Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Julia
"ABSTRAK
Kanker atau tumor ganas adalah penyakit dimana terjadi perubahan mekanisme pertumbuhan dan proliferasi sel. Salah satu manifestasi kanker adalah nyeri. Nyeri kanker merupakan gejala utama yang paling sering dikeluhkan oleh pasien, untuk itu perlu penanganan nyeri kanker dengan baik oleh tenaga kesehatan khususnya perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan perawat tentang manajemen nyeri kanker di Rumah Sakit Pemerintah di Jakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif, dengan non-probability sampling, dengan metode consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,7% perawat memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori cukup. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan pengetahuan perawat melalui pelatihan manajemen nyeri pada pasien kanker.
ABSTRACT
Cancer or malignant tumor is a disease in which there is a change in the mechanism of cell growth and proliferation. One of the manifestations of cancer is pain. Cancer pain is the main symptom that is most often complained of by patients, for that it is necessary to handle cancer pain properly by health workers, especially nurses. This study aims to describe nurses' knowledge about cancer pain management in Government Hospitals in Jakarta. This research uses descriptive research, with non-probability sampling, with consecutive sampling method. The results showed that 56.7% of nurses had a level of knowledge in the sufficient category. This study recommends increasing the knowledge of nurses through pain management training in cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenny Indrayani
"ABSTRAK
Latar belakangPenanganan nyeri kanker sering kali membutuhkan opiat. Morfin merupakan gold standard pada penatalaksanaan nyeri hebat kanker, tetapi sering kali penatalaksanaan nyeri kanker tidak optimal. Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi opiat yang sangat rendah. Adanya hubungan antara pengetahuan dokter tentang penanganan nyeri kanker dengan penggunaan opiat dapat merupakan salah satu indikator terhadap penanganan nyeri kanker. Pengetahuan penanganan nyeri kanker yang kurang menyebabkan penanganan yang tidak optimal. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dokter mengenai penanganan nyeri kanker dalam pemilihan opiat, cara pemberian, dosis, efek samping dan adanya adiksi, serta faktor-faktor yang menjadi penghambat pada penanganan nyeri kanker. MetodeDesain penelitian ini merupakan survei potong lintang cross sectional yang dilakukan pada dokter spesialis yang menangani nyeri kanker di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional RSUPN , Rumah Sakit Khusus Kanker, Rumah Sakit Umum Daerah RSUD di Jakarta dan salah satu rumah sakit swasta di Tangerang dalam bulan Nopember 2016 ndash; Maret 2017. Penelitian ini menggunakan pertanyaan/ kuesioner yang akan diisi responden tanpa menyebutkan nama dan bersifat rahasia. Pengetahuan dianggap baik, bila nilai 70 dan kurang, bila nilai < 70 menggunakan skoring, sedangkan untuk menilai hubungan antara pengetahuan tentang penggunaan opiat dengan bidang spesialisasi dokter dianalisis dengan uji Chi-square dan hasil statistik dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 20Hasil penelitian Dari total 146 kuesioner yang didistribusikan, didapatkan 103 kuesioner 70,5 yang direspon. Pada penelitian ini, mayoritas responden 69,9 mempunyai pengetahuan yang tidak adekuat. Rerata tertinggi didapatkan pada bagian pemilihan opiat 70,55 sedangkan rerata terendah didapatkan pada bagian efek samping opiat yaitu 47,56. Tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dokter tentang penggunaan opiat dengan bidang spesialisasi P= 0,355 . Regulasi pemerintah merupakan penghambat utama pada penggunaan opiat, disusul dengan kurangnya pelatihan, ketersediaan obat dan pengetahuan tentang efek samping.KesimpulanPada penelitian ini, didapatkan bahwa pengetahuan dokter tentang penggunaan opiat untuk penanganan nyeri kanker terutama dalam hal pengetahuan tentang efek samping opiat masih kurang. Hasil yang cukup baik didapat pada pemilihan opiat.Kata kunci : Opiat, Penanganan nyeri kanker, Pengetahuan dokter
ABSTRACT Backgroud Treatment of cancer pain often requires opioids. Morphine is a gold standard in the management of severe cancer pain. Ironically treatment of cancer pain is often inadequate. Indonesia is one of the countries with very low opioid consumption. The relationship between physician knowledge about cancer pain management and opioid usage is one of an indicator for cancer pain handling. Inadequate knowledge of cancer pain management causes improper handling. The purpose of this study was to find out the physician rsquo s knowledge about the management of cancer pain in choosing opioid, administration, doses, side effects, addiction and factors of opioid that barrier in pain management.MethodsThis cross sectional study was conducted in National Center General Hospital RSUPN , Cancer Center Hospital, Regional Public Hospital in Jakarta and a Private Hospital in Tangerang from November 2016 to March 2017. Inclusion criteria were medical specialist who treating cancer pain. This study used questionnaires that filled out by respondents and confidential. Score of inadequate knowledge was less than 70, and adequate knowledge 70. To assess the relationship between knowledge of opioid use with specialization analyzed by Chi square test and Fisher rsquo s exact if Chi square requirement is not fulfilled. Statistical analysis was performed by SPSS version 20.Results From a total of 146 distributed questionnaires, we received 103 questionnaires 70,5 . In this study, the majority of respondents 69,9 had inadequate knowledge. The highest rate 70,55 was found in the choosing opioid section, while the lowest rate 49,5 was found in the opioid side effects section. There is no significant relationship between physician knowledge on opioid usage and specialization P 0,355 . Government regulation is major obstacle to opioid use, followed by lack of training, drug availability and knowledge of side effects ConclusionIn this study, it was found that physician knowledge on opioid usage for cancer pain management, especially in terms of knowledge about opioid side effects is still lacking. Good results are obtained in choosing opioid. Keywords Cancer pain management, Opioid, Physician knowledge."
2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Mariyana
"ABSTRAK
Pengalaman Orang Tua dalam Mengelola Nyeri Anak Kanker yang Menjalani Perawatan Paliatif Nyeri yang dirasakan anak dapat memengaruhi tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengalaman ibu dalam mengelola nyeri yang dirasakan anak kanker yang menjalani perawatan paliatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dekskriptif fenomenologi. Pengambilan data melalui wawancara pada orang tua yang memiliki anak dengan diagnosis kanker dimana terdapat 8 partisipan di wilayah Jakarta, Bekasi dan Tangerang yang diambil dengan cara Snowball. Data dikumpulkan melalui in deph interview pada setiap partisipan, sampai data mengalami saturasi. Pengolahan data menggunakan metode analisis collaizi Hasil penelitian mengidentifikasi 8 tema yaitu 1 Dimensi nyeri anak dengan perawatan paliatif, 2 Respon psikologi dan fisik ibu, 3 Respon emosional ibu, 4 Hambatan ibu dalam mengatasi nyeri, 5 . Tindakan ibu dalam mengurangi nyeri, 6 Upaya ibu dalam mengalihkan nyeri, 7 . Memberikan penguatan pada anak saat nyeri dan 8 Usaha dan doa untuk menyenangkan anak. Kesimpulan penelitian adalah nyeri merupakan keluhan yang berdampak pada stres yang dialami ibu yang dapat memengaruhi kehidupan ibu dan anak. Perawat perlu memberikan informasi serta perawatan yang efektif pada anak dan orang tua yang mengalami nyeri kanker. Kata kunciKanker, Nyeri, Anak, perawatan Paliatif.

ABSTRACT
Parents voice in managing the pain in children with cancer treated for palliative care Pain experienced by children can adversely affect their growth and development. Paint is a major healt problem for cancer patients and remains an unresolved problem. The study aims to know how the experiences of mothers managing their children rsquo s pain during palliative care following cancer diagnosis. Using qualitative methods within a descriptive phenomenological approach, in depth interviews were conducted with parents mostly mothers of eight children diagnosed with cancer. The data were collected using the snowball sampling method. Analysis of the results identified eight themes 1 The dimensions of pain experienced by children undergoing palliative care 2 Mothers rsquo physical and psychological responses 3 Mothers rsquo emotional responses 4 Barriers encountered by mothers when taking care of their child at home 5 Mothers rsquo interventions to reduce their child rsquo s pain 6 Mothers rsquo efforts to distract their child from pain 7 Giving encouragement when the child is in pain and 8 Mothers rsquo efforts and prayers to make their child comfort. It can be concluded that the child rsquo s pain is the main cause of mothers rsquo stress and pressure and also affects the daily lives of mothers and children. Along with the most effective intervention, nurses need to provide mothers and children with adequate information about cancer pain. KeywordsCancer, pain, child, Paliatif care "
2017
T29897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Herawati
"Klien kanker payudara hampir tidak pernah merasakan sakit akibat perkembangan sel kanker dan karena perawatan kemoterapi yang sedang berlangsung. Nyeri kanker yang dirasakan di otak bisa membuat klien kanker payudara dengan mudah terjaga. Akibatnya kualitas tidur klien terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nyeri kanker dengan kualitas tidur klien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini memiliki total 76 responden di RS Kanker Dharmais dan RS MRCCC Siloam Jakarta dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah BPI-SF untuk nyeri kanker (intensitas nyeri dan efek nyeri) dan kuesioner PSQI untuk kualitas. Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara intensitas nyeri kanker dengan kualitas tidur (r: 0,331, p: 0,004, α: 0,05) dan pengaruh nyeri terhadap kualitas tidur pada klien kanker payudara yang menjalani kemoterapi (r: 0,360, p: 0,001, α: 0,05). Berdasarkan hasil tersebut perlu dipahami urgensi kualitas tidur untuk meningkatkan derajat kesehatan klien. Peran perawat yang dapat dilakukan adalah meningkatkan keterampilan manajemen nyeri pada klien kanker payudara yang mengalami nyeri.

Breast cancer clients almost never feel pain due to cancer cell development and because of ongoing chemotherapy treatments. Cancer pain that is felt in the brain can make breast cancer clients easily awake. As a result, the client's sleep quality is disturbed. This study aims to determine the relationship between cancer pain and sleep quality in breast cancer clients undergoing chemotherapy. This study design used a cross sectional approach. This study had a total of 76 respondents in Dharmais Cancer Hospital and MRCCC Siloam Hospital Jakarta using purposive sampling technique. The measuring instruments used were the BPI-SF for cancer pain (pain intensity and pain effects) and the PSQI questionnaire for quality. The results of this study were analyzed using the Spearman correlation test. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between the intensity of cancer pain and sleep quality (r: 0.331, p: 0.004, α: 0.05) and the effect of pain on sleep quality in breast cancer clients undergoing chemotherapy (r: 0.360, p: 0.001) , α: 0.05). Based on these results, it is necessary to understand the urgency of sleep quality to improve the client's health status. The role of nurses that can be done is to improve pain management skills in breast cancer clients who experience pain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rurynta Ferly Shavira
"Pengobatan nyeri kanker terutama dengan analgesik opioid. Namun karena minimnya pengetahuan pasien dan kesalahpahaman terkait analgesik opioid, membuat pasien menjadi tidak patuh dalam terapinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan seberapa besar pemberian konseling dan booklet digital mempengaruhi tingkat kepatuhan dan skala nyeri di Rumah Sakit Kanker Dharmais dari Maret-April 2021. Penelitian dilakukan dengan desain kuasi-eksperimental dengan pretest-posttest pada 134 responden terdiri atas kelompok konseling (n=67 orang) dan kelompok booklet digital (n=67 orang) dengan alat ukur MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale-8) dan pill count untuk kepatuhan dan NRS (Numerical Rating Scale) untuk skala nyeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling dan booklet digital masing-masing dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan analgesik opioid (P=0,000) dan menurunkan skala nyeri (P=0,000). Kesimpulannya, kedua intervensi efektif dalam meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan analgesik opioid dan menurunkan skala nyeri pada pasien nyeri kanker namun efektivitas konseling lebih baik dibandingkan booklet digital.

The treatment of cancer pain is primarily with opioid analgesics. However, due to the lack of patient knowledge and misconceptions regarding opioid analgesics, patients became not adhere to their therapy. This study aimed to analyze and compare counseling and digital booklet affected the adherence and pain scale at Dharmais Cancer Hospital from March to April 2021. The study was conducted with a quasi-experimental design on 134 respondents consisting of a counseling group (n=67) and a digital booklet group (n=67) with Morisky Medication Adherence Scale-8 and pill count to measure adherence and Numerical Rating Scale measure pain. The results showed that each counseling and digital booklet improve adherence to opioid analgesics (P=0.000) and decrease pain scale (P=0.000). In conclusion, both interventions are effective, but adherent increasing and pain scale reduction by counseling is better than a digital booklet."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khamarudin
"Spiritual care merupakan tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien dalam upaya penurunan nyeri pada pasien kanker. Penelitian spiritual care telah banyak dilakukan, namun intervensi spiritual masih sangat beragam khususnya bagi pasien kanker yang mengalami nyeri. Literature review ini bertujuan untuk mengetahui spiritual care pada pasien dengan nyeri kanker. Literature review ini menggunakan sumber database Scopus, Pubmed, Proquest, Science Direct dan Google Scholar. Hasil akhir penelusuran artikel didapatkan 10 artikel yang dianalisis menggunakan JBI Critical Appraisal. Pada literature review ini didapatkan jenis intervensi spiritual care terdiri dari Yoga, Psychoreligious Intervention, Mindfulness, Music Therapy dan Therapeutic Touch. Outcome dari spiritual care menunjukkan adanya perubahan yang signifikan pada penurunan tingkat nyeri pada pasien kanker yang bervariasi. Literature review ini menunjukkan spiritual care yang sangat beragam dengan penggunaan waktu yang bervariasi pada semua jenis kanker. Oleh karena itu, diperlukan penelitian spiritual care yang spesifik pada pasien dengan jenis kanker tertentu yang mengalami nyeri.

Spiritual care is a nursing intervention to meet the spiritual needs of patients in an effort to reduce pain in cancer patients. Many spiritual care research has been conducted, however spiritual interventions are still very diverse, especially for cancer patients who experience pain. This literature review aims to determine spiritual care in patients with cancer pain. This literature review uses the Scopus, Pubmed, Proquest, Science Direct, and Google Scholar database sources. The final results of the article search obtained 10 articles which were analyzed using JBI Critical Appraisal. In this literature review, it was found that the types of spiritual care interventions consist of Yoga, Psychoreligious Intervention, Mindfulness, Music Therapy, and Therapeutic Touch. Outcomes of spiritual care showed a significant change in reducing pain levels in various cancer patients. This literature review shows that spiritual care is very diverse with varying times of use in all types of cancer. Therefore, specific spiritual care research is needed in patients with certain types of cancer who experience pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UI Publishing, 2024
616.994 EDU
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Okki Kardian
"ABSTRAK
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang sudah menyebar kehampir seluruh negara di dunia. SARS-CoV-2 menyebar sangat cepat dan progresif melalui droplet baik itu ketika penderia batuk, bersin atau berbicara. Kematian akibat Covid-19 paling banyak terjadi pada pasien usia lanjut dan pasien yang memiliki komorbid seperti diabetes mellitus, penyakit jantung dan kanker. Penurunan sistem imun (immunocompromised) pada pasien kanker baik akibat kondisi kankernya atau akibat dari terapi anti kanker yang pasien jalani, dapat mengakibatkan pasien rentan terpapar Covid-19 yang akan memperparah kondisi pasien. Pasien kanker stadium lanjut dengan Covid-19 merupakan pasien terminal dan perlu pendekatan asuhan keperawatan peacefull end of life (PEOL) untuk merawatnya. Namun kondisi yang mengharuskan pasien dirawat di ruang isolasi, yang membuat penerapan perawatan PEOL tidak dilakukan secara optimal dan dapat membuat masalah psikologis. Studi kasus ini melibatkan pasien perempuan berusia 43 tahun, dengan kanker payudara metastasis multiple tulang dan suspek covid-19. Masalah nyeri kronis dan ansietas muncul pada pasien, sehinga perlunya intervensi keperawatan untuk mengatasinya. Setelah diberikan terapi murottal selama 3x24 jam, maka pasien dapat mengontrol nyeri, tidak terdapat renjatan nyeri, dan ansietas berkurang. Penerapan terapi murottal dinilai efektif untuk menurunkan nyeri dan cemas sehingga pasien terbebas dari nyeri dan klien dapat lebih siap mengahadapi fase akhir kehidupan.

ABSTRACT
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) is a lung infection disease caused by the SARS-CoV-2 virus that has spread to almost all countries in the world. SARS-CoV-2 spreads very fast and progressively through droplets whether the person is coughing, sneezing or talking. Deaths from Covid-19 are most common in elderly patients and patients who have comorbidities such as diabetes mellitus, heart disease and cancer. Decreased immune system (immunocompromised) in cancer patients either due to the condition of the cancer or as a result of anti-cancer therapy that the patient is undergoing, can result the patient being able to be infected by SARS-CoV-2, which will worsen the patient's condition. End-stage cancer with suspect covid-19 are terminal patients and need a Peaceful End of Life (PEOL) nursing care approach to treat them. However, conditions that require patients to be treated in isolation ward, which makes the application of PEOL is not carried out optimally and can create psychological problems. This case study involved a 43-year-old female patient, with multiple metastatic breast cancer and a suspect covid-19. The problem of chronic pain and anxiety arises in patients, so the need for nursing intervention to overcome it. After patient was being given murottal therapy, the pain scale decreases, the patient can control the pain, there is no shock pain and anxiety decrease. The application of murottal therapy is considered effective in reducing pain and anxiety so that patients are free from pain and the client can be better prepared for the final phase of life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Ekawati
"Pengkajian yang tidak akurat dan penanganan nyeri yang tidak adekuat dapat berakibat pada terapi dan kualitas hidup anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan, sikap perawat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan masalah nyeri pada anak kanker. Desain yang digunakan adalah analisis korelasi dengan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan sampel adalah accidental sampling technic pada 41 perawat. Analisis data dengan chi square dan regresi logistik.
Hasilnya menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pengetahuan perawat (p=0,031), variabel pelatihan manajemen nyeri dengan sikap perawat (p=0,022), dan variabel usia dengan pelaksanaan asuhan keperawatan masalah nyeri (p=0,017) pada kelompok pendidikan vokasional. Selain itu, tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap perawat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan masalah nyeri (p>0,005).
Hasil analisis regresi logistik didapatkan perawat yang berusia ≤ 29 tahun dan telah mendapatkan pelatihan manajemen nyeri mampu melaksanakan asuhan keperawatan masalah nyeri lebih baik. Rekomendasi: Rumah sakit mengadakan pelatihan manajemen nyeri dasar dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan asuhan keperawatan masalah nyeri.

Underassessment and inadequate pain management affected treatment process and the children's quality of life. This research aim to identify the association among nurse's knowledge, attitude and the nursing care for pain problem in children with cancer. Research design was analysis correlation with cross sectional approach. The samples consist of 41 nurses determined by accidental sampling technic. Data was analyzed by chi square and logistic regression.
The result found that there was significant association between education level and nurse's knowledge (p=0,031), between pain management training and nurse?s attitude (p=0,022) and between age and nursing care for pain problem in nursing vocational group (p=0,017). Furthermore there was no significant association among nurse's knowledge, attitude and nursing care for pain problem (p>0,005).
Multivariate analysis shown that nurses less than 29 years old and have trained of pain management are nurses who were better in nursing care for pain. This research imply nurses need to be trained in basic and advanced level in order to increase quality of nursing care for pain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T45566
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trowce Lista Nalle
"ABSTRAK
Nyeri merupakan keluhan utama penderita kanker yang dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Langkah awal untuk menanggulangi nyeri akibat kanker adalah penilaian nyeri. Penatalaksanaan nyeri yang adekuat akan tercapai bila nyeri dijadikan tujuan utama dalam pengobatan kanker, hal ini dapat terpenuhi bila ada kesesuaian antara derajat nyeri yang dilaporkan pasien dengan analgesik yang diresepkan. Tujuan penelitian yaitu menilai ketepatan pemilihan analgesik dan keadekuatan terapi analgesik pada pasien nyeri kanker. Metode penelitian ini merupakan penelitian observasional prospektif dengan cara melakukan kajian penggunaan analgesik pada pasien dewasa dengan nyeri kanker yang menjalani rawat inap di RSCM periode Maret-Mei 2016, pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling yaitu semua pasien baru dengan nyeri kanker dan sesuai kriteria inklusi dimasukkan dalam penelitian ini sampai jumlah sampel yang diinginkan terpenuhi. Keadekuatan terapi dinilai dengan Pain Management Index PMI . Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif. Hasil yang didapat dari 96 pasien yang dirawat, pada awal masuk didapatkan nyeri ringan pada pada 55 pasien 57,29 , setelah 24 jam rawat pada 60 pasien 62,5 dan setelah 48 jam rawat; nyeri ringan didapatkan pada 80 83,33 pasien. Nyeri sedang di awal masuk 41 42,7 pasien, setelah 24 jam 36 37,5 pasien dan 48 jam sebanyak 16 16,66 pasien. Dari 96 pasien yang dirawat terdapat 672 penggunaan analgesik. Jenis analgesik yang paling banyak digunakan adalah Parasetamol tablet 51,63 . Persentase cara pemberian analgesik secara oral 77,23 dan intravena 21,87 . Ketepatan penggunaan analgesik berdasarkan derajat nyeri adalah 290 43,1 penggunaan dari 672 penggunaan. Skor PMI nol dan positif didapatkan 95 98,9 pasien dan skor negatif 1 0,01 pasien. Overtreatment didapatkan pada 79 82,2 pasien. Tingkat kepuasan pasien dengan skor kepuasan > 5 pasien yang merasa puas adalah 77,08 . Kesimpulan dalam penelitian ini didapatkan ketepatan pemilihan jenis analgesik masih relatif rendah, meskipun tingkat kepuasan tinggi 77,08 Kata kunci :Analgesik, nyeri kanker, derajat nyeri

ABSTRACT
Abstract Pain is an important problem for cancer patients that can affect their quality of life. The first step to manage cancer pain is assessing the pain. Adequate pain management will be achieved if pain control is the main goal in cancer treatment. This will be fulfilled if there is compatibility between pain level reported by the patient and prescribed analgesic.To evaluate the accuracy of analgesic selection and the adequacy of analgesic therapy in cancer pain patients.This research is a prospective observational study, by reviewing analgesic administration in adult patients with cancer pain that were hospitalized in Cipto Mangunkusumo Hospital in March to May 2016. Subjects were selected by consecutive sampling admissions, i.e. all new admitted patients with cancer pain that meet inclusion criteria were included in the study until required sample was fulfilled. The adequacy of therapy was measured with Pain Management Index PMI . Collected data was analyzed descriptively. Results from 96 selected subjects, mild pain was found in 55 patients 57,29 at the time of admission, 60 patients 62,5 at 24 hours of hospitalization, and 80 patients 83,33 at 48 hours of hospitalization. Moderate pain was found in 41 patients 42,7 at the time of admission, 36 patients 37,5 at 24 hours of hospitalization, and 16 patients 16.67 at 48 hours of hospitalization. From 96 patients, there were 672 analgesic usage. The most frequently used analgesic is paracetamol tablet 51,63 . Percentage of oral route administration is 77,23 , while intravenous is 21,87 . The accuracy of analgesic usage based on pain level is 290 43,1 out of 672 usage. PMI score of positive and zero was found in 98,9 subjects, while negative was found in 0,01 patients. Overtreatment was found in 79 patients 82,2 . Level of patient rsquo s satisfaction for satisfaction score 5 patient is satisfied is 77,08 .Conclusion from this research we found that the accuracy of analgesic selection for cancer pain is relatively low, but level of satisfaction is high 77,08 .Keywords analgesic, cancer pain, pain level"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>