Praktik Klinik Keperawatan Pemberian Posisi Pronasi terhadap Status Oksigenasi pada Bayi dengan Pneumonia Pneumonia merupakan masalah kesehatan yang sering menyerang sistem pernapasan pada balita. Masalah yang muncul pada anak dengan pneumonia salah satunya adalah masalah oksigenasi. Karya ilmiah akhir ini memberi gambaran tentang proses asuhan keperawatan pada pneumonia dengan masalah keperawatan utama gangguan oksigenasi. Intervensi keperawatan mandiri yang dapat dilakukan adalah positioning dengan posisi pronasi. Pemberian posisi pronasi dilakukan setiap hari minimal setiap 2 jam sekali dengan pengukuran status oksigenasi meliputi frekuensi napas, nadi, saturasi oksigen, dan capillary refill time CTR yang dilakukan sebelum dan sesudah posisi pronasi. Hasil evaluasi menunjukkan intervensi keperawatan posisi pronasi efektif meningkatkan saturasi oksigen. Kata kunci: pneumonia, status oksigenasi, posisi pronasi

ABSTRACT
Name Riris WijayatiMajor NursingTitle Analysis of Nursing Practiceabout the Effect of Prone Position for Oxygenation Status in Infants with Penumonia Pneumonia is the disease that often attack respiratory system in infants. The problem that affected child with pneumonia was oxygenation. This study was made to describing about nursing care in child with pneumonia,with the main problems was oxygenation.Nursing interventions that could be given is positioning with pronation position. Pronation positioning could be given every day and minimum in two hours with measurement of oxygenation which is include respiration frequency, pulse, oxygen saturation, and capillary refill time CTR before and after pronation positioning. The evaluation result showed that pronation position was effective to increased oxygen saturation. Keywords pneumonia, oxygenation status, pronation position. "
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prabawati
1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fritz Sumantri
"Latar belakang : Proses yang mengikuti setelah terjadinya cedera kranioserebral berat ada 2 , yaitu kerusakan primer dan sekunder . Disfungsi pernafasan adalah salah satu hal yang terjadi pada kerusakan otak sekunder dan dapat kita ketahui dari pemeriksaan analisa gas darah yang kita lakukan . Dari hasil pemeriksaan analisa gas darah tersebut, kita dapati PaO2 dan PaCO2 . Tekanan tekanan oksigen dan karbondioksida tersebut ternyata memiliki pengaruh terhadap perubahan laju aliran darah kcotak . Di mana peningkatan PaCO2 dan penurunan PaO2 akan meningkatkan laju aliran darah ke otak , sehingga dapat meningkatkan tekanan intrakranial. Sedangkan penurunan PaCO2 dan peningkatan PaO2 dapat menurunkan laju aliran darah ke otak yang akan mengancam terjadinya proses iskemik . Perubahan perubahan tekanan gas diatas disinyalir memiliki hubungan dengan hasil akhir yang didapat pada cedera kranioserebral. Oleh sebab itu kami melakukan penelitian untuk mengeksplorasi hubungan antara tekanan gas gas tersebut terhadap hasil akhir , khususnya PaCO2 yang tinggi (> 45 mmHg) dan PaO2 yang rendah ( < 85 mmHg ) terhadap hasil akhir setelah perawatan selama 3 hari .
Obyektif : mengetahui peranan PaCO2 tinggi dan PaO2 rendah terhadap hasil akhir setelah 3 hari perawatan pada pasien pasien cedera kranioserebral berat .
Metade : cross sectional, dengan membandingkan nilai PaO2 dan PaCO2 pads waktu pasien datang dengan hasil akhir yang terjadi setelah 3 hari perawatan.
Hasil : dari 84 sampel yang terkumpul , dilakukan pemeriksaan analisa gas darah sewaktu pasien datang, kemudian dilihat hasil akhir setelah 3 hari perawatan . Didapatkan suatu hasil bahwa PaO2 yang rendah akan mempunyai kecenderungan resiko kematian dalam 3 hari yang lebih besar, dibanding penderita yang PaO2 nya normal (p
Kesimpulan : PaO2 dan PaCO2 dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam usaha untuk mengetahui basil keluaran pasien pasien cedera kranioserebral berat.

Background: Two processes following a severe craniocerebral injury are primary and secondary damage. Respiratory dysfunction is one of the secondary damage which can be detected by blood gas analysis revealing 02 and CO2 arterial pressure (Pa02 and PaCO2). These arterial PaO2 and PaCO2 influence the blood flow velocity to the brain, whereas elevation of PaCO2 and reduction of PaO2 will increase the blood flow velocity to the brain and thus increase intracranial pressure. On the contrary, reduction of PaCO2 and elevation of PaO2 will decrease the blood flow velocity to the brain and could be a thread for ischemic process. The alteration of blood gas above is suggested to have a correlation with the outcome of craniocerebral injury patients. In this study, we explored the correlation of blood gas pressure especially high PaCO2 (>45 mmHg) and low Pa02 (<85 mmHg) with patient's outcome after 3 days of hospital care.
Objective: To know the correlation of high PaCO2 and low PaO2 with the outcome of severe craniocerebral injury patients after 3 days of hospital care.
Methods: This is a cross-sectional study. Patient's initial arterial PaO2 and PaCO2 was compared with patients arterial Pa02 and PaCO2 after 3 days of hospital care.
Results: Blood gas analysis was done in 84 samples at their initial admission and compared with the blood gas analysis taken after 3 days of hospital case_ It was shown that patients with low PaO2 have a tendency for higher risk of death within 3 days, if compared with patients with normal Pa02 (p<0,05); patients with high PaCO2 have a tendency for higher risk of death within 3 days, if compared with patients with normal PaCO2 (p<0,05); and patients with low PaCO2 have a tendency for higher risk of death within 3 days, if compared with patients with normal PaCO2 (p<0,05).
Conclusion: Arterial PaO2 and PCaO2 can be used as one of the consideration for predicting the outcome of severe craniocerebral injury patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ely Mawaddah
"ABSTRAK
Karya ilmiah akhir ini mengintegrasikan model konservasi Levine pada lima kasus terpilih anak dengan masalah oksigenasi. Tujuannya adalah menggambarkan penerapan model konservasi Levine dalam asuhan keperawatan anak dengan masalah oksigenasi dan pengaruh penerapan posisi semirecumbent pada anak dengan masalah oksigenasi. Model konservasi Levine telah memberikan panduan berpikir yang sistematis dalam pemberian asuhan keperawatan. Pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengintegrasikan model konservasi Levine dapat diterapkan pada anak yang mengalami masalah oksigenasi. Pengaturan posisi semirecumbent dapat meningkatkan saturasi oksigen anak dengan masalah oksigenasi. Pengaturan posisi semirecumbent diharapkan dapat menjadi salah satu intervensi pada pasien anak dengan masalah oksigenasi. Kata kunci: Masalah oksigenasi, anak, model konservasi Levine, posisi semirecumbent. ABSTRACT The final scientific paper integrates Levine 39 s conservation model in five selected cases in nursing care of children with oxygenation problems. The purpose is to describe the application of the Levine conservation model in nursing care of children with oxygenation problems and the effect of applying semirecumbent positions on children with oxygenation problems. Levine 39 s conservation model has provided a systematic thinking guide in nursing care. Implementation of nursing care by integrating Levine conservation model can be applied to children with oxygenation problems. Semirecumbent position can increase the oxygen saturation of children with oxygenation problem. Semirecumbent positioning is expected to be one of the interventions in pediatric patients with oxygenation problems. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Yanti
"Masalah oksigenasi merupakan salah satu penyebab kematian pada neonatus. Karya ilmiah ini bertujuan memberikan gambaran aplikasi teori Comfort Kolcaba dalam asuhan keperawatan pada neonatus yang mengalami masalah oksigenasi. Empat dari lima kasus adalah bayi prematur. Penerapan teori Comfort pada kelima kasus dapat mendukung terpenuhinya rasa nyaman klien, sehingga konsumsi oksigen menurun, dan dapat mempertahankan saturasi oksigen yang optimal. Dengan penerapan teori ini, maka perawat akan memberikan intervensi yang sesuai dan tepat waktu, penuh perhatian dan empati, serta berfokus pada kenyamanan klien.

Oxygenation problems are one of the causes of death in neonates.This paper aims to provide an overview of applications Kolcaba Comfort Theory in nursing care to neonates who have oxygenation problems. Four of the five cases were premature babies. Application of the theory of comfort on the fifth case can support the fulfillment of the client’s sense of comfort, so that oxygen consumption decreases, and can maintain optimal oxygen saturation. With the application of this theory, then the nurse will provide appropriate intervention andtimely, attentive and emphatic, and focused on client comfort.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayuni Rizka Utami
"Gangguan oksigenasi merupakan masalah yang sering terjadi pada anak paliatif yang dirawat di ruang PICU dan sebagian besar anak mendapatkan bantuan ventilasi mekanik sehingga Integrasi perawatan pasien paliatif di ruang PICU merupakan hal yang penting. Tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pasien paliatif dengan gangguan oksigenasi di ruang PICU dengan panduan intervensi perawatan pasien paliatif melalui pendekatan teori kenyamanan Kolcaba. Terdapat lima kasus anak paliatif yang mengalami gangguan oksigenasi dan diberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan teori kenyamanan Kolcaba. Aplikasi teori kenyamanan Kolcaba efektif dalam memberikan kenyamanan anak paliatif yang mengalami gangguan oksigenasi di ruang PICU yang meliputi konteks kenyamanan fisik, psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan. Panduan intervensi perawatan pasien paliatif di ruang PICU terbukti efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap perawat terkait perawatan pasien paliatif. Panduan intervensi ini dapat diaplikasikan oleh perawat untuk memberikan intervensi yang sesuai pada pasien paliatif di ruang PICU.Gangguan oksigenasi merupakan masalah yang sering terjadi pada anak paliatif yang dirawat di ruang PICU dan sebagian besar anak mendapatkan bantuan ventilasi mekanik sehingga Integrasi perawatan pasien paliatif di ruang PICU merupakan hal yang penting. Tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pasien paliatif dengan gangguan oksigenasi di ruang PICU dengan panduan intervensi perawatan pasien paliatif melalui pendekatan teori kenyamanan Kolcaba. Terdapat lima kasus anak paliatif yang mengalami gangguan oksigenasi dan diberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan teori kenyamanan Kolcaba. Aplikasi teori kenyamanan Kolcaba efektif dalam memberikan kenyamanan anak paliatif yang mengalami gangguan oksigenasi di ruang PICU yang meliputi konteks kenyamanan fisik, psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan. Panduan intervensi perawatan pasien paliatif di ruang PICU terbukti efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap perawat terkait perawatan pasien paliatif. Panduan intervensi ini dapat diaplikasikan oleh perawat untuk memberikan intervensi yang sesuai pada pasien paliatif di ruang PICU.

Impaired oxygenation is a problem that often occurs in palliative children who are treated in the PICU and most children receive mechanical ventilation assistance so that integration of palliative care in the PICU is important. The purpose of writing this scientific paper is to provide an overview of nursing care for palliative patients with impaired oxygenation in the PICU with guidance for palliative patient care interventions through the Kolcaba comfort theory approach. There were five cases of palliative children who experienced impaired oxygenation and were given nursing care through the Kolcaba comfort theory approach. The application of Kolcaba's theory of comfort is effective in providing comfort for palliative children who have impaired oxygenation in the PICU which includes the context of physical, psychospiritual, sociocultural and environmental comfort. Guidelines for palliative care interventions in the PICU room have proven to be effective in increasing nurses' knowledge and attitudes regarding palliative patient care. This intervention guide can be applied by nurses to provide appropriate interventions for palliative patients in the PICU."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Sutini
"Pneumonia merupakan infeksi parenkim paru yang sering berdampak terhadap status oksigenasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas bermain meniup 'tiupan lidah' terhadap status oksigenasi pada anak usia prasekolah dengan pneumonia. Penelitian ini menggunakan studi kuasi eksperimen dengan jumlah sampel 34 sampel. Teknik pengambilan data adalah purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan rata-rata RR, HR dan SaO2 antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai P value 0,0005. Karakteristik responden tidak berpengaruh terhadap RR dan HR namun Hb memberikan pengaruh terhadap SaO2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak yang mengalami gangguan status oksigenasi dengan menggunakan pendekatan atraumatic care.

Pneumonia is an infection of Parenkim which often give an impact on oxygenation status. This research is aimed to consider the effect of blowing games activity Tiupan Lidah for oxygenation status in pre-school-age children with pneumonia. This research uses quasi-experimental study with 34 samples. The method in getting data is using purposive sampling. The result shows the average difference of RR, HR and SaO2 between intervention group and control group with the grade of P value is 0,0005. The characteristic if respondent doesn?t impact on RR and HR yet Hb gives an influence to SaO2. This result can be the basis in giving nursing care for the children who get afflication in oxygenation status by using atraumatic care approach."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
"Latar Belakang: Periode apnea yang cukup lama yang dapat terjadi pada saat dilakukan tindakan intubasi memiliki risiko tinggi untuk terjadinya penurunan saturasi dan hipoksia jaringan. Pada beberapa kasus dimana dibutuhkan safe apnea time yang lebih lama, preoksigenasi saja tidak cukup untuk mempertahankan saturasi oksigen. Apneic oxygenation (AO) merupakan suatu prosedur klinis pemberian suplemental oksigen secara kontinyu selama periode apnea sebelum dan selama dilakukan tindakan intubasi, tindakan ini dapat meningkatkan durasi safe apnea time. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh dari pemberian apneic oxygenation terhadap safe apnea time, saturasi minimal dan waktu resaturasi.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode uji klinis prospektif acak tersamar tunggal pada 40 pasien yang menjalani beragam operasi dengan general Anestesi. Pasien dibagi menjadi dua kelompok, kelompok AO dan kelompok kontrol, setiap kelompok terdiri dari 20 pasien. Kelompok AO diberikan preoksigenasi dan apneic oxygenation sedangkan kelompok kontrol diberikan preoksigenasi saja. Dokumentasi durasi safe apnea time, saturasi minimal dan waktu resaturasi dicatat pada masing-masing kelompok dan dianalisis statistik dengan uji Mann-whitney U.
Hasil: Dari hasil analisis penelitian didapatkan tidak ada perbedaan karakteristik antar kelompok. Pemberian preoksigenasi dan apneic oxygenation memperpanjang durasi safe apnea time secara signifikan dibandingkan dengan pemberian preoksigenasi saja (308,75 ± 48,35 vs 160,6 ± 38,54, P = 0,000). Saturasi minimal pada kelompok AO lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol tetapi tidak signifkan secara statistik (P = 0,413). Waktu resaturasi pada kelompok AO lebih cepat dibandingkan dengan kelompok kontrol tetapi tidak signifikan secara statistik (P = 0,327)
Simpulan: Pemberian preoksigenasi dan apneic oxygenation dapat meningkatkan durasi safe apnea time pada pasien yang menjalani operasi dengan general anestesi. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar untuk membuktikan temuan ini.

Backgrounds: Oxygen desaturation might happen on apneic period when endotracheal intubation was performed had hazardous hypoxic effect on body tissue. Longer safe apneic time required for some airway management cases since preoxygenation alone is not adequate to sustain oxygen saturation. Apneic oxygenation (AO), administration of oxygen during the apneic period of the intubation procedure, is one of the techniques to increase duration of safe apneic time. The aim of this study was to evaluate the role of AO on safe apneic time, minimal saturation and resaturation time.
Method: A single blinded randomized clinical trial was conducted among 40 patients who received general anaesthesia during various surgery procedures. The patients were divided into two groups, AO and control group, each group consisted 20 patients. AO group treated with preoxygenation and apneic oxygenation, while control group with preoxygenation only. Duration of safe apneic time, minimal saturation, and renaturation time were observed in both groups. Association between AO and all three indicators was assessed using Mann-whitney U.
Results: Our results indicates no difference in the demographics of these two groups. Combination of preoxygenation and apnoeic oxygenation prolonged the duration of safe apnoeic time significantly compared to preoxygenation only (308.75 ± 48.35 vs 160.6 ± 38.54), p=0.000). Although combination of preoxygenation and apnoeic oxygenation increased minimal saturation and decreased resaturation time, the effects were not statistically significant compared to control group with p=0.413 and p=0.327, respectively.
Conclusion: Initial data indicates that combination of preoxygenation and apnoeic oxygenation is able to increase duration of safe apnoeic time during general anaesthesia. Further study with bigger number of samples is need to confirm this finding.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enjelita Karujan
"Gangguan oksigenasi merupakan masalah yang sering dialami oleh pasien yang dirawat di ruang perawatan intensif anak. Oksigen merupakan kemponen yang penting dalam pembentukan energi sehingga gangguan oksigenasi dapat memengaruhi keseimbangan energi. Teori Konservasi Levine bertujuan untuk mempertahankan keutuhan pasien melalui empat prinsip konservasi yaitu konservasi energi, konservasi integritas strukrutal, konservasi integritas personal dan konservasi integritas sosial sehingga dapat diaplikasikan pada anak dengan gangguan oksigenasi. Salah satu intervensi keperawatan yang sesuai dengan prinsip konservasi energi pada pasien dengan masalah oksigenasi adalah pengaturan posisi lateral kanan. Tujuan dari karya ilmiah ini adalah memberikan gambaran mengenai aplikasi teori Konservasi Levine dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi dan pengaruh pengaturan posisi lateral kanan pada anak yang dirawat di ruang perawatan intensif. Asuhan keperawatan dengan pendekatan teori Konservasi Levine diberikan kepada lima anak yang terpasang ventilator. Proses keperawatan mulai dari pengkajian sampai evaluasi dilakukan berdasarkan empat prinsip konservasi. Evaluasi keperawatan menunjukkan adanya perbaikan kondisi pada beberapa pasien. Demikian halnya dengan pengaturan posisi lateral kanan dengan kemiringan 30° terbukti efektif meningkatkan saturasi oksigen pada anak yang terpasang ventilasi mekanik. Penulis merekomendasikan penggunaan teori Konservasi Levine dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak dengan gangguan oksigenasi di ruang perawatan intensif. Selain itu penulis merekomendasikan pengaturan posisi lateral kanan dengan kemiringan 30° untuk dapat diaplikasikan di ruang perawatan intensif anak serta dilakukan uji klinik lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar sehingga dapat dijadikan dasar penyusunan standar operasional prosedur.

Oxygenation impairment is one of the problems that is often experienced by patients treated in pediatric intensive care units. Oxygen is an important component in energy formation.  Oxygenation impairment can affect energy balance. Levine's Conservation theory focuses on maintaining patient wholeness through four conservation principles, namely conservation of energy, conservation of structural integrity, conservation of personal integrity, and conservation of social integrity so that it can be applied to children with oxygenation impairment. One of the nursing interventions that relate to the conservation of energy in patients with oxygenation impairment is the positioning with the right lateral position. The purpose of this scientific paper is to provide an overview of the application of Levine's Conservation theory in meeting oxygenation needs and the effect of right lateral position in children treated in intensive care units. Nursing care with the application Levine Conservation theory was given to five children who were on ventilators. The nursing process from assessment to evaluation was carried out based on four conservation principles. Nursing evaluation showed an improvement in the condition of several patients. Likewise, the right lateral position setting with a 30° tilt has shown to be effective in increasing oxygen saturation in children who are on mechanical ventilation. The author recommends the use of Levine's Conservation theory in providing nursing care to children with impaired oxygenation in intensive care units. In addition, the author recommends setting the right lateral position with a 30° tilt to be applied in the pediatric intensive care room and conducting further clinical trials with larger samples so that it can be used as a basis for compiling standard operating procedures."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library