Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Ketut Kardiyudiani
"Asuhan keperawatan pada pasien kanker yang dilakukan pada praktik klinik lanjut keperawatan medikal bedah adalah pada pasien kanker payudara yang mendapatkan kemoterapi dengan penerapan peaceful end of life theory di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta Selain itu asuhan keperawatan juga dilakukan dalam bentuk resume keperawatan Dari pengelolaan asuhan tersebut ditemukan bahwa peaceful end of life teori dapat di terapkan pada pasien kanker yang memasuki tahap paliatif Sedangkan diagnosa keperawatan yang paling sering muncul adalah nyeri kronis dan kecemasan Pada praktik klinik ini terdapat juga penerapan evidence based practice EBN tentang penggunaan oral cryotherapy untuk mengurangi oral mukositis pada pasien yang mendapatkan kemoterapi 5 flourourasil 5 fu menemukan hasil bahwa oral cryotherapy mampu mengurangi kejadian oral mukositis Selanjutnya untuk memenuhi peran perawat sebagai innovator maka dilakukan evaluasi dan ujicoba pengembangan format pengkajian keperawatan Kata kunci kanker kemoterapi oral mukositis.

Nursing care to cancer patients conducted in advanced clinical practice medical surgical nursing was the breast cancer patients who received chemotherapy with the application peaceful end of life theory at Dharmais Cancer Hospital in Jakarta Nursing care was also done in the form of resume nursing From the nursing care was found that the peaceful end of life theory can be applied in cancer patients in the palliative stage While the nursing diagnosis that mostly found was chronic pain and anxiousness In this clinical practice there was also the application of evidence based practice EBN on the use of oral cryotherapy to reduce oral mucositis to patients who receiving chemotherapy flourourasil 5 5 fu And it was found that oral cryotherapy can reduce the oral mucositis Furthermore to fulfill nurse rsquo s role as an innovator there were evaluation and experimentation of nursing assessment formats development Keywords Cancer Chemotheraphy oral mucositis
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kadek Cahya Utami
"ABSTRAK
Mukositis merupakan efek samping yang dialami anak dengan kemoterapi. Mukositis menyebabkan gangguan fisiologis dan fungsional yang menurunkan kualitas hidup anak kanker. Intervensi nonfarmakologis untuk mengatasi hal tersebut adalah berkumur menggunakan larutan salin sebagai protokol standar di rumah sakit dan intervensi mengunyah permen karet. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbandingan efektivitas mengunyah permen karet dan berkumur larutan salin terhadap skor mukositis pasien. Rancangan Penelitian menggunakan quasi experiment non equivalent control group, before and after design. Besar sampel 44 orang terbagi dalam dua kelompok. Analisis data menggunakan Mann Whitney Test. Hasilnya terdapat perbedaan bermakna antara skor mukositis oral setelah intervensi mengunyah permen karet dan berkumur salin (p=0,001). Analisis selanjutnya menunjukkan terdapat perbedaan bermakna rata-rata selisih penurunan skor mukositis oral, kelompok mengunyah permen karet lebih besar dibandingkan berkumur larutan salin (p=0,001). Dengan demikian mengunyah permen karet lebih efektif dibandingkan berkumur larutan salin dan dapat digunakan sebagai salah satu protokol perawatan anak dengan kemoterapi.

ABSTRACT
Mucositis is one of side effect in patients received chemotherapy, it can cause physiological and functional disturbance which lead to decrease quality of life in pediatric cancer patients. An established non pharmacological intervention to overcome oral mucositis is gurgling with saline solution and chewing gum. The aim of this study was to compare effectiveness of chewing gum and gurgling with saline solution in the oral mucositis score. This study used an quasi experiment. Sample size was 44 children divided into two groups. The analysis of the data was using Mann Whitney Test. There was a significant difference between oral mucositis score after intervention (p=0,001). It was also shown a significant mean difference between both group, which was the mean differrence of decreasing oral mucositis score in chewing gum was higher than gurgling with saline solution (p=0,001). In conclusion, chewing gum is more effective than gurgling with saline solution, and it can be used as a nursing protocol for pediatric cancer.
"
2016
T46059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa Sita Devi
"Leukemia Limfoblas Akut merupakan salah satu jenis kanker yang banyak ditemukan pada anak-anak di Indonesia. Kemoterapi adalah salah satu pengobatan efektif untuk mengobati leukemia limfoblastik akut. Selain memberikan efek penyembuhan, kemoterapi juga memiliki efek toksik. Mucositis adalah efek samping kemoterapi yang umumnya ditemukan pada anak-anak yang menjalani kemoterapi. Pencegahan dan penatalaksanaan komplikasi rongga mulut diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak. Salah satu pencegahan dan pengobatannya adalah perawatan mulut. Perawatan mulut melibatkan empat komponen utama yaitu, sikat gigi, pembilasan, flossing, dan perawatan bibir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perawatan mulut dengan kejadian mucositis. Desain penelitian menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 34 anak yang dipilih dengan metode snowball sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Oral Assessment Guide (OAG) dan kuesioner perawatan mulut yang dikembangkan oleh peneliti. Analisis data menggunakan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak mengalami mukositis setelah menjalani siklus kemoterapi terakhir (51,5%). Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara perawatan mulut dengan kejadian mucositis (p = 0,039). Hasil penelitian ini merekomendasikan kesadaran anak dan orang tua untuk melakukan perawatan mulut secara rutin yang berguna dalam mencegah dan mengobati mucositis.

Acute Lymphoblast Leukemia is a type of cancer that is mostly found in children in Indonesia. Chemotherapy is one of the effective treatments for treating acute lymphoblastic leukemia. Apart from providing a healing effect, chemotherapy also has toxic effects. Mucositis is a side effect of chemotherapy that is commonly found in children undergoing chemotherapy. Prevention and management of oral complications is needed to improve the quality of life of children. One of the prevention and treatment is oral care. Oral care involves four main components namely, toothbrush, rinsing, flossing, and lip care. This study aims to determine the relationship between oral care and the incidence of mucositis. The research design used a cross sectional design with a sample size of 34 children who were selected by the snowball sampling method. The measuring instruments used were the Oral Assessment Guide (OAG) and the oral care questionnaire developed by the researcher. Data analysis using Chi-square. The results showed that most children had mucositis after undergoing the last chemotherapy cycle (51.5%). The results of statistical tests showed a significant relationship between oral care and the incidence of mucositis (p = 0.039). The results of this study recommend the awareness of children and parents to carry out routine oral care which is useful in preventing and treating mucositis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hans Christian
"Latar Belakang: Mukositis merupakan salah satu efek samping yang timbul akibat kemoterapi. Mukositis menyebabkan timbulnya rasa sakit, ketidaknyamanan, kesulitan berbicara, menelan, makan, minum, kekurangan nutrisi, kelemahan sistemik hingga infeksi. Probiotik mengandung mikroorganisme nonpatogen yang memberikan manfaat bagi kesehatan dan membantu dalam pencegahan inflamasi pada rongga mulut. Beberapa studi telah melaporkan manfaat probiotik bagi kesehatan oral. Tujuan: Menganalisis efek probiotik Lactobacillus casei terhadap keadaan klinis mukosa oral pada anak dengan Leukemia Limfositik Akut yang menjalani kemoterapi sebelum berkumur probiotik L.casei, setelah berkumur L.casei selama 7 hari dan 14 hari. Metode Penelitian: Penelitian dilakukan di RS Kanker Dharmais dan RS Kramat 128. Sebelas pasien yang memenuhi kriteria. Tiga hari setelah pemberian kemoterapi, peneliti memeriksa keadaan klinis rongga mulut menggunakan Oral Assessment Guide (OAG). Pasien kemudian mulai berkumur probiotik L.casei dua kali sehari selama 7 hari dan 14 hari. Skor OAG diperiksa kembali setelah berkumur probiotik L.casei selama 7 hari dan 14 hari. Hasil: Terdapat penurunan skor OAG yang bermakna antara sebelum berkumur dengan setelah berkumur probiotik L.casei selama 7 hari dan 14 hari. Kesimpulan: Probiotik L.casei memberikan efek pada anak dengan leukemia limfositik akut yang menjalani kemoterapi dan dapat menjadi terapi alternatif terhadap mukositis oral.

Mucositis is one of the side effects induced by chemotherapy. It results in pain, discomfort, difficulties in talking, swallowing, eating, drinking, poor nutrition, systemic weakness and life-threatening infections. Probiotics contain nonpathogenic live microorganisms that give benefit to our health and help in preventing inflammation in the oral cavity. Several studies have reported the use of probiotics for oral health purposes. Objective: To analyze the effect of probiotic Lactobacillus casei to clinical appearance of oral mucosa in children with Acute Lymphocytic Leukemia that underwent the chemotherapy process before gargling, 7 days after gargling, and 14 days after gargling with probiotic. Methods: The study was held in National Cancer Hospital “Dharmais” and Kramat 128 Hospital. Eleven patients were meet the criteria. Three days after the chemotherapy started, the researcher checked the patient’s oral mucosa condition using Oral Assessment Guide (OAG). Then the patient started to gargle the probiotic twice a day for 7 days and the researcher rechecked the score of oral mucositis after 7 days and 14 days. Results: There was a significance decreasing OAG score between before gargling with 7 days and 14 days after gargling L.casei probiotics. Conclusion: L.casei probiotics gave effects in children with acute lymphocytic leukemia during chemotherapy and could be an alternative therapy for oral mucositis."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Neni Sisri
"ABSTRAK
Perawatan mulut untuk mencegah mukositis diperlukan sebelum, selama dan setelah kemoterapi. Edukasi tentang menggosok gigi pada orangtua dan anak merupakan salah satu upaya untuk mencegah keparahan mukositis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektifitas media pendidikan AVA dan leaflet tentang menggosok gigi yang diberikan pada orang tua terhadap kejadian mukositis pada anaknya yang menderita kanker. Disain penelitian adalah quasi experiment pretest dan postest nonequivalent control group design dengan total sampel sebanyak 36 responden yang terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok inyervensi dan kelompok kontrol, yang dipilih dengan metode consecutive sampling. Hasil penelitian menemukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pemberian edukasi menggunakan AVA dan leaflet terhadap kejadian mukositis pada anak ( p value= 0,061). Namun media AVA dan leaflet efektif meningkatkan pengetahuan orangtua menggosok gigi untuk mengurangi kejadian mukositis pada anak kanker selama kemoterapi. Hal ini dapat dilihat dengan peningkatan pengetahuan setelah perlakukan baik pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan p value masing-masing 0,003 dan 0,002. Rekomendasi: edukasi perawatan mulut dapat dilakukan dengan pendekatan multidisiplin ilmu sebelum, selama dan setelah pemberian kemoterapi.

ABSTRACT
Oral care to prevent mucositis is needed before, during, and after chemotherapy. Education about brushing teeth to parents and children is one way to prevent the severity of mucositis. The purpose of this research was to identify the effectiveness of education media AVA and leaflet about teeth brushing to parents of children suffering cancer to the incidence of mucositis. Design research is quasi experimental nonequivalent pretest and posttest control group design with a total sample of 36 respondents composed of two groups: intervention and control groups, selected with consecutive sampling method. The study found no significant differences education using AVA media and leaflets on the incidence of mucositis in children (p value = 0.061). But AVA media and leaflets effectively improve parental knowledge about brushing teeth to reduce the incidence of mucositis in children during cancer chemotherapy. This can be seen by the increase in knowledge after treatment both in the control group and the intervention group with p value respectively 0.003 and 0.002. Recommendation: educational oral care can be done with a multidisciplinary approach before, during and after administration of chemotherapy"
2016
T46394
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggraeni Putri
"Leukemia merupakan kanker tersering yang ditemukan pada anak. Penatalaksanaan yang dilakukan pada anak dengan leukemia adalah kemoterapi. Agen kemoterapi tidak hanya membantu menghentikan atau memperlambat sel kanker, namun juga memberikan efek samping berupa mual muntah dan mukositis oral. Tujuan karya ilmiah ini untuk menganalisis implementasi asuhan keperawatan terkait manajemen mual muntah dan pencegahan mukositis pada anak dengan leukemia yang menjalani kemoterapi. Implementasi yang dilakukan berupa pemberian edukasi manajemen mual muntah dan perawatan mulut untuk mencegah mukositis. Hasil evaluasi asuhan keperawatan yang didapatkan adalah terjadi penurunan mual muntah dan tidak terjadi mukositis pada anak. Hasil ini merekomendasikan perawat untuk meningkatkan pemberian edukasi manajemen mual muntah dan perawatan mulut pada anak leukemia yang mendapatkan agen kemoterapi dengan efek samping mual, muntah, dan mukositis.

Leukemia is the most common cancer found in children. Management performed on children with leukemia is chemotherapy. Agents of chemotherapy not only stop or inhibit cancer cells, but also provide side effects such as nausea, vomiting, and oral mucositis. The purpose of this paper is to analyze the implementation of nursing care about management of nausea-vomiting and prevention of mucositis in children with leukemia who are undergoing chemotherapy. Implementation in the form of health education about management nausea-vomiting and oral care to prevent mucositis. The results of evaluation of this nursing care is decrease in nausea-vomiting and mucositis does not occur in children. This result recommends that nurse should to improve the health education about management nausea-vomiting and oral care in children with leukemia who receive chemotherapy agents that have side effects of nausea, vomiting, and mucositis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Elteria
"Cryotherapy Oral telah terbukti secara ilmiah sebagai terapi non farmakologi untuk menurunkan angka kejadian mukositis oral. Dengan menurunnya angka kejadian mukositis oral, maka dapat dipastikan kenyamanan dan kualitas hidup pasien bertambah, lama dan biaya rawat menurun, sehingga kualitas hidup maksimal. Ketika pasien merasa nyaman, maka pasien akan kooperatif dalam menjalani tindakan kemoterapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah dengan pemberian ice cubes Normal Saline 0,9 % berpengaruh terhadap penurunan mukositis oral pada pasien KNF yang menjalani kemoterapi Fluorouracil (5FU). Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Sebanyak 94 pasien KNF yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kelompok intervensi yang diberikan cryotherapy oral Normal Saline 0,9% mengalami grade mukositis lebih rendah (p=0,001). Faktor confounding yang meliputi usia, jenis kelamin, oral hygiene dan riwayat merokok tidak berhubungan dengan kejadian mukositis oral dengan nilai (p >0,05). Penelitian ini diharapkan dapat acuan dan meningkatkan pengetahuan perawat serta mendorong untuk meningkatkan tindakan keperawatan mandiri yang profesional.

Oral cryotherapy has been scientifically proven as a non-pharmacological therapy to reduce the incidence of oral mucositis. With the decline in the incidence of oral mucositis, patient’s comfort improved, the length of stay and cost of care decreases, and maximum quality of life is achieved. The aim of this study is to see whether the administration of ice cubes Normal Saline 0,9% affects the decrease in oral mucositis in Nasopharingeal Cancer (NPC) patients undergoing Fluorouracil (5FU) chemotherapy. This study used quasi experiment method. A total of 94 NPC patients were selected using a consecutive sampling technique. The result showed that the intervention group given oral cryotherapy Normal Saline 0,9% had a  lower mucositis grade (p=0,001). Confounding factors which included age, sex, oral hygiene and smoking history were not associated with the incidence of oral mucositis with a value (p>0,05). This research is expected to increase nurses’ knowledge and also encourage nurse to improve independent nursing professional care plan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53145
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikeu Nurhidayah
"Mukositis adalah salah satu efek samping kemoterapi yang sering terjadi. Oral care menggunakan madu direkomendasikan untuk mencegah mukositis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh madu terhadap mukositis akibat kemoterapi. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Sampel diambil dengan consecutive sampling, terdiri dari kelompok intervensi yang mendapatkan oral care menggunakan madu (24 responden) dan kelompok kontrol mendapatkan oral care rutin (24 responden). Skor mukositis dievaluasi dengan Oral Assessment Guide. Data dianalisis dengan independent t test dan analysis of covarian.
Hasil analisis menunjukkan terdapat penurunan yang signifikan pada rerata skor mukositis setelah intervensi pada kelompok intervensi (p=0,000). Peneliti menyimpulkan pemberian madu dalam oral care dapat menurunkan mukositis akibat kemoterapi, sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat diaplikasikan dalam protokol oral care pada anak yang sedang menjalani kemoterapi.

Mucositis is known as a one common of side effects of chemotherapy. This study aimed to identify the effect of honey on nursing?s oral care intervention for chemotherapy-induced mucositis among children undergoing chemotherapy. The study was quasi experiment. A consecutive sampling was used with 24 patients were in a control group and 24 patients were in the intervention group. Intervention group were treated with oral care by using honey, while the control group received regular oral care. Mucositis score was evaluated by using an Oral Assessment Guide (OAG). Data were analyzed using independent t-test and analysis of covariance.
The result of this study showed that there was a significant reduction in the average of mucositis score after intervention in the intervention group compared to the control group (p=0.000). The study demonstrated that oral care intervention with honey was effective in managing chemotherapy-induced mucositis among children with cancer. Based on the findings, it is recommended to apply oral care with honey as a nursing intervention to patients undergoing chemotherapy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Gustiana
"Leukemia adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada masyarakat perkotaan khususnya pada anak-anak. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan pada anak yang menderita leukemia dan optimalisasi perawatan mulut pasca kemoterapi. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada kasus kelolaan yang terdiagnosis leukemia limfoblastik akut (ALL), didapatkan prioritas masalah keperawatan yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas, kerusakan membran mukosa oral, risiko cedera, dan risiko kekurangan volume cairan.
Hasil evaluasi asuhan keperawatan didapatkan bahwa penerapan perawatan mulut berupa menggosok gigi dan berkumur-kumur dengan normal salin (NaCl 0.9%). Perawatan mulut secara teratur dengan normal salin sangat efektif dilakukan dalam mencegah dan mempercepat penyembuhan mukositis. Untuk itu, pendidikan kesehatan dan evaluasi secara rutin terkait perawatan mulut pada anak yang menderita leukemia menjadi penting untuk dilakukan.

Leukemia is one of the types of cancer which most commonly found in urban communities, especially in children. The purpose of this scientific work is to describe nursing care to child who suffering leukemia and optimization of oral care in post-chemotherapy. Based on the assessment conducted on the management of diagnosed cases with acute lymphoblastic leukemia (ALL), obtained priority nursing problems that are inforced are ineffective airway clearance, oral mucous membrane damage, risk of injury, and risk of lack of fluid volume.
The evaluation results application of nursing showed that implementation of oral care such as teeth brushing and mouth rinsing with normal saline (0.9% NaCl). Regular oral care with normal saline is very effective in preventing and accelerating the healing process the mucositis. Therefore, health education and evaluation are routinely associated oral care in children with leukemia be important to do.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
John Toding Padang
"Kanker merupakan masalah kesehatan masyarakat yang kompleks di dunia termasuk Indonesia. Beberapa jenis kanker mengalami peningkatan baik dalam prevalensi maupun angka kematian, salah satu diantaranya adalah karsinoma nasofaring Klien dengan karsinoma nasofaring KNF banyak ditemukan ditengah masyarakat dan jumlahnya cenderung meningkat setiap tahunnya. Yang memprihatinkan adalah hampir semua klien KNF datang pada stadium lanjut. Oleh karena itu peran perawat spesialis keperawatan medikal bedah menjadi sangat penting dalam penatalaksanaan program pengendalian karsinoma nasofaring. Praktik residensi keperawatan medikal bedah bertujuan untuk melaksanakan peran perawat spesialis yang meliputi pemberian asuhan keperawatan dengan pendekatan Peaceful End of Life Theory pada klien kanker utamanya kasus karsinoma nasofaring penerapan tindakan oral hygiene dengan menggunakan larutan normal salin 0 9 sebagai bukti mutakhir dalam manajemen mukositis serta berperan aktif dalam program inovasi pengembangan pendokumentasian keperawatan yang berfokus pada masalah klinis klien kanker. Hasil analisis praktik menunjukkan bahwa Peaceful End of Life Theory menjadidasar filosofi utama perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien kanker tindakan oral hygiene dengan menggunakan larutan nomal salin 0 9 sangat efektif dalam mencegah dan mengatasi kejadian mukositis dan format pengkajian lanjutan cukup komunikatif dalam menilai permasalahan klinis klien dengan kanker sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan keperawatan outcome kesehatan dan perbaikan kinerja perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan pada area keperawatan onkologi

Cancer has been a complex problem of public health in the world including inIndonesia Several types of cancer have increased in prevalence and mortality. One of that is a nasopharyngeal carcinoma NPC. The client with NPC iscommonly found in the community and the amount is increasing every year Almost clients come at an advanced stage. Therefore the role of the medicalsurgicalnurse specialist are very important in the nasopharyngeal carcinomatreatment Medical surgical nursing practice residency aimed to implement therole of the nurse specialist which include provided nursing care on carcinomaclients primarily NPC with 'Peaceful End of Life Theory' approach. The application of oral hygiene measured by using a solution of 0 9 normal saline asthe recent evidence in the management of mucositis and to contributed in the development of innovative programs that focus on nursing documentation of the clinical problem of cancer clients. The results of the analysis indicate theeffectiveness of the Peaceful End of Life Theory approach in providing nursingcare to cancer clients. The oral hygiene with nomal saline solution 0 9 is veryeffective in preventing and overcoming the incidence of mucositis. The advanced assessment form is communicative in assessing the clinical problems of clients with cancer affect the improving of nursing services quality the health outcomes nurses performance as a care providers in the oncology area .
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>