Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
[FKM UI, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; Bandung Health Polythenic],
PS-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Herlena Hayati
"Menurut WHO 2008, Indonesia termasuk negara dengan prevalensianemia katagori berat ge;40 , Riskesdes 2013 menyebutkan prevalensi anemiamaternal sebesar 37,1 . Perdarahan merupakan penyebab utama kematian ibu 30.3 dan anemia maternal merupakan faktor risiko utama perdarahan. 51,5 kematian maternal disebakan oleh anemia maternal sebagai penyebab kematiantidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan anemia maternal dan penyebabnya di RSUD AM ParikesitTenggarong Tahun 2017. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatifdan kualitatif. Rancangan kuantitatif menggunakan metode deskriptif analitikdengan desain studi cross sectional dengan jumlah sampel 214 ibu hamil.Sedangkan rancangan kualitatif menggunakan RAP, analisis data menggunakancontent analisis dengan jumlah informan 37 orang. Hasil penelitian menunjukkanada hubungan yang bermakna antara status gizi RP=1,7; 95 CI: 1,1-2,6 dengananemia maternal setelah di kontrol kepemilikan rumah, riwayat pertolonganpersalinan, jarak kehamilan dan paritas. Tidak rumah sendiri RP=1,5; CI: 1,0-2,2 berisiko anemia. Riwayat pertolongan persalinan sebelumnnya bidan RP=0,6; 95 CI: 0,4-0,9 berisiko lebih rendah untuk anemia maternal.
Hasil penelitian kualitatif menunjukkan konsumsi heme nabati adalah konsumsi proteinterbanyak pada ibu anemia selain rendahnya kepatuhan ibu hamil dalammengkonsumsi tablet Fe dan pemahaman yang salah tentang penyebab anemiamaternal pada kelompok ibu hamil. Hal yang sebaliknya ditemukan padakelompok ibu hamil yang tidak anemia maternal, konsumsi heme hewani adalahkonsumsi harian informan, hampir seluruhnya patuh dalam mengkonsumsi tabletFe dan menyebutkan kurang asupan makanan bergizi sebagai penyebab terbanyakkurang darah pada ibu hamil. Perlu kebijakan skrening anemia pada remaja dantablet Fe prakehamilan pada calon pengantin yang anemia termasuk penanganangizi lintas program dan lintas sektoral.Kata Kunci: Anemia Maternal, Status Gizi, Ibu Hamil.

According to WHO 2008 , Indonesia is a country with a severe category anemia prevalence ge 40 , Riskesdes data 2013 found 37,1 prevalence of maternal anemia. Bleeding is a major cause of maternal death 30.3 and maternal anemiais a major risk factor for bleeding. 51.5 of maternal deaths are caused bymaternal anemia as the cause of indirect death. This study aims to determine thefactors related to maternal anemia and its causes in RSUD AM ParikesitTenggarong Year 2017. The research used quantitative and qualitative researchmethods. Quantitative design uses descriptive analytic method with crosssectional study design with 214 samples of pregnant women. While the qualitativedesign using RAP, analysis method used content analysis with number ofinforman 37 people. The results showed that there was a significant correlationbetween nutritional status RP 1.7, 95 CI 1,1 2,6 with maternal anemia aftercontrolled home ownership, history of delivery assistance, distance of pregnancyand parity. Not having a home RP 1.5 CI 1.0 2.2 is more at risk of anemia.History of delivery assistance midwives RP 0.6, 95 CI 0.4 0.9 lower riskfor maternal anemia.
The result of qualitative research shows that vegetable hemeconsumption is the most protein consumption in the mother of anemia besides thelow compliance of pregnant mother in consuming Fe tablet and the wrongunderstanding about maternal anemia cause in pregnant women group. Theopposite is found in the group of pregnant women who are not maternal anemias,animal heme consumption is the daily consumption of informants, almost entirelyobedient in consuming Fe tablets and mention less intake of nutritious foods asthe most cause of less blood in pregnant women. Anemia screening policy isrequired on adolescents and Fe tablets for fre conception in bridal candidatesincluding cross program and cross sectoral nutritional care.Key words Maternal Anemia, Nutrional Status, Pregnant Women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48540
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trivanie Erlim Putri
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pendidikan ayah dan pendidikan ibu terhadap status nutrisi anak usia 6-59 bulan. Status nutrisi anak yang terdiri atas malnutrisi dan tidak malnutrisi dihitung menggunakan aplikasi antropometri WHO berdasarkan pengukuran TB/U, BB/U, dan BB/TB. Analisis regresi logistik menggunakan data IFLS 2014 digunakan untuk dapat menjawab tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ayah dan ibu signifikan berpengaruh pada status nutrisi anak. Namun, setelah memasukkan variabel kontrol, tingkat pendidikan ayah tidak signifikan berpengaruh terhadap status nutrisi anak usia 6-59 bulan, sedangkan tingkat pendidikan ibu memiliki pengaruh signifikan terhadap status nutrisi anak usia 6-59 bulan. Kecenderungan mengalami malnutrisi lebih tinggi pada anak dari ibu yang berpendidikan rendah. Diantara semua variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini, variabel yang signifikan berpengaruh terhadap malnutrisi anak yaitu usia 12-23 bulan dan 24-35 bulan, lahir dengan berat rendah, tinggi ayah, tinggi ibu, dan tinggal di perdesaan. Namun, jenis kelamin, status ASI Eksklusif, Imunisasi DPT3, status kerja ibu, dan status ekonomi rumah tangga tidak signifikan berpengaruh pada malnutrisi anak usia 6-59 bulan.

This study was conducted to determine the effect of fathers education and mothers education on the nutritional status of children aged 6-59 months. The nutritional status of children consisting of malnutrition and not malnutrition was calculated using the WHO anthropometry application based on measurements of TB/U/BB/U, and BB/TB. Logistic regression analysis using 2014 IFLS data was used to answer the research objectives. The results showed that the level of fathers education and mothers education significantly affected the nutritional status of children. However, after entering the control variable, fathers education level did not significantly influence the nutritional status of children aged 6-59 months, while the mothers education level had a significant influence on the nutritional status of children aged 6-59 months. The tendency to experience malnutrition is higher in children of less educated mothers. Among all the control variables that used in this study, there are several variables that significantly influence child malnutrition such as age 12-23 months and 24-35 months, born with low weight, high father, high mother, and living in rural areas. However, gender, exclusive breastfeeding status, DPT3 immunization, maternal employment status, and household economic status did not significantly affect malnutrition of children aged 6-59 months."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library