Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nuraini Oktaviani
"Latar belakang: Salah satu modalitas terapi yang digunakan untuk meningkatkan angka kesintasan hidup pasien kanker payudara adalah dengan pemberian kemoterapi neoadjuvan. Pada umumnya kemoterapi neoajuvan kanker payudara stadium lanjut lokal di RSCM menggunakan regimen doxorubicin based. Namun belum ada penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan kesintasan hidup lima tahun pasien kanker payudara lanjut lokal yang mendapatkan kemoterapi neoadjuvan doxorubicin based dengan non-doxorubicin based di RSCM.
Tujuan: Mengetahui angka kesintasan hidup lima tahun penderita kanker payudara stadium lanjut lokal yang diberikan kemoterapi neoadjuvan doxorubicin based dan non-doxorubicin based di RSCM tahun 2011 ndash; 2016.
Metode: Sebanyak 236 pasien kanker payudara stadium lanjut lokal yang mendapatkan kemoterapi neoadjuvan di RSCM tahun 2011-2016 menjadi sampel dalam penelitian ini. Analisis data dilakukan dengan metode Kapplan Meier, uji Log Rank dan Cox Regreession.
Hasil penelitian: Angka kesintasan hidup lima tahun pasien kanker payudara stadium lanjut lokal yang diberi kemoterapi neoadjuvan doxorubicin based sebesar 37 dan non-doxorubicin based sebesar 48,9 . Pasien kanker payudara stadium lanjut lokal yang mendapatkan kemoterapi neoadjuvan doxorubicin based memiliki probabilitas 1,38 kali lebih cepat terjadinya kematian 95 CI 0,946 ndash; 2,026 setelah dikontrol dengan variabel invasi pembuluh limfatik, respon klinis, stadium, radiasi, jenis histopatologi, grade, dan status menopause. Invasi pembuluh limfatik merupakan variabel dengan hazard ratio terbesar yaitu 4,74 95 CI 3,213 ndash; 7,284.
Kesimpulan: Kemoterapi neoadjuvan non-doxorubicin based menunjukkan kesintasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan kemoterapi neoadjuvan doxorubicin based.

Background: One of the therapeutic modalities used to increase survival rates of breast cancer patients with neoadjuvan chemotherapy. In general, neoajuvan chemotherapy for locally advanced breast cancer at RSCM used a doxorubicin based regimen. But there has been no further study on the survival comparison of five years of locally advanced breast cancer patients who are neoadjuvan chemotherapy doxorubicin based or non doxorubicin based at RSCM.
Objectives: This study is conducted for determine 5 years survival rate of locally advanced breast cancer who were given neoadjuvan chemotherapy doxorubicin based and non doxorubicin based at RSCM in 2011 2016.
Methods: A total of 236 patients with locally advanced stage breast cancer who received neoadjuvan chemotherapy at RSCM in 2011 2016 were sampled in the study. Data analysis was perfomed by Kapplan Meier method, Log Rank and Cox Regreession analysis.
Results: 5 years survival rate of locally advanced breast cancer patients given neoadjuvan doxorubicin based chemotherapy is 37 and non doxorubicin based is 48.9. Locally advanced breast cancer patients receiving neoadjuvan doxorubicin based chemotherapy had a 1.38 times faster probability of death 95 CI 0.946 2.026 after controlled by invasive variation of lymphatic vein, clinical response, stage, radiation, histopathology, grade, And menopausal status. Invasion of lymphatic vessels is the variable with the largest hazard ratio of 4.74 95 CI 3,213 7,284.
Conclusions Neoadjuvan chemotherapy non doxorubicin based showed a higher survival than doxorubicin based for locally advanced breast cancer.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Sari Oethia Vathonati
"Latar belakang : Osteosarkoma merupakan tumor ganas primer tulang yang paling banyak ditemukan pada anak dan dewasa muda. Patogenesisnya melibatkan berbagai perubahan gen yang kompleks. Jalur utama yang berperan dalam patogenesis antara lain jalur protein Retinoblastoma (Rb). p16 bekerja sebagai tumor suppressor pada jalur Rb dalam menghambat pembelahan sel tumor. Salah satu faktor prognosis osteosarkoma adalah respon kemoterapi yang dinilai melalui pemeriksaan histopatologik berdasarkan luasnya nekrosis tumor. Obat kemoterapi dan p16 keduanya bekerja sama didalam menghambat pembelahan sel dan memicu apoptosis. Beberapa penelitian menyebutkan hilangnya fungsi p16 berkaitan dengan tingginya progresivitas sel tumor dan respon terapi yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah mencari hubungan antara ekspresi p16 dengan respon histologik kemoterapi neoadjuvan pada penderita osteosarkoma konvensional.
Metode: Penelitian menggunakan metode potong lintang. Sampel terdiri atas 33 kasus di Departemen Patologi Anatomik FKUI/RSCM tahun 2013 sampai 2018, 8 kasus (24,2%) memiliki respon histologik baik (nekrosis >90%) dan 25 kasus (75,8%) memiliki respon buruk (nekrosis <90%). Dilakukan pulasan imunohistokimia p16 pada setiap kasus biopsi yang belum diberi kemoterapi neoadjuvan, dihitung persentase sel tumor yang positif. Ekspresi p16 positif ditentukan berdasarkan inti sel tumor terpulas sedang atau kuat pada > 30% sel tumor. Hasil perhitungan dikelompokkan menjadi ekspresi positif  dan negatif kemudian dikorelasikan dengan luas nekrosis dari reseksi tumor setelah kemoterapi neoadjuvan.
Hasil : Ekspresi positif ditemukan sebanyak 10 kasus (30,3%) dan ekspresi negatif 23 kasus (69,7%). Pada ekspresi positif, 6 dari 10 kasus memiliki respon kemoterapi baik dan pada ekspresi negatif, 21 dari 23 kasus memiliki respon kemoterapi buruk.  Hasil penelitian menunjukkan ekspresi imunohistokimia p16 berhubungan signifikan dengan respon histologik baik kemoterapi neoadjuvan (p=0,004) dengan prevalence ratio 6,90 (95% confidence interval, 1,672-28,480;  p = .004)
Kesimpulan : Ekspresi p16 positif berhubungan dengan respon histologik baik kemoterapi neoadjuvan pada osteosarkoma konvensional.

Background : Osteosarcoma is the most common primary malignant bone tumor in children and young adult. Its pathogenesis has been linked to alterations in several genes. The high percentage is found involving Retinoblatoma (RB) pathway.  p16 plays as a tumor suppressor in RB pathway to controll proliferation of the tumor cell. The degree of neoadjuvan chemotherapy histological necrosis response is related to prognosis of patients with osteosarcoma. Chemotherapy and p16 both synergic in inhibit the cell tumor proliferation and support apoptotic. Loss of p16 function is related to progressiveness of the tumor.
Methods : The aim of this study was to investigate the relationship of p16 expression in pretreatment osteosarcoma to pathologic necrotic histological response after neoadjuvan chomotherapy. This is a cross sectional study. p16 stainning was done  and count the positive expression tumor cell in percentage. Positive was defined as strong and medium nuclear stainning in 30% or greater. The samples is catagorized into positive and negative expression then it is correlated into tumor necrotic area based on grade of Huvos.
Results : Samples consist of 33 cases. Positive stainning was found in 10 cases (30,3%), 6 of 10 cases had good chemotherapy response. Negative stainning was found in 23 cases and 21 of 23 cases had poor chemotherapy response. A significant association was noted between p16 expression and histological necrotic response to neoadjuvan chemotherapy (p=0,004) with prevalence ratio 6,90 (95% confidence interval, 1,672-28,480; p = .004)
Conclusion : The result showed that p16 expression associate significantly with histological necrotic response to neoadjuvan chemotherapy in conventional osteosarcoma (p=0,004)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library