Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Duncan, Chester
Winnipeg: Queenston House Publishing, 1975
780.924 DUN w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kartomi, Margaret J.
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2005
927 MAR gt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cintya Arsya Pradipta
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas mengenai metafora yang terdapat dalam lagu berjudul Melted karya Akdong Musician yang dirilis pada tahun 2012. Lagu ini mengeskpresikan dinginnya kehidupan orang dewasa yang dikemas ke dalam secara tersirat melalui lirik yang puitis dan sarat akan makna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk metafora yang ditampilkan dalam lagu Melted dan makna apa yang ingin disampaikan penulis lagu melalui metafora tersebut berdasarkan teori semantik metafora. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Setelah membaca lirik lagu dengan seksama, penulis mengidentifikasi dan menganalisis bentuk metafora yang ada di dalam lirik lagu Melted. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa lirik lagu Melted mengandung metafora struktural, metafora orientasional dan metafora ontologis. Selain itu, jenis metafora struktural adalah jenis yang paling dominan digunakan dalam lirik lagu ini.

ABSTRACT
This journal discussed about the metaphor that was included in the song called Melted, sung by Akdong Musician that was released in 2012. This song expressed the coldness existed in adult life, implied in a very poetic and meaningful lyrics. The purpose of this study is to acknowledge the forms of metaphors shown in the song and the message that was trying to be implied by the song writer based on the metaphorical semantic theory. In conducting this research, the writer used the descriptive qualitative method. After reading the lyrics very closely, the writer identified and analyzed the forms of metaphors included in the lyrics. Based on the result, it is concluded that lyrics in Melted song included the form on structural metaphor, orientational metaphor, and ontologist metaphor. Furthermore, the structural metaphor is the most dominant metaphor used in the lyrics."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Razan Syarif
"Penelitian ini berfokus pada promosi musik musisi indie pada masa pandemi Covid-19, dimana para musisi indie harus menyesuaikan strategi promosi mereka dengan menggunakan media digital sebagai platform utama aktivitas promosi. Penelitian terdahulu menunjukan bahwa pandemi Covid-19 mengubah kebiasaan masyarakat dalam menciptakan, mendengarkan, dan menghadiri aktivitas yang berkaitan dengan musik. Tujuan dari penelitian ini merupakan untuk mengetahui bagaimana musisi indie mengimplementasikan transmedia storytelling untuk mempromosikan musik mereka, maka studi ini akan dilakukan untuk melakukan investigasi terhadap cara musisi indie mengubah cara mempromosikan musik mereka pada masa pandemi Covid-19 dengan tujuan untuk melakukan penyesuaian terhadap storytelling mereka. Data akan dikumpulkan melalui analisis konten dari jurnal akademik relevan yang membahas promosi musik indie pada masa pandemi Covid-19. Penemuan utama dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa musisi indie mengalihkan platform promosi musik mereka menuju media digital, hal tersebut memungkinkan mereka untuk melakukan interaksi dengan para penonton. Secara keseluruhan, musisi indie melakukan penyesuaian dalam penerapan transmedia storytelling untuk mempromosikan musik mereka selama pandemi Covid-19. Akibat pandemi Covid-19, musisi independen terpaksa untuk menggunakan channel media digital untuk menyebarkan materi promosi yang dapat membantu mereka mencapai target penonton yang ditentukan.

This paper focuses on indie musicians, in music promotion during the COVID-19 pandemic, which makes indie musicians adjust their promotion strategy and utilize digital media as the platform for all of their music promotion activities. Previous research shows COVID-19 pandemic changed people's behavior on create, listen, and attend music activities. This research aims to know how indie musicians implement transmedia storytelling to promote their music during the COVID-19 pandemic. This study seeks to investigate how independent musicians changed their promotion tactics during the COVID-19 pandemic in order to adjust their storytelling. The data are collected through content analysis from relevant academic journals that discuss indie music promotion during the COVID-19 pandemic. The main findings show that indie musician switches their promotion platform to digital media to promote their music, which also allows them to interact with the audience. Overall, indie musicians adjust how they employ transmedia storytelling to promote their music throughout the COVID-19 pandemic. Due to the pandemic, independent musicians are compelled to use digital media channels to share marketing materials that will help them reach their target audience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Christ Billy Aryanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan subjective well-being antara musisi dan non-musisi. Sampel penelitian ini merupakan musisi dan non-musisi yang dibagi berdasarkan aktivitas musikal yang dilakukan sepanjang hidupnya (Hanna-Plady & MacKay, 2011) berusia 18 ? 40 tahun yang berjumlah 123 orang. Musisi merupakan individu yang sudah memiliki pengalaman bermain musik selama 10 tahun secara teratur dan pernah mengikuti pendidikan musik formal berjumlah 55 orang. Nonmusisi merupakan individu yang tidak bisa bermain musik, tidak bisa membaca not balok, dan tidak pernah menerima pendidikan musik secara formal berjumlah 68 orang. Subjective well-being diukur menggunakan Satisfaction with Life Scale (SWLS) yang dikembangkan oleh Diener, Emmons, Larsen, dan Griffin (1985) untuk mengukur evaluasi kognitif dan Positive Affect Negative Affect Scale (PANAS) yang dikembangkan oleh Watson, Clark, dan Tellegen (1988) untuk mengukur evaluasi afektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musisi memiliki tingkat subjective wellbeing yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan non-musisi.

The objective of this study is to know the subjective well-being comparison between musician and non-musician. Participants of this study is musician and non-musician which is divided based on the musical activity throughout their lifespan (Hanna-Pladdy & MacKay, 2011) aged 18 - 40 years with the amounts of 123 participants. Musician is a person who had played a musical instrument on a regular basis for at least 10 years and joined formal musical training with the amounts of 55 participants. Non-musician is a person who had never played music, cannot read music notes, and never received formal musical training with the amounts of 68 participants. Subjective well-being was measured using the Satisfaction with Life Scale (SWLS) developed by Diener, Emmons, Larsen, and Griffin (1985) to measure cognitive evaluation and Positive Affect Negative Affect Scale (PANAS) developed by Watson, Clark, and Tellegen (1988) to measure affective evaluation. The result showed that the musicians have a higher level of subjective well-being significantly than non-musicians."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S54798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Ilham Nurul Karim
"Aquarius Musikindo menjadi perintis dari label musik arus utama di Indonesia yang memberikan ruang bagi musisi indie untuk memopulerkan karyanya secara lebih luas. Hal itu dimulai dari saat menerima Pas Band yang merupakan band indie pertama di Indonesia. Analisis dalam penelitian menggunakan teori strukturasi Anthony Giddens yang menjelaskan konsep agen dan struktur, ruang dan waktu, serta hubungan struktur dengan tindakan agen. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi bagaimana proses strukturisasi yang dilakukan oleh Aquarius Musikindo sebagai agen terhadap struktur industri musik arus utama pada tahun 1990an. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisis tekstual untuk melihat bagaimana proses strukturisasi yang dilakukan oleh Aquarius Musikindo dimulai dari proses pembentukan, perekrutan, penjualan, hingga berbagai hambatan yang harus dihadapi. Korpus penelitian ini adalah Aquarius Musikindo sebagai salah satu label arus utama Indonesia yang merekrut banyak musisi indie. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses strukturisasi yang dilakukan oleh Aquarius Musikindo dengan merekrut musisi indie membawa perubahan dalam industri musik Indonesia ditandai  dengan semakin beragamnya genre musik yang beredar di media arus utama. Selain itu, langkah Aquarius Musikindo tersebut juga diikuti oleh label arus utama lainnya yang semakin menandai keberhasilan tindakan agen.

Aquarius Musikindo is the pioneer of a mainstream music label in Indonesia which provides space for indie musicians to popularize music more broadly. It started when the label accepted Pas Band. This study uses Anthony Giddens' structuration which explains the concept of agent and structure, space and time, as well as the relationship between structure and agent action. This study aims to explore how the structuring process carried out by Aquarius Musikindo as an agent towards the structure of the mainstream music industry in the 1990s. This study uses qualitative methods with textual analysis techniques to see how the structuring process carried out by Aquarius Musikindo starts from the process of forming, selling, to various obstacles that must be faced. The corpus of this research is Aquarius Musikindo, mainstream music labels which recruits indie musicians. This study shows that the process of structuration carried out by Aquarius Musikindo by recruiting indie musicians effected in the Indonesian music industry marked by the increasingly diverse music genre in the mainstream media. Furthermore, other mainstream labels follow Aquarius Musikindo to recruit indie musicians which increasingly marked the success of the agent."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Sofie Alexandra
"Fenomena hubungan parasosial menjadi sesuatu yang kerap diperbincangkan ketika membahas tentang musisi dan penggemar. Istilah yang dikemukakan oleh Donald Horton dan Richard Whorl pada 1956 (Brisco, 2021) itu kerap diasosiasikan dengan musisi pada era media sosial pada penelitian-penelitian di masa kini. Padahal, fenomena hubungan parasosial telah terjadi jauh sebelum istilah tersebut ada. Tulisan ini menjelaskan bagaimana hubungan parasosial antara musisi dan penggemarnya berkembang dalam rentang 100 tahun, dari masa radio (1920-an hingga 1930-an), masa televisi (1940-an hingga 1980-an), dan masa internet (1990-an hingga 2020-an). Walau diklaim bahwa hubungan parasosial yang kuat muncul pada era internet di mana teknologi sangat memadai untuk para penggemar mendapatkan konten yang beragam dan terkesan lebih intim ketimbang konten melalui teknologi kuno, penulis menemukan bahwa hubungan parasosial sejak zaman radio sudah kuat jika melihat konteks dari hiburan di masa itu.

The parasocial relationship phenomenon has become a subject that is often discussed in a conversation about the musician and fan relationship. The term–put forward by Donald Horton and Richard Whorl in 1956 (Brisco, 2021)–is often associated with musicians in the social media era in current research. While in fact, the parasocial relationship phenomenon occurred long before the term existed. This paper tries to explain how the parasocial relationship between musicians and their fans has developed over a period of 100 years, from the radio era (the 1920s to the 1930s), the television era (the 1940s to the 1980s), and the internet era (the 1990-s to the 2020-s era). Even though it is claimed that strong parasocial relationships emerged in the internet era, where the technology is advanced enough to provide fans with a variety of contents that feels more intimate in comparison to old technology, the writer finds that parasocial relationships even from the radio era has already been strong when we look at the context of entertainment during that time."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Sabar Bungauli S.
"Karya-karya musisi independen di Indonesia kini bersinar dan dinikmati masyarakat. Semakin banyak musisi-musisi lokal yang memilih menjalani karirnya secara mandiri tanpa bantuan major label. Salah satu kendala yang ditemukan oleh musisi independen lokal di industri musik adalah mempertahankan karyanya dalam jangka panjang dengan keterbatasan dalam aspek finansial dan SDM. Tugas karya akhir ini bertujuan untuk membuat rancangan kampanye media sosial untuk Gusti Irwan Wibowo, musisi independen asal Bekasi, dalam merilis album perdananya. Kampanye dirancang secara khusus untuk dapat memperpanjang umur (longevity) album “Komedi Putar Kehidupan”. Tujuan ini dituju dengan membangun hubungan intim dengan audiens melalui peningkatan interaksi di media sosial dan mengajak mereka untuk terus mendengarkan album “Komedi Putar Kehidupan” secara lengkap di Spotify. Program-program dirancang mengacu pada teori "music life cycle" milik Han (2020). Strategi yang digunakan dalam rancangan kampanye ini adalah "content marketing" dan "live streaming"

.The works of independent musicians in Indonesia are now shining and being enjoyed by the public. More and more local musicians are choosing to pursue their careers independently without the help of major labels. One of the obstacles encountered by local independent musicians in the music industry is maintaining the life of their work in the long term while facing difficulties in financial and human resource aspects. This final project aims to create a social media campaign plan for Gusti Irwan Wibowo, an independent musician from Bekasi, in releasing his debut album. The campaign was specifically designed to extend the longevity of his debut album “Komedi Putar Kehidupan”. This goal is pursued by building an intimate relationship with the audience through increasing interaction on social media and inviting them to continue listening to the full-version of the album on Spotify. The programs are designed referring to Han's (2020) "music life cycle" theory. The strategies used in this campaign plan are "content marketing" and "live streaming"."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library