Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ansilla Twiseda Mecer
"ABSTRAK
Laporan ini merupakan hasil dan evaluasi pelaksanaan program motivasi dan
menanamkan kesadaran menabung pada keluarga di komunitas Al Bahar.
Program intervensi ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan tambahan
tentang pendidikan menabung dan memotivasi perilaku menabung sehingga
warga dapat membantu dirinya sendiri keluar dari lingkaran kemiskinan. Metode
yang digunakan adalah Experiential Learning Lewin (1944) dan teori motivasi
Klenginna (1981). Secara umum, program intervensi ini berhasil dilakukan,
bahkan ibu mulai mempraktekkan menabung, meskipun perilaku tersebut harus
terus diberi penguatan supaya menjadi perilaku baru yang menetap. Latar belakang
motivasi perilaku menabung ibu juga didiskusikan dalam laporan ini.

ABSTRACT
In order to prevent perpetual poverty in a low socioeconomic status community,
an intervention programme was conducted in A1 Bahar area. The intervention
programme intended to raise awareness and motivation toward saving money. The
methods used in this programme were Lewin’s Experiential Learning (1944) and
Klenginna’s motivational theory (1981). In general, the result showed
performance in saving money improved even though mothers/wives need more
reinforcements to keep the sustainability of the behaviour. The motivational
background of saving money behaviour was discussed."
2008
T37619
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prapto Yuwono
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Natasia Josephin
"Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena rendahnya tingkat menabung di Indonesia. Rendahnya tingkat menabung individu, khususnya pada dewasa muda dapat dipengaruhi berdasarkan aspek ekonomi dan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan, sikap terhadap risiko dan kepuasan keuangan terhadap intensi menabung pada karyawan dewasa muda. Partisipan sebanyak 434 orang karyawan yang berusia 21-40 tahun dengan minimal pendidikan D3, diperoleh melalui teknik accidental sampling dan snowballing.
Pengukuran literasi keuangan menggunakan alat ukur TPK (Tes Pengetahuan Keuangan) yang dibuat (Sjabadhyni dkk, 2016) berdasarkan teori Lusardi & Mitchell (2014), sikap terhadap risiko dari alat ukur ROQ milik Rohrmann (2004) dan kepuasan keuangan dari Chuan dkk (2012).
Berdasarkan teknik statistik regresi yang di gunakan, diketahui Ho ditolak (R Square=0,44, p<0,01), yang berarti bahwa terdapat pengaruh literasi keuangan, sikap terhadap risiko dan kepuasan keuangan terhadap intensi menabung pada karyawan dewasa muda.
Hasil penelitian ini berarti karyawan usia dewasa muda memiliki tingkat literasi keuangan yang baik, memiliki sikap menghindari risiko dan memiliki kepuasan keuangan yang tinggi akan memiliki intensi menabung yang tinggi. Oleh karena itu implikasi dari penelitian ini ialah dengan mengedukasi tentang risiko keuangan yang harus diberikan kepada setiap lapisan masyarakat sedini mungkin.

This study was based on the phenomenon of the low saving rates in Indonesia. The low of individual saving rate, especially in young adults can be influenced based on the economic and psychological aspects. This study attempts to know the influence financial literacy, risk attitudes and financial satisfaction on saving intention among young adult employees. Participants in this research as many as 434 employees that aged 21-40 years old with at least D3 background education, that obtained through accidental sampling.
The measurement of financial literacy was using TPK (Finanncial Knowledge Test) measurement instrument that made by Sjabadhyni, et al (2016) according to Lusardy & Mitchell?s theory (2014), the measurement of risk attitude was using Rohrmann?s (2004) ROQ instrument and the measurement of financial satisfaction was using developed Chuan et all's (2012) instrument.
Based on a regression statistical technigue that used, the result showed that the null hyphothesis is rejected (R Square-0.44, p<0.01), which means there was a significant influence of financial literacy, risk attitudes and financial satisfaction on saving intention among young adult employees.
Result of this study is that the young adult employees who have the good financial literacy, have attitudes avoid the risk and high financial satisfaction will be more higher saving intention. The implication of this study is to educate earch layer of the community as early as possible about financial risk.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Ershanny Aulia Rachmawati
"Penelitian ini didasari oleh pentingnya menabung bagi karyawan dewasa muda. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh literasi keuangan dan parental socialization secara bersamaan terhadap intensi menabung. Pengukuran literasi keuangan menggunakan Tes Pengetahuan Keuangan (Sjabadhyni et al., 2016), pengukuran variabel parental socialization menggunakan alat ukur Parental Socialization (Otto, 2009), dan pengukuran intensi menabung dikembangkan dari Ladhari dan Michaud (2015). Responden sebanyak 434 karyawan dewasa muda secara accidental.
Pengolahan statistik menunjukkan pengaruh signifikan dari literasi keuangan dan parental socialization terhadap intensi menabung secara bersamaan dengan (F=5.644, p <.01). Diharapkan karyawan dewasa muda menyadari pentingnya memiliki pengetahuan tentang isu-isu keuangan, agar mereka lebih terdorong mengelola keuangannya dengan baik. Selain itu, orang tua perlu melakukan sosialisasi keuangan kepada anak sejak dini.

This research was based on the importance of saving for young adult employees. This research has objectives to observe the influence of both financial literacy and parental socialization to saving intention. Financial literacy measurement was using an instrument of Financial Knowledge Test (TPK) developed by Sjabadhyni et al. (2016), for the measurement of parental socialization was using Parental Socialization measurement tool from Otto (2009), and then measurement of the intention of saving was using an instrument developed by Ladhari and Michaud (2015.) Respondents are consisted of 434 young adult employees with the accidental type.
Processing statistics shows there is significant influence from financial literacy and parental socialization on saving intention (F=5.644, p<.01). Hopefully employees could enhance their knowledge regarding to financial issues, subsequently they can manage their finance well. Furthermore, parents need to give children financial socialization since early stage.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Nur Larasati
"Penelitian ini didasari oleh fenomena yang terjadi di Indonesia bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak melakukan perilaku menabung. Padahal menabung dapat menjamin kesejahteraan manusia di masa depan dan juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana faktor literasi keuangan dan peer influence dapat mempengaruhi intensi menabung seseorang. Terdapat 434 karyawan dewasa muda yang menjadi responden dalam penelitian ini dan diperoleh dengan menggunakan teknik accidental sampling. Seluruh responden diminta untuk mengisi alat ukur dari masing-masing variable yang diukur dalam penelitian ini. Pengukuran literasi keuangan menggunakan alat ukut Tes Pengetahuan Keuangan atau TPK (2016) yang dikembangkan peneliti berdasarkan dimensi literasi keuangan dari teori Lusardi dan Mitchell (2014), pengukuran peer influence menggunakan pengukuran dari Otto (2009), dan pengukuran intensi menabung menggunakan pengukuran dari Ladhari dan Michaud (2015). Skor yang didapatkan dari masing-masing alat ukur diuji secara statistik menggunakan teknik regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa literasi keuangan memiliki pengaruh terhadap intensi menabung (β = .153 , p = .001 , p<.05) sedangkan peer influence tidak memiliki pengaruh terhadap intensi keuangan (β = .045 , p = .346, p<.05). Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan karyawan dapat meningkatkan perilaku menabungnya dengan meningkatkan literasi keuangannya.

This study was based on the phenomenon that has been going on in Indonesia that there is a lot of people who didn?t save their money. Saving money is really important for ourselves and also for our country. It can help guarantee our future and also raise the level of well-being in Indonesia. This study aims to review the extent to which financial literacy and peer influence can affect saving intention among young adult employees. There is 434 young adult employees that involved in this research as a respondent. Accidental sampling technique was used to collect the respondent. All of the respondent was asked to fill the questionnaire that consist of three measurement that represent the three variable in this research. TPK (Tes Pengetahuan Keuangan) (2016) that has been developed by the researcher using the dimension of financial literacy from Lusardi and Mitchell (2014) was used to measure financial literacy, peer influence measurement by Otto (2009) was used to measure peer influence, and saving intention scale by Ladhari and Michaud (2015) was used to measure saving intention. All of the total score from each measurement will be analyzed by multiple regression statistic analysis. Results found that financial literacy can affect saving intention (β = .153 , p = .001 , p<.05), but on the other side peer influence can not affect saving intention (β = .045 , p = .346, p<.05). Based on this research, young adult employee is expected to improve ther financial literacy skills in order to increase their saving behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Fadhilah
"Literasi keuangan telah diketahui mampu memengaruhi intensi menabung, selain itu terdapat faktor lain yang terbukti dapat mempengaruhi intensi menabung yaitu optimisme, dan diduga efek kedua faktor tersebut akan berbeda jika diteliti secara bersamaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan dan optimisme secara bersamaan terhadap intensi menabung pada karyawan dewasa muda. Pengukuran intensi menabung dikembangkan oleh peneliti dari alat ukur intensi Ladhari dan Michaud (2015). Literasi keuangan diukur dengan instrumen Test Pengetahuan Keuangan (TPK) yang dikambagan oleh Sjabadhyni et al., (2016). Sedangkan optimisme diukur dengan alat ukur LOT-R (Life Orientation Test - Revised) yang dikembangkan oleh Scheier, Carver dan Bridges (1994).
Hasil penelitian menjukan bahwa literasi keuangan dan optimisme berpengaruh secara bersamaan terhadap intensi menabung, sehingga Ho ditolak F(434) = 7.646, p < 0.01, (R2 = 0.034). Artinya semakin tinggi nilai literasi keuangan dan optimisme seserorang, semakin tinggi intensi menabungnya. Implikasi dari penelitian ini adalah karyawan dewasa muda dapat meningkatkan intensinya untuk menabung, salah satu caranya dengan meningkatkan literasi keuangan dan optimisme.

Financial literacy has known for its ability to effect on someone?s saving intention, besides there is another factor that has been proved by its ability to effect someone?s saving intention which is optimism, and it assumed the effects on both factors could be different if we investigated them together. The purpose of this study is to know the effects of financial literacy and optimism simultaneously towards saving intention among young adult employees. The measurement of saving intention was done in ordinal scale developed by Ladhari & Michaud (2015). Financial Literacy was measured with Test Pengetahuan Keuangan (TPK) developed by Sjabadhyni et al., (2016). Optimism was measured with LOT-R (Life Orientation Test - Revised) developed by Scheier, Carver dan Bridges (1994).
The result showed that financial literacy and optimism is significant in effecting saving intention, so Ho is rejected F (434) = 7.646, p < 0.01, (R2 = 0.034). That means the higher someone?s financial literacy and optimism, the higher their saving intention. The implication of this study is so that young adult employees could improve their intention to save their money, by increasing their financial literacy and optimism.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S36317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isna Fitriya
"Penelitian ini mengenai gerakan menabung dan media propaganda pada masa pendudukan Jepang di Jawa yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi perang. Jepang memaksimalkan gerakan ini dengan cara melakukan propaganda melalui media film, lagu, foto, dan sayembara. Berdasarkan salah satu sumber penulisan skripsi ini seperti surat kabar Asia Raya dan Tjahaja dapat digambarkan bahwa tujuan gerakan ini dianggap berhasil. Hal ini terlihat dalam perkembangan terakhir, jumlah tabungan di Tyokin Kyoku mengalami peningkatan setiap bulannya.

This research tries to expose a Japanese saving movement and propaganda media on Java was meant to support finance The War. The Japanese propagate this movement via propaganda medias, such as movies, songs, magazine, news papers, photos, and a public contest. According to some sources, like Tjahaya and Asia Raya, this movement was a successful one. The rise of monthly savings in Tyokin Kyoku at the latest show this successfulness."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Andriani
"ABSTRAK
Menabung memiliki dampak positif bagi individu dan juga perkembangan ekonomi negara, akan tetapi tingkat menabung di Indonesia masih rendah. Penelitian ini untuk melihat pengaruh literasi keuangan dan variabel psikologi, self-control terhadap intensi menabung. Responden berjumlah (n=434) responden dengan karakteristik karyawan dewasa muda dalam rentang umur 20-40 tahun, yang diambil menggunakan teknik accidental sampling. Literasi keuangan diukur menggunakan alat ukur Tes Pengetahuan Keuangan (TPK) yang telah dikembangkan oleh tim peneliti, Sjabadhyni et al.(2016) berdasarkan teori Lusardi & Mitchell (2014), self-control diukur menggunakan Self-Control Scale yang dikembangkan oleh Tangney, Baumeister dan Boone (2004), dan Intensi menabung diukur menggunakan alat ukur yang telah diadaptasi dari Ladhari dan Michaud (2015). Analisis statistik multiple regression, menunjukan bahwa hipotesis null penelitian ditolak (F(434)=11.023, p < .01), yang berarti terdapat pengaruh signifikan literasi keuangan dan self-control terhadap intensi menabung secara bersama-sama. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk merancang intervensi bagi karyawan dewasa muda agar lebih mampu mengendalikan diri sehingga perilaku menabung mereka meningkat.

ABSTRAK
The act of saving gives advantages for individual savers as well as the nation's economy; however, the level of saving in Indonesia is still relatively inferior. As the authority who supervise and control the financial services activity, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), approaches the savers to elevate the financial literacy. This study aims to look at the effect of financial literacy and a psychological variable, self-control, toward the intention of saving in young adult employees. The results of this study are expected to be able to inform the impacts of each variable toward the intention of saving. The financial literacy was measured using an assessment tool, which had been previously developed by the researcher and underpinned by the theory of Lusardi& Mitchell (2014). Self-control was measured using Self-Control Scale, which had been developedby Tangey, Baumeister, and Boone (2004).Lastly, we gauge the intention of saving with a scale that was adapted from Ladhari and Micahud (2015). The respondents of the study are (n=434) employed young adults. There is significant evidence to reject the null hypothesis (F(434)=11.023, p < .01), which can conclude that the effect of both financial literacy and self-control on the intention of saving is significant. The results also have shown that self-control has a stronger impact than financial literacy. These results are hoped to be useful in planning interventions to the employed young adults so that they would understand personal financial management better; that is by saving.
"
2016
S63644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Disa Daniyah Utami Putri
"Tingkat pemahaman masyarakat Indonesia terhadap pasar modal masih sangatrendah. Hal ini mendorong PT Bursa Efek Indonesia berinovasi menyelenggarakankampanye industri pasar modal dengan judul Kampanye ldquo;Yuk Nabung Saham rdquo;.Tujuan utama kampanye ini adalah untuk mengajak masyarakat berinvestasi sahamdimulai dari sejak dini sehingga dapat menggeser budaya masyarakat Indonesia darisaving society menjadi investment society. Kampanye MPR ini menarik untukdibahas karena belum ada yang pernah menyelenggarakan kampanye serupa diIndonesia. Oleh sebab itu, jurnal ini akan membahas bagaimana strategi MPR dalamkampanye Yuk Nabung Saham, media yang digunakan, hingga bentuk kegiatankampanye.
The level of understanding of the people in Indonesia about the capital marketis very base. This encourages The Indonesia Stock Exchange innovating campaign forcapital market industry with a title ldquo Yuk Nabung Saham rdquo . The main objective of thiscampaign is to urge people to invest in stocks starting from an early stage andchanges the Indonesian culture of saving society to investment society. MPRcampaigns are of particular interest because no one has ever organized a similarcampaign in Indonesia. Therefore, this paper will discuss how the MPR in thecampaign strategy ldquo Yuk Nabung Saham rdquo , the media used, and the campaignactivities."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syofriza Syofyan
"Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu faktor-faktor apa saja yang bisa mendeterminasi tabungan secara signifikan, yakni dalam hal preferensi atau keinginan untuk menabung, kemampuan untuk menabung, dan fasilitas untuk menabung. Model estimasi dilakukan dengan meregresi kepemilikan tabungan dan saving rate sebagai variabel terikat dengan metode panel dan OLS. Respon dan preferensi menabung individu dianalisa dalam perspektif ekonomi mikro. Pendekatan kelembagaan dan perspektif ekonomi makro diaplikasikan saat menganalisa kapasitas individu dan fasilitas menabung. Pendekatan kelembagaan kedua dilakukan melalui pengukuran inklusi keuangan. Secara umum, hasil studi memperlihatkan faktor demografi sangat berperan dalam menentukan tabungan dalam perspektif ekonomi mikro. Sementara dalam perspektif ekonomi makro, faktor kelembagaan dan pendapatan juga berperan dalam menentukan tabungan

This study seeks to find which factors can determine saving significantly, namely in terms of preferences or willingness to save, capacity to save, and facilities to save. The estimation model was carried on by regressing saving ownership and saving rate as dependent variables with panel and OLS methods. Individual’s responses and preferences to save were analysed with microeconomic perspectives. Institutional roles and macroeconomic perspectives were applied when analysing one’s capacity and facilities to save. The second institutional approach was carried on through financial inclusion measurement. In general, the results show that demographic factors have a significant role in determining savings in microeconomic perspective, whereas in macroeconomic perspective, institutional role and income can also determine saving as well."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>