Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Van Valkenburg, Mac Elwyn
Jakarta : Erlangga , 1994
621.319 VAL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Contents :
- Table of Contents by Author
- Service-Level Management
- The Changing Telecom Landscape and Its Impact on Fixed-Line Network
Operations
- Security:Common Administrative Partitioning
- Content Mediation and Charging
- Gaining Control
- Build-versus-Buy Dilemma
- Disaster Recovery:Lessons Learned
- Managing Networks and Services with Intelligent Systems
- Sharpening the Saw
- Usage Data Integrity and Revenue Assurance
- Increasing Network Profitability
- Will Your OSS Investment Pay Off?
- Mediation and Revenue Assurance
- Adaptive Revenue Assurance Delivers Maximum Network Profitability
- IP/MPLS and Multi-Technology Network Management
- Solving the 3G Data-Management Problem
- The Benefits of Discrete Multi-Tone (DMT) Modulation for VDSL Systems
- Cross-Operator Service Discovery
- Leveraging Existing OSS Architecture to Implement Flow-Through
Provisioning
- The New OSS:Architecture over Features and the Changing Definition of
Network Inventory
- OSS for Open, and Secure,Wireless LAN Roaming
- Techniques to Enhance Wireless Local-Area Network(WLAN)
Performance
- Billing Challenges of WLAN
- Broadband Fault-Management Challenges
- Resource Management:A Critical Function for Mobile Operators
- FCAPS and Traffic Modeling for DSL, Wireless, Cable,and ETTx
Networks
- The Seven Deadly Sins of Wireless LANS
- Operations Challenges with Multi-Technology Wireless Services
- Next-Generation Converged Services
- Rapid OSS Integration
- The Business of Interconnection
- OSS Database Integration
- Extending Control-Plane Functionality to Legacy Equipment
- Total Service Quality Management for Competitive Advantage
- Duplicate Event Checking in 3G Telecom Billing
- E-Provisioning Cuts Administrative Costs,Improves Asset Control
- Ensuring Service Availability and Performance for Roaming Customers
- Data Assurance:Telecom is Knight in Shining Armor?
- Fulfill the Promises of Web-Based Customer Self-Services
- New-Generation OSS
- The TeleManagement Forum is New-Generation Operations System and
Software (NGOSS)
- Java in Your OSS
- Building Sustainable 802.11 Service Offerings
- Turning Operations into a Revenue Generator
- Acronym Guide
"
Chicago: International Engineering Consortium, 2003
e20451441
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Battersby, Albert
London: Macmillan, 1971
658.403 2 BAT n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Weinberg, Louis
New York: McGraw-Hill, 1962
621.319 21 WEI n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gabel, Robert A.
New York: John Wiley & Sons, 1980
621.381 042 GAB s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"This book contains selected peer-reviewed papers that were presented at the Fourth International Symposium on Transportation Network Reliability (INSTR) Conference held at the University of Minnesota July 22-23, 2010. International scholars, from a variety of disciplines, engineering, economics, geography, planning and transportation, offer varying perspectives on modeling and analysis of the reliability of transportation networks in order to illustrate both vulnerability to day-to-day and unpredictability variability and risk in travel, and demonstrates strategies for addressing those issues. The scope of the chapters includes all aspects of analysis and design to improve network reliability, specifically user perception of unreliability of public transport, public policy and reliability of travel times, the valuation and economics of reliability, network reliability modeling and estimation, travel behavior and vehicle routing under uncertainty, and risk evaluation and management for transportation networks. The book combines new methodologies and state of the art practice to model and address questions of network unreliability."
New York: Springer , 2012
e20397040
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Dwi Tamtomo
"Daya saing Indonesia berdasarkan laporan dari Global Competitiveness Index 2017-2018 masih menduduki peringkat 31, jauh dibawah Malaysia dan Singapura. Hal tersebut mencerminkan kecilnya anggaran Pemerintah yang dialokasikan untuk riset dan inovasi yang hanya 0.1% dari PDB. Umumnya di Negara Berkembang ada kerjasama antara Pemerintah, Sektor Industri/Swasta dan Perguruan Tinggi dalam melakukan riset dan inovasi, sehingga kecilnya anggaran dapat teratasi. Perguruan Tinggi dipercaya sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia yang mampu mengasilkan inovasi, namun penelitian yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi belum mampu diserap oleh Industri. Selain itu, Industri yang ada di Indonesia juga belum mampu menjangkau hasil penelitian yang ada di Perguruan Tinggi. Celah inilah yang menghambat terwujudnya kerjasama antar Perguruan Tinggi, Industri/Swasta dan Pemerintah. Untuk dapat mengisi celah tersebut maka perlu suatu solusi dalam memfasilitasi kerjasama tersebut yang diwujudkan dalam bentuk Science Technopark, dimana Pemerintah telah menginisiasi Program 100 Science Technopark. Berbagai perbedaan kepentingan dari masing-masing pihak tersebut diharapkan dapat diselesaikan melalui suatu kelembagaan didalam Science Technopark. Dalam dapat menyusun suatu kelembagaan Science Technopark perlu dilakukan identifkasi Pemangku Kepentingan dari ke empat unsur (Perguruan Tinggi/Perguruan Tinggi, Sektor Industri/Swasta, Pemerintah dan Masyarakat) yang terlibat pada inisiasi Science Technopark di Perguruan Tinggi dengan metode Stakeholder Analysis. Setelah Pemangku Kepentingan teridentifikasi maka dilakukan Analisis Jaringan Sosial-nya dengan (SNA) untuk menilai keterkaitan antar para aktor tersebut. Penerapan SNA ini adalah untuk mencari Aktor Kunci yang dapat dilibatkan dalam satu lembaga Science Technopark di Perguruan Tinggi. Dari hasil penelitian dihasilkan bahwa Industri berperan sebagai aktor yang Aktif dalam menjalin hubungan dengan Perguruan Tinggi sebagai sumber teknologi. Pemerintah dianggap sebagai aktor yang memiliki Power dalam merumuskan regulasi. Sedangkan Perguruan Tinggi merupakan aktor yang banyak terhubung dengan pemangku kepentingan lain dan juga memiliki kepentingan dalam pengembangan Science Technopark. Model lembaga yang cocok diterapkan pada tahapan inisiasi Science Technopark dapat berupa BLU juga konsorsium, namun idealnya Science Technopark dikelola dalam bentuk Perseroan / PT.

Indonesia's competitiveness rank based on reports from the 2017-2018 Global Competitiveness Index still uses rank 31, far below Malaysia and Singapore. This reflects the small budget allocated for research and innovation which is only 0.1% of GDP. In Developing Countries there were Coopereation held between Government, Industrial / Private Sector and Universities in conducting research and innovation, so that the small budget problem can be overcome. Universities believed to be the source of knowledge and human resources capable of producing innovation, but the research produced by the University has not been able to be absorbed by the industry. In addition, industries in Indonesia have not been able to reach the results of research at the University. This gap is what inhibits the realization of cooperation between Universities, Industry / Private and Government. To be able to fill this gap, a solution is needed to facilitate collaboration that can be done in the form of Science Technopark, where the Government of Indonesia has initiated the 100 Science & Technopark Program. Various differences in the interests of each party are expected to be resolved through an institution in the Science & Technopark. In being able to arrange a Science Technopark institution it is necessary to identify Stakeholders from the four elements (University / College, Industrial / Private Sector, Government and Society) involved in the initiation of Technopark Science at the University with the Stakeholder Analysis method. After the Stakeholder is identified, a Social Network Analysis (SNA) method is conducted, to be able to see the influence of a Stakeholder on other Actors in a network. The application of this SNA is to find Key Actors who can be involved in a Technopark Science institution at the University. From the results of the study, it was found that the industry played an active actor in establishing relationships with Universities as a source of technology. The government is considered as an actor who has Power in formulating regulations. While Universities is an actor who is much connected with other stakeholders and also has an interest in the development of Science Technopark . The model of the institution that is suitable to be applied at the initiation stage of the Science Technopark can be in the form of a BLU as well as a consortium, but ideally Science Technopark is managed in the form of a Company / PT.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmaddhani
"Saat ini Teknologi informasi semakin menjadi alat yang penting bagi para individu, institusi/organisasi bahkan bai negara untuk membuat, menyimpan, menganalisa dan menggunakan informasi. E-government memungkinkan pemanfaatan Teknologi Informasi yang seoptimal mungkin dalam membantu pemerintahan dalam meberikan pelayanan kepada publik. E-government didefinisikan sebagai penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk mendorong pemerintahan yang efisien dan efektif, menfasilitasi kemudahan akses publik ke layanan pemerintah, dan memungkinkan akses ke informasi yang lebih besar kepada publik, serta membuat pemerintahan yang lebih transparan. Berkaitan dengan penyampaian pelayanan pemerintahan yang lebih transparan. Berkaitan dengan penyampaian pelayanan pemerintahan dan penyampaian informasi ke publik dengan media elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan posisi di antara situs web pemerintah daerah di Indonesia dengan berdasarkan metode social network analysis. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi untuk penyempurnaan penerapan E-governement di Indonesia.

Currently, information technology becomes increasingly important tool for the individual, institution / organization even for countries to create, store, analyze and use information. E-government allows the use of Information Technology optimally may help in the government in providing services to the public. E-government is defined as the use of information and communication technology (ICT) to encourage the efficient and effective, facilitating ease of access to government services, access to information allows a larger public the morning, and make government more responsible against citizens. In connection with the delivery of government services and information to the public with electronic media.This study aims to determine the role and position of the web sites of local governments on Indonesia with a method based on social network analysis. This research is expected to contribute to the implementation of E-Government di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T847
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Albert Th.
"Didalam iklim dunia usaha yang kompetitif dewasa ini, suatu perusahaan dituntut untuk dapat bekerja seefisien mungkin, dengan tidak mengorbankan efektifitasnya, bila tidak ingin gagal dalam memenangkan persaingan di pasar yang sangat kompetitif saat ini. Salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas ini adalah melalui pemilihan atau pengembangan metode perencanaan dan pelaksanaan proses produksi/ proyek yang dapat menekan biaya dan lamanya waktu pelaksanaan proses produksi/ proyek tersebut. Salah satu metode yang mulai banyak digunakan saat ini adalah Network Analysis. Tujuan pembahasan dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana Network Analysis tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan suatu proses produksi atau suatu pekerjaan yang bersifat proyek. Pendekatan yang dilakukan dalam pembahasan tersebut adalah : 1 . Menjelaskan bahwa Network Analysis merupakan salah satu cara yang balk yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, balk perencanaan anggaran maupun perencanaan pelaksanaan pekerjaan/ proyek. 2. Menjelaskan bahwa Network Analysis pun dapat digunakan untuk mengukur dan menilai hasil pelaksanaan pekerjaan/ proyek tersebut (untuk melihat efisiensi dan efektifitas dari pelaksanaan bagian pekerjaan / proyek yang telah dilaksanakan). Dengan adanya penilaian atau evaluasi tersebut maka diharapkan pihak manajemen akan dapat mendeteksi segala penyimpangan yang terjadi sedini mungkin, dan dengan segera dapat menentukan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi penyimpangan tersebut, sebelum menjadi fatal. 3 Menjelaskan bahwa Network Analysis juga dapat rnembantu pihak manajemen didalam menentukan bilamana suatu pekerjaan tersebut dapat dilakukan, berapa lama batas toleransi waktu yang diizinkan atas keterlambatan yang terjadi dan bagaimana konsekwensinya atas setiap keterlambatan yang terjadi ( baik konsekwensi atas lamanya pelaksanaan pekerjaan/ proyek, maupun terhadap biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan/ proyek secara keseluruhan ), berapa lama waktu dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan/ proyek secara keseluruhan. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan konstruksi (kontraktor bangunan) yang didalam melaksanakan pekerjaan/ proyeknya dilakukan melalui beberapa tahapan. Metode penelitian yang digunakan adalah selain studi literatur yang dapat mendukung landasan teori, juga melalui survey ke perusahaan konstruksi. Kesimpulan dari skripsi ini adalah bahwa peningkatan efisiensi dan efektifitas dapat dicapai melalui Network Analysis, selama Network Analysis tersebut diterapkan secara konsekwen."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S19154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>