Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 372 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Salah satu masalah yang terdapat dalam hukum tata negara Indonesia ialah tentang masa peralihan (transisi). Berkaitan dengan hal ini, berdasarkan sejarah ketatanegaraan Indonesia yang terbagi dalam empat periode, ada beberapa pengertian yang dapat diberikan tentang hal masa peralihan tersebut. Penulis sebagai seorang pakar tata negara, memberikan pengertian tentang masa peralihan tersebut dan kaitannya dengan kehidupan demokrasi dan politik negara Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang dasar yang pernah dan sedang berlaku sampai saat ini."
Hukum dan Pembangunan. Vol.27 No.1 Februari 1997: 1 - 4, 1997
HUPE-27-1-Feb1997-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Soetjipto
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Suryana Sudrajat
"ABSTRAK
Media massa berperan dalam membantu mempercepat peralihan Menurut masyarakat tradisional ke masyarakat yang lebih modern. Rogers, perubahan sikap tradisional ke yang lebih modern ini pada tingkat individu merupakan bagian dari apa yang disebut sebagai proses modernisasi, sedang pada tingkat makro ia menyebutnya sebagai pembangunan. Pendidikan, hingga kini, tetap dianggap sebagai salah satu . jawaban utama dalam proses modernisasi. Usaha pemerintah dalam memperluas kesempatan belajar dan perbaikan mutu pendidikan barangkali bisa mendukung anggapan tersebut. Pendidikan di Jawa Barat, khususnya Banten, tergolong rendah dibandingkan dengan daerah lain, Sumatra Barat misalnya. Pada dasarnya hal itu disebabkan oleh kegagalan baik sistem pendidikan pemerintah kolonial Belanda melakukan penetrasi ke pedesaan Jawa Barat, khususnya Banten. Selain itu ada tiga faktor lain yang turut mempengaruhi, yaitu struktur kekerabatan dan pemukiman desa, hubungan desa kota dan tanggapan elite desa, di Jawa Barat lebih merupakan kumpulan dari himpunan Desa rumah-rumah yang kebetulan berdekatan. Faktor ketiga, elite desa di Jawa Barat terus memperlihatkan permusuhan dengan setiap usaha pemerintah Belanda dalam hal apapun, terutama elite ulama tradisionalnya. Media Massa terutama radio dan televisi kini telah memasuki wilayah pedesaan, termasuk desa-desa di Banten. Diduga kehadirannya turut menyumbang bagi tumbuhnya aspirasi penduduk di daerah tersebut, khususnya para petani, mengenai pendidikan. Dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut tingkat aspirasi petani mengenai pendidikan (anak mereka) berkorelasi dengan tingkat pengenaan media mereka. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode survai. Dari sampel yang diperoleh, setelah diolah data kemudian disajikan dalam tabel frekuensi dan .tabel silang. Untuk mengukur kekuatan hubungan antarvariabel digunakan tes statistik menurut C Cramer. Data peneltian mendukung bahwa tedapat hubungan antara pengenaan media dan aspirasi pendidikan. Artinya, tinggi rendahnya pengenaan media berhubungan dengan tinggi rendahnya aspirasi pendidikan. Data juga menunjukan kecenderungan yang relatif tinggi di antara responden dengan tingkat pengenaan media tinggi untuk beraspirasi tinggi mengenai pendidikan anak mereka daripada mereka yang pengenaan medianya sedang dan rendah. "
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sjafri Sairi
"Why the labors of Javanese origin who worked in tobacco plantations in North Sumatera, in the colonial period, were not able to quit from their work and left the plantation, eventhough the payments they received were unworthy? The author argues that three factors are responsible to this situation. First is the punale sanctie, or the labor act. It was said in the act that the colonial government was eligible to punish a labor as he refused to work, or left the plantation. In the gamble the labors would usually be lost and run out of money. The last factor is the introduction of opium, which eventually makes the labors addicted, they ruin their life."
1997
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Udi Rusadi
Jakarta: PT Rajagrafindi Persada, 2015
302.23 UDI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
McNeill, William H.
Chicago: Unoiversity Of Chicago, 1954
901.9 MCN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tatik Mariyanti
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan mengidentifikasi faktor?faktor yang
berpengaruh dominan terhadap fertilitas yang terjadi antara
september 1986 s/d September 1987 dan untuk melihat tahap
Transisi Fertilitas di Propinsi Jawa Tengah. Studi ini
menggunakan data Survey Prevalensi Indonesia 1987 (SP187).
Kerangka pikiran yang dikembangkan disini berdasarkan pada
apa yang dikemukakan Bongaarts (1978) ada 8 variabel antara
sebagai proximate yang menyebabkan perbedaan fertilitas antar
penduduk, adapun variabel. tersebut adalah: proporsi kawin,
kontrasepsi, aborsi yang disengaja, frekuensi kumpul, menyusui,
sterilisasi, kematian janin, lama masa subur.
Dalam studi ini kerangka pemikiran Bongaarts tersebut
dìsederhanakan sesuai dengan data tersedia Lembaga Demografi UI.
Dengan keterbatasan tersebut, variabel yang diperhatikan sebagai
variabel proximate adalah: kontrasepsi, lamanya masa subur,
lamanya masa kumpul dan lamanya masa menyusui. Disamping itu
variabel sosial ekonomi yang diperhatikan adalah pendidikan
responden, pendidikan suami responden, pekerjaan suami dan agama
responden. Dalas penganalisaan nantinya semua variabel yang
diperhatikan dikontrol dengan usia responden.
Studi ini juga menentukan variabel-variabel sosial-ekonomi
mempengaruhi variabel proximate. Hal ini diperlukan untuk
mengetahui melalui variabel proximate yang semua variabel sosial?
ekonomi tersebut mempengaruhi fertilitas.
Hubungan antar variabel tersebut dianaliais dengan
menggunakan peralatan statistik regresi logistik berganda.
Analisis data ini meliputi 679 observasi. Data ini diproses
dengan menggunakan program Statistical Analysis System (SAS
Program) di Laboratorius Computer Lembaga Demografi Universitas
Indonesia.
Penemuan dari studi ini diantaranya: kontrasepsi merupakan
variabel yang paling dominan menentukan apakah responden akan
melahirkan disamping masa kumpul dan masa menyusui.
Penemuan lain adalah variabei sosial?ekonomi khususnya
pendidikan berpengaruh positif terhadap kontrasepsi, dan
berpengaruh negatif terhadap masa menyusuì sehingga berakibat
meningkatkan natural fertiliti, sedang pada masa subur dan masa
kumpul tidak berpengaruh.
Mengenai Trasisi Fertilitas Easterlin di studi ini ditemukan
bahwa Jawa Tengah sudah berapa pada pertengahan tahun ketiga dan
periode transisi ferilitas, karena pemakaian alat kontrasepsi
sudah memasyarakat tetapi natural fertiliti masih meningkat.
"
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Soetarman Mahayana
"ABSTRAK
Berakhirnya abad XIX dan memasuki awal abad XX, bagi bangsa Indonesia merupakan masa yang amat penting, mengingat pada masa itulah bangsa Indonesia memasuki masa transisi, yaitu masa ketika terjadi perubahan besar dari masyarakat dengan budaya lisan ke budaya tulis dan dari budaya dengar ke budaya baca. Masuknya sistem pendidikan modern (Belanda), telah ikut mempercepat proses terjadinya perubahan besar itu. Dunia pendidikan tidak lagi menjadi milik para bangsawan, tetapi juga para priyayi rendah. Muncul kemudian elite priyayi yang, karena dampak pendidikan itu pula, menyadari pentingnya arti pendidikan bagi bangsa Indonesia. Tumbuhlah kepedulian dan kesadaran mereka akan nasib bangsanya. Lahirlah kemudian apa yang disebut sebagai Kebangkitan Nasional.
Meningkatnya golongan pribumi yang dapat membaca dan menulis itu ditanggapi pula dengan bermunculannya media massa berbahasa Melayu. Media massa yang menggunakan bahasa Melayu, ternyata paling luas penyebarannya dan paling banyak masyarakat pembacanya. Kebanyakan pribumi waktu itu relatif dapat membaca dan memahami bahasa Melayu dibandingkan bahasa daerah tertentu. Maka pilihan pada sasaran pembaca yang berbahasa Melayu, ditanggapi pula oleh para pemilik modal atau mereka yang punya idealisme dan komitmen kebangsaan, untuk menerbitkan dan mengelola sendiri majalah atau surat kabar yang akan diterbitkannya. Di berbagai daerah lalu muncullah surat-surat kabar atau majalah yang berbahasa Melayu yang dikelola oleh pribumi sendiri. Para pengelola surat kabar atau majalah itu, menyadari pula bahwa lewat media massa, berbagai gagasan untuk kemajuan bangsa dapat dipublikasikan secara luas ke segenap lapisan masyarakat.
Dalam suasana perubahan itulah, gagasan R.A. Kartini mengenai emansipasi menyebar luas, baik melalui publikasi di media massa, maupun lewat tindakan kongkret dengan mendirikan sekolah-sekolah untuk kaum perempuan. Tirto Adhi Soerjo adalah salah seorang perintis yang memulai penerbitan majalah khusus kaum wanita, yaitu Poetri Hindia. Berturut-turut kemudian Wanita Swara, Poetri-Mardika dan majalah wanita lainnya yang tersebar di pelosok tanah air.
Mengingat waktu itu kendala utama bagi kaum wanita untuk memperoleh kemajuan menyangkut soal pendidikan, feodalisme dan adat istiadat yang membelenggu, maka isi majalah-majalah wanita itu pun, semuanya mencoba memasalahkan kedudukan dan emansipasi.wanita. Sampai tahun 1928, masalah ini benar-benar mendominasi tema yang diangkat majalah-majalah wanita. Persoalan itulah yang coba ditelusuri dan diungkapkan penelitian ini dalam kaitannya dengan gagasan emansipasi wanita."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Univeraitas Sanata Dharma, 2013
923.7 OAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Malden: Wiley-Blackwell, 2012
302.23 MED
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>