Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Masyarakat multikultur adalah masyarakat yang terdiri atas berbagai macam perbedaan seperti suku bangsa, kebudayaan, agama, RAS dan lain sebagainya yang tinggal dalam sebuah permukiman tertentu. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang multikultur dengan kemajemukan masyarakat serta mengakui adanya perbedaan dalam upaya mewujudkan persamaan dan kebersamaan dari masing-masing suku yang ada."
2014
902 JPSNT 21:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M.D. La Ode
Jakarta: Komunitas Ilmu Pertahanan Indonesia (KIPI), 2018
305.8 LAO t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Djoharis
"Pilkada langsung secara serentak berdasarkan Perppu Nomor 2 Tahun 2020 baru akan diselenggarakan pada tanggal 9 Desember 2020. Mengingat Vaksin Covid-19 belum ditemukan, maka diperkirakan Pilkada Serentak sebagai sarana rakyat berdemokrasi secara Luber, efisien dan disentralisasi berlangsung masih dalam gelombang Pandemi Covid-19. Mempertimbangkan Pandemi Covid-19 ini berdampak multidimensional dan mendorong
masyarakat untuk hidup dengan “New Normal Life” dengan rambu-rambu Protokol Kesehatan disertai masing-masing daerah memiliki karakteristik yang beragam budaya, agama, adat istiadatnya dan masih terdapat konflik-konflik sosial, maka hasil Pilkada Serentak tahun 2020 diharapkan dapat menghasilkan Pemimpin dan kepemimpinan berbasis Multikultur yang mampu menangkal dan menyelesaikan konflik-konflik sosial dimaksud. Namun demikian,
masih dirasakan bahwa demokrasi melalui Pilkada, kendati sudah bersifat langsung bahkan serentak, bukan hanya belum menjadi faktor signifikan perubahan budaya politik elite lokal, tetapi juga cenderung menghasilkan pemimpin yang kurang berintegritas karena hutang budi disaat proses pencalonannya serta memfasilitasi menguatnya kembali politik identitas berbasis sentimen primordial, baik atas nama suku, agama, ras, maupun antargolongan (SARA). Kedepan diharapkan setiap penyelenggara Pilkada Serentak dapat membangun sistem Pilkada yang memperhatikan keberagaman dan menghasilkan Pemimpin yang memiliki integritas diri berbasis multikultur."
Jakarta : Biro Humas Settama Lemhannas RI , 2019
321 JKLHN 40 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Karel Jurniadi
"Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum, tradisi budaya, dan urgensi pendidikan multikultural di sekolah Kota Singkawang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan bentuk strategi studi kasus terpancang. Sumber data yang digunakan yaitu informan, tempat dan peristiwa, dokumen, serta literatur. Validitas data menggunakan triangulasi dan teknik analisa data menggunakan teknik analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pendidikan multikultural di Kota Singkawang penting untuk memberikan sikap toleransi dalam kehidupan plural masyarakatnya. Salah satu bentuk pendidikan berupa penyelenggaraan upacara tradisi budaya yang dimasukkan dalam materi pelajaran di sekolah."
Kalimantan Barat: Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat, 2018
900 HAN 1:2 (2018) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dhira Hanna Zakiyya
"Kabupaten Banyuwangi adalah wilayah yang kerap diromantisisasi citranya sebagai replika keragaman yang harmonis di ujung timur Pulau Jawa. Keistimewaan wilayah ini ada pada proses panjang sejarah yang telah menjadikan komposisi masyarakatnya kaya akan keragaman berdasarkan latar belakang sejarah migrasi, etnisitas, agama, dan sebagainya. Meski keragaman itu berpendar dari pusat kota hingga ke desa, tidak menggoyahkan permukaannya yang tampak tenang jauh dari goncangan konflik. Penelitian ini berfokus di wilayah Banyuwangi selatan. Argumen utama saya adalah bahwa ada tatanan normatif yang melandasi bagaimana masyarakat mempersepsikan dan mempraktikkan hidup bersama secara harmonis. Etnografi ini dilakukan dengan proses observasi secara langsung terhadap enam medium komensalitas untuk mengamati interaksi masyarakat Banyuwangi dalam keadaan yang senyatanya, antara lain: pesta pernikahan, slametan tahlil, slametan pamitan haji, muludan, baritan, dan arisan. Dalam prosesnya saya menggunakan kerangka konseptual konvivialitas yang berbicara tentang mode kebersamaan manusia sebagai makhluk sosial yang saling bergantung terhadap satu sama lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Banyuwangi mengkonstruksikan interaksi yang konvivial berdasarkan acuan prinsip normatif kesopanan. Di dalamnya terdapat perbedaan dalam bagaimana masyarakat desa dan kota mengoperasikan gagasan kesopanan.

Banyuwangi Regency is a region that often romanticizes its image as a harmonious replica of diversity on the eastern tip of Java. The speciality of this region lies in the long historical process that has made the composition of its people rich in diversity based on historical migration backgrounds, ethnicity, class, religion, and so on. Even though this diversity glows from the city centre to the villages, it does not shake its surface, which seems calm and far from the turmoil of conflict. This research focuses on the southern Banyuwangi region. My main argument is that there are normative institutions that underlie how society perceives and practices living together in harmony. This ethnography is carried out by direct observation of the six commensality medium to observe the interactions of the Banyuwangi people in real situations, namely: weddings, slametan tahlil, haj farewell slametan, muludan, baritan, and arisan. In the process, I use the conceptual framework of conviviality which talks about the modes of human togetherness. In the process, I use a conceptual framework of conviviality that talks about the mode of human togetherness as socially interdependent beings. The results of this study indicate that the people of Banyuwangi construct convivial interactions based on the normative principles of civility. Therein lies a difference in how rural and urban communities operate on notions of civility."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ledia Hanifa A. Moechsoen
"Bangsa Indonesia dikenal akan keragaman budayanya. Keragaman ini menuntut adanya perhatian yang sungguh-sungguh untuk membangun pemahaman antar budaya. Pendidikan multikultur sebagai sebuah upaya terstruktur yang dirancang untuk memahami, menerima dan membangun hubungan yang konstruktif dengan orang atau kelompok yang berasal dari kultur lain (Hoopes dan Pusch, 2000) menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Manusia memiliki kecenderungan untuk mengkategorisasi ingroup- outgroup secara kaku berdasarkan satu dimensi sudut pandang. Keadaan ini dapat mendorong pada sikap yang tidak toleran terhadap outgroup. Untuk membangun sikap yang lebih toleran perlu diarahkan pada proses dekategorisasi dengan membangun kesadaran untuk mereferensikan diri pada multi identitas (Brewer dalam Oskamp, 2000). Intervensi yang dilakukan dalam bentuk pelatihan bertujuan untuk meningkatkan toleransi siswa SLTP terhadap outgroup dalam ketiga aspek toleransi, yaitu respect dan appreciate, accept sena empathy. Modul pelatihan didasarkan pada aspek-aspek pendidikan multikultur yang menitikberatkan pada pendekatan dekategorisasi dengan memberikan pemahaman tentang persepsi, memampukan siswa untuk menganalisis diri, kebutuhan dan strategi kelompok lain dalam sessi Cultural SGMAWGVEHCSS. Tahap selanjutnya adalah mengenali nilai-nilai yang dianut serta relatifitasnya terhadap nilai lain dalam sessi Value. Serta pembekalan ketrampilan berkomunikasi dengan orang lain dalam sessi komunikasi. Meskipun evaluasi secara kuantitatif terhadap pre dan post test dengan uji t pada los 0,05 tidak menunjukkan hasil yang signifikan, tetapi evaluasi kualitatif, evaluasi materi dan umpan balik peserta menunjukkan adanya proses dekategorisasi yang mengarahkan subyek pada kecenderungan sikap yang lebih loleran."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38476
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Oxford University Press, 2014
345 CRI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017
297.65 FOR h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Reva Ariane
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menegaskan cara dalam menangani tantangan multicultural untuk mendapatkan manfaat dari lingkungan multikultur, melalui kompetensi multikultur.Di mana cara untuk mendapatkan manfaat seringkali tidak ada dalam studi manajemen multikultur. Pada artikel ini, studi literature dan semi-structured qualitative interview dilakukan untuk memahami mekanisme dari pengelolaan tim multicultural dan implikasinya terhadap kinerja tim. Responden terdiri atas lima pemimpin tim multicultural dari industry yang bervariasi; emerging industry: Digital Marketing dan Financial Technology; dan industry yang lebih mapan: Oil and Gas, dan Chemical. Pemimpin tim berasal dari empat negara asal: Denmark, Belanda, Malaysia, dan Australia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemimpin tim dengan kompetensi multikultural tingkat tinggi dapat menghargai keragaman multikultural; dan menghasilkan kinerja yang bagus hingga luar biasa. Selain itu, varians budaya, lokasi tim, dan sifat industri tidak mempengaruhi kinerja tim jika pimpinan tim dapat memanfaatkan kompetensi multikultural.

ABSTRACT
The purpose of this study is to reassure the means in handling multicultural challenges to achieve the multicultural benefits, through multicultural competencies. In which the means of pursuing the benefit is often absent in the study of multicultural management. In this article, a literature study and semi structured qualitative interview conducted to understand the mechanism in multicultural team management and the implications for team performance. Interviewees are five multicultural team leaders from emerging industry Digital Marketing, and Financial Technology and more established industry Oil and Gas, and Chemical. The team leaders are from four different home countries Denmark, The Netherlands, Malaysia, and Australia. The result showed that the team leader with a high level of multicultural competencies could valued multicultural diversity and resulted in a good to extraordinary performance. Moreover, the variance of culture, location of the team, and nature of industry are not affecting the team performance if the team leaders utilize the multicultural competencies. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S70123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library