Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Martinus Rendy
"ABSTRAK<>br>
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor seperti keuntungan, kekurangan, tantangan, dan motivasi-motivasi dari berbagai aspek dan jenis kombinasi bisnis, merger dan akuisisi yang perlu dipertimbangkan dan dicermati dalam penentuan kebijakan arah dan strategi, pengambilan keputusan, penerapan, serta pengawasan dalam kombinasi bisnis, merger dan akuisisi yang mempengaruhi tingkat keberhasilan kombinasi bisnis, merger, dan akuisisi serta keberlanjutan bisnis. Dari aspek motivasi, terdapat motivasi umum dan motivasi spesifik dari kombinasi bisnis, merger dan akuisisi serta jenis motivasi dilihat dari sisi individu baik motivasi individu selaku manajemen, pembeli, maupun penjual, motivasi organisasi, dan motivasi industri. Tiap jenis kombinasi bisnis memiliki keuntungan, kekurangan, tantangan yang berbeda, menyebabkan perlu pemilihan jenis kombinasi bisnis dan strategi yang sesuai dengan kondisi serta kebutuhan untuk mengembangkan bisnis. PSAK 22 Penyesuaian 2015 : Kombinasi Bisnis IAI, 2017 menjadi pedoman ketentuan dalam pengakuan, pengukuran, pengungkapan, dan pencatatan akuntansi untuk kombinasi bisnis.

ABSTRACT<>br>
The purpose of this literature review purpose is to provide knowledge about factors such as advantages, disadvantages, challenges, and motivations of various aspects and types of business combinations, mergers and acquisitions that need to be considered and scrutinized in the determination of direction and strategy policy, decision making, implementation, and supervision in business combinations, mergers and acquisitions that affect the success rate of business combinations, mergers and acquisitions as well as business sustainability. From the motivation aspect, there is general motivation and specific motivation from business combination, merger and acquisition, and type of motivation seen from individual aspect either individual motivation as management, buyer, seller, also organizational motivation, and industry motivation. Each type of business combination has distinct advantages, disadvantages, challenges, which leads to the selection of a combination of businesses and strategies that match the conditions and need to grow the business. PSAK 22 Penyesuaian 2015 Kombinasi Bisnis IAI, 2017 provides guidance on recognition, measurement, disclosure, and accounting records for business combinations, mergers and acquisitions."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardilla Asri Alfarosi
"Merger dan Akuisis adalah transaksi sehari-hari dalam dunia bisnis, karena kemampuan mengembangkan perusahaan tanpa membangyn brand/produk dari awal serta ketersediaan sumber daya gabungan yang sering mengarah kepada keuntungan bagi perusahaan induk. Dalam tulisan ini, penulis akan menganalisa pengambil-alihan usaha yang gagal ditawarkan kepada Energia Minerals Ltd oleh Cauldron Energy Ltd.

Merger and Acquisition are everyday transaction in business world, due to the ability to expand ones? company without building the brand/product from scratch and the availability of combined resources that often leads to a successful business? objective. In this paper, the writer is going to analyse the unsuccessful takeover attempt of Energia Minerals Ltd offered by Cauldron Energy Ltd.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S10034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Nugroho
"Penelitian ini bertujuan menguji apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan pada sebelum dan sesudah melakukan merger dan akuisisi (M&A). Pada penelitian ini, kinerja keuangan diukur menggunakan Current Ratio, TATO (Total Asset Turnover), DER (Debt to Equity Ratio), DAR (Debt to Asset Ratio), NPM (Net Profit Margin), ROE (Return on Equity), dan ROA (Return on Asset). Jangka waktu observasi adalah setahun sebelum hingga tiga tahun sesudah M&A. Kami meneliti 123 transaksi M&A yang dilakukan perusahaan publik Indonesia dalam rentang waktu antara tahun 2006-2016 dan membandingkan pengaruhnya pada tiga kelompok sektor industri yaitu kelompok sektor penghasil bahan baku, manufaktur, dan jasa non keuangan. Kami kemudian membagi semua sampel perusahaan pada dua jenis M&A yaitu M&A konglomerat dan nonkonglomerat. Uji statistik yang digunakan adalah Paired Sample t-Test dan Wilcoxon Signed Rank Test. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelompok sektor penghasil bahan baku, hanya TATO yang menunjukkan perbedaan signifikan saat dibandingkan antara sebelum dan sesudah M&A. Pada dua sektor lainnya, tidak terdapat perbedaan signifikan pada semua rasio keuangan. Pada jenis M&A konglomerat dan nonkonglomerat juga tidak ditemukan ada perbedaan signifikan yang konsisten pada semua rasio yang diteliti. Pada abnormal return, terdapat perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah merger pada perusahaan kelompok sektor penghasil bahan baku dan manufaktur tetapi tidak pada kelompok sektor jasa non-keuangan.

This study analyzes whether there are differences in financial performance and abnormal returns before with after mergers and acquisitions (M&A) were carried out. In this study, financial performance is proxied by financial that includes Current Ratio, TATO (Total Asset Turnover), DER (Debt to Equity Ratio), DAR (Debt to Asset Ratio), NPM (Net Profit Margin), ROE (Return on Equity), and ROA (Return on Asset). The financial ratios observation period is one year before and three years in a row after mergers and acquisitions. We study 123 M&A deals initiated by Indonesian public companies from 2006 to 2016 and compare the effects between three industrial group sectors, i.e. primary sectors, industry & manufacturing sectors, and non-financial service sectors. We further divide all
sample enterprises into two different types of M&A, namely conglomerate M&A and non-conglomerate M&A. The statistical test used is the Paired Sample t-Test
and Wilcoxon Signed Rank Test. This study shows that in primary sectors company, only TATO show significant differences in the comparison before and after M&A. In the other two sectors, there are no significant differences in all ratios. The study also shows that there is no consistent significant result in conglomerate and non-conglomerate M&A. This study also demonstrates that there is a significant difference in abnormal return on primary and manufacture group sectors but not on non-financial sectors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Metta Buddhiyastini
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh spillover effect informasi laporan keuangan perusahaan pada industri sejenis terhadap kinerja operasional perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi, jumlah perusahaan peer, dan ukuran perusahaan pengakuisisi yang menerima spillover effect. Sampel penelitian ini menggunakan 1.105 transaksi M&A di kawasan Asia Pasifik pada periode 2015-2019. Penelitian ini menggunakan pengujian regresi Ordinary Least Square dengan year-fixed effect. Kinerja perusahaan diukur menggunakan proksi ROS (return on sales) yang dihitung melalui laba operasional dibagi total penjualan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari spillover effect informasi laporan keuangan pada industri sejenis terhadap kinerja operasional perusahaan. Pengaruh spillover effect ini semakin kuat jika terdapat lebih banyak perusahaan peer. Pengaruh spillover effect ini juga lebih kuat jika ukuran perusahaan pengakuisisi lebih kecil dari perusahaan peer.

This study was conducted to examine the effect of the spillover effect of information on the company's financial statements in similar industries on the operational performance of companies conducting mergers and acquisitions, the number of peer companies, and the size characteristics of the acquiring companies that receive the spillover effect. The samples of this study are 1.105 M&A transactions in the Asia Pacific region in the 2015-2019 period. This study uses Ordinary Least Square regression testing with a fixed year effect. The company's performance is measured using the ROS (return on sales) proxy which is calculated through operating profit divided by total sales. The results of the study indicate that there is a positive and significant influence of the spillover effect of financial statement information on the industry on the company's operational performance. The effect of this spillover effect is stronger if there are more peer companies. This spillover effect also stronger if the size of the acquiring company is smaller than that of the peer company. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nafizal Muhammad Effendy
"Laporan magang ini disusun dengan tujuan untuk melakukan evaluasi atas proses Financial Due Diligence (FDD) pada PT TOL oleh PT PIA. FDD dilakukan terhadap PT TOL atas transaksi antara PT TOL dan OUT Pte Ltd. PT TOL merupakan perusahaan infrastruktur yang bergerak di bidang jalan tol. Evaluasi proses FDD dilakukan untuk melihat kesesuaian kegiatan dalam penugasan FDD yang dilakukan oleh PT PIA berdasarkan pendapat mengenai proses penugasan FDD oleh Sayuthi (2010), Gole & Hilger (2009), dan LehmanBrown (2014). Berdasarkan hasil evaluasi, proses FDD yang dilakukan oleh PT PIA sebagian besar telah sejalan dengan ketiga pendapat mengenai proses penugasan FDD. Kegiatan dalam FDD, fact finding dan investigation of special matters, tidak terlaksana secara efektif karena terdapat hambatan dalam pengoleksian data dan terdapat inkonsistensi dalam kalkulasi bagian pendapatan potensial dan biaya potensial. Terlepas dari evaluasi, laporan magang ini juga disusun untuk merefleksi diri Penulis selama menjadi karyawan magang selama di PT PIA sebagai pembelajaran diri ke depannya.

This internship report is made to evaluate the process of financial due diligence (FDD) on PT TOL by PT PIA. FDD on PT TOL is carried out due to the merger and acquisition transaction happening between PT TOL and OUT Pte Ltd. PT TOL is a company within infrastructural industry engaged in toll road sector. The evaluation is focused on the key activities within the FDD engagement carried out by PT PIA compared to the FDD engagement theory from Sayuthi (2010), Gole & Hilger (2009), and LehmanBrown (2014). The evaluation results in the fact that PT PIA accomplished carrying out most of the key activities of the theories. Two activities failed to be carried out effectively, fact finding and investigation of special matters, are due to the timely data collection and the calculation inconsistency between the calculation of potential gain and potential loss. Despite the evaluation, this internship report is also containing Author’s self-reflection on internship period in PT PIA."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Calvina Gaia Khairuddin
"Laporan ini membahas pengalaman magang di Mandiri Sekuritas, dengan fokus pada bidang perbankan investasi dan penekanan pada merger dan akuisisi (M&A). Magang yang berlangsung dari Januari hingga Mei 2024 ini memberikan pemahaman praktis tentang transaksi M&A di bank investasi terkemuka di Indonesia. Laporan ini mengeksplorasi aspek teoretis dan praktis dari M&A, membandingkan konsep akademis dengan skenario dunia nyata yang ditemui selama magang. Laporan ini menyoroti peran penting perbankan investasi dalam memfasilitasi aliran modal dan pertumbuhan ekonomi, serta memberikan wawasan tentang proses, tantangan, dan strategi yang terlibat dalam transaksi M&A. Temuan ini bertujuan menjembatani kesenjangan antara pengetahuan teoretis dan aplikasi praktis, menawarkan gambaran komprehensif tentang M&A dalam konteks pasar keuangan Indonesia.

This report explores the internship experience at Mandiri Sekuritas, focusing on the field of investment banking with an emphasis on mergers and acquisitions (M&A). Conducted from January to May 2024, the internship provided a practical understanding of M&A transactions in Indonesia’s leading investment bank. The report delves into the theoretical and practical aspects of M&A, comparing academic concepts with real-world scenarios encountered during the internship. It highlights the pivotal role of investment banking in facilitating capital flow and economic growth, and provides insights into the processes, challenges, and strategies involved in M&A transactions. The findings aim to bridge the gap between theoretical knowledge and practical application, offering a comprehensive overview of M&A in the context of the Indonesian financial market."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Novita Hervianti
"Penelitian ini membahas regulasi threshold dalam notifikasi merger dan akuisisi di Indonesia dan Amerika Serikat, dengan fokus pada efektivitasnya dalam mendukung persaingan usaha yang sehat. Threshold notifikasi adalah batas nilai transaksi yang menentukan kewajiban pelaporan kepada otoritas pengawas persaingan usaha. Di Indonesia, threshold ditetapkan melalui PP No. 57 Tahun 2010, dengan nilai aset minimal Rp2,5 triliun dan nilai penjualan minimal Rp5 triliun. Namun, nilai ini belum mengalami perubahan sejak diberlakukan, sehingga relevansinya menurun akibat pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Sebaliknya, Amerika Serikat mengatur threshold melalui Hart-Scott-Rodino Act, yang diperbarui setiap tahun berdasarkan Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index untuk mencerminkan perubahan pasar. Penelitian ini menggunakan metode hukum normatif dengan pendekatan deskriptif dan perbandingan. Data sekunder berupa undang-undang, peraturan pemerintah, jurnal ilmiah, serta pandangan ahli dianalisis untuk memahami regulasi threshold di kedua negara dan dampaknya terhadap persaingan usaha. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa threshold tetap di Indonesia berpotensi menciptakan beban administratif yang tidak perlu dan menghambat efektivitas pengawasan. Oleh karena itu, disarankan agar Indonesia mengadopsi mekanisme penyesuaian threshold secara berkala untuk menjaga relevansi kebijakan dengan kondisi pasar terkini, mendukung persaingan usaha yang sehat, dan meminimalkan beban administratif bagi pelaku usaha kecil dan menengah.

This study examines the regulatory framework for merger and acquisition notification thresholds in Indonesia and the United States, focusing on their effectiveness in promoting healthy market competition. Notification thresholds define the transaction value limits that mandate reporting to competition authorities. In Indonesia, thresholds are stipulated by Government Regulation No. 57 of 2010, with a minimum asset value of Rp2.5 trillion and a minimum sales value of Rp5 trillion. However, these values have remained unchanged since their enactment, reducing their relevance due to economic growth and inflation. Conversely, the United States regulates thresholds through the Hart-Scott-Rodino Act, which is updated annually using the Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index to reflect market changes.This study employs normative legal methods with a descriptive and comparative approach. Secondary data, including laws, government regulations, academic journals, and expert opinions, are analyzed to understand the threshold regulations in both countries and their impact on market competition. The study concludes that static thresholds in Indonesia risk creating unnecessary administrative burdens and hindering effective oversight. It recommends that Indonesia adopt a periodic threshold adjustment mechanism to maintain policy relevance, support healthy competition, and minimize administrative burdens for small and medium enterprises."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ditia Fikri Aufa
"Penulisan laporan magang ini dilatarbelakangi oleh adanya peningkatan aktivitas merger dan akuisisi dengan nominal yang besar di regional Asia Pasifik khususnya Indonesia, sehingga meningkatkan urgensi dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam melakukan setiap investasi agar tujuan investasi tercapai, salah satunya adalah melakukan proses uji tuntas. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis proses dan prinsip fundamental atas uji tuntas keuangan yang dilakukan oleh DFA Consulting terhadap PT GGG. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan secara langsung apa yang dilakukan oleh DFA Consulting selama proses uji tuntas keuangan dengan Graham (2001) dan Lehman Brown (2014). Hasil dari analisis adalah proses uji tuntas keuangan yang dilakukan DFA Consulting terhadap PT GGG yaitu Planning (Proposal, Client Acceptance Checklist, Engagement Letter, Kick-off Meeting, Data Request, Fieldwork Planning), Implementing (Prepare WP, Collecting Document, Document Sampling & Investigation, Normalization Earnings), dan Reporting sudah sesuai dengan proses yang dijabarkan oleh Graham (2001), namun terdapat beberapa proses yang dilakukan oleh DFA Consulting tidak ada pada penjabaran Graham (2001), dan sebaliknya. Selain itu, prinsip fundamental (Independensi, Kehati-hatian, Kelengkapan, Materialitas) dalam proses uji tuntas keuangan yang dilakukan DFA Consulting sudah sesuai dengan apa yang sudah dijabarkan Lehman Brown (2014).

The writing of this internship report is motivated by increases in volume and nominal of merger and acquisition activities in the Asia Pacific region, especially Indonesia, thus increasing the urgency in applying the prudence principle in making every investment so that the investment objectives can be achieved, one of which is conducting the due diligence process. This writing aims to analyze the fundamental processes and principles of financial due diligence conducted by DFA Consulting on PT GGG. Analysis was carried out by comparing directly what DFA Consulting did during the financial due diligence process with Graham (2001) and Lehman Brown (2014). The results of the analysis are the financial due diligence process conducted by DFA Consulting on PT GGG, which are Planning (Proposal, Client Acceptance Checklist, Engagement Letter, Kick-off Meeting, Data Request, Fieldwork Planning), Implementing (Prepare WP, Collecting Document, Document Sampling & Investigation, Normalization Earnings), and Reporting are in accordance with the process outlined by Graham (2001), but there are several processes carried out by DFA Consulting that are not in Graham's (2001) description, and vice versa. In addition, the fundamental principles (Independence, Prudence, Comprehensiveness, Materiality) in the financial due diligence process conducted by DFA Consulting are in line with what has been described by Lehman Brown (2014).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim Maraputra
"Merger dan Akuisisi merupakan salah satu strategi perusahaan mengembangkan usahanya. Merger merupakan penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas, sedangkan Akuisisi adalah pengambil-alihan sebuah perusahaan dengan membeli saham atau aset perusahaaan, perusahaan yang dibeli tetap ada. Agar tidak merugikan pihak yang terlibat dalam transaksi merger dan akuisisi, maka diperlukan penilain kewajaran yang disebut Opini Kewajaran yang dikeluarkan oleh penasehat keuangan independen dalam bentuk Opini Audit.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Rasio Keuangan, Kualitas Auditor, dan Mekanisme Corporate Governance terhadap Opini Audit. Rasio Keuangan mencakup : Return On Equity, Earning Per Share, Debt to Equity, dan Sales Growth. Kualitas Auditor diukur berdasarkan Kantor Akuntan Publik yang masuk dalam kategori Big Four atau Non Big Four. Mekanisme Corporate Governance mencakup, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, dan Dewan Komisaris Independen. Dengan menggunakan data yang bersumber dari Perusahaan-Perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu 1999- 2010 maka didapat 51 perusahaan dengan karakteristik memiliki data lengkap sebagai sampel. Analisis Statistik dilakukan dengan menggunakan Regresi Logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan Rasio Keuangan terhadap Opini Audit untuk seluruh perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi. Namun bila dianalisis terpisah antara perusahaan target dan pengakuisisi, maka hanya Return on Equity yang berpengaruh pada perusahaan target terhadap Opini Audit. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Kualitas Auditor dan Mekanisme Corporate Governance terhadap Opini Audit.

Merger and Acquisition are one of the company's strategies to expand its business. Merger is the unification of two or more separate companies into one entity, whereas Acquisition is a takeover of a company by buying shares or firms? assets, but the bought-shares companies still exist. In order not to lose the parties involved in merger and acquisition transactions, it is needed a fairness assessment called Fairness Opinion issued by the independent financial advisers in the form of Audit Opinion.
This research aims to analyze the effect of Financial Ratios, Auditor Quality, and Corporate Governance Mechanism to Audit Opinion. Financial ratios include: Return On Equity, Earning Per Share, Debt to Equity, and Sales Growth. Auditor Quality is measured based on the Public Accounting Firm included in the category of Non-Big Four or Big Four. Corporate Governance Mechanism includes Institutional Ownership, Managerial Ownership and an Independent Board of Commissioners. By using data sourced from Companies that did mergers and acquisitions in Indonesia Stock Exchange within 1999-2010, it is acquired that 51 companies with characteristics have complete datas as samples. Statistical analysis is performed using Logistic Regression.
The results show that: There is a significant effect of Financial Ratios to Audit Opinion for all companies did the mergers and the acquisitions. However, if it is analyzed separately between target and acquirer companies, only the Return on Equity affects the company's target to Audit Opinion. There was no significant effect between the Auditor Quality and Corporate Governance Mechanism on the Audit Opinion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>