Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ito Iswati
"Kanker merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan pertumbuhan normal. Mastektomi tidak hanya meninggalkan bekas secara fisik, namun juga terhadap psikologis pasien yaitu menurunkan perasaan bangga sebagai wanita. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsep diri pasien post masektomi yang melibatkan 85 responden dengan teknik simple random sampling. Hasil analisis univariat menjelaskan bahwa mayoritas responden post masektomi memiliki konsep diri yang positif (55,3%). Pasien post masektomi perlu diberikan konseling serta perilaku caring, sehingga pasien dapat menerima perubahan dalam dirinya dengan konsep diri yang positif.

Cancer in a condition in wich the cells have lost control and normal growth. Mastectomy scars not only impact to physically, but also reduced the patients psychological sense of pride as a women. The purposed of this descriptive study to describe the self-concept of postmastectomy patients involving 85 respondents patients with simple random sampling tecnique. The results of univariate analysis expalins the majority mastectomy patients need to be counseled and caring behavior, so that patients can received the changed in him with a positive self-concept;Cancer in a condition in wich the cells have lost control and normal growth. Mastectomy scars not only impact to physically, but also reduced the patients psychological sense of pride as a women. The purposed of this descriptive study to describe the self-concept of postmastectomy patients involving 85 respondents patients with simple random sampling tecnique. The results of univariate analysis expalins the majority mastectomy patients need to be counseled and caring behavior, so that patients can received the changed in him with a positive self-concept."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Rizkia Amalida
"Kanker payudara merupakan masalah kesehatan yang paling sering dialami oleh wanita di wilayah perkotaan. Gaya hidup kurang baik, kurangnya riwayat menyusui serta genetis merupakan faktor resiko berkembangnya kanker payudara di wilayah perkotaan. Mastektomi merupakan salah satu terapi penyembuhan kanker payudara. Ansietas preoperatif dan nyeri pasca operatif merupakan masalah yang kerap menyertai mastektomi. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pemberian terapi massase tubuh sebagai bentuk tindakan mandiri keperawatan dalam mengatasi masalah ansietas preoperatif dan nyeri pasca operatif. Massase tubuh dilakukan pada dua jam preoperatif dan satu hari pasca operatif selama 30 menit. Massase disertai dengan pemberian teknik relaksasi napas dalam pada tahap preoperatif dan dikombinasikan dengan pemberian medikasi anti nyeri pada tahap pasca operatif. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat ansietas preoperatif klien berkurang, nyeri postoperatif tidak dialami dan tingkat relaksasi pasca operatif klien meningkat setelah dilakukan massase. Massase direkomendasikan dalam asuhan keperawatan dengan klien mastektomi.

Breast cancer is the most common health problem experienced by urban area's women. Poor lifestyle, lack of breasfeeding experience and genetic are risk factors for breast cancer in urban areas. Mastectomy is one form of treatment for breast cancer. Preoperative anxiety and postoperative pain are problems that appear during mastectomy. This research aims to analyze the implementation of body massage therapy as an independent nursing action in order to solve preoperative anxiety and postoperative pain problems. Massage was given two hours before mastectomy and one day postsoperative for 30 minutes. Massage was given along with deep breathing relaxation technique during preoperative phase dan combined with pain killer medication on postoperative phase. The results showed that preoperative anxiety levels decreased, postoperative pain isn't experienced and postoperative relaxation level increased after massage. Massage recommended on nursing care with mastectomy client.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayuningdyah Sekararum
2010
S3673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sali Rahadi Asih
"Kanker payudara menempati salah satu urutan teratas penyakit yang membahayakan jiwa manusia. Penanganan utama kanker payudara dilakukan melalui operasi pengangkatan payudara, atau maslektomi. Wanita mastektomi mengalami berbagai macam fenomena yang, mempengaruhi kondisi fisiologis dan psikologis. Adapun kondisi Esiologis berkaitan dengan rangkaian penanganan dan efek samping obat. Kondisi psikologis berkaitan dengan penyakit kanker, efek pengangkatan payudara dan hubungan sosial. Berbagai fenomena diatas menimbulkan berbagai dinamika emosi,kecemasan, pikiran dan konflik yang berpengaruh terhadap penyesuaian diri. Oleh karena itu informasi mengenai dinamika diatas perlu diketahui untuk membantu proses penyesuaian diri wanita mastektomi. Dalam ilmu Psikologi terdapat berbagai macam tes, salah satunya adalah thematic Apperception Test (TAT) yang merupakan tes proyektif Tes ini memiliki stimulus berupa gambar dan memunculkan respon yang bervariasi pada tiap individu. Tujuan tes ini mengungkap dorongan-dorongan dominan, emosi-emosi, sentimen-setimen, kompleks serta konilfik yang bersifat tidak kentara dan termenifestasi dalam hubungan interpersonal individu. Pemberian TAT pada wanita mastektomi bertujuan mengungkap berbagai pikiran dan perasaan yang terhambat karena tidak mau diakui ataupun tidak dapat diakui karena tidak dlsadari. Hasil yang didapatkan dari TAT digunakan untuk membantu wanita mastektomi untuk lebih memahami diri mereka sehingga membantu dalam proses penyesuaian diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran respon TAT pada wanita maslektomi, persepsi wanita mastektomi mengenai imej ketubuhan, hubungan seksual/suami-istri dan fenomena kematian. Anammesa digunakan sebagai informasi mengenai persepsi subyek yang bersedia diungkap. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif, menggunakan data primer berupa anamnesa subyek dan respon-respon yang diperoleh dari TAT. Jumlah subyek yang digunakan dalam penelitian adalah lima orang wanita mastektomi. Hasil penelilian menunjukkan bahwa TAT dapat mengungkap dinamika pikiran dan perasaan yang lebih kaya dibandingkan anamnesa subyek. Persepsi subyek mengenai imej ketubuhan adalah merasa diri tidak lengkap tidak percaya diri dengan tubuhnya dan rasa iri terhadap wanita lain yang benasib berbeda Ada kekhawatiran akibat kehilangan bagian tubuh vital yang, berkaitan dengan pembentukan citra diri mereka sebagai seorang perempuan. Persepsi subyek mengenai hubungan seksual/suami adalah merasa tidak berdaya, merasa cemas dan merasa bersalah akibat ketidakmampuan mereka sebagai partner dalam hubungan seksual. Subagian besar subyek beranggapan bahwa mereka memiliki kontribusi timbulnya masalah dalam hubungan perkawinan. Persepsi obyek mengenai fenomena kematian adalah perasaan cemas yang mendalam menghadapi kematian. Rasa bingung dan ketakutan timbul akibat adanya penolakan diri terhadap kematian itu sendiri yang setiap saat bisa datang. Dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, hambatan yang dialami oleh subyek karena adanya perasaan tegang dan cemas, ketidakberdayaan, kebingungan dalam hidup, serta memsakan ketidakpastian. Selain itu keinginan diri untuk keluar dari masalah namun merasa diri tidak berdaya menjadi konflik yang terus timbul dalam diri mereka."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38386
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Tandi
"Praktek residensi keperawatan medikal bedah bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dalam mengelola pasien khususnya kasus onkologi. Tujuan karya ilmiah akhir ini adalah sebagai laporan praktik keperawatan  medikal bedah onkologi di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Terdapat tiga cakupan dalam praktek residensi yaitu penerapan teori kebutuhan dasar Virginia Henderson dalam asuhan keperawatan, mengimplementasikan Evidence-based Nursin aplikasi madu terhadap penurunan derajat oral mukositis dan penerapan ERAS protokol pada pembedahan tiroidektomi dan mastektomi.
Kesimpulan: empat belas kebutuhan dasar Henderson dapat digunakan dalam asuhan keperawatan pada kasus keganasan. Aplikasi madu dapat digunakan sebagai pilihan manajemen alternatif mengurangi derajat oral mukositis pada pasien yang menjalani radioterapi, kemoradiasi dan kemoterapi. Aplikasi Eras protokol pada mastektomi dan tiroidektomi meminimalkan komplikasi.

Medical and surgical nursing residency practice aims to improve professionalism in managing patients, especially oncology cases. The aim of this scientific work is a practice report of medical and surgical nursing residency of oncology at Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. The clinical placement covered three areas: application of Virginia Henderson's basic needs theory in nursing care, evidence-based nursing practice using honey to reduce the severity of oral mucositis and application of ERAS protocols for  thyroidectomy and mastectomy surgery.
Conclusion: fourteen Henderson basic needs can be applied to cancer cases. Honey application shown to be good alternative to managing oral mukositis in patients undergoing radiotherapy, chemoradiation and chemotherapy. Application of ERAS protocol In mastectomy and thyroidectomy minimizes complications
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmalasari
"Pengobatan lini pertama pada pasien kanker payudara adalah mastektomi. Efek samping dari mastektomi diantaranya nyeri, penurunan fungsi bahu, kelemahan otot, mati rasa, keterbatasan lingkup gerak sendi bahu, dan limfedema. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh latihan shoulder range of motion (ROM) pre operatif terhadap nyeri dan fungsi bahu pada pasien kanker payudara pasca mastektomi. Desain penelitian quasi experimental dengan 42 responden kanker payudara yang menjalani mastektomi di Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) pada bulan Juni – Juli 2023. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Numerical Rating Scale (NRS) dan Shoulder Pain and Disability Index (SPADI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna terhadap skor nyeri dan fungsi bahu di hari ke-3 dan hari ke-10 setelah mastektomi pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol nilai pValue 0,000 (pValue < 0,05). Perawat dapat memberikan kombinasi latihan shoulder ROM pre operatif dan post operatif pada pasien kanker payudara yang menjalani mastektomi agar dapat menurunkan keluhan efek samping dan mencegah komplikasi dari tindakan tersebut.

The first line of treatment for breast cancer patients is a mastectomy. Side effects of a mastectomy include pain, decreased shoulder function, muscle weakness, numbness, limited range of motion of the shoulder joint, and lymphedema. This study aims to analyze the effect of preoperative shoulder range of motion (ROM) exercises on shoulder pain and function in post-mastectomy breast cancer patients. A quasi experimental design with 42 breast cancer respondents who underwent mastectomy at the Dharmais Cancer Hospital in June - July 2023. The instruments used in this study were the Numerical Rating Scale (NRS) and Shoulder Pain and Disability Index (SPADI). The results of this study indicated that there were significant differences in the scores of shoulder pain and function on day 3 and day 10 after mastectomy in the intervention group compared to the control group with a pValue of 0.000 (pValue <0.05). Nurses can provide a combination of preoperative and postoperative shoulder ROM exercises to breast cancer patients undergoing mastectomy in order to reduce complaints of side effects and prevent complications from the procedure."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrawati
"ABSTRAK
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Kanker ini merupakan kanker
yang paling umum diderita wanita. Pengalaman dan pengobatan kanker tersebut
mempunyai pengaruh yang besar dalam kualitas hidup pasien, seperti kelemahan,
nausea dan nyeri. Efek samping atau keluhan dari kanker dan pengobatannya cenderung
meningkat selama perawatan dan dapat menetap selama berbulan-bulan atau bertahuntahun.
Untuk mencapai proses penyembuhan dan pemulihan yang baik pada pasien
kanker payudara pasca mastektomi perlu adanya manajemen nyeri yang tepat. Penelitian
ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh latihan fisik terhadap nyeri pada pasien kanker
payudara pasca mastektomi di RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. Desain
penelitian ini adalah quasi eksperiment, khususnya non-equivalent control group dengan
pre dan post test. Sampel berjumlah 30 orang (15 orang kelompok intervensi yang
diberikan 7 hari latihan fisik ditambah analgesik dan 15 orang kelompok kontrol yang
diberikan terapi standar analgesik), yang diambil dengan metode non probability
sampling jenis consecutive sampling. Evaluasi tingkat nyeri dilakukan setiap hari baik
pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Hasil penelitian diperoleh adanya
penurunan tingkat nyeri setiap harinya, baik pada kelompok intervensi maupun kelompok
kontrol. Penurunan yang lebih besar terjadi pada kelompok intervensi (p=0,000), artinya
latihan fisik pada pasien kanker payudara pasca mastektomi dapat berpengaruh terhadap
penurunan tingkat nyeri. Rekomendasi hasil penelitian ini perlu adanya penelitian lanjut
dengan jumlah sampel yang lebih besar dan dilanjutkan dengan perawatan di rumah serta
dapat di jadikan salah satu intervensi keperawatan dalam menangani manajemen nyeri
pasca mastektomi.

ABSTRACT
Breast cancer is one of the common types of cancer among women. The trajectory of the
experience for having the disease and its trestment are believed to produce a big effect on
the quality of life of the patients. The experiences such as weaknesses, nauseated, and
pain have to be through by the patients on the daily bases. This side effects and
complaints created form the cancer and its therapy tend to increase during hospitalization
and can be pertinent for months or ever years. Therefore, to achieve a better healing and
recovery processes for the breast cancer patients especially post mastectomy requires the
right pain management.
The purpose of this study is to identify the effect of physical exercise on pain perceived
by the breast cancer patient after mastectomy at Dr Achmad Mochtar General Hospital,
Bukittinggi. The design was a quasi experimental using a non-equivalent control group
with pre and post test approach. There was 30 subjects participated in the study divided
two groups (the intervention group was provided with analgesic and seven days physical
exercise; and, the control group was provided with analgesic only); 15 subjects for each
grup. A non probability sampling method-consecutive type was utilized to gather the
subjects. The pain was evaluated each day to both groups.
The findings of the study demonstrated that there is a daily pain reduction between both
groups. Further, the comparison of the pain reduction between these two group leads to
the bigger pain reduction in the intervention group compared to the control group
(p=0.000). This finding showed that the physical exercise provided to the post
mastectomy-breast cancer patients has a significant effect to reduce the pain level. This
with home care; also this finding can be used as a foundation to involve physical
exercise as on of the nursing intervention in managing post mastectomy pain commonly
experienced by breast cancer patients."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shintia Silvana
"ABSTRAK
Kanker payudara merupakan tumor ganas pada jaringan payudara yang bersifat invasif dan paling sering terjadi pada wanita. Mastektomi adalah salah satu operasi kanker payudara yang mengangkat jaringan payudara beserta otot pektoralis dan nodus limfe aksila. Komplikasi lebih lanjut pada pasien yang menjalani operasi mastektomi dan diseksi nodus limfe aksila yaitu terjadinya limfedema. Studi kasus ini dilakukan untuk menganalisis intervensi keperawatan berupa latihan mobilisasi lengan pada pasien kanker payudara pasca operasi mastektomi dan diseksi nodus limfe aksila. Hasil intervensi menujukkan adanya pengaruh signifikan dari pemberian latihan mobilisasi lengan pada pasien yang ditandai dengan penurunan tingkat nyeri dan peningkatan kekuatan otot, serta tidak adanya kemerahan, edema, kesemutan dan kekakuan pada lengan. Rekomendasi dari studi kasus ini adalah perawat perlu mengetahui tanda dan gejala limfedema pada pasien kanker payudara, sehingga komplikasi pasca operasi mastektomi dan diseksi nodus limfe aksila dapat dicegah dan kualitas hidup pasien dapat meningkat.

ABSTRACT
Breast cancer is an invasive malignant tumor in breast tissues which commonly occurred in women. Mastectomy is a breast cancer surgery which breast tissues alongside pectoral muscles and axillary lymph nodes are dissected. Further complications in patients undergoing mastectomy and dissection of axillary lymph nodes is the occurrence of lymphedema. This case study was conducted to analyze nursing intervention, which is arm mobilization exercise, in post operative mastectomy and axillary lymph nodes dissection patient. The results of the intervention showed the significant effect of arm mobilization exercise in patient proven by decreased pain levels, increased muscle strength, and absence of redness, edema, tingling and stiffness in the arms. This study recommend nurses need to know the signs and symptoms of lymphoedema in breast cancer patients. Therefore, post operative complications of mastectomy and axillary lymph node dissection can be prevented and patients rsquo quality of life may increase."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library