Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Olivia Cindy Monica
"Evolution process not only occurs in the biological area, but also in the cultural area. On the one hand, from one of the evolution theories, it has been known that the unit of replication is gene. On the other hand, the unit of transmission and replication in the cultural evolution can be associated with meme. Similar to genes that propagate themselves through a process called reproduction, memes also propagate themselves from person to person through a process called imitation. By way of imitation, memetic theory explains the development and the evolution of a culture. Imitating others points to the phenomena where ideas, information, behaviour, things, or style are passed on or spread/repeated by certain people. The process in which cultural elements (memes) are passed onto other groups can be considered as a sort of cultural transmission. Memes propagate for themselves and in this way they survive and exist in the human culture. Human mind has the ability for imitating information and ideas, therefore a human being is seen as an agent of meme evolution. Memes are spread out through human interactions and the various kinds of media. In this sense, culture will always be in the state of developing and changing"
Bandung: Department of Philosophy, 2021
105 MEL 37:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Al Wahida
"ABSTRAK
Teknologi digital sudah mengubah banyak sekali aktivisme sosial yang terjadi dalam dunia daring (dalam jaringan); salah satu aktivitas tersebut adalah penggunaan memes yang sudah menjadi hal yang umum dan cukup melekat untuk masyarakat. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menganalisa bagaimana penggunaan memes dalam kampanye Movember dan juga mengukur seberapa efektif kampanye Movember berdasarkan aspek-aspek fidelity, fecundity, longevity, replicability dan searchability. Metode yang akan digunakan dalam tulisan ini adalah dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Analisis tulisan ini juga akan menganalisa bagaimana kegiatan daring (memes) sering digunakan dengan tujuan untuk membantu mencapai tujuan dari sebuah kampanye, misalnya dengan menarik perhatian masyarakat dan juga mendapatkan partisipasi dari masyarakat. Selain daripada itu, tulisan ini juga akan menganalisa bagaimana dampak dari kegiatan aktivisme daring terhadap aktivisme social dalam kehidupan luring

ABSTRACT
Digital technology has changed a lot of social activism that happens in the online world, one of the activities is the use of memes which is already being a common thing in our environment. This paper aims to examine the use of memes for an online activism, Movember Campaign, and to measure how effective the Movember Campaign is based on the aspects of fidelity, fecundity, longevity, replicability and searchability. The methods used for this paper is quantitative and qualitative content analysis. The analysis is going to demonstrate how online activism (memes) are used often in order to help achieving the goals of the campaign, such as gathering people awareness and participation. Apart from that, this paper will also examine how the impact of online activism can change the off-line activism."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ritonga, Rieska Winda
"ABSTRAK
Aktivisme di masa ini telah muncul di lebih banyak tempat dengan terus berkembangnya ranah digital. Aktivitas ini disebut dengan aktivisme online. Ide dari tindakan ini tidak lagi dibatasi dalam mengisi peitis dan mengadakan demonstrasi di jalan-jalan. Meskipun relatif baru, aktivisme secara online mendapatkan tinjauan yang beragam karena dampaknya yang bervariasi terhadap tujuan yang dimaksud. Keberhasilan suatu aktivisme online selalu diperdebatkan masyarakat yang sering terbagi menjadi dua suara besar; sebagian berpendapat tindakan ini hanya sekedar slacktivism, sementara sebagian lainnya yang berpikir lebih baik untuk melakukan sesuatu daripada tidak sama sekali. Penelitian ini mengambil salah satu contoh dari aktivisme online, Always rsquo; LikeAGirl. Keberhasilan kampanye LikeAGirl akan diselidiki dan akan dihubungkan ke aktivitas memeticnya. Penelitian ini akan menganalisa keberhasilan dari kampanye tersebut berdasarkan tiga faktor dari meme sukses yang dinyatakan oleh Dawkins, yaitu memiliki jangka waktu beredar yang panjang longevity , kualitas replikatif fecundity , dan kualitas mudah diingat fidelity.

ABSTRACT
Activism has now emerged to more platforms with the ever evolving digital realm. This activity is called online activism. The idea of act is no longer limited into filling in petitions and holding demonstrations on the streets. Although relatively new, online activism receives mixed reviews from public due to its varying impact towards the causes. The success of an online activism is always debated as the public is often divided into two those who think the act is merely slacktivism, and others who think it is better to do something than nothing at all. This research takes one example of an online activism, Always rsquo LikeAGirl. We will investigate the success of LikeAGirl campaign, linking it to its memetic activity. We will analyse the success based on three factors of a successful meme stated by Dawkins, which includes longevity, fecundity, and fidelity."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dira Ballerina
"Menumpuknya pesawat terbang pada saat pemeliharaan berkala menyebabkan kurangnya pesawat terbang yang dapat dioperasikan untuk pelatihan bagi mahasiswa penerbang. Untuk itu diperlukan jadwal pemakaian dan jadwal pemeliharaan pesawat terbang agar diperoleh jadwal yang optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh suatu sistem penjadwalan pemeliharaan pesawat terbang yang optimal dengan meminimumkan terjadinya pemeliharaan 2000 jam secara bersamaan dengan metode Algoritma Menetika.
Hasil yang dicapai adalah jadwal pemeliharaan pesawat terbang dengan meminimumkan terjadinya pemeliharaan 2000 jam selama 10 tahun dengan standard deviasi sebesar 0,43955.

Stacked of aircraft at the time in a periodic aircraft maintenance causing the lack of aircraft which is operated for the aviation training students. This require the schedule usage and aircraft maintenance schedule in order to obtain the optimal schedule.
This study aims to obtain a maintenance scheduling system of the optimal aircraft to minimize the occurrence of 2000-hour maintenance in conjunction with memetic algorithm method.
The results are an aircraft maintenance schedule to minimize the occurrence of 2000-hour maintenance for 10 years with a standard deviation of 0.43955.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51861
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anselmo Jason Edi Ngagianto
"Dalam sebuah masyarakat modern, meme internet mendominasi lanskap online dan telah digunakan untuk berbagai alasan, lebih dari sekadar sebuah sarana komunikasi. Namun, satu meme bernama "We are Number One" menjadi populer pada tahun 2016 berbeda dengan antara yang lain dimana meme tersebut digunakan untuk meningkatkan kesadaran terhadap sebuah masalah tertentu. Awalnya sebuah lagu yang diproduksi untuk acara televisi anak-anak Islandia, "We are Number One" telah mendapatkan ketenaran melalui penggunaan penggalangan dana GoFundMe untuk salah satu pelaku aslinya. Ini dilakukan melalui sebuah upaya kolaboratif antara pembuat konten YouTube yang mengunggah remix lagu asli dan pengguna YouTube yang sering terlibat dalam meme di platform tersebut. Fenomena ini mengundang penelitian untuk memeriksa meme melalui lensa budaya partisipatif dan mendefinisikannya kembali sebagai sebuah video memetik. Melalui penelitian sekunder menggunakan artikel berita, jurnal penelitian, dan beberapa video YouTube, penelitian ini menemukan bahwa "We are Number One" dapat didefinisikan sebagai contoh kuat budaya partisipatif dan video memetika, dimana kreativitas yang terdapat di antara para penggunanya tergolong sebagai aspek terkuat. Ini dapat dikatakan sebagai contoh bagaimana budaya internet modern dapat digunakan untuk tujuan positif bersama.

In a modern society, internet memes dominate the online landscape and has been used for various reasons, more than just communication means. However, one meme named `We are Number One` that found popularity in 2016 stood among the rest by being used for raising awareness on a certain issue. Originally a song produced for a Icelandic children`s television show, `We are Number One` has garnered fame through its usage of GoFundMe fundraising for one of its original performers. This is done through a collaborative effort between YouTube content creators that uploaded remixes of the original song and YouTube users that regularly engage in the meme on the platform. This phenomenon invites research to examine the meme through a participatory culture lens and redefining it as a memetic video. Through secondary research into news articles, research journals, and multiple YouTube videos, the research found that `We are Number One` can be defined as a strong example of both a participatory culture and a memetic video, with creativity found among its users as its strongest aspect. It serves as an example of how modern internet culture can be used for a common positive cause."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abda Sakira Chusna
"Vehicle Routing Problem with Roaming Delivery Locations (VRPRDL) merupakan permasalahan pencarian rute dengan setiap pelanggannya memiliki lebih dari satu pilihan lokasi pengiriman. Dalam penelitian ini, pengiriman bisa dilakukan ke rumah pelanggan (home delivery) atau ke lokasi cadangan milik pelanggan (roaming delivery). Digunakan metode Algoritma Memetika untuk menyelesaikan VRPRDL pada penelitian ini. Algoritma Memetika bekerja dengan cara melakukan operasi genetika pada sepasang solusi dari sebuah populasi (kumpulan solusi feasible), kemudian mengolah solusi yang dihasilkan dari operasi genetika ke dalam proses local search. Data yang digunakan berupa 30 pelanggan dengan masing-masing pelanggan memiliki 2 lokasi. Dengan ukuran populasi (popsize) sebesar 10 individu, jumlah generasi sebesar 50 generasi, crossover rate (Cr) sebesar 0.3 , dan mutation rate (Mr) sebesar 0.3 pengiriman menggunakan sistem roaming delivery mampu menghemat biaya sebesar 17.45% jika dibandingkan dengan pengiriman tradisional home delivery. Selain itu, pengiriman menggunakan sistem roaming delivery hanya memerlukan 4 kendaraan pengiriman, lebih sedikit dibandingkan home delivery yang memerlukan 5 kendaraan.

Vehicle Routing Problem with Roaming Delivery Locations (VRPRDL) is a routing problem where each customer has more than one choice of delivery locations. Hence, it is necessary to determine the right location for delivery. In this study, delivery can be made to the customer's home (home delivery) or the customer's backup location (roaming delivery). The Memetics Algorithm method will be used to solve VRPRDL in this study. The Memetics Algorithm works by performing genetic operations on a pair of solutions from a population (a set of feasible solutions), then processing the solutions generated from genetic operations into a local search process. The data we used are 30 customers with each customer having 2 locations. By using population size of 10 individuals, the number of generations of 50 generations, a crossover rate (Cr) of 0.3, and a mutation rate (Mr) of 0.3, shipments using a roaming delivery system can save costs by 17.45% when compared to traditional home delivery. In addition, delivery using a roaming delivery system only requires 4 delivery vehicles, less than home delivery which requires 5 vehicles."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library