Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reyhan Taris
"Diabetes menjadi penyakit kronis dengan angka kematian yang tinggi. Tingginya angka kematian disebabkan oleh rendahnya kemampuan manajemen diri. Kemampuan manajemen diri yang rendah akibat dari kurangnya kemampuan pasien dalam mengolah informasi kesehatan yang diterima. Kemampuan mengolah informasi dapat diketahui dari tingkat melek kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara melek kesehatan dan manajemen diri diabetes melitus. Metode dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan analisis korelasi. Sampel sebanyak 52 pasien diabetes yang merupakan anggota aktif PERSADIA cabang kota Depok. Manajemen diri diabetes melitus diukur menggunakan Summay of Diabetes Self Care Activities-Revised SDSCA dan melek kesehatan diukur menggunakan Health Literacy Questioner HLQ . Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat melek kesehatan dan kemampuan manajemen yang kurang baik. Tingkat melek kesehatan berhubungan dengan manajemen diri diabetes p=0,001; ? = 0,005 . Peningkatan tingkat melek kesehatan pada pasien diabetes melitus dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan pasien tersebut dalam melakukan manajemen diri diabetes melitus. Untuk itu perlu adanya upaya dalam meningkatkan tingkat melek kesehatan salah satunya dengan pemberian edukasi.

Diabetes becomes a chronic disease with a high mortality rate. High mortality due to low self management capabilities. Low self management ability comes from lack of patient ability to process health information received. The ability to process information can be known from the health literacy level. For that reason, health literacy level is important in helping to improve the self management of diabetes mellitus. This study aims to determine the relationship between health literacy and self management diabetes melitus. The method in this research is cross sectional with shortcut of correlation analysis. Samples are 52 diabetic patients who are active members of PERSADIA branch of Depok city. Self management diabetes mellitus is measured using the Summary of Diabetes Self Care Activities Revised SDSCA and health literacy is measured using the Health Literacy Questioner HLQ . There was a relationship between diabetes mellitus self management and health literacy p 0.001 0.005 . The increased level of health literacy in patients with diabetes mellitus can help in improving the ability of these patients in self management diabetes melitus. For that, it needs an effort in improving the level of health literacy one of them with the provision of education. Based on these results the measurement of health literacy rate in patients with diabetes mellitus can help in improving the ability of these patients in self management diabetes melitus.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Millen Novia Armayanti
"Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit metabolik kronik dengan risiko komplikasi yang cukup tinggi. Upaya pencegahan terjadinya komplikasi diabetes dapat dilakukan dengan melakukan manajemen diri diabetes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan kemampuan manajemen diri diabetes pada kelompok pekerja buruh yang menjalani shift malam. Data diperoleh dari 106 responden di Kota Bekasi dengan menggunakan teknik snowball sampling. Instrument penelitian yang digunakan yaitu instrument tingkat pengetahuan dan instrument manajemen diri diabetes yang dikembangkan dan mengacu pada DSMQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan terhadap penyakit dan manajemen diri pada pekerja buruh yang menjalani shift malam masuk kedalam kategori cukup baik dengan jumlah 67 responden dan kemampuan manajemen diri diabetes pada kelompok pekerja buruh yang menjalani shift malam dalam kategori baik dengan jumlah 54 responden. Penelitian ini merekomendasikan pemberian edukasi kesehatan terkait manajemen diri diabetes pada penyandang diabetes melitus tipe 2 yang menjalani shift malam seperti edukasi mengenai mengatur waktu makan dan minum obat, waktu berolahraga, dan waktu yang tepat untuk mengecek kadar gula darah pada pekerja shift malam agar pekerja shift malam dapat selalu terpantau dan tidak mengalami hipoglikemia ataupun komplikasi lainnya.

Type 2 diabetes mellitus is a chronic metabolic disease with a high risk of complications. Diabetes self-management has been considered as an effort to reduce complications. This study aimed to identify knowledge level of diabetes and diabetes self-management skills in a group of laborers with type 2 diabetes mellitus who worked night shifts. A total of 106 subjects were recruited from Bekasi City with snowball sampling. The research instrument used is a knowledge level instrument and diabetes self-management that refers to DSMQ. The result showed that the level of knowledge of diabetes melitus and self-management was in the fairly good category with a total of 67 respondents and diabetes self-management in the group of workers who underwent night shift were in the good category with a total of 54 respondents. This study provides education related to diabetes management in people with type 2 diabetes who undergo night shift such as education about managing the time to eat and take medication, when to exercise, and the right time to check sugar levels in night shift workers so that night shift workers can always be monitored and there was no hypoglycemia or other complications."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himmatul Khaira
"Edukasi pada pasien DM merupakan salah satu bagian dari pilar DM, namun pada beberapa kondisi meskipun tenaga kesehatan telah memberikan edukasi, masih terdapat perilaku yang belum sesuai dengan manajemen diri pada diabetes. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara lebih mendalam mengenai pengalaman penyandang DM dalam penerapan manajemen diri diabetes melitus untuk menjaga kestabilan kadar glukosa darah. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif dengan model purposive sampling dan metode wawancara semi-terstruktur pada 10 penyandang DM tipe 2. Hasil penelitian ini terangkum dalam lima tema yaitu gejala klinis menentukan penerapan manajemen diri diabetes, kurangnya motivasi dalam pelaksanaan manajemen diet dan aktivitas, peran keluarga dalam manajemen diet diabetes, capaian dari manajemen diri diabetes belum sesuai harapan, dan kondisi psikologis yang menghambat manajemen diri diabetes. Penerapan manajemen diri diabetes yang ada pada diri pasien perlu untuk diidentifikasi dan dievaluasi lebih lanjut dari segi fisik, psikologis, kesadaran, motivasi, dan peran keluarga, agar dapat membantu penyandang DM tipe 2 dalam mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi terbaik untuk mencapai kestabilan kadar glukosa darah

Education in DM patients is one part of the pillars of DM, but in some conditions even though health workers have provided education, there are still behaviors that are not in accordance with self-management in diabetes. Therefore, this study aims to explore the application of self-management in patients with diabetes mellitus to maintain stable blood glucose levels. This study uses a descriptive phenomenological approach with a purposive sampling model and semi-structured interview method on 10 people with type 2 diabetes. The results of this study are summarized in five themes, including clinical symptoms of diabetes management implementation, lack of motivation in implementing diet and activity management, family role in management diabetes diet, the achievement of diabetes self-management has not been as expected, and psychological conditions that hinder diabetes management. The application of patient diabetes self-management needs to be identified and evaluated in aspect of physical, psychological, awareness, motivation, and family roles in order to help people with type 2 to diabetes identify problems and find the best solution to achieve stable of blood glucose levels."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratnasari Widayanti
"Pengetahuan dan sikap merupakan faktor kunci yang berdampak secara langsung ataupun tidak langsung pada pelaksanaan manajemen diri diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan praktik manajemen diri pada masyarakat dengan diabetes melitus tipe 2. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan responden sebanyak 107 penderita DM tipe 2 di wilayah Kota Depok yang dipilih dengan menggunakan teknik cluster sampling. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari Diabetes Knowledge Test (DKT), modifikasi Diabetes Attitude Scale (DAS), dan Diabetes Self-Management Questionnaire (DSMQ). Hasil analisis statistik menunjukan adanya korelasi positif yang signifikan antara pengetahuan (r = 0,549; p < 0,01) dan sikap (r = 0,465; p < 0,01) dengan manajemen diri DM. Temuan ini menekankan pentingnya pengembangan program edukasi kesehatan dan konseling mengenai manajemen diri diabetes dengan melakukan evaluasi awal terhadap karakterisitk diabetesi agar program yang akan dirancang dapat lebih efektif dan sesuai dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan diabetesi.

Knowledge and attitudes are key factors that have a direct or indirect impact on the implementation of diabetes self-management. This study aims to identify the relationship between knowledge and attitudes toward self-management practices in communities with type 2 diabetes mellitus. The research design used in this study was cross-sectional with 107 respondents with type 2 diabetes in Depok who were selected using a cluster sampling technique. The research instruments used included the Diabetes Knowledge Test (DKT), modified Diabetes Attitude Scale (DAS), and Diabetes Self-Management Questionnaire (DSMQ). The results of statistical analysis show that there is a significant positive correlation between knowledge (r = 0.549; p < 0.01) and attitude (r = 0.465; p < 0.01) toward diabetes mellitus self-management. These findings emphasize the importance of developing health education and counseling programs regarding diabetes self-management by conducting an initial evaluation of the characteristics of diabetics so that the program that will be designed can be more effective and appropriate to the level of understanding and needs of diabetics."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library