Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Umi Mudhongafah
"Maka adalah salah satu konjungsi yang banyak digunakan dalam naskah klasik dan masih dapat ditemukan dalam berbagai naskah berbahasa Indonesia pada masa kini. Penggunaan konjungsi maka tersebut tentunya mengalami perubahan dari masa ke masa. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menelusuri perkembangan fungsi konjungsi maka dari abad ke-17 sampai abad ke-21. Tujuan lainnya adalah memaparkan fungsi konjungsi maka yang bertahan, muncul, dan menghilang dari abad ke-17 sampai abad ke-21. Karena penelitian ini membahas perkembangan konjungsi maka, metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan diakronis. Data yang digunakan terdiri atas naskah Hikayat Indraputra, Hikayat Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi, Sitti Nurbaya, dan Laskar Pelangi.
Setelah diteliti, hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi konjungsi maka yang muncul pada abad ke-17 terdiri atas penunjuk kelanjutan, akibat, konsekuensi dalam kalimat bersyarat, dan permulaan cerita. Fungsi konjungsi maka yang muncul pada abad ke-19 terdiri atas penunjuk kelanjutan, akibat, konsekuensi dalam kalimat bersyarat, pengantar topik baru, dan permulaan cerita. Fungsi konjungsi maka yang muncul pada abad ke-20 terdiri atas penunjuk kelanjutan, akibat, dan pengantar topik baru. Sementara itu, fungsi konjungsi maka yang muncul pada abad ke-21 terdiri atas penunjuk kelanjutan, akibat, konsekuensi dalam kalimat bersyarat, dan pengantar topik baru.
Berdasarkan kemunculannya tersebut dapat diketahui bahwa fungsi yang bertahan digunakan dari abad ke-17 sampai abad ke-21 adalah penunjuk kelanjutan dan penunjuk akibat. Selanjutnya, fungsi yang muncul dan tetap bertahan digunakan adalah pengantar topik baru. Fungsi konjungsi maka yang menghilang adalah penunjuk permulaan cerita. Selain itu, terdapat pula fungsi konjungsi maka yang bertahan-menghilang-muncul kembali, yaitu penunjuk konsekuensi dalam kalimat bersyarat.

Maka is one of the most widely used conjunctions in classical texts and can still be found in various texts on the use of contemporary Indonesian. The use of maka conjunction is certainly changing from time to time. Therefore, this study aims to trace the development of maka conjunction function from the 17th century to the 21st century. Another aim is to expose the function of maka conjunctions that persist, appear, and dissappear from the 17th to the 21th century. Because this study discusses the development of maka conjunction, the research method used is qualitative method with diachronic approach. The data used consist of Hikayat Indraputra, Hikayat Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi, Sitti Nurbaya, and Laskar Pelangi.
After investigation, the results show that the maka conjunction function that emerged in the 17th century consisted of pointer of continuation, pointer of effect, pointer of consequences in conditional sentences, and pointer of the beginning of story. The maka conjunction function that emerged in the 19th century consisted of pointer of continuation, pointer of effect, pointer of consequences in conditional sentences, introduction of a new topic, and pointer of the beginning of story. The maka conjunction function that emerged in the 20th century consisted of pointer of continuation, pointer of effect, and introduction of a new topic. Meanwhile, the maka conjunction function that emerged in the 21st century consisted of pointer of continuation, pointer of effect, pointer of consequences in conditional sentence, and introduction of a new topic.
Based on its emergence it can be seen that the function that persisted in use from 17th century until the 21st century is pointer of continuation and pointer of effect. Furthermore, the function that appears and persists is the introduction of a new topic. The missing function of maka conjunctions is pointer of the beginning of story. In addition, there is also a function of the conjunction maka persists disappear reappears, which is a pointer of consequences in conditional sentence.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Apriliana
"Aktivitas screen time merupakan fenomena yang masih sering ditemukan pada anak usia sekolah saat ini. Akibatnya, anak terpapar layar melebihi durasi yang direkomendasikan, yang berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan durasi screen time dengan perilaku makan anak. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel terdiri dari 341 anak sekolah yang sesuai dengan kriteria inklusi dan dipilih menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen SCREENS-Q untuk mengukur screen time dan Child Eating Behaviour Questionnaire (CEBQ) untuk mengukur perilaku makan. Hasil penelitian yang dianalisis dengan uji chi square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara durasi screen time dengan perilaku makan (p value< 0,05). Peneliti merekomendasikan adanya kerja sama antara pihak tenaga kesehatan dengan orang tua untuk melakukan sosialisasi mengenai penggunaan screen time yang sesuai dan perilaku makan yang baik untuk mengoptimalkan perkembangan anak usia sekolah.

Screen time activity is a phenomenon that is still often found in school-age children today. As a result, children are exposed to screens beyond the recommended duration, which hurts growth and development. This study aims to identify the relationship between screen time duration and children's eating behavior. This study used a cross-sectional design. The sample size consisted of 341 School-Aged Children who met the inclusion criteria through the cluster random sampling method. SCREENS-Q instrument to measure screen time and the Child Eating Behavior Questionnaire (CEBQ) to measure eating behavior. The results of the study analyzed by the chi-square test showed a significant relationship between screen time duration and eating behavior (p-value< 0.05). Researchers recommend that there be cooperation between health workers and parents to socialize the use of appropriate screen time and good eating behavior to optimize the development of school-age children. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library