Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
Johanes Supranto
Jakarta: UI-Press, 1988
658.57 JOH r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Hillier, Frederick S.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2008
658.403 4 HIL i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Hillier, Frederick S.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2008
658.4034 HIL i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Bustanul Arifin Noer
Yogyakarta: Andi (Penerbit buku dan majalah rohani ), 2010
003 BUS b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Buffa, Elwood S. (Elwood Spencer)
New York: John Wiley & Sons, 1978
658.403 4 BUF m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Bumi Aksara, 2019
001.424 OPE
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Taha, Hamdy A.
Upper Saddle River, N.J.: Prentice-Hall, 2011
658.4 TAH o
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Muhammad Indra Hazami
"Last mile delivery merupakan proses yang dilakukan oleh pihak logistik untuk mengirim dan mengantarkan paket ke penerima. Lokasi hub yang optimal dapat mengurangi biaya transportasi karena secara langsung mempengaruhi arus barang. Tujuan penentuan lokasi hub yang cocok adalah untuk membentuk arus sambungan pengiriman barang yang efisien sehingga barang dapat didistribusikan secepat mungkin ke penerima akhir barang. Dalam penelitian ini penulis menggunakan studi kasus pada sebuah perusahaan ekspedisi di Indonesia untuk coverage area Depok dan menggunakan metode Facility Location Problem untuk mengetahui lokasi dan jumlah hub yang paling tepat untuk mengcover seluruh area dengan mempertimbangkan coverage area dan biaya bangunan hub yang dipilih. Hasil optimasi mampu memberikan solusi pilihan gudang dengan biaya sewa gudang yang lebih murah dan biaya transportasi yang lebih murah di spesifikasi jumlah gudang yang lebih banyak. Sebagai contoh skenario jangkauan 10 Km, menyediakan jumlah gudang sebanyak 4 gudang dengan titik pengantaran terjauh sebesar 9,3 Km memiliki total biaya sebesar Rp 6.500.363.150 atau 12% lebih rendah biaya dibanding kondisi existing.
Last mile delivery is a process carried out by logistics parties to send and deliver packages to recipients. Optimal hub locations can lead to reduced transportation costs as they directly affect the flow of goods. The purpose of determining a suitable location for the hub is to establish an efficient flow of goods delivery connections so that goods can be distributed as quickly as possible to the final recipient of the goods. In this study, the author uses a case study in an expedition company in Indonesia for the Depok area coverage and uses the Facility Location Problem method to find out the most appropriate location and number of hubs to cover the entire area by considering the coverage area and cost of the selected hub building. The optimization results are able to provide a warehouse choice solution with cheaper warehouse rental costs and cheaper transportation costs in specifications for a larger number of warehouses. As an example of a 10 Km coverage scenario, providing 4 warehouses with the furthest delivery point of 9.3 Km has a total cost of IDR 6,500,363,150 or 12% lower cost than the existing condition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hillier, Frederick S.
New York: McGraw-Hill Education, 2015
658.403 4 HIL i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Lien Anisa Kirana
"Dalam dunia bisnis selalu terdapat aksi persaingan. Perusahaan yang memiliki daya saing yang tinggi maka akan mampu bertahan. Perkembangan jasa pelayanan maskapai penerbangan dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat luas. Fenomena ini sudah banyak ditangani oleh perusahaan termasuk perusahaan penerbangan dalam negeri PT. X, namun penjadwalan yang kurang optimal masih menjadi penghambatnya. Masalah yang paling mendesak bagi maskapai PT. X adalah biaya operasional yang sangat tinggi melebihi nilai pemasukan perusahaan. Makalah ini menawarkan kerangka kerja bagi perusahaan penerbangan untuk menyusun penjadwalan awak pesawat, dengan menggunakan model optimasi yang optimal sambil mempertimbangkan serangkaian aturan dan batasan yang berlaku dalam penerbangan.
In the business world there is always competition action. Companies that have high competitiveness will be able to survive. The development of airline services from year to year is increasingly a concern of the public. This phenomenon has been handled by many airline companies including domestic airlines company PT. X, but less optimal scheduling is still a barrier. The most pressing issue for PT. X is that the operational costs exceed the company 39 s revenue. This paper offers a framework for airlines to develop aircraft scheduling schedules, using optimized optimization models while considering a set of rules and restrictions in flight."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library