Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadya Atika
"Infeksi sistemik yang disebabkan oleh spesies kandida memiliki tingkat mortilitas tinggi. Spesies yang sering menginfeksi diantaranya adalah Candida albicans, Candida parapsilosis, Candida glabrata, Candida tropicalis, dan Candida krusei. Saat ini, telah banyak ditemukan beberapa kasus resistensi dalam pengobatan infeksi kandida. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan alternatif pengobatan baru. Bahan alam dikenal sebagai alternatif pengobatan yang potensial karena efek toksik rendah dan sumbernya yang melimpah. Minyak atsiri Pala (Myristica fragrans Houtt.).merupakan salah satu bahan alam yang telah diketahui memiliki aktivitas antikandida Namun, mekanisme penghambatannya belum ditemukan. Dalam ulasan ini, kami mencoba mengkaji mekanisme penghambatan minyak atsiri Pala terhadap Candida sp. berdasarkan kandungan kimianya dan dibandingkan dengan obat antikandida yang sudah ada. Selain itu, juga akan dibahas beberapa metodologi yang dapat digunakan untuk pengujiannya berdasarkan studi literatur. Dari hasil ulasan ini, didapatkan beberapa kandungan kimia minyak atsiri Pala yang memiliki potensi penghambatan terhadap Candida sp. yaitu, α-pinene, β-pinene, terpinen-4-ol, dan limonene. Komponen kimia yang terkandung dalam minyak atsiri Pala (Myristica fragrans Houtt.) menunjukan bahwa minyak atsiri ini berpotensi sebagai antikandida dengan multitarget. Namun, untuk memgonfirmasi potensi tersebut diperlukan studi lebih lanjut menggunakan beberapa metode diantaranya kuantifikasi biomassa sel dengan pengujian kristal violet, pengujian akivitas mitikondria dengan MTT, identifikasi potensi penghambatan dengan Time Addition Assay, observasi kerusakan permukaan sel menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM), kuantifikasi gen menggunakan qPCR, identifikasi protein responsif, dan pengujian efek inhibisi di bawah tekanan osmotik.

Systemic infections caused by candida species have a high mortality rate. Species that often infect them are Candida albicans, Candida parapsilosis, Candida glabrata, Candida tropicalis, and Candida krusei. At present, there have been many cases of resistance found in the treatment of candida infections. To overcome this problem, we needed new alternative treatments. Natural products already known as potential alternative treatment because of their low toxic effect and exist abundantly. Nutmeg essential oil (Myristica fragrans Houtt.) is one of the natural ingredients that has known to have anticandida activity. However, the mechanism of inhibition has not found. In this review, we try to examine the inhibition mechanism of Nutmeg essential oil against Candida sp. based on its chemical content and compare with commercial anticandida. Also, several methodologies that can use for testing are based on literature studies as well. From the results of this review, it has found that some of the chemical content of nutmeg essential oil has the potential as anticandida. There are α-pinene, β-pinene, terpinen-4-ol, and limonene. The chemical components contained in Nutmeg essential oil (Myristica fragrans Houtt.) show that this essential oil has the potential to be a multitarget anticandida. However, to confirm this potential, further studies are needed. There are several methods can be used including quantification of cell biomass with crystal violet assay, testing of mitochondrial activity with MTT assay, identification of inhibitory potential with Time Addition Assay, observation of cell surface damage using Scanning Electron Microscopy (SEM), quantification of genes using qPCR, identification of responsive proteins, and testing inhibitory effect under osmotic pressure.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zayadi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irviana Chairunnisa Putri Mahendra
"Candida albicans adalah organisme komensal, akan tetapi, adanya perubahan fisiologis dan sistem kekebalan tubuh dapat mengakibatkan perubahan organisme ini menjadi patogen. Terdapat beberapa masalah pada penggunaan beberapa obat jamur yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi Candida, seperti resistensi dan nefrotoksik, sehingga diperlukan terapi alternatif salah satunya adalah minyak biji pala (Myristica fragrans Houtt.). Telah dilaporkan bahwa minyak biji pala terbukti memiliki efek antikandida namun, belum ada data yang menunjukkan pada tahap pembentukan biofilm mana dari Candida albicans yang dihambat dan efek kombinasi minyak biji pala dengan obat antijamur konvensional, sehingga pada penelitian ini dilakukan evaluasi kuantitatif penghambatan oleh minyak biji pala dan kombinasi minyak biji pala dengan flukonazol terhadap pertumbuhan jamur; dan inhibisi tahapan pembentukan biofilm Candida albicans berdasarkan uji Time of Addition menggunakan qPCR. Sebelum pengujian dengan qPCR, terlebih dahulu dilakukan optimasi suhu annealing dan konsentrasi primer, lalu dilanjutkan dengan kuantifikasi jumlah gen Candida albicans yang teramplifikasi pada setiap uji. Dari hasil penelitian, penghambatan Candida albicans yang diberi minyak biji pala dengan konsentrasi 0,625% dan 2,5% adalah masing-masing sebanyak 23,9% dan 67,8%. Pada uji Time of Addition, minyak biji pala efektif menghambat tahap perkembangan (development) pada biofilm hingga 88,2%. Efek kombinasi minyak biji pala dan flukonazol menunjukkan adanya efek sinergis berdasarkan dari efektifitasnya menghambat lebih dari 80% sel Candida albicans yang tumbuh.

Candida albicans is a commensal organism, however, changes in physiological and immune system can result in the transformation of this organism into a pathogen. There are several problems with the use of fungal drugs commonly used to treat Candida infections, such as resistance and nephrotoxicity, therefore alternative therapies are needed, one of which is nutmeg seed oil (Myristica fragrans Houtt.). It has been reported that nutmeg seed oil shown to have an anticandidal effect however, there are no data showing at which stage of Candida albicans biofilm formation is inhibited and the combination effect of nutmeg seed oil with conventional antifungal drugs, therefore in this study a quantitative evaluation of the inhibition by nutmeg seed oil and the combination of it with fluconazole on the fungal growth; and inhibition the stages of biofilm formation based on Time of Addition Assay on Candida albicans using qPCR was carried out. Before testing with qPCR, annealing temperature and primer concentration were optimized first, continued with quantification of Candida albicans genes number that was amplified in each test. From the results of the study, the inhibition of Candida albicans given nutmeg seed oil with concentrations of 0.625% and 2.5% were 23.9% and 67.8%. In the Time of Addition Assay, nutmeg seed oil was effective in inhibiting the development stage up in biofilm up to 88.2%. The combined effect of nutmeg seed oil and fluconazole showed a synergistic effect based on its effectiveness in inhibiting more than 80% of Candida albicans cells that grew."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library