Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabila Farah Thufaila
"Telah dilakukan proses reduksi-difusi neodimium dari serbuk sintesis neodimium oksida karbonat Nd2O CO3 2 . Pada bahan ini, proses reduksi-difusi diawali dengan melakukan preparasi dengan mencampur serbuk sintesis Nd2O CO3 2 dengan CaH2 sebagai reduktor dengan penggerusan manual. Sampel awal lalu dikarakterisasi menggunakan XRD dan STA untuk mengetahui senyawa apa saja yang ada pada Nd2O CO3 2 dan dapat mengetahui perilaku sampel terhadap temperatur. Hasil dari uji STA memperlihatkan bahwa proses reduksi terjadi secara eksotermis dan mengalami tiga kali proses dekomposisi, yaitu dekomposisi molekul air, dekomposisi Nd2O CO3 2 menjadi Nd2O2CO3 dan dekomposisi Nd2O2CO3 menjadi Nd2O3. Sampel kemudian dipanaskan hingga 800oC dengan kecepatan 5oC/menit lalu di-holding pada temperatur 800oC selama 2 jam. Hasil reduksi lalu dikarakterisasi dengan XRD. Hasilnya memperlihatkan bahwa logam neodimium dengan fase alpha banyak terdeteksi di kedua sampel, diikuti dengan masih terdapatnya senyawa Nd2O3 dan CaCO3. Terbentuknya CaCO3 ini disebabkan oleh terbentuknya CaO dari reaksi antara CaH2 dengan oksigen yang ada di lingkungan tempat uji. Jumlah puncak logam neodimium sama untuk kedua sampel, namun jumlah puncak Nd2O3 terbanyak adalah sampel perbandingan 1:2.

Reduction Diffusion process R D for Neodymium from synthetic powder Nd2O CO3 2 has been carried out. In the process, it was begun by mixing synthetic powder Nd2O CO3 2 with CaH2 as reductor by manual milling. The mixture was characterized using XRD and STA to analyze every compound that contained on Nd2O CO3 2 synthetic powder and determine the behavior of sample towards temperature. The result showed that the R D process occured as an exoterm reaction and three steps of decomposition was performed decomposition of water, decomposition of Nd2O CO3 2 into Nd2O2CO3 and decomposition of Nd2O2CO3 into Nd2O3. The reduction was heated with 5oC minute up to 800oC and was holding for 2 hours. XRD was performed after the reduction process had been done. The result showed that alpha phase of neodymium metal is detected in both sampels, followed by the presence of Nd2O3 and CaCO3 compounds. The formation of CaCO3 is caused by the formation of CaO from the reaction between CaH2 with oxygen present in the test site environment. The number of neodymium metal peaks is the same for both samples, but the highest number of Nd2O3 peaks is the 1 2 ratio.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adimas Habib Iqbal
"Pengaruh unsur logam tanah jarang neodimium terhadap paduan Al-5Zn-0,5Cu diteliti dengan pengamatan mikrostruktur menggunakan mikroskop optik, pengujian Differential Scanning Calorimetry DSC, dan polarisasi siklik. Kadar samarium yang digunakan sebagai variabel adalah 0,1wt, 0,3wt, dan 0,5wt. Pengamatan mikrostruktur dilakukan untuk melihat perubahan ukuran SDAS dan pembentukan presipitat. DSC dilakukan untuk mengidentifikasi transformasi fasa dan proses solidifikasi fasa intermetalik.
Polarisasi siklik dilakukan untuk mengetahui perilaku korosi anoda korban Al-5Zn-0,5Cu-xNd. Kehadiran unsur neodimium dapat memodifikasi bentuk presipitat pada batas butir dan memperpendek panjang SDAS. Penambahan unsur neodimium ke dalam anoda korban Al-5Zn-0,5Cu dapat menurunkan ketahanan korosi sumuran. Selain itu, penambahan neodimium sebanyak 0,1 wt, 0,3 wt, dan 0,5 wt menurunkan potensial coupling baja dari -0,661 V vs SSC menjadi masing-masing -0,884 V vs SSC, -0,754 vs SSC, dan -0,771 V vs SSC.

The effect of addition of neodymium rare earth on Al 5Zn 0.5Cu alloy was investigated with Optical Microscope OM, Differential Scanning Calorimetry DSC, and Cyclic Polarization. The content variable of neodymium tested was 0.1wt, 0.3wt, dan 0.5wt. Observation with OM was conducted to see the changes of the SDAS and the precipitate formation. DSC was used to identify the phase transformation and solidification process of intermetallic phase.
Cyclic Polarization was used to know the corrosion characteristics of Al 5Zn 0.5Cu xNd. The presence of neodymium formed precipitates on the grain boundary which made shorter SDAS. Addition of neodymium as alloying element of Al 5Zn 0.5Cu sacrificial anode may decrease pitting corrosion resistance. In addition, 0.1wt , 0.3wt , dan 0.5wt of neodymium in Al 5Zn 0.5Cu decrease the coupling potential of steel from 0,661 V vs SSC to 0,884 V vs SSC, 0,754 V vs SSC, and 0,771 V vs SSC, respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kalvin Saputra Irawan
"Alumunium merupakan material yang umum digunakan dalam industri otomotif dan penerbangan. Namun dalam paduan Al-Si akan membentuk fasa intermetalik β-Al5FeSi yang berdampak buruk terhadap sifat mekanik paduan, tetapi belum bisa dihilangkan. Penambahan modifier dan peningkatan laju pendinginan merupakan cara mengurangi dampak fasa tersebut. Logam tanah jarang merupakan logam yang efektif dalam modifikasi fasa β-Al5FeSi. Sedangkan logam neodimium sampai sekarang belum ada digunakan sebagai modifier β-Al5FeSi.
Penelitian ini akan diamati pengaruh penambahan logam tanah jarang neodimium (0,3%, 0,6% dan 1%) dan laju pendinginan (5, 10 dan 30 oC/menit) terhadap morfologi fasa intermetalik beta pada paduan Al7Si1Fe. Kemudian dilakukan karakterisasi dengan pengontrolan laju pendinginan Simultaneous Thermal Analysis, pengamatan mikrostruktur Optical Microscope dan Scanning Electron Microscope, dan penembakan fasa yang terbentuk dengan Energy Diffraction Spectrum.
Hasil penelitian menunjukkan penambahan logam Nd optimum pada kosentrasi 1%Nd untuk mengurangi fasa β-Al5FeSi dan 1%Nd untuk merubah morfologi fasa silikon eutektik, sedangkan laju pendinginan 30oC/menit menghasilkan ukuran fasa β-Al5FeSi maupun silikon eutektik paling halus yang disebabkan fenomena undercooling pada paduan. Sehingga dapat disimpulkan peningkatan laju pendinginan dan penambahan Nd dapat menyebabkan pengurangan ukuran fasa intermetalik β dan silikon eutektik.

Aluminum are widely used in automotive industry and aerospace structural application. Al-Si alloy can form intermetallic β-Al5FeSi phase that cause undesirable effect on mechanical properties. The addition of modifier and increase the cooling rate is a way to reduce the effect of the phase. Rare earth elements are effective to modified β-Al5FeSi phase. However, neodymium have been used as a modifier β-Al5FeSi.
This study will observed the effect of addition rare earth metal neodymium (0.3%, 0.6% and 1%) and cooling rate (5, 10 and 30 ° C / min) on morphology of intermetallic beta phase of Al7Si1Fe alloy. Futher, characterized by controlling the cooling rate by Simultaneous Thermal Analysis, observation of microstructure by Optical Microscope and Scanning Electron Microscope, and microchemical analysis by Energy Diffraction Spectrometer.
The results showed that the addition of Nd optimum concentration of 1% can reduce β-Al5FeSi phase and change silicon eutectic phase morphology, whereas the cooling rate of 30 ° C / min produces finer structure morphology of β-Al5FeSi phase or silicon eutectic due to the phenomenon of undercooling on the alloy. In conclusion, increasing the cooling rate and Nd addition can decrease the size of intermetallic β phases and silicon eutectic.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library