Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Denok Wahyuningtyas
"Cakupan pelayanan air bersih PT. PALYJA untuk DKI Jakarta berkisar 60% pada tahun 2015, sedangkan target yang ditetapkan pada MDGs tahun 2015 cakupan pelayanan air bersih akses aman nasional adalah 68,87%. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah kurangnya pasokan air baku yang memenuhi syarat untuk diolah menjadi air bersih/ air minum dikarenakan kualitas air baku yang makin menurun akibat buangan limbah domestik maupun nondomestik. Untuk memperbaiki kualitas air baku maka dilakukan pengolahan secara biologis dengan optimalisasi parameter operasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinetika dan efisiensi removal zat organik dan amonia pada pengolahan air baku IPA Cilandak yang bersumber dari Sungai Krukut menggunakan Moving Bed Biofilm Reactor terhadap variasi laju aerasi dan waktu tinggal hidrolik. Pada laju aerasi 40 L/menit efisiensi removal COD dengan waktu tinggal 20, 40, dan 60 menit berturut-turut adalah 47,23%, 49,35%, dan 52,04%, sedangkan amonia berturut-turut 47,83%, 50,63%, dan 54,01%. Untuk kinetika penguraian COD adalah 0,0369 jam-1 dan amonia 0,0578 jam-1. Sedangkan pada laju aerasi 30 L/menit efisiensi removal COD dengan waktu tinggal 20, 40, dan 60 menit berturut-turut adalah 43,80%, 45,20%, dan 46,99%, untuk amonia berturut-turut 43,26%, 46,23%, dan 48,96%. Kinetika penguraian COD pada laju aerasi tersebut adalah 0,0288 jam-1 dan amonia 0,0539 jam-1. Kondisi optimum pengolahan MBBR pada percobaan ini dicapai pada saat waktu tinggal 60 menit dan laju aerasi 30 L/menit.

Coverage of water service to the Jakarta area ranges from 61.06% in 2015, while the target set in the MDGs by 2015 service coverage of national safety access clean water in Jakarta is 68,87%. The problems faced today was the lack of supply of raw water that is eligible to be processed into clean water/ drinking water, it?s because the quality of the raw water is decreasing due to domestic and non-domestic waste disposal. To improve the quality of raw water, biological processing is carried out by optimizing the operating parameters. The purpose of this study was to analyze the kinematics and the efficiency of organic matter and ammonia removal in the raw water treatment Cilandak Drinking Water Plant from Krukut River source using Moving Bed Biofilm Reactor to variations aeration rate and hydraulic retention time. At 40 L/minutes aeration rate, removal efficiency of COD with 20, 40, and 60 minutes retention time are 47,23%, 49,35%, dan 52,04%, while removal efficiency of ammonia are 47,83%, 50,63%, dan 54,01%. For the decomposition kinetics of COD and ammonia is 0,0369 hour-1 and 0,0564 hour-1. At 30 L/minutes aeration rate, removal efficiency of COD with 20, 40, and 60 minutes retention time are 43,80%, 45,20%, dan 46,99%, while removal efficiency of ammonia are 43,26%, 46,23%, dan 48,96%. Decomposition kinetics of COD and ammonia at this aeration rate is 0,0288 hour-1 and 0,0539 hour-1. The optimum conditions of MBBR treatment in this trial achieved when the retention time is 60 minutes and aeration rate is 30 L/min"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45929
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhefa Fauza Setiani
"ABSTRAK
Kualitas air permukaan di Kota Jakarta rata-rata sudah memasuki status tercemar berat. Dalam upaya mengurangi beban pengolahan IPAM, dibutuhkan proses pre-treatment untuk menyisihkan parameter seperti bahan organik, ammonia, warna, rasa, dan bau. Pengolahan ini umumnya menggunakan proses kimia dan fisik, seperti klorinasi dan karbon aktif yang menghasilkan produk sampingan yang berbahaya. MBBR merupakan salah satu solusi yang dikembangkan untuk mengurangi kadar nutrien dan organik pada air baku. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas air baku, dengan menyisihkan parameter NH3-N, COD, Fosfat, TSS sebelum masuk ke pengolahan konvensional, dengan total kapasitas reaktor eksperimental sebesar 6 L. Kinerja reaktor dinilai berdasarkan efisiensi penyisihan parameter dengan variasi waktu tinggal 1 jam, 1,5 jam, 2 jam . Reaktor dioperasikan dengan menggunakan media Kaldness K1 dan suplai oksigen sebesar 7 L/menit. Waktu tinggal optimal yang dicapai adalah 1,5 jam dengan kemampuan penyisihan parameter NH3-N, COD, TP, TSS berturut-turut sebesar 54,3 0,28; 51,8 0,2; 52,6 0,19; dan 77,7 0,14. Berdasarkan dari waktu tinggal optimal tersebut, diketahui kinetika laju penyisihan ammonia pada MBBR berlangsung pada orde nol, dengan laju penyisihan sebesar 0,0056 g/m2.hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi kontaminan organik yang diolah, maka semakin tinggi pula efisiensi MBBR. Selain dari peningkatan mutu badan air, proses pre-treatment dengan menggunakan MBBR dapat mengurangi penggunaan dosis koagulan 50 mg/L menjadi 9 mg/L, untuk menurunkan kekeruhan air baku dari 135 NTU hingga 7,69 NTU sebelum memasuki unit koagulasi-flokulasi.

ABSTRACT
The quality of surface water in Jakarta is on a serious polluted status. In order to reduce the IPAM processing load, a pre treatment process is needed to eliminate parameters such as organic matter, ammonia, color, tase, and odor. This treatment generally uses chemical and physical processes, such as chlorination and activated carbon that produce harmful byproducts. MBBR is one of the solutions developed to reduce the nutrient and organic levels in raw water. This study aims to improve the quality of raw water, by reducing the concentration of COD, NH3 N, Phosphate, and TSS before entering the conventional process, with total experimental reactor capacity of 6 L. Reactor performance is assessed based on parameter removal efficiency with variation of residence time 1 hour, 1,5 hours, 2 hours . The reactor is operated by using Kaldness K1 as the medium and oxygen supply of 7 L min. The optimum residence time is 1,5 hours with the ability to remove COD, NH3 N, Phosphate, TSS 51,8 0,2 54,3 0,28 52,6 0,19 and 77,7 0,14 respectively. Based on the optimum residence time, the kinetics of the ammonia removal rate in MBBR takes place at zero order, with a rate constant removal of 0,0056 g m2.day. The results showed that the higher concentration of ammonia, and organic contaminants treated, the higher the efficiency of MBBR. Apart from water quality improvement, pre treatment process using MBBR can reduce coagulant dose from 50 mg L to 9 mg L, to decrease raw water turbidity from 135 NTU to 7,69 NTU before entering the coagulation flocculation unit.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wednes Suci Pradafitri
"ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk meningkatkan kebutuhan suplai air bersih. Masalah kondisi kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air baku di DKI Jakarta membuat pasokan air menjadi langka. Masalah tersebut dapat diatasi dengan intervensi teknologi pengolahan sumber air sehingga pelayanan pasokan air bersih di provinsi DKI Jakarta meningkat. Banjir Kanal Timur BKT adalah salah satu fasilitas infrastruktur di Provinsi DKI Jakarta yang berpotensi menjadi sumber air baku. Penelitian ini bertujuan menganalisis pemilihan teknologi pra pengolahan yang tepat untuk memperbaiki kualitas air BKT. Metode Analytical Hierarchy Process digunakan untuk menentukan teknologi pra pengolahan yang tepat untuk memperbaiki kualitas air BKT berdasarkan persepsi 5 orang ahli dari instansi berbeda dengan 3 pilihan alternatif teknologi, yaitu MBBR Moving Bed Biofilm Reactor , MBR Membrane Bioreactor , dan Bank Filtration. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknologi MBBR memperoleh bobot tertinggi sebesar 0,51, sedangkan MBR sebesar 0,38, dan BF sebesar 0,12. Kesimpulannya adalah air BKT berpotensi menjadi air baku dengan teknologi MBBR sebagai teknologi yang paling tepat untuk pengolahan air Banjir Kanal Timur.

ABSTRACT
Population growth increases the need for clean water supplies. The problem of quality, quantity, and continuity of raw water in DKI Jakarta make water supply become scarce. This condition can be solved by the intervention of water source processing technology so that raw water supply service in DKI Jakarta province increases. East Flood Canal BKT is one of the infrastructure facilities in DKI Jakarta that has the potential to become a source of raw water. This study aims to analyze the selection of appropriate pre processing technology to improve the water quality of BKT. The Analytical Hierarchy Process method is used to determine the appropriate pre processing technology to improve the water quality of BKT based on perceptions of 5 experts from different agencies with 3 alternative technology options, namely MBBR Moving Bed Biofilm Reactor , MBR Membrane Bioreactor , and Bank Filtration. The results of this study indicate that MBBR technology obtained the highest weight of 0.51, while the MBR of 0.38, and BF of 0.12. The conclusion is that BKT water has the potential to become raw water with MBBR technology as the most appropriate technology for water treatment of East Flood Canal. "
2018
T51175
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library