Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"
"
[Place of publication not identified]: McGraw-Hill, [date of publication not identified]
658.8 HOW
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Albrecht, Karl, 1941-
New York: AMACOM, 2003
658.403 8 ALB p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Murphy, Gardner
New York: Basic Books, Inc., 1953
954 MUR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Rindang Kasih
"ABSTRAK<>br>
Iklim jurnalisme investigasi di Indonesia masih bersifat eksklusif. Tuntutan kepatuhan terhadap standar yang tinggi, menjadikan genre jurnalistik ini minim diminati oleh para jurnalis Indonesia. Kemampuan media-media saat ini hanya sekedar memberitakan, mengembangkan dan mendramatisir berbagai kasus yang sedang diproses aparat penegak hukum. Satu abad yang lalu para jurnalis Amerika membawa konsep muckraking journalism. Genre jurnalistik yang menekankan pada kepekaan jurnalis dalam mengangkat masalah-masalah sosial dan kejahatan yang sengaja disembunyikan oleh birokrat dan korporasi. Penulisan ini menggunakan teori kriminologi konstitutif untuk menjelaskan tentang kinerja muckraking journalism. Kehadiran kriminologi konstitutif menjawab tantangan tentang kebiasan dari pendefenisian kejahatan itu sendiri. Kejahatan dan pengendalian harus ditelaah dalam rangka totalitas konteks semua kebudayaan yang ada. Melalui perpaduan antara teori kriminologi konstitutif dan praktek muckraking journalism diharapkan membangun karya jurnalistik yang berkualitas khususnya liputan investigasi. Menggerakkan naluri para jurnalis untuk kembali ke mandatnya, menjadi mata dan telinga bagi masyarakat untuk mendesak perubahan lebih baik.Kata Kunci: muckraking, investigasi, kebebasan informasi, pemikiran kritis

ABSTRACT<>br>
Abstract The climate of investigative journalism in Indonesia is still exclusive. The demands of adherence to high standards, making the journalistic genre is minimal demand by Indonesian journalists. The ability of the media today is just to preach, develop and dramatize the various cases being processed law enforcement officers. A century ago American journalists brought the concept of muckraking journalism. A journalistic genre that emphasizes on the sensitivity of the journalist in lifting social problems and crimes that are deliberately hidden by bureaucrats and corporate. This writing uses constitutive criminology theory to explain the performance of muckraking journalism. The presence of constitutive criminology answers the challenge of habits of defamation itself. Crime and control must be examined in terms of the totality of the context of all cultures. Through a combination of constitutive criminology theory and practice of muckraking journalism, it is hoped to build quality journalistic work, especially the investigation coverage. Moving the instincts of journalists to return to their mandate, became the eyes and ears of the people to urge for better change. Keywords muckraking, investigative, freedom of information, critical minds "
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Ramadina
"Fokus filsafat akal budi dalam isu kesadaran lain berfokus pada asimetri antara pengetahuan tentang diri dan pengetahuan tentang kesadaran lain. Dengan kata lain, yang menjadi fokusnya adalah mengenai sumber dan justifikasi pengetahuan tentang kesadaran lain itu sendiri. Hal ini menemukan kebuntuan di level epistemologis, salah satunya adalah tantangan dari skeptisisme. Maka dari itu, untuk keluar dari kebuntuan tersebut, perlu sebuah alternatif untuk mengatasi problem epistemologis yang disasar oleh skeptisisme. Dengan mengafirmasi pemikiran Anil Gomes, skripsi ini mengangkat problem konseptual sebagai jawaban bagi kebuntuan problem epistemologis kesadaran lain. Pemindahan fokus menjadi pada problem konseptual membuka jalan bagi kita untuk memikirkan dan mengetahui kesadaran lain dalam bentuk pengetahuan dengan karakter nonevidensial dan non-perseptual, yang disebut pengetahuan ekspresif.

Philosophy of mind, regarding the issue of other minds, focuses on the asymmetry of knowledge; between knowledge of self and knowledge of other minds. In other words, the focus is about source and justification for the knowledge of other minds itself. This encounters a deadlock on epistemological level, one of which is from skepticism. With that being said, there should be an alternative way to overcome the epistemological problem targeted by skepticism. By affirming Anil Gomes’s notion of knowledge of other minds, this thesis shifts the previous focus onto the conceptual problem of other minds. Raising the conceptual problem of other minds allows the inquiry to produce knowledge with distinct characteristics; non-evidential and non-perceptual, which is called expressive knowledge of other minds."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library