Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manurung, Irma F.
"Penelitian ini bertujuan mengungkapkan produksi, konsumsi, dan industri budaya suatu orkestra. Penelitian ini menggunakan paradigma teori kritis dengan pendekatan Pierre Bourdieu tentang habitus, field, dan kapital. Penelitian menemukan bahwa pihak orkestra membentuk dan memperkuat taste konsumen. Di balik penyajian orkestra terdapat maksud lain selain budaya. Realitas yang diterima masyarakat sebenamya realitas semu, yaitu realitas yang diatur pihak produsen dan industri guna memenuhi kebutuhan dan prinsip keberhasilan mereka sendiri."
2004
TJPI-III-3-SeptDes2004-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Halida Bunga Fisandra
"Diskusi mengenai orkestra di Indonesia tak jauh dari perdebatan dan pencarian jawaban atas legitimasinya sebagai kesenian Indonesia dan identitas nasional. Sejumlah kajian lebih rinci mencoba untuk menemukan genre dan konstruksi karya musik yang sifatnya deterministik. Sehingga, representasi karya musik dapat dibaca sebagai simbol yang memanifestasi nilai-nilai ke-Indonesia-an. Hal ini banyak ditemukan khususnya pada karya-karya yang mengeksplorasi orkestra dengan musik tradisi Indonesia. Kerap disebut sebagai musik hybrid, sinkretisme, apropriasi dan cross-culture, jenis musik ini sekadar diletakkan sebagai objek dan cermin dari realita. Melalui antropologi kontemporer, tesis ini mencoba mencari jalan tengah ontologis dan epistemologis fenomena orkestra di Indonesia yang berbeda dari tradisi lama semiotika Saussurean dan filsafat Kantian. Gugatan atas dualisme subjek-objek dalam kajian ini membuka peluang pada penelusuran relasi yang terjalin antara aktor manusia dan non-manusia secara setara. Menggunakan paradigma teknologi dari Heidegger, musik akan dilihat sebagai rentetan proses yang bukan tanpa cela dan tak sekadar alat mencapai tujuan utopis. Melainkan, sebagai bagian dari jaringan dan asosiasi yang terus menerus bergerak sebagai peristiwa mediasi yang diliputi kemungkinan nilai dan peristiwa dapat terjadi secara indeterminate dan chaos. Melalui pendekatan Bruno Latour, penelitian ini menunjukkan bahwa ketidaksempurnaan musikal juga merupakan kebenaran realita, yang menjadi celah agar orkestra dapat dimaknai bukan sebagai keberhasilan maupun kegagalan. Melainkan, sebagai proses Menjadi dalam rangkaian eksplorasi musikal yang tak akan pernah selesai.

Discussions about orchestras in Indonesia are not far from debates and searching for answers to their legitimacy as Indonesian art and national identity. Recent studies try to find deterministic genres and the construction of musical works. Thus, the representation of orchestral works can be seen as symbols that manifest Indonesian values. It's often found especially in orchestral works that explore orchestras with Indonesian traditional music. Often referred to as hybrid, syncretism, appropriation, and cross-culture, this type of music is placed as an object and a mirror of reality. Through contemporary anthropology, this thesis tries to find a different ontological and epistemological ground for orchestral phenomena in Indonesia, which is different from the old tradition of Saussurean semiotics and the Kantian tradition of philosophy. The critics against subject-object dualism in this study open an opportunity for exploring relations between equal actants, human and non-human. Through the Heideggerian technological paradigm, music will be seen as a series of processes that are not flawless and not just a means to an end to achieve utopian goals. Rather, as part of networks and associations that are constantly moving as mediating events with the possibility of values and events that are indeterminate and chaos. Through Bruno Latour’s perspective, this research shows that musical imperfection is also the truth of reality, which is a chance where the orchestra can be interpreted not as success or failure. Rather, as a Being-in-the-world in a never-ending process of musical explorations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Suzanna Nitalessy
"ABSTRAK
Program Pelatihan Team Building ini dilalcukan pada anggota Orkestra
Simfoni Klasik X guna menciptakan kekohesifan di antara para anggota Orkestra Simfoni
Klasik X, mengingat hal ini masih bclum berkembang dengan baik dalam Orkcstra
Simfoni Klasik X. Kekohesiiin ini kumng berkembang karena beberapa hal, antara lain
kumngnya kesempatan berkomunikasi antam sesama pemain dan pemain dengan pihak
manajemen serta sebagian anggota yang tidak memprioritaskan kepentingan Orkestra
Simfoni Klasik X. Melalui peiatihan team building diharapkan kekohesiiim dapat lebih
terbina dengam baik pada anggota Orkestra Simfoni klasik X. Dengan berbekal
kekohmifim yang dihampkan dapat dicapai mclalui pelatihan team building, malca
selayaknya kinerja pertunjukan Orkestra Simfoni Klasik X akan lebih optimal.
Kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa adalah; terbatasnya jumlah Iiteratur ilrniah
mengenai Orkestra Simfoni Klasik, mcnyampaikan informasi yang mernerlukan
pemahaman mengenai musik klasik dan Orkestra Simfoni Klasik kepada pembaca yang
pada umumnya tidak secara khusus memiliki latar belakang musik klasik dan Orkesua
Simfoni Klasik, dan rnerangkum informasi yang diperoleh mcnjadi suatu gagasan baru.

ABSTRACT
The focus of this training design is the members of Classical Symphony Orchestra X. The
team building training is designed to promote the cohesivencss among the members of
Classical Symphony Orchestra X, regarding the cohesiveness within the orchestra has not
been well developed. The cohesiveness has not been well developed due some problems
within the orchestra such as the lack of the chance to communicate among players and
among the players and the management. Another problem is some members do not
percept their role in the orchestra as the top priority. The cohesiveness is expected to be
developed by conducting the team building training. In turn, the cohesiveness among the
members of Classical Symphony Orchestra X is expected to lead to the better
performance quality of Classical Symphony Orchestra X.
During the writing ofthe Training Program Design, the writer found that there are some
main problems in writing process of the Training Program Design, such as: limited
sources of scientific literatures about Classical Symphony Orchestra, explaining
informations about classical music and Classical Symphony Orchestra to the readers who
possess no specific knowledge about classical music and Classical Symphony Orchestra,
and synthesizing the acquired informations into new innovative ideas.

"
2007
T34029
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fajri
"Orkes Simfoni Jakarta merupakan kelompok musik klasik yang dibentuk pada tahun 1966, pada masa kepemimpinan Gubernur Ali Sadikin. OSJ merupakan aset bagi kota Jakarta yang dianggap sebagai kota metropolitan dunia. Tidak hanya memberikan wawasan baru melalui musik klasik, OSJ juga menampilkan lagu nasional dan lagu daerah dengan gaya berbeda serta berkualitas. Orkes Simfoni Jakarta mengalami penurunan eksistensi sejak memasuki awal tahun 2000-an.

Orkes Simfoni Jakarta is a classical music group formed in 1966, during the leadership of Governor Ali Sadikin. OSJ is an asset for the city is considered a world metropolis. Not only provide new insights through classical music, OSJ also featured national songs and folk songs with different styles and quality. Orkes Simfoni Jakarta decreased existence since the early part of the 2000s."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library