Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Mirna Putri Lestari
"
ABSTRAKKemunculan internet serta berbagai macam media sosial, semakin memudahkan manusia untuk berkomunikasi. Bukan hanya menjadi sarana berkomunikasi, namun beragam media sosial ini dalam perkembangannya juga menjadi wadah untuk mengekspresikan pengalaman bagi para penggunanya. Tulisan ini berfokus pada pengalaman yang diekspresikan melalui praktik-praktik media di Draft SMS, serta kaitannya dengan anonimitas yang ditawarkan akun resmi tersebut. Ekspresi pengalaman ini selanjutnya dapat dilihat dalam wujud pesan anonim yang dititipkan, serta komentar dari para pembaca.
ABSTRACTThe emergence of the internet and various kinds of social media, facilitate people to communicate easier across time and space. Not only as means of communications, but various social media in its development are also become a place for its users to express their experience. This paper focuses on experiences that expressed through media practices in Draft SMS, as well as their relation to the anonymity offered by this official account. The expressions of these diverse experience can be seen in the form of anonymous messages entrusted, as well as the readers."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dita Suci Febrianti
"Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat masyarakat dapat memperluas interaksinya baik secara online maupun offline. Salah satunya berinteraksi melalui media sosial. Hal tersebut menjadikan praktik bermedia melalui media sosial terus digemari oleh berbagai kalangan. Instagram sebagai salah satu media sosial yang banyak digandrungi oleh masyarakat. Kebutuhan akan interaksi dan komunikasi dengan intensitas setiap waktu dapat menjadikan Instagram memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai kebutuhan sang pengguna. Hal tersebut menjadi salah satu alasan masyarakat memiliki atau membuat akun Instagram lebih dari satu. Main account, sebagai akun Instagram yang digunakan untuk berinteraksi dengan orang-orang yang lebih luas. Second account, sebagai akun di luar akun utama dan hanya orang-orang dengan jangkauan tertentu saja (orang-orang pilihan) yang berada di dalam lingkaran akun ini namun memiliki intensitas waktu lebih banyak dalam penggunaannya. Pembuatan lebih dari satu akun Instagram tentunya memiliki alasan dan makna-makna tertentu dari sang pengguna Instagram sendiri. Identitas yang ditampilkan dalam akun-akun yang dibuatnya menjadi pertimbangan sang pengguna Instagram. Pengalaman-pengalaman pribadi yang terjadi oleh seseorang dapat dibagikan melalui Instagram sebagai bentuk ekspresi dari sang pengguna yang nantinya dapat memunculkan suatu interaksi di akun Instagram tersebut.
The development of increasingly modern technology makes people able to expand their interactions both online and offline. One of them interacts through social media, which makes the practice of media through social media regularly favored by various groups. Instagram as one of the social media that is loved by many people. The need for interaction and communication with intensity at any time can make Instagram have different functions according to each users needs. The various function is one of the reasons people have more than one Instagram account. The main account used to interact with a broader range of people. The second account used as an account outside the main account and targeted to only people with a certain range (selected people) who are in this account circle but with more time intensity. Signing up for more than one Instagram account certainly has certain reasons and meanings from the Instagram user. The identity displayed in the accounts he or she made was taken into consideration by the Instagram user. Personal experiences that occur by someone can be shared through Instagram as a form of expression from the user who later can bring up an interaction on the Instagram account."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Naufal Dicky Pradityo
"Pemain berinteraksi dengan video game melalui berbagai aktivitas di luar bermain, seperti modding, spectatorship, dan transaksi virtual goods. Dalam kasus DOTA 2, pemain secara aktif berpartisipasi dalam produksi dan distribusi cosmetic item. Riset ini mengeksplorasi dinamika cosmetic item sebagai media-oriented practice dengan mengkaji sirkulasi virtual goods dalam komunitas DOTA 2 sebagai bentuk budaya partisipatoris. Riset ini menerapkan pendekatan kualitatif dan paradigma konstruktivis-interpretif dengan metode studi kasus. Temuan menunjukkan bahwa praktik penggunaan dan sirkulasi cosmetic item terorganisir secara sosial dalam komunitas pemain DOTA 2 serta dalam kehidupan pribadi masing-masing pemain. Aktivitas bermain, menggunakan, dan mengoleksi cosmetic item mengonstruksi secara sosial pengalaman pribadi setiap pemain.
Players engage with video games through a variety of activities outside of gameplay, such as modding, spectatorship, and transactions of virtual goods. In the case of DOTA 2, players actively participate in the production and distribution of cosmetic items. This research aims to explore the dynamics of cosmetic items as media-oriented practices by looking at virtual goods circulation within the DOTA 2 community as a form of participatory culture. This research uses a qualitative approach alongside a constructivist-interpretive paradigm through a case study method. Findings suggest that the practice of using and circulating cosmetic items is socially organised not only within the DOTA 2 community, but also within each player’s personal lifes. The practice of playing, using, and collecting cosmetic items socially constructs each player’s personal experience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library