Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Fauzan
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin melihat pengaruh pemberian framing berupa berita positif atau negatif terhadap pemberian rating ojek daring. Partisipan berjumlah 344 orang pengguna jasa ojek daring dari Stasiun Tanah Abang, 44,5% laki-laki dan 55,5% perempuan dengan rentang usia 17-67 tahun (M= 36,9, SD=11,042). Penelitian ini menggunakan framing berupa berita positif dan negatif dalam konteks berkendara dengan ojek daring yang terkendala (datang terlambat dan sulit dihubungi). Hasil yang didapatkan adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengalaman berkendara terkendala dengan framing (berita positif vs negatif) yang diberikan (Χ²(8) = 6.293, p > 0.05). Hal tersebut menegaskan bahwa perlunya dilakukan perbaikan terhadap sistem penilaian pada layanan ojek daring agar penilaian yang diberikan mencerminkan kondisi nyata.

ABSTRACT
The purpose of this research is to examine the effect of giving framing in the form of positive or negative news to online motorcycle taxi ratings. Participants numbered 344 users of online motorcycle taxi services from Tanah Abang Station, 44.5% male and 55.5% female with an age range of 17-67 years (M= 36.9, SD= 11,042). This study uses framing in the form of positive and negative news in the context of driving with online motorcycle taxi constrained (arriving late and difficult to contact). The results obtained are that there is no significant difference between the constrained driving experience and the framing (positive vs negative news) given (Χ²(8) = 6,293, p > 0.05). This confirms that there is a need to improve the assessment system of online motorcycle taxi services so that the assessment given reflects the real conditions."
2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalia Valentin Margareta
"ABSTRAK
Perlindungan Data Pribadi telah diatur dalam perundang-undangan Republik Indonesia. Peraturan tersebut melindungi dari pelanggaran data pribadi tidak terkecuali pada layanan ojek daring. Namun saat ini masih terdapat pelanggaran perlindungan data pribadi yang menyebabkan kerugian pelanggan. Di samping itu, isu pentingnya perlindungan data pribadi juga masih sedikit dibahas di Indonesia. Perlu diketahui persepsi perlindungan data pribadi oleh pelanggan digunakan untuk melihat bagaimana pengaruhnya terhadap keinginan atau niat pelanggan untuk memberikan data pribadinya pada saat menggunakan aplikasi ojek daring agar penyedia ojek daring dapat mengambil tindakan yang tepat dalam memenuhi kewajibannya untuk melindungi data pelanggan.
Untuk mengetahui pengaruh persepsi pelanggan terhadap perlindungan data pribadi pada ojek daring di Indonesia, dilakukan analisis dengan metode kuantitatif dan menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Variabel yang digunakan untuk mengetahui pengaruh persepsi pelanggan terhadap perlindungan data pribadi pada ojek daring di Indonesia, terdiri dari privacy violation experiences (pengalaman pelanggaran perlindungan data pribadi), privacy concern (kepedulian perlindungan data pribadi), risk beliefs (potensi kerugian yang dirasakan), trusting beliefs (kepercayaan terhadap penyedia layanan), dan behavioral intention (keinginan memberikan data pribadi). Dari hasil pengolahan data, diketahui bahwa pengalaman pelanggaran data pribadi tidak berpengaruh negatif terhadap kewaspadaan pelanggan dalam perlindungan data pribadi. Kewaspadaan pelanggan dalam perlindungan data pribadi tidak berpengaruh negatif pada tingkat kepercayaan pelanggan dan keinginan memberikan data pribadi. Namun hal tersebut berpengaruh positif pada potensi risiko yang dirasakan. Penelitian ini memberikan rekomendasi penyedia layanan ojek daring untuk mengembangkan inovasi TI perlindungan data yang lebih konkret, memperbaiki kebijakan privasi agar lebih muddah dimengerti, dan memberikan akses kontrol pelanggan.
"
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fiana Dwiyanti
"Kemampuan ojek daring untuk berkendara di medan yang sulit dilalui oleh kendaraan besar, menjadi keunggulannya untuk mengatasi kemacetan di kota besar. Kemampuan tersebut harus ditunjang oleh pengetahuan pengendara mengenai keselamatan berkendara. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi sequential explanatory untuk mengetahui gambaran umum karakteristik dan
gambaran umum pengetahuan pengendara ojek daring PT. X di Jagakarsa, serta peran intervensi dari perusahaan (pelatihan). Dengan menggunakan ojek pangkalan di wilayah yang sama sebagai pembanding, didapatkan hasil yakni pengendara ojek daring di Jagakarsa memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap pengetahuan keselamatan berkendara dan merasakan manfaat dari pelatihan perusahaan. Diharapkan perusahaan dapat memberikan pelatihan secara berkala.

Online motorcycle taxi ability to drive over rough terrain traversed by other large vehicles became its superiority to overcome traffic congestion in major cities. These capabilities shall be supported by rider knowledge about safety riding. This study used a combination of sequential explanatory to describe the general characteristics and general knowledge overview of PT. X rider in Jagakarsa, as well as the role of the intervention of the company (training). By using motorcycle taxi in the same area as a comparison, the results obtained PT. X rider in Jagakarsa have a high knowledge of the safety riding and benefit of the training company. The company is expected to provide regular training."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45936
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadlan Putranto Aji
"Fenomena pengetahuan pengendara ojek di salah satu wilayah Jakarta menunjukkan masih rendah karena minimnya edukasi terkait Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Pengetahuan yang kurang terkait ISPA memberikan risiko gangguan pernapasan pada pengendara ojek daring, sehingga meningkatkan kejadian ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan dan kejadian ISPA pada pengendara ojek daring di wilayah Jakarta Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel 107, terdiri dari pengendara motor ojek daring (online) di Wilayah Jakarta Timur, menggunakan modifikasi kuesioner pengetahuan ISPA pada Polisi Lalu Lintas Wilayah Jakarta Timur oleh Nahak tahun 2017 dan kuesioner modifikasi dari Kemenkes berdasarkan tanda dan gejala ISPA. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dengan tendensi sentral serta proporsi dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan ada tidak ada hubungan antara pengetahuan dan kejadian ISPA pada pengendara ojek daring di wilayah Jakarta Timur (p > α; α=0,05). Penelitian ini merekomendasikan kerjasama antara institusi pekerja dan perawat kesehatan kerja untuk mengevaluasi pengetahuan dan kejadian ISPA pada pengendara motor ojek daring (online).

The phenomenon of online motorcycle taxi drivers's knowledge in on of Jakarta's region shows that it is still low due to the lack of education related to Acute Respiratory Infection (ARI). Less knowledge related to ARI presents risk of respiratory distress to online motorbike riders, thereby increasing the incidence of ARI. This study aims to identify the relationship between knowledge and ARI events in online motorcycle taxi drivers in East Jakarta. The research design used was cross sectional with a sample of 107, consisting of online motorcycle taxi riders (online) in East Jakarta, using ARI knowledge questionnaire at the East Jakarta Regional Traffic Police by Nahak in 2017 and a modified questionnaire from the Ministry of Health based on ARI signs and symptoms. The collected data were analyzed univariately with central tendency and proportion and bivariate analysis with chi square test. The results of this study indicate there is no relationship between knowledge and ARI events in online motorcycle taxi drivers in the East Jakarta area (p > α; α = 0.05). This study recommends collaboration between workers' institutions and occupational health nurses to evaluate the knowledge and incidence of ARI in online motorcycle taxi riders."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani
"Artikel ini membahas bagaimana ruang abu-abu terjadi di ruang kota dengan meningkatnya jumlah ojek online di Indonesia. Studi ini dilakukan di sekitar kawasan Stasiun Kereta Tebet, Jakarta, sebagai ruang perkotaan yang digunakan oleh pengemudi ojek online yang memproduksi area tunggu informal bagi mereka untuk menunggu pelanggan, menggunakan penelitian data kualitatif dan analisis studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pengemudi ojek online menggunakan ruang kota dan mengubahnya menjadi ruang abu-abu. Dengan melihat interkoneksi antara aktor, yaitu pengemudi dan pembeli taksi motor online; medium, dalam hal ini, aplikasi ponsel pintar ojek online seperti Gojek dan Grab; dan konteks spasialnya. Studi ini menunjukkan adanya pengulangan penggunaan ruang karena adanya negosiasi ruang antara ojek online dan ojek konvensional dan andil teknologi aplikasi digital, mengubah ruang kota menjadi ruang abu-abu.

This paper explores how gray space occurs in urban space with the growing numbers of online motorcycle taxis (ojek in Bahasa Indonesia) demand in Indonesia. The study conducted around the Tebet Train Station area, Jakarta, as an urban space utilized by online motorcycle taxi drivers producing such informal shelter for them waiting for the customers, using qualitative data research and case study analysis. This study aims to understand how online motorcycle taxi drivers use urban space and turns it into gray space. By looking at the interconnection between actors, which are online motorcycle taxis drivers and customers; the medium, in this case, online motorcycle taxis mobile app such as Gojek and Grab; and its spatial context. The study shows the repetition of space usage due to the contestation of space between online motorcycle taxi and conventional motorcycle taxi and the presence of digital application technology, which turns the urban space into gray space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghrawiraharto Wicaksono
"ABSTRAK
Saat ini kondisi pengemudi ojek daring di Indonesia mengalamai eksploitasi oleh perusahaan dalam bentuk target pencapaian, tarif,dan waktu kerja fleksibel--sehingga tidak memiliki proteksi berupa jaminan kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Kondisi ini menyebabkan pengemudi ojek daring belum memiliki status pekerjaan yang jelas. Upaya pengorganisasian secara otonom yang bersifat informal dipilih sebagai siasat sekaligus adaptasi untuk memproteksi dari resiko pekerjaannya. Studi-studi terdahulu berpandangan bahwa pengemudi ojek daring sebagian memilih ikut dalam situs daring, sementara yang lainnya dibentuk berdasarkan bantuan dari elemen masyarakat sipil. Berbeda dengan studi terdahulu, artikel ini melihat proses adaptasi pengemudi ojek daring dalam komunitas dan serikat buruh dalam memperjuangkan hak pengemudi kepada perusahaan dan pemerintahan. Aktivitas tersebut merupakan sebuah cara dari lembaga informal dan formal menyesuaikan norma baru dalam sebuah kerangka institusi. Penelitian ini berpendapat terdapat dua usaha yang dilakukan pengemudi ojek daring yakni mewujudkan komunitas dan ikut organisasi perburuhan. Dengan mengikuti komunitas dan serikat buruh, tercipta sebuah mekanisme yang digunakan untuk menyesuaikan dengan kondisi institusional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Subjek penelitian ini adalah pengemudi ojek daring yang sudah setahun bekerja atau lebih. Lokasi penelitian ini terbatas di daerah Jakarta Timur dengan dua kelompok wadah komunitas di Jakarta Timur serta serikat buruh SPDT FSPMI.

ABSTRACT
Currently online motorcycle taxi drivers are exploited by companies in the form of achievement targets, rates, and flexible work times. Online motorcycle taxi drivers have no protection from companies in the form of health insurance, education and others. This condition causes online motorcycle taxi drivers not to have clear employment status. Organizing efforts are autonomously chosen as a tactic to protect the risk of their work. Previous studies held that online motorbike drivers partially opted for online sites while others were formed based on the involvement of civil society. In contrast to the foregoing, this study looks more at the adaptation process for online motorcycle taxi drivers in communities and trade unions to fight for the rights of drivers to companies and governments. This activity is a way of informal and formal institutions adjusting new norms in an institutional framework. This study argues that there are two attempts by online motorcycle taxi drivers to realize the community and join labor organizations. By following communities and trade unions, a mechanism is created that is used to adapt to institutional conditions. This study uses a qualitative approach with in-depth interview data collection techniques. The subjects of this study were online motorcycle taxi drivers who had worked a year or more. The location of this study is limited to the East Jakarta area with two community groups in East Jakarta and the FSPMI SPDT trade union.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Heidy Octaviani Rachman
"ABSTRACT
Lingkup kajian Arsitektur bukan hanya membahas mengenai lingkungan yang terbangun. Jauh lebih esensial, Arsitektur merupakan seni meruang. Pemahaman mengenai ruang ini membawa seorang sosiolog, Henri Lefebvre, mendefinisikan ruang lebih dalam. Menurutnya, ruang adalah hasil dari aktivitas sosial. Namun di abad ke-21 ini, kehadiran teknologi cukup banyak mengintervensi aktivitas manusia. Kehadiran teknologi bukan hanya mempermudah aktivitas tetapi juga merubah produk ruang sosial. Dari pengamatan terhadap kasus ojek daring, dapat kita simpulkan bahwa benar teknologi yang membantu aktivitas manusia ternyata dapat merubah pembentukan ruang yang terjadi dari segi mental maupun fisik. Ruang sosial terbentuk karena aktivitas sosial masyarakat biasanya terbebas dari konflik, karena secara tidak sadar ataupun disadari terjadi negosiasi ruang. Berbeda dengan ruang sosial yang terbentuk atas bantuan teknologi, ia bisa berkembang dalam waktu yang relatif cepat, tetapi bisa menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat sekitar karena kehadirannya yang tidak murni melalui aktivitas sosial.

ABSTRACT
The scope of Architecture study is not only discuss about built environment. More essential, Architecture is art of spatiality. An understanding of space brings a sociologist Henri Lefebvre, defining deeper about space. According to him, the space is the result of social activity. In the 21st century, the presence of sufficient technology intervenes human activity. The presence of technology not only facilitate the activity but also change the product of social space. From the observation of the online taxibike case, we can conclude that the technology that helps human activities, can change the formation of the space that occurs in mental and physical. Social space which formed by community social activities are usually free of conflict, because they shaped consciously or unconsciously by negotiation of space. Unlike the social space which is formed by help of technology, it can develop quickly, but it can be the pros and cons of the surrounding community because his presence is not purely through social activities."
2017
S66057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wafa Fauzia
"Dengan tingkat kemacetan mencapai 53%, membuat masyarakat DKI Jakarta membutuhkan moda transportasi alternatif untuk meminimalisir waktu tempuh. Dengan menggabungkan perkembangan teknologi informasi dan konsep ojek, maka lahirlah transportasi alternatif yaitu ojek daring. Konsep ojek daring yang menggunakan bantuan teknologi dalam memilih penumpang serta hingga rute perjalanan yang dilalui, membuat pengemudi ojek daring tidak bergantung pada pengetahuan ruang pribadi dan memiliki ruang yang tidak terbatas. Hal ini membuat teritorialitas sebagai strategi spasial untuk mempengaruhi, mengontrol dengan bentuk tingkah laku spasial antara individu dengan lingkungannya lebih kompleks. Sehingga fokus penelitian ini difokuskan pada pengemudi ojek daring dalam bagaimana membangun, membentuk serta mengontrol teritorialitas dan bagaimana faktor teknologi informasi spasial dari perusahaan ojek daring mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan di Jalan Pancawarga I, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif spasial yang digunakan untuk menjelaskan pola teritorialitas pengemudi ojek daring. Pada penelitian ini ditemukan bahwa pola teritorilitas pengemudi ojek daring di Jalan Pancawarga I memiliki pola kontinuitas. Dengan daya kenal lingkungan pengemudi sangat mempengaruhi pola teritorialitas. Pada daya kenal lingkungan yang kuat memiliki pola teritorialitas dengan tingkat kontinuitas yang tinggi. Sedangkan daya kenal lingkungan lemah memiliki pola kontinuitas yang lemah. Faktor teknologi informasi spasial mempengaruhi pola teritorialitas pengemudi ojek daring dalam mengontrol serta mempertahankan teritorinya berdasarkan ciri-ciri pelayanan yang dilakukan oleh pengemudi.

With a congestion level reaching 53%, the people of DKI Jakarta need alternative modes of transportation to minimize travel time. By combining the development of information technology and the concept of motorcycle taxis, an alternative transportation was born, namely online motorcycle taxis. The concept of online motorcycle taxis, which uses technical assistance in selecting passengers as well as the route they travel, makes online motorcycle taxi drivers not dependent on their environment knowledge and have unlimited space. This makes territoriality a more complex spatial strategy to influence and control the form of spatial behavior between individuals and their environment. So the focus of this research is focused on online motorcycle taxi drivers in how to build, shape and control territoriality and how the factors of spatial information technology from online motorcycle taxi companies influence it. This research was conducted at Pancawarga I Street, Cipinang Besar Selatan Sub-district, East Jakarta. By using a spatial descriptive qualitative method that is used to explain the territorial patterns of online motorcycle taxi drivers. In this study it was found that the territorial pattern of online motorcycle taxi drivers on Pancawarga I Street has a pattern of continuity. The driver’s environmental knowledge greatly influences territorial patterns. With a strong environmental knowledge, it has a territorial pattern with a high degree of continuity. Meanwhile, low environmental knowledge has a low pattern of continuity. The spatial information technology factor affects the territorial patterns of online motorcycle taxi drivers in controlling and maintaining their territory based on the characteristics of the services done by the driver."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Teguh Brillian
"ABSTRAK
Penelitian kuantitatif ini berdasar dari fenomena order fiktif yang dilakukan sejumlah pengendara ojek daring sebagai pengguna aplikasi transportasi daring. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sanksi yang dirasakan dan kepercayaan moral terhadap intensi penyalahgunaan aplikasi mobile. Penelitian ini menggunakan dasar deterrence theory dan mengadopsi penelitian Hovav & DArcy (2012) dengan memodifikasi indikator pada variabel kepercayaan moral dan menghilangkan domain budaya negara. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebar secara langsung kepada pengendara ojek daring. Data yang berhasil diperoleh dari responden sebanyak 198 sampel. Pengolahan data menggunakan metode Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Dari delapan hipotesis yang digunakan pada penelitian ini, tujuh hipotesis diterima dan satu hipotesis mengenai hubungan kepastian sanksi yang dirasakan terhadap intensi penyalahgunaan aplikasi mobile ditolak. Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah ketegasan sanksi yang dirasakan pengendara ojek daring serta keyakinan moral mereka memiliki hubungan yang signifikan dengan intensi melakukan penyalahgunaan aplikasi mobile, sedangkan kepastian sanksi yang dirasakan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan intensi pengendara ojek daring melakukan penyalahgunaan aplikasi mobile. Selanjutnya, juga dapat disimpulkan bahwa kendali keamanan, dalam bentuk kendali teknis dan kendali prosedural memiliki hubungan yang signifikan dengan kepastian sanksi yang dirasakan, ketegasan sanksi yang dirasakan, dan keyakinan moral pengendara ojek daring.

ABSTRACT
This quantitative research is based on the phenomenon of fictitious order made by a number of online motorcycle taxi drivers as users of ride-hailing mobile applications. The purpose of this study is to determine the effect of sanctions perceived and moral beliefs against the intention of mobile application abuse. This study uses deterrence theory and adopts Hovav & DArcy (2012) research by modifying the indicator on moral beliefs and eliminating the national cultural domain. Data were collected by using questionnaires that were distributed directly to motorcycle taxi drivers. 198 sample was collected and analysed using Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Seven of the eight hypotheses are accepted and one hypothesis, regarding the relationship between perceived of sanctions certainty and intention of mobile application abuse, is rejected. The conclusion obtained in this research is perceived of sanction celerity by the online motorcycle-taxi rider and their moral belief has a significant relationship with the intention of mobile application abuse, whereas the perceived of sanction certainty does not have significant relationship with the intention of the online motorcycle taxi driver to abuse the mobile application. Furthermore, it also can be concluded that security countermeasures, in the form of technical control and procedural control, have a significant relationship with the perceived of sanction certainty, perceived of sanction celerity, and the moral beliefs of online motorcycle taxi drivers."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Putri Habibah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap, pencarian sensasi dan norma kelompok terhadap perilaku berisiko berkendara. Variabel yang diteliti adalah sikap, pencarian sensasi, norma kelompok, dengan karakteristik jenis kelamin, usia, jumlah tanggungan dan pelatihan keselamatan berkendara. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang didukung dengan wawancara. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 156 pengendara ojek daring yang bekerja di wilayah DKI Jakarta. Analisis data dilakukan secara bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan regresi logistik menggunakan SPSS 25. Didapatkan proporsi perilaku berkendara dengan risiko pada pengendara ojek daring sebesar 62,8%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap, pencarian sensasi, dan norma kelompok memiliki hubungan yang signifikan berhubungan dengan perilaku berkendara ojek daring dengan pencarian sensasi sebagai variabel yang dominan.

The objective of this research was to identify the relations between attitude, sensation seeking, and group norms and risky riding behavior. The variables studied were attitude, sensation seeking, group norms, with socio-demographic variables which are commonly found to influence road user behavior such as gender, age, number of dependents, and education of safe riding. A questionnaire survey was conducted on 156 online motorcycle taxi riders working in Jakarta. Data analysis performed bivariate with the Chi-Square test and multivariate with logistic regression using SPSS. Results showed that the proportion of risky riding behavior of online motorcycle taxi riders reaches 62,8%. Attitudes, sensation seeking, and group norms had a significant association with riding behavior, with sensation-seeking as the dominant variable."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library