Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Riza Fatma Arifa
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh faktor otonomi perempuan, faktor sosio-ekonomi dan demografi terhadap risiko perceraian dengan menggunakan data SAKERTI 2000-2007. Unit analisisnya adalah responden perempuan panel berstatus kawin berumur 15-50 tahun pada tahun 2000 dan berstatus kawin/cerai hidup/berpisah pada tahun 2007. Hasil analisis regresi Cox menunjukkan bahwa otonomi perempuan berpengaruh terhadap risiko perceraian. Faktor lain yang mempengaruhi risiko perceraian adalah umur perempuan saat menikah, pengalaman perceraian perempuan sebelumnya, keberadaan anak dalam rumah tangga, pendidikan perempuan, status bekerja perempuan, dan status kepemilikan rumah. Namun, ketika mempertimbangkan faktor status bekerja suami, maka faktor otonomi perempuan tidak signifikan mempengaruhi risiko perceraian.

The objective of this study is to analyze the effect of women's autonomy, socio-economic and demographic factors on the risk of divorce using IFLS Data 2000-2007. The respondents are married females aged 15-50 years in 2000 who were married/divorced/separated in 2007. The results of Cox regression show that women's autonomy is associated with the risk of divorce. Other factors affecting the risk of divorce are age at marriage, previous divorce experience, the presence of children, women's education, women's working status, and home ownership. However, when controlled with their husband?s working status, women's autonomy is not significantly related with the risk of divorce.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruskin Ristiana
"ABSTRAK
Status kerja dan otonomi perempuan kawin di dalam rumah tangganya diduga saling mempengaruhi satu sama lain sehingga akan diteliti apakah dengan bekerja perempuan menjadi memiliki otonomi yang tinggi atau sebaliknya, perempuan dapat bekerja karena ia memiliki otonomi yang tinggi di dalam rumah tangganya. Dengan menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI 2012 dan analisis regresi logistik multinomial yang memperlakukan status bekerja dan otonomi secara bergantian menjadi variabel bebas dan variabel terikat, ditemukan bahwa status bekerja mempunyai pengaruh terhadap otonomi perempuan kawin dalam rumah tangga, dan begitu pula sebaliknya. Namun, arah dan kuat pengaruhnya tergantung pada jenis status bekerja dan otonominya.

ABSTRACT
It rsquo s been assumed that marriage women rsquo s participation in the labor market and their household autonomy was influence each other. So, we will examine whether being employed will enhances women rsquo s household autonomy or whether they working because they have a high level of autonomy in their household. We using the Indonesia Demographic and Health Survey SDKI 2012 data and the multinomial logistic regression analyze by treating women rsquo s working status and women rsquo s household autonomy by turns them as dependent and independent variable. We found that women rsquo s working status has influence on the household autonomy, and so on the contrary. But, the direction and the significance of this influence are depend on type of work status and autonomy. "
2017
T48819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nailah
"ABSTRAK
Kecemasan dan otonomi perempuan lansia yang tinggal bersama keluarga kemungkinan besar berkaitan dengan relasi yang terjalin dengan lingkungan sekitarnya. Kompleksitas dalam relasi yang dimiliki perempuan lansia dengan berbagai pihak di sekitarnya meliputi konflik, relasi kuasa, peran, dan pemenuhan kebutuhan menjadi faktor yang mempengaruhi kecemasan dan kapasitas otonomi perempuan lansia. Oleh sebab itu, saya ingin menelusuri secara mendalam bagaimana kaitan antara kondisi lingkungan sosial terdekat di sekitar perempuan lansia, terutama relasinya dengan berbagai pihak, dengan kapasitas otonominya di satu sisi dan kecemasan yang dimilikinya di sisi lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengalaman perempuan lansia yang tinggal bersama keluarga terkait relasi, kecemasan, dan otonomi yang dimilikinya dalam menjalani kehidupan masa tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian berada di wilayah DKI Jakarta. Subjek penelitian terdiri dari lima perempuan lansia. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara dan observasi. Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara dan catatan lapangan. Teknis analisis data menggunakan koding, analisis tematik, dan interpretasi data. Penelitian ini hanya terbatas pada perempuan lansia yang tinggal bersama keluarga di wilayah DKI Jakarta dan masih dapat berkomunikasi dengan baik. Hasil penelitian menjelaskan bahwa relasi intergenerasi yang dimiliki perempuan lansia dengan berbagai pihak di sekitarnya mempengaruhi kecemasan dan otonominya. Relasi intergenerasi secara positif dapat mengurangi kecemasan perempuan lansia dan sebaliknya secara negatif dapat meningkatkan kecemasannya. Secara positif, kehadiran berbagai pihak melalui interaksi sosial perempuan lansia dengan lingkungan sekitarnya membantu dalam pemenuhan kebutuhannya di masa tua. Secara negatif, interaksi dengan orang lain memicu dan meningkatkan kecemasan yang dimiliki perempuan lansia. Adapun kapasitas otonomi perempuan lansia akan menguat jika didukung dengan relasi intergenerasi yang positif dan kapasitas tersebut akan terhambat dengan relasi intergenerasi yang negatif. Relasi tersebut menghadirkan dukungan dan bantuan bagi perempuan lansia sebagai bentuk interdependensi perempuan lansia dengan lingkungan sosialnya selama menjalani masa tua.

ABSTRACT
Anxiety and autonomy of old women who live with family are most likely related to relationships intertwined with their surroundings. The complexity of relations that old women have with people around them including conflicts, power relations, roles, and needs are factors that influence their anxiety and autonomy capacity. Therefore, I will explore the relationship between conditions of social environment around old women with their autonomy capacity and their anxiety. This study aims to discover how old women's experience living with familiy in relation to their relationships, anxiety, and autonomy. This research uses a qualitative approach. The research location is in DKI Jakarta. The subjects of research are five old women. Data collection techniques used in research are interviews and observation. The research instruments used interview guidelines and field notes. Techniques of data analysis used coding, thematic analysis, and data interpretation. This research only studied about old women who live with family in the DKI Jakarta and can communicate well. The results of the study explain that the intergenerational relations of old women with people around them affected their anxiety and autonomy. Intergenerational relations can positively reduce anxiety in old women and vice versa can negatively increase anxiety. Positively, the presence of people through old women's social interaction with their surrounding environment helps in fullfilling their needs in old age. Negatively, interactions with others trigger and increase anxiety. The autonomy capacity of old women will be strengthened if supported by positive intergenerational relations, but it will be hampered by negative intergenerational relations. The relationships provide support and assistance for old women as a form of interdependence of them with their social environment during their old age.
"
2020
T55327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edvin Nur Febrianto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh otonomi perempuan dalam rumah tangga terhadap kelahiran bayi BBLR di Indonesia dengan menggunakan data SDKI 2017. Unit analisis dalam penelitian ini adalah wanita usia subur yang dalam 5 tahun yang lalu melahirkan anak lahir hidup tunggal (kelahiran tunggal). Otonomi perempuan diukur menggunakan pertanyaan mengenai keterlibatan perempuan dalam penentuan keputusan dalam rumah tangga serta sikap perempuan terhadap pemukulan oleh suami/pasangan. Skor otonomi perempuan yang diperoleh menggunakan Principal Component Analysis (PCA) selanjutnya dikelompokkan menjadi kategori tinggi dan rendah. Data SDKI 2017 dianalisis menggunakan regresi logistik biner dengan Multiple Imputation karena cukup besarnya persentase sampel yang memiliki missing data, yaitu mencapai 15,37 persen dari total unit analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otonomi perempuan dalam rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap kelahiran bayi BBLR. Perempuan dengan otonomi rendah memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk melahirkan bayi BBLR. Selain otonomi perempuan dalam rumah tangga, variabel yang secara statistik berpengaruh signifikan terhadap kelahiran bayi BBLR, yaitu umur ibu saat melahirkan, lama sekolah ibu, indeks kekayaan, daerah tempat tinggal, paritas, perawatan kesehatan antenatal, serta konsumsi pil zat besi selama kehamilan. Sedangkan variabel status kehamilan, status kerja ibu, interval kelahiran, dan perilaku merokok ibu tidak signifikan secara statistik memengaruhi kelahiran bayi BBLR.

ABSTRACT
This study aims to study the effect of womens autonomy on LBW births in Indonesia using the 2017 IDHS data. The unit analysis in this study is women in childbearing age (15-19 years old) who in the past 5 years gave birth to a single live born child (single birth). Womens autonomy is measured using questions about womens involvement in decision making in the household and womens atitudes toward beating by their husbands spouses. Womens autonomy scores obtained using Principal Component Analysis (PCA) are further grouped into 2 categories (high and low). The 2017 IDHS data were analyzed using binary logistic regression with Multiple Imputation because of the large percentage of samples that had missing data, which reached 15.37 percent. The results showed that womens autonomy had a significant effect on birth of LBW babies. Women with low autonomy have a higher tendency to give birth to LBW babies. Beside womens autonomy, variables that have a statistically significant effect on LBW babies, namely mothers age at birth, mothers years of schooling, wealth index, area of residence, parity, antenatal health care, and consumption of iron pills during pregnancy. While the variables of pregnancy status, mothers work status, birth intervals, and mothers smoking behavior did not have statistically significant effect to birth of LBW babies."
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nur Faizah
"Tulisan ini mengangkat pengalaman otonomi dan kekuatan perempuan ulama dalam merespons pandemi covid-19 di komunitas mereka. Perempuan ulama yang merujuk pada simpul rahima di dalam tulisan ini"
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2020
305 JP 25:4 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erita Agustin Hardiyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh otonomi perempuan dalam rumah tangga terhadap status kehamilan yang tidak diharapkan dengan menggunakan data perempuan yang sedang hamil dalam Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012. Hasil regresi multinomial logistik menunjukkan bahwa otonomi perempuan dalam rumah tangga tidak berpengaruh signifikan terhadap kehamilan tidak tepat waktu dan kehamilan tidak diinginkan sedangkan variabel umur ibu, jumlah anak yang dilahirkan sebelumnya, dan interval kehamilan dari kelahiran sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap kehamilan tidak tepat waktu dan kehamilan tidak diinginkan. Pemakaian kontrasepsi memiliki pengaruh yang positif dan kuat pada kehamilan tidak diinginkan, namun pengaruhnya menjadi negatif dan tidak signifikan pada kehamilan tidak tepat waktu.

This study examines the effect of women?s autonomy in their households on unintended pregnancy among currently pregnant Indonesian women using the Indonesia Demography and Health Survey 2012. The results of multinomial logistic regression indicate that women's autonomy is not a significant predictor for unintended pregnancy, either for mistimed nor unwanted pregnancy. Variables with significant effect on mistimed and unwanted pregnancies are age, number of children ever born, and pregnancy interval from the previous birth. Contraceptive use has a positive and strong effect on unwanted pregnancy, but became negative and not significant on mistimed pregnancy."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Hidayati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh otonomi perempuan (economic decision making, freedom from threat, dan health care autonomy) terhadap kejadian diare pada balita di Indonesia menggunakan data SDKI 2017. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik biner dan Propensity Score Matching (PSM). Hasil analisis regresi logistik biner menunjukan bahwa economic decision making, freedom from threat, dan health care autonomy signifikan secara statistik menurunkan peluang terjadinya diare pada balita dengan odds ratio masing-masing sebesar 0,887, 0,761, dan 0,874. Variabel bebas lainnya yang memiliki hubungan signifikan secara statistik terhadap diare pada balita yaitu umur ibu, tingkat pendidikan ibu, umur anak, durasi menyusu anak, klasifikasi wilayah tempat tinggal, sumber air minum rumah tangga, dan fasilitas sanitasi rumah tangga. Hasil tersebut diperkuat dengan hasil PSM yang menyatakan bahwa balita yang memiliki ibu dengan economic decision making, freedom from threat, dan health care autonomy memiliki resiko terkena diare lebih rendah masing-masing sebesar 1,71%, 3,36%, dan 1,9%. Oleh karena itu penting bagi pemangku kebijakan untuk terus meningkatkan otonomi perempuan, khususnya meningkatkan kebebasan perempuan dari ancaman dan kekerasan dalam rumah tangga serta meningkatkan kemampuan perempuan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan perawatan kesehatan dan ekonomi sebagai upaya menekan prevalensi diare pada balita.

This study aims to analyze the effect of women's autonomy (economic decision making, freedom from threat, and health care autonomy ) on childhood diarrhea in Indonesia using the 2017 IDHS data. Analytical method used in this study are binary logistic regression and Propensity Score Matching (PSM). The results of the binary logistic regression showed that economic decision making, freedom from threat, and health care autonomy were statistically significant in reducing the chances of childhood diarrhea with odds ratios of 0.887, 0.761, and 0.874, respectively. Other independent variables that have a statistically significant relationship to the incidence of childhood diarrhea are maternal age, mother's education level, child's age, duration of breastfeeding, classification of residential area, household drinking water sources, and household sanitation facilities. These results are reinforced by PMS’s results which states that children who have mothers with economic decision making, freedom from threat, and health care autonomy have a lower risk of diarrhea by 1.71%, 3.36%, and 1.9, respectively. Therefore, it is important for policy makers to keep improving women’s autonomy especially in women's freedom from threat and domestic violence and improving women's participation in health care and economic decision making in case to reduce the chances of childhood diarrhea."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library