Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tirza Roselina
"Osteoartritis adalah penyakit degeneratif oleh peradangan kronis pada sendi. Penelitian menunjukkan, daun babandotan memiliki efek antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek kuratif dari ekstrak etanol 70% daun babandotan pada parameter hematologi. Penelitian ini menggunakan 30 tikus putih jantan galur Sprague Dawley dan dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok normal, kelompok negatif, kelompok positif (glukosamin-kondroitin sulfat 540, g mg / 200 g BB) dan kelompok 3 variasi ekstrak (6,48 mg ; 12,9 mg; dan 25,9 mg) / 200 g BB. Semua kelompok diinduksi oleh 0,05 ml monosodium iodoasetat kecuali kelompok normal. bahan uji diberikan secara oral sekali sehari pada hari ke-29 sampai 49.
Parameter penelitian ini adalah nilai leukosit, limfosit, granulosit, eritrosit, hemoglobin, dan volume rata-rata eritrosit (MCV) yang dihitung pada hari ke-29 dan 50, TNF alfa pada hari ke-50, dan volume edema pada hari ke-0, 29, dan 50. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol 70% daun babandotan dengan 3 variasi dosis mampu mengurangi volume edema, nilai TNF-α, jumlah leukosit, limfosit, granulosit dan juga tidak signifikan mempengaruhi jumlah hemoglobin, eritrosit, MCV.

Osteoarthritis is a degenerative disease by chronic inflammation in joints. Research shown, babandotan leaf has anti-inflammatory effects. This study aimed to analyse curative effects of 70% ethanolic extract of the leaf of babandotan on hematology parameters. This study used 30 male white Sprague Dawley rats and divided into 6 groups they are normal group, negative group, positive group (glucosamine-chondroitin sulfate 540.g mg/ 200 g BW) and 3 doses variation of extract groups (6.48 mg, 12.9 mg, and 25.9 mg)/ 200 g BW. All groups were induced by 0.05 mL of monosodium iodoacetate except normal group. Test materials were given orally once daily on day 29 to 49.
The parameters of this study are level of leukocytes, lymphocytes, granulocytes,erythrocyte, hemoglobin, and mean corpular volume those counted on day 29th and 50th, TNF alpha on day 50th, edema volume on day 0, 29th, and 50th. Results showed 70% ethanolic extract of the leaf of babandotan with 3 doses variation have been able to decrease edema volume, TNF-α level, the number of leukocytes, lymphocytes, granulocytes and also did not significantly influence the number of haemoglobin, erythrocytes, mean cells volume of RBCs (MCV).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S65140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Nurazizah
"Osteoartritis (OA) merupakan sekumpulan nyeri kronik, yang terjadi karena kegagalan kartilago artikular dan diinduksi oleh faktor genetik, metabolik, biokimia dan biomedik. Pilihan terapi untuk OA masih terbatas, sehingga penelitian mengenai hal terebut terus dikembangkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya pengaruh pemberian ekstrak etanol 70% daun babandotan (Ageratum conyzoides L.) terhadap kartilago artikular pada tikus model yang diinduksi natrium iodoasetat. Parameter yang digunakan adalah volume edema, tebal dan area kartilago serta jumlah proteoglikan. Tiga puluh ekor tikus putih jantan galur Sprague Dawley dibagi dalam 6 kelompok. Kelompok tersebut diinduksi 0,05 ml natrium iodoasetat (20mg/ml) padahari ke-1, kecuali kontrol normal yang diinduksi larutan salin. Bahan uji diberikan secara oral pada hari ke 29 sampai 49 pada kontrol positif (glukosamin dan kondroitin) dan tiga kelompok dosis bahan uji yaitu 40mg/200g bb, 80mg/200g bb, dan 160mg/200g bb. Volume edema diukur pada hari ke-0, 8, 15, 22, 29, 43,dan 50. Histopatologi kartilago dengan pewarnaan H&E dan Safranin O-fast green pada hari ke-50. Hasil penelitian menunjukan bahwa Dosis 2 dan Dosis 3 memiliki efek menurunkan volume edema, meningkatkan nilai tebal dan area kartilago artikular serta jumlah proteoglikan. Dosis 3 (160mg/200g bb) merupakan dosis terbaik. Hasil ini menunjukan bahwa daun babandotan dapat diteliti lebih lanjut sebagai pengobatan osteoartritis.

Osteoarthritis (OA) is a group of chronic painful, result from articular cartilage failure induced by genetic factor, metabolic, biochemical and biomedical factor. The choice for OA theraphy are limited, so the research about this have to be developed. The aim of this research is to analyze the anti-inflammatory effect and the effect of 70% ethanolic extract of the leaves of Ageratum conyzoides on articular cartilage in rat model induced by natrium iodoacetate. The parameters evaluated were the edema volume, articular cartilage area and thickness, and proteoglican content. Thirty male white Sprague Dawley rats were divided into 6 different groups. These groups were induced with 0.05ml natrium iodoacetate (20mg/ml) on day 1, except normal control induced by saline. Test materials were administered orally once daily on days 29 until 49 to positive group (glucosamine and chondroitin) and 3 doses groups 40mg/200g bw, 80mg/200g bw,dan 160mg/200g bw. Edema volume measurements of rat knee were performed on days 0, 8, 15, 22, 29, 43,and 50. Cartilage histopathology with H&E and Safranin O-fast green staining on days-50. The results showed that dose 2 and dose 3 ethanolic extract of the leaves of Ageratum conyzoides can decrease the edema volume, increase articular cartilage thickness, area, and proteoglycan level. Dose 3 (160mg/200g bw) is the best result. These result indicate that babandotan leaves can be further investigated as a treatment for osteoarthritis."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S65637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Datunsolang, Natasya Linsie Corona
"Osteoartritis (OA) adalah penyakit persendian pada lutut dan berkaitan dengan kerusakan kartilago dan menyebabkan nyeri. Rumput mutiara adalah salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antiinflamasi dan dapat digunakan untuk mengobati nyeri. Penelitian ini menggunakan suspensi ekstrak etanol 70% rumput mutiara dengan 3 variasi dosis yaitu dosis 1 (5,625 mg/200 g BB), dosis 2 (11,25 mg/200 g BB) dan dosis 3 (22,5 mg/200 g BB) yang diberikan secara oral pada tikus jantan galur Sprague dawley. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek antiinflamasi terhadap perubahan jumlah proteoglikan pada sendi lutut kiri setelah diberikan rumput mutiara kemudian diinduksi natrium iodoasetat. Hewan uji sebanyak 30 ekor dibagi dalam 6 kelompok perlakuan yaitu kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif (glukosamin dan kondroitin sulfat), dosis 1, dosis 2 dan dosis 3. Hewan uji diinduksi dengan 0,025 ml natrium iodoasetat secara intraartikular dengan waktu pengamatan selama 8 minggu. Parameter yang digunakan adalah pengukuran volume udem pada hari ke-0, 7, 14, 21, 29, 36, 43 dan 50 dan pengamatan histopatologi tulang pada hari ke-21 dan 50 menggunakan pewarna 1% Safranin O dan 0,02% Fast Green. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% rumput mutiara memiliki efek antiinflamasi pada pengamatan histopatologi lutut hewan uji dan volume udem pada hari ke-29. Dosis optimum ekstrak etanol 70% rumput mutiara sebagai antiinflamasi adalah dosis 2 (11,25 mg/200 g BB).

Osteoarthritis (OA) is the joint disease that related with articular cartilage damage and causes significant pain. Pearl grass is plant that has an antiinflammation effect and it can be used to treat pain. This study used 70% Ethanolic exctract of pearl grass with 3 doses variance such as doses 1 (5,625 mg/200 g BW), doses 2 (11,25 mg/200 BW), and doses 3 (22,5 mg/200 BW) that is given Sprague dawley strain male rates in oral. This study aims to analyze the antiinflammatory effects of 70% Ethanolic exctract of pearl grass on proteoglycan changes in joint of OA rats model. The total of 30 rats divided into 6 groups that is normal group, negative group, positive group (glucosamine-chondroitin sulfate) and 3 treatment groups. Rats male induced with 0,025 ml monosodium iodoacetate (MIA) in intraarticular for 8 weeks. The parameter of this study is edema volumetric measurement using plestimometer and cartilage histology in day-0, 7, 14, 21, 29, 36, 43 and 50 using 1% Safranin O and 0,02% Fast Green staining. The results showed that 70% Ethanolic exctract of pearl grass has antiinflammatory effects in day-29 of changing proteoglycan in joint of OA rats model and edema volumetric. The optimum dose of antiinflammatory effect was dose 2 (11,25 mg/200 g BW)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library