Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2006
TA1536
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Owen, Albert
"Seseorang dengan penyakit skizofrenia umumnya rentan untuk terjadi ketergantungan terhadap nikotin. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari lingkungan, sosioekonomi, maupun dari biologis orang tersebut. Nikotin memiliki dampak negatif terhadap tubuh terutama pada pasien dengan skizofrenia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hal yang berhubungan dengan perilaku merokok pada pasien skizofrenia sehingga dapat diberikan perhatian khusus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pemberian kuesioner demografik dan kuesioner Fagerstrom untuk mengumpulkan data. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah potong lintang. Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis hubungannya dengan uji Chi-square. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, proporsi pasien dengan skizofrenia yang merokok pada penelitian ini adalah 47,5 dan pola penggunaan nikotin pada pasien yang merokok adalah sedang dan tinggi dengan persentase sebesar 58,4. Analisis dari data yang ada didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara jenis kelamin terhadap perilaku merokok pada pasien dengan skizofrenia p < 0,001. Hal ini disebabkan oleh tingkat stres yang lebih tinggi dan adanya stigma pada wanita yang merokok. Selain itu, terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah rokok yang dikonsumsi terhadap tingkat ketergantungan nikotin pada pasien dengan skizofrenia p = 0,002. Hal ini disebabkan oleh kadar nikotin yang lebih tinggi menyebabkan tingkat ketergantungan yang lebih tinggi. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, dan jenis obat antipsikotik baik terhadap perilaku merokok maupun tingkat ketergantungan nikotin. Faktor lain seperti jenis rokok yang digunakan, lama riwayat merokok juga tidak memiliki hubungan yang bermakna terhadap tingkat ketergantungan nikotin.

Someone with schizophrenia is prone to be dependent of nicotine. This can be affected by a lot of factors, such as environment factors, socioeconomy factors, or biological factors of schizophrenic patient. Nicotine has negative effects on the body, especially in patients with schizophrenia. The aim of this study is to identify the factors that affect the smoking behavior of schizophrenic patients so people can give more attention for them. This study was conducted with cross sectional as the study design. Demographic questionnaire and Fagerstrom questionnaire was given to the schizophrenic patients and data was collected from those answered questionnaires. Data was analyzed using Chi square test to identify the relationship between factors and smoking. From this study, the proportion of schizophrenic patients that smoke is 47,5 and the nicotine usage pattern of those who smoke is moderate and high with percentage of 58,4. The result of this study is that there is a significant relationship between gender with smoking behavior of schizophrenic patients p 0,001. This is caused by higher stress level in men and stigma in women that smoke. There is a significant relationship between the amount of smoke with nicotine dependency level p 0,002. This is caused by higher nicotine level could cause higher dependency. There are no significant relationship between education level, income level, and the type of antipsychotic drugs used with either smoking behavior and nicotine dependency level. There are also no significant relationship between the duration of smoking and type of smoke used with nicotine dependency level.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giur Hargiana
"[ABSTRAK
Tujuan diketahuinya pengaruh cognitive behavior therapy terhadap perubahan perilaku merokok, ketergantungan nikotin dan ansietas. Metode Quasi experiment non-equivalent control group pre-test-post test. Sampel 80 perokok diambil secara proportional stratified random. Pengumpulan data diukur dengan kuesioner Glover Nilsson Smoking Behavior, Fagerstrom Test Nicotine Dependence dan Hamilton Anxiety Rating Scale. Hasil Perilaku merokok, ketergantungan nikotin dan ansietas kelompok yang mendapat cognitive behavior therapy menurun secara signifikan (P-value ≤ 0,05) dan ketiganya menunjukan hubungan yang sangat kuat dengan arah positif, sementara pada kelompok yang tidak mendapatkan cognitive behavior therapy ketiganya menunjukan peningkatan. Cognitive behavior therapy direkomendasikan sebagai psikoterapi untuk membantu berhenti merokok.

ABSTRACT
esearch goal Determine effect of cognitive behavior therapy to changes smoking behavior, nicotine dependence and anxiety. Methods Quasi-experimental non-equivalent control group pretest-posttest. Samples 80 smokers by proportional stratified random. Data Collection used Glover Nilsson Smoking Behavior, Fagerstrom Test Nicotine Dependence and the Hamilton Anxiety Rating Scale. Results Smoking behavior, nicotine dependence and anxiety in a group with cognitive behavior therapy significantly decreased (P-value ≤ 0.05) and it was very strong relationship with the positive direction, while in group without cognitive behavior therapy it was increased. Cognitive behavior therapy recommended as psychotherapy to help smoking cessation.
, esearch goal Determine effect of cognitive behavior therapy to changes smoking behavior, nicotine dependence and anxiety. Methods Quasi-experimental non-equivalent control group pretest-posttest. Samples 80 smokers by proportional stratified random. Data Collection used Glover Nilsson Smoking Behavior, Fagerstrom Test Nicotine Dependence and the Hamilton Anxiety Rating Scale. Results Smoking behavior, nicotine dependence and anxiety in a group with cognitive behavior therapy significantly decreased (P-value ≤ 0.05) and it was very strong relationship with the positive direction, while in group without cognitive behavior therapy it was increased. Cognitive behavior therapy recommended as psychotherapy to help smoking cessation.
]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Susanna
"ABSTRAK
Kebiasaan merokok telah terbukti dapat memperbesar resiko seseorang untuk terkena berbagai penyakit seperti kanker paru-paru, penyakit pembuluh darah, dan jantung koroner. Pada saat merokok terbentuk dua macam asap, yaitu asap arus utama yang dihisap oleh perokok dan asap arus samping yang keluar dari ujung nyala rokok yang tidak dihisap oleh perokok. Asap arus samping ini dapat mencemari udara sekitarnya. Dalam suatu ruangan yang terdapat orang merokok, lingkungan asap rokok (Environmental Tobacco Smoke) dapat menyebabkan orang lain beresiko untuk mendapatkan penyakit kanker paru-paru, jantung, dan penyakit lainnya.
Pada percobaan ini ditentukan kadar dan nikotin yang terdapat dalam asap rokok asap utama dan asap samping. Nikotin merupakan alkaloid utama dari tembakau. Nikotin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan menyebabkan penyakit jantung. Pengukuran nikotin dilakukan pada 6 macam merk rokok yang banyak beredar di pasaran.
Nikotin dalam asap rokok diabsorbsi dengan menggunakan larutan absorber berupa campuran aseton : kloroforrn (3 ; 1) dengan menggunakan botol impinger. Kemudian pelarutnya diuapkan dan dianalisis dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi fase terbalik dengan kolom C 18 dan eluen isokratik berupa campuran air, metanol, dan asetonitril dengan pH 6,20.

Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa kandungan nikotin dalam asap arus samping lebih besar 4 - 6 kali daripada yang terdapat dalam asap arus utama. Terdapat hubungan linier antara banyaknya nikotin yang terdapat dalam asap arus utama dengan yang terdapat dalam asap arus samping."
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Suriani Suprapto
"Ruang lingkup dan cara penelitian: Untuk mengetahui insiden, keluhan yang sering timbul, serta resiko green tobacco sickness(GTS) yang diderita oleh pemetik tembakau yang kontak dengan daun tembakau basah dan segar, dilakukan penelitian Prospektir Sederhana terhadap S4 pemetik daun tembakau di desa Bansari pergunungan Sindoro, kecamatan Parakau, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan mempergunakan daftar pertanyaan yang telah di uji coba, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan kadar kotinin urin secara immunoassay kompetitif dengan menggunakan Coti Traq dari Serex. pengalahan secara elektrikal mempergunakan program SPSS.
Hasil dan kesimpulan: Hasil penelitian ini menemukan angka insiden GTS adalah 63.7 %. Keluhan yang sering ditemukan adalah pusing, sakit kepala serta kelelahan. Sedangkan faktor resiko yang mempengaruhi GTS adalah pengalaman kerja, letak daun yang dipetik, serta penggunaan alat pelindung. Pemetik daun tembakau yang telah lama bekerja, pemetik daun tembakau letak tengah serta pmakai baju lengan panjang sedikit terkena GTS ketimbang pemetik daun tembakau yang baru bekerja, pemetik daun letak tengah atas serta tidak memakai baju lengan panjang. Untuk tnencegah/mengurangi insiden GTS dianjurkan beberapa saran antara lain memakai alat pelindung.

The incidence and risk factors of GTS among the tobacco pickers at Bansari Village, Sindoro Mountain, Parakan Subdistrict, Temanggung District, Central Java.Scope and Method : In order to obtain information regarding incidence, main symptoms plaints, and risk factors of GTS among the tobacco pickers that directly contact with fresh and wet tobacco's leaf, a simple prospective study covered 80 tobacco leaf pickers was conducted in Bansari Village, Sindoro mountain, Parakan Subdistrict, Temanggung District, Province of Central Java. The method of data collection were by interviewing with the tobacco pickers using pre-tested questioner, physical examination, and laboratory test on cotinine in the urine by competitive immunoassay method from Serex. The datas were processed by computer using SPSS PC + software.
Result and Conclusion :The study found that the incidence of GTS was 63.7%. The main symptoms were dizziness, headache, and fatigue. The risk factors of GTS were work's experience, the position of the tobacco leaf to be picked, and protection device used. The incidence of GTS among the tobacco pickers who having more work's experience and picking tobacco leaf in the middle position, and wearing long sleeves dress were less than the tobacco pickers who having less work's experience and picking tobacco leaf in the upper position, and wearing short sleeves dress. To prevent or reduce the occurrence of GTS among the tobacco pickers, some suggestions were forwarded, including using protection device.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Alma Thahir
"ABSTRAK
Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi ketergantungan nikotin di siswa/i SMA menggunakan Fagerstrom test for nicotine dependence dengan latar belakang lingkungan perkotaan dan pedesaan.
Metode: Jumlah sampel adalah 757 siswa SMA dari enam SMA yang berbeda terdiri dari kelas 1, 2 dan 3 dipilih berdasarkan stratified cluster random sampling, siswa diminta untuk mengisi pertanyaan tentang status merokok dan mengisi Fagerstrom test for nicotine dependence jika responden adalah perokok.
Hasil: Jumlah 167 siswa dengan status merokok diperoleh ketergantungan nikotin sebanyak 28 orang (16,8%) dengan 8 orang (11,1%) di perkotaan dan 20 orang (21,1%) di daerah pedesaan. Faktor yang bermakna secara statistik terhadap ketergantungan nikotin adalah jenis kelamin, pencetus, jenis hisapan, usia pertama kali merokok lama merokok, jumlah rokok yang dihisap per hari dan indeks Brinkman. Kadar CO ekshalasi menunjukkan hubungan yang bermakna terhadap ketergantungan nikotin.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, pencetus, jenis hisapan, usia pertama kali merokok, jumlah rokok yang dihisap per hari , lama merokok, indeks Brinkman terhadap ketergantungan nikotin dan kadar CO ekshalasi terhadap ketergantungan nikotin.

ABSTRACT
Introduction:The study aims to determine the difference in the proportion of nicotine dependence among high school students using Fagerstrom Test for Nicotine Dependece set in urban and rural environment.
Method: Sample size is 757 high school students from six different high school consists of class 1, 2 and 3 were selected based on stratified cluster random sampling was asked to fill out the question of smoking status and filling Fagerstorm Test For Nicotine Dependence if the respondent is smokers.
Result :Amount of 167 students with smoking status and nicotine dependence measured results obtained by 28 (16.8%) persons with nicotine dependence with 8 (11.1%) people in urban areas and 20 (21.1%) people in the rural area. Factors were statistically significant to nicotine dependence is gender, the originator, type of inhale, age first smoked, number of cigarettes smoked per day, time of smoking and index Brinkman. CO levels and relationship with the level of nicotine dependence shows a strong and positive patterned.
Conclusion:There is a significant relationship between gender, the originator, type of inhale, age first smoked, number of cigarettes smoked per day to nicotine dependence and and level of CO exhalation to nicotine dependence."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palupi, Indah Nugrahaning
"ABSTRAK
Ketergantungan nikotin merupakan masalah fenomenal yang dihadapi oleh
seluruh dunia dan yang sulit untuk dipecahkan termasuk Indonesia. Oleh karena
itu, penanganan terhadap individu dengan ketergantungan nikotin menjadi hal
yang sangat penting. Ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan untuk menangani
perokok yang ingin berhenti merokok yaitu pendekatan psikologis, medis, dan
kombinasi. Penulis memilih pendekatan kombinasi karena berbagai penelitian
membuktikan bahwa pendekatan ini memiliki tingkat keberhasilan tertinggi di
antara pendekatan lainnya. Penulis kemudian memilih kombinasi CBT dengan
Varenicline karena kombinasi ini menghasilkan tingkat keberhasilan tertinggi
dibandingkan kombinasi lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk menguji tingkat
efektifitas CBT kombinasi Varenicline dalam menurunkan jumlah rokok, motivasi
merokok, dan ketergantungan nikotin dua orang perokok aktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi yang diberikan e fek tif dalam
menurunkan ketergantungan nikotin kedua partisipan. Jumlah ro k o k yang
dikonsumsi mengalami penurunan sebesar 90%. Selain itu, terjadi penurunan
motivasi untuk merokok sebesar 45% pada 13 aspek motivasi. Terapi ini ju g a
berhasil menurunkan tingkat ketergantungan nikotin menjadi sangat rendah.
Setelah 2 minggu, penurunan konsumsi rokok menjadi 83% dan aspek motivasi
mengalami penurunan menjadi 37%."
2010
T38099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imran Khan Ismail
"Latar Belakang: Rokok elektrik muncul di pasaran dengan klaim sebagai alternatif merokok yang lebih sehat. Belum banyak studi yang menunjukkan dampak penggunaan rokok elektrik terhadap kesehatan. Hubungan antara aktivitas fisik sebagai pola gaya hidup sehat dengan tingkat adiksi rokok elektrik yang popularitasnya meningkat modern ini di Indonesia belum diketahui. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan aktivitas fisik dengan tingkat adiksi terhadap rokok elektrik serta dampaknya terhadap kesehatan Metode: Penelitian ini dilakukan dengan studi cross-sectional terhadap sampel sebanyak 937 subjek yang dipilih berdasarkan random sampling dan menggunakan metode wawancara terpimpin. Hasil penelitian diolah menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Dari hasil uji Chi Square menunjukkan terdapat asosiasi antara tingkat aktivitas fisik dan ketergantungan nikotin, χ2(1) = 10.267, p = 0.002. Diskusi: Tingkat aktivitas fisik mempengaruhi tingkat ketergantungan nikotin pada pengguna rokok elektrik. Tingkat aktivitas fisik aktif diasosiasikan dengan tingkat ketergantungan rendah. Sebaliknya, tingkat aktivitas fisik sedenter diasosiasikan dengan tingkat ketergantungan tinggi. Penggunaan rokok elektrik tidak terbebas dari resiko terhadap kesehatan meskipun dengan tingkat yang lebih ringan bila dibandingkan rokok tembakau.

Background: Electronic cigarette emerges in the market as a healthier alternative to smoking. There is little evidence regarding the effect of electronic cigarette consumption and its threat to the health of users. The relationship between physical activity as a healthy lifestyle and electronic cigarette addiction which increased in popularity nowadays in Indonesia is unknown. Objective: The study aimed to determine the relationship between physical activity level and electronic cigarette addiction and its threat to the health. Methods: This study is conducted by using the analytical observational cross-sectional study with 937 respondents selected by random sampling method and collected through structured interview. The relationship between variables was analyzed by Chi-Square test. Results: Based on Chi-Square test, association between physical activity and electronic cigarette addiction was observed, χ2(1) = 10.267, p = 0.002. Discussion: Physical activity level affects the level of nicotine dependece. Active individuals are associated with low dependence while sedentary individuals are associated with high dependence of nicotine. Use of electronic cigarette is not free of health risk, but studies shown it is relatively slighter compared to conventional cigarette."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prananda Darmobaroto A
"ABSTRAK
Latar Belakang: Telah terjadi peningkatan prevalensi pengguna rokok listrik di Indonesia dalam setahun terakhir. Rokok listrik digunakan oleh berbagai kelompok dan usia. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan kecanduan nikotin menggunakan kuesioner Fagerstorm dan dampak penggunaannya. rokok listrik di saluran pernapasan. Metode: Penelitian dilakukan oleh menggunakan studi cross-sectional analitik observasional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 993 responden yang dipilih dengan metode random sampling. Hubungan antar variabel dianalisis dengan uji Chi Square bivariat. Hasil: Berdasarkan Uji Chi Square, ada perbedaan yang signifikan dalam status gizi perokok dengan ketergantungan listrik ringan dan ketergantungan berat menggunakan kuesioner Fagerstorm (p = 0,122). Gejala sering dikeluhkan menggunakan e-rokok termasuk hit tenggorokan. Diskusi: Ketergantungan yang paling parah dari pengguna rokok elektrik memiliki status gizi yang lebih rendah. Merokok elektrik dapat digunakan sebagai pengontrol untuk menambah berat badan dalam menghentikan kebiasaan merokok. Dampak penggunaan e-rokok pada kesehatan tubuh termasuk peradangan saluran udara, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, penyakit neurovaskular, disregulasi lipid, disfungsi hati, dan keganasan.

ABSTRACT
Background: There has been an increase in the prevalence of electric cigarette users in Indonesia in the past year. Electric cigarettes are used by various groups and ages. Objective: The purpose of this study was to determine the relationship between nutritional status and nicotine addiction using the Fagerstorm questionnaire and the impact of its use. electric cigarette in the respiratory tract. Method: The study was conducted by using an observational analytic cross-sectional study. The sample used in this study was 993 respondents selected by the random sampling method. Relationships between variables were analyzed with the Chi Square bivariate test. Results: Based on the Chi Square Test, there were significant differences in the nutritional status of smokers with mild electrical dependency and heavy dependence using the Fagerstorm questionnaire (p = 0.122). Symptoms are often complained of using e-cigarettes including throat hits. Discussion: The most severe dependence of e-cigarette users has lower nutritional status. Electric smoking can be used as a controller to gain weight in stopping smoking. The impact of using e-cigarettes on body health includes inflammation of the airways, increasing the risk of cardiovascular disease, neurovascular disease, lipid dysregulation, liver dysfunction, and malignancy."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniella Satyasari
"Latar Belakang: Penilaian ketergantungan nikotin dapat memengaruhi tatalaksana. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan instrumen untuk menilai ketergantungan nikotin seseorang secara objektif dan terukur, yaitu instrumen CDS-12 versi Bahasa Indonesia dan melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen tersebut.
Metode: Penelitian potong lintang pada subjek perokok di Unit Rawat Jalan Paru Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada Juli hingga Desember 2018 (N=120, usia 18 hingga 59 tahun) dengan sampling konsekutif dan sampling sistematik untuk tes ulang (N=20), melakukan penerjemahan yang disesuaikan dengan budaya Indonesia, penerjemahan balik, uji validitas isi, konstruksi dan reliabilitas test-retest instrumen CDS-12 versi Bahasa Indonesia.
Hasil: Uji validitas isi memperoleh hasil I-CVI sebesar 0.96, S-CVI sebesar 0.916 dan CVR setiap butir bernilai 1, kecuali butir kedelapan yang bernilai 0.3. Hasil Exploratory Factor Analysis mengekstraksi dua faktor dan jumlah kumulatif persentase varians 65.614% dengan susunan muatan yang berbeda dari konstruksi aslinya. Hasil Confirmatory Factor Analysis tidak mengonfirmasi model tersebut sehingga diperlukan modifikasi. Model akhir yang dimodifikasi memiliki dua faktor yang masing-masing terdiri dari delapan butir dan dua butir yang memiliki nama faktor baru dengan Chi-Square 0.014, RMSEA 0.076, GFI 0.934, dan CFI 0.977. Hasil koefisien Cronbach's alpha sebesar 0.916 dan 0.913 untuk model yang baru, serta ICC test-retest sebesar 0.931 dan 0.914 untuk model yang baru.
Diskusi: Belum ada instrumen pembanding ketergantungan nikotin di Indonesia, hasil validitas konstruksi yang perlu dimodifikasi.
Simpulan. CDS-12 versi Bahasa Indonesia layak digunakan karena memiliki nilai psikometrik yang sahih dan andal dengan memerhatikan pertimbangan terkait validitas konstruksinya.

Background: Assessment of nicotine dependence will have impact on it's treatment This study aims to obtain an instrument to assess nicotine dependence objectively and measurably, CDS-12 Indonesian version and to evaluate the validity and reliability of the instrument.
Methods: This is a cross-sectional study on smokers subject, conducted in the Lung Clinic of Cipto Mangunkusumo Hospital from July to Desember 2018. Subjects were recruited through consecutive sampling (N = 120, aged 18-59 years old). The instrument was translated, adapted to Indonesian culture, and back-translated. Content validity and test-retest reliability (N = 20 using systematic sampling) of CDS-12 Bahasa Indonesia version were evaluated.
Results: I-CVI is 0.96, S-CVI is 0.916 and CVR for each butir is 1, except 0.3 for butir 8. Exploratory Factor Analysis extract two factors and explains 65.614% of variance with different factor loading configuration from that of the original construct. Confirmatory Factor Analysis with last modified model given two factors with new name consists eight and two items each, with two items removed. New model given Chi-Square 0.014, Root Mean Square Error of Approximation 0.076, Goodness Fit Index 0.934 and Comparative Fit Index 0.977. For reliability, Cronbach's alpha is 0.916 and 0.913 for the new model along with ICC 0.931 and 0.914 for the new model.
Discussion: Currently there is no other instrument assessing nicotine dependence in Indonesia and the result of modified construction validity.
Conclusion: The CDS-12 Indonesian version is acceptable for use to measure nicotine dependence with good psychometric properties which reliable and valid by considering certain reasoning regarding its construct validity.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>