Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kayla Jovieka Ainulitta
"Broadway musicals are often stigmatized as a form of popular theater entertainment that is purely escapist, prioritizing marketability over provocative, critical discourse. Issues relating to class, race, and gender are oftentimes rendered as personal rather than explicitly political, and other times overshadowed by more palatable cliches, such as romances with happy endings. This article argues that Anais Mitchell’s Hadestown uniquely subverts this stereotype of a Broadway musical by adapting a classical Greek mythology story about love into a story about the working class’ struggle and power abuse by a capitalist society. Using textual analysis as a method, this paper examines how Hadestown critiques capitalism through the way in which it portrays the exploitation and alienation of workers, as well as how the working class attempts to initiate a revolution. Therefore, it is concluded that this musical tries to challenge dominant societal norms that are exploitative and abusive by highlighting the problems and malpractices that are rampant in capitalism.

Musikal Broadway sering distigmatisasi sebagai bentuk hiburan yang sebatas menjadi pelarian dari realita, dengan mengutamakan daya jual daripada mengangkat dan membahas topik-topik yang tabu dan provokatif. Isu-isu yang berkaitan dengan kelas, ras, dan gender sering kali digambarkan sebagai narasi pribadi daripada narasi yang politik secara eksplisit, dan di lain waktu tertutupi oleh klise yang tidak dianggap tabu, seperti klise yang terdapat pada kisah romansa dengan akhir yang bahagia. Artikel ini berargumen bahwa Hadestown karya Anais Mitchell menumbangkan secara unik stereotip musikal Broadway tersebut dengan mengadaptasi kisah cinta dari mitologi Yunani klasik menjadi cerita tentang perjuangan kelas pekerja dan penyalahgunaan kekuasaan oleh kuasa kapitalis. Dengan menggunakan metode analisis tekstual, makalah ini mengkaji bagaimana Hadestown mengkritik kapitalisme dengan cara menggambarkan eksploitasi dan alienasi kelas pekerja, serta bagaimana kelas pekerja tersebut mencoba untuk memulai sebuah revolusi. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa musikal ini mencoba untuk menantang norma-norma yang eksploitatif di masyarakat dengan menyoroti masalah dan malpraktik yang merajalela dalam kapitalisme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Elkhaira Zulkifli
"Mempertimbangkan kesuksesan film musikal Disney seperti The Little Mermaid, yang memulai Renaisans mereka dalam musikal animasi, dan musikal panggung terkenal seperti Wicked, yang masih berlangsung sejak dibuka pada tahun 2003, artikel ini menguraikan fungsi lagu dalam narasi musikal, baik di atas panggung maupun di bioskop. Memanfaatkan teori lagu diegetik dan non-diegetik dalam musikal (Plemenitaš, 2016), paradigma naratif, selain menonton musikal, makalah ini akan mempelajari bagaimana musik akan beresonansi dan mendukung alur cerita. Selain itu, artikel ini juga akan membedah adaptasi musikal dari panggung ke film dan bagaimana bentuk seni yang berbeda memiliki tantangan unik dalam menyajikan plotnya. Artikel ini mengeksplorasi mengapa penyertaan musik mengangkat aspek penceritaan, seperti pengulangan melodi dalam sebuah lagu.
Considering the notable success of Disney film musicals such as The Little Mermaid, which started their Renaissance in animated musicals, and acclaimed stage musicals like Wicked, which is been ongoing since its opening in 2003, this article elaborates on the function of songs in the narrative of a musical, both on stage or in cinema. Utilizing the theory of diegetic and non-diegetic songs in musicals (Plemenitaš, 2016) and, the narrative paradigm, alongside watching musicals, this paper will study how music resonates and supports the storyline. Moreover, this article will also dissect the adaptation of musicals from stage to film and how the different art forms have unique challenges in presenting the plot. This article explores why the inclusion of music elevates the storytelling aspect, such as melodic repetition in a song."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library